Anda di halaman 1dari 1

MEMPELAJARI BUKU PEGANGGAN

Selamat malam untuk kita semua, terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk
mensharingkan kembali buku penggangan yang sudah saya pelajari.

Baik langsung saja kita sekalian membuka buku peganggan pada halaman 14 bab 4 bagian 2, tentang
“ Pelayanan Legio Maria”

Baik saya akan membacakan isi dari bagian ke 2 ini ......................

Baik kita semua sudah membaca dan mendengarkan isi dari bagian ke 2 pada buku peganggan ini
tentang “ Pelayanan Legio Maria “ .

Kita semua tahu bahwa karya kerasulan yang dijalankan kita sebagai seorang legioner tidaklah
mudah. Apalagi kita semua yang masih dalam bangku pendidikan tetapi tetap mau mengikuti Bunda
Maria sebagai anggota legio.

Kita yang masih susah dalam mengatur waktu entah mengatur waktu untuk berdoa/ baca kitab suci/
belajar/ ataukah menjalankan tugas dari Panglima kita Bunda Maria.

Dalam kutipan dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma 12: 1-2 “karena itu saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. itu adalah ibadahmu yang
sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetepi berubahlah dengan pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna”

Dalam kutipan itu kita sekalian diharapkan untuk mencerminkan atau membawa hal tersebut dalam
setiap karya kerasulan kita sebagai anggota legio.

Namun saya sendiri juga memahaminya bahwa itu tidaklah mudah. Saya sendiripun mengalaminya
atau bahkan kita semua, ketika mengajak saudari saudara kita disekitar kita untuk bergabung dalam
Legio Maria, dimana mereka yang masih berat hati bahkan saudara saudari kita yang sudah
bergabung namun karena beberapa hal mereka mengundurkan diri dengan berbagai alasan.

Dari semua kejadian yang saya alami itu perlahan membuat keinginan saya dalam mengikuti Legio
Maria ini semakin surut. Namun dengan mengikuti rapat tiap minggunya dan dengan motivasi dari
orangtua saya, saya perlahan kembali semangat mengikuti Bunda Maria sebagai anggota legio.

Menurut saya dari pengalaman ini, sikap ketakutan dan kebimbangan yang menjadi penghalang
dalam penyerahan diri kita kepada Tuhan. Kita sekalian tidak menyadari bahwa Tuhan sangat
mengasihi kita.

Namun terkadang kita tidak membiarkan Tuhan untuk memimpin dan membentuk diri kita.
Ketakutan dan kebimbangan yang timbul dalam diri membuat kita tidak percaya pada Tuhan
sepenuhnya dan menghalangi kita untuk berserah diri.

Namun saya yakin dan percaya bila kita berserah diri sepenuhnya maka Tuhan akan memakai dan
menuntun kita sekalian untuk menjadi seperti Bunda Maria dalam karya kerasulan kita. Sekian.

Anda mungkin juga menyukai