Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN PRAKERIN

1. MARGIN KERTAS
KIRI :4
KANAN :3
ATAS :3
BAWAH :3
2. DI TULIS DENGAN TANGAN
3. MENGGUNAKAN KERTAS A4
4. PEMBIMBING OLEH WALI KELAS MASING- MASING
5. WARNA KERTAS JILID
TSM = BIRU
TKR = BIRU
TP = MERAH
TAV = KUNING
OTKP = HIJAU
TABUS = KUNING
6. LAMPIRAN WAJIB MENGGUNAKAN FOTO KEGIATAN PKL
LAPORAN PRAKERIN

Di susun

Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Kelas XII

JUDUL

Oleh:
NAMA SISWA

SMK SWASTA PUTRA JAYA


JABAL RAHMAH
TP 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing SMK
PUTRA JAYA STABAT Pada tanggal 20 April 2023

Diketahui ketua jurusan Pembimbing sekolah

ANDRIANSYAH S.T BAYU EKA SUSANTO M,Pd

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Putra Jaya Stabat

SUHERIADI S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya
praktikan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah satu
persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Akuntansi
Keuangan Lembaga
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yang praktikan lakukan selama 2 (dua) bulan lamanya didivisi personalia Pengadilan
Agama Sungguminasa.
Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
praktikan ucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Suheriadi, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Putra Jaya Stabat
2. Bapak ……..selaku ketua kompetensi
3. Bapak/Ibu ……..selaku wali kelas
4. Ayah dan Ibu Tercinta yang telah mendoakan dan memberikan dukungan baik jasmani
maupun rohani.

Praktikan menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun penyusunan


Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, Praktikan mengucapkan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat praktikan harapkan dalam
penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga penyusunan laporan ini dapat
bermanfaat bagi praktikan khususnya serta bagi pembaca umumnya
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTTAR ISI ……………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1.1 Tujuan Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….
2.1 Pengertian
2.2 Fungsi
2.3 Tempat
2.4 Hasil
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan laporan antara lain:

1. Mendorong siswa untuk mampu mengembangkan atau mengemukakan ide pikiran dan
pendapatnya dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis logis dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar
2. Membentuk tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas praktek kerja ini yang berkaitan
dengan program keahlian masing-masing
3. Bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan praktek kerja lapangan dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian bearing

beraing merupakan Roller bearing dipasang pada setiap poros roda kereta api yang
umumnya menggunakan material baja. Tipe dari roller bearing ini adalah tapered roller
bearing dari Timken, produk bearing Timken diproduksi menggunakan material baja
karbon tinggi(highcarbon steel) yang dikeraskan melalui proses through-hardened.
Penambahan unsur karbon tidak diperlukan untuk jenis baja dengan kandungan karbon
yang tinggi ini pada saat heattreatment untuk mendapatkan kekerasan yang
diinginkan.Ada juga bearing yang materialnya dari baja karbon rendah (low-carbon steel)
yang dikeraskan melalui proses pengerasan permukaan (carburizing). Sedangkan bearing
yang dikeraskan memiliki keunggulan kemampuan bertahan terhadap beban kejut yang
tinggi karena sifat Tangguh dan inti yang ulet, selain itu keunggulan produk ini juga
memiliki Residual Compressive Stress pada permukaan guna mencegah terjadinya retak

kelah.

2.2 Fungsi bearing

pada dasarnya, fungsi bearing adalah menjaga agar poros ban (as roda) tidak langsung
bergesekan dengan rumah (roda). Komponen ini juga didesain minim friksi, sehingga ketika roda
berputar bisa terjaga stabil

2.3. Tempat
UPT. Balai Yasa Pulubrayan (BY PUB) yang merupakan salah satu bagian dari PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) adalah satu-satunya balai yasa di Sumatra Utara. Balai
yasa ini menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan serta perbaikan semua sarana
perkeretaapian Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan Aceh.

Munculnya ide pembangunan kereta api di wilayah Sumatera Timur (saat ini Sumatera
Utara) diprakarsai oleh perkembangan yang cepat dari perkebunan tembakau yang
dibuka sejak pertengahan abad ke-19. Seorang pengusaha tembakau di Jawa, Jacobus
Nienhuys mempelopori penanaman tembakau di Sumatera Timur, tepatnya di
Deli.Selanjutnya, Nienhuys dengan P.W. Jansen, dan G.C. Clemen membuat sebuah
perusahaann tembakau “Deli Maatschappij” tanggal 24 Desember 1866.Perkembangan
hasil tembakau Deli Maatschappij 16 tidak diimbangi dengan pengangkutan yang
memadai.Deli Maatschappij membutuhkan transportasi yang lebih cepat, bermuatan
besar, dan tidak terganggu akibat lumpur di jalan ketika musim hujan.

Pembangunan jaringan kereta api di Sumatera Timur merupakan inisiatif Mr. Cremer,
salah seorang manajar perusahaan Deli Maatschappij. Pembangunan jalur kereta api
yang mulanya hanya untuk kepentingan ekspor tembakau Deli Maatschappij ini
disetujui oleh Pemerintah Belanda tanggal 23 Januari 1883. Untuk mempermudah
pengoperasian jalur kereta api, tanggal 28 Juni 1883 Deli Maatschappij membentuk
perusahaan sendiri, Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang khusus menangani
sektor kereta api dengan Mr. Cremer sebagai Kepala Direktur DSM.

Gambar 2.6 Bangunan Balai Yasa Pulubrayan Tahun 1921

2.4 langkah kerja


Proses Pelepasan dan Pembongkaran Unit Bearing
Pada proses ini unit bearing yang akan direkondisi dilepas dari as roda dengan
menggunakan mesin hydraulic puller (mesin OTC) dan setelah bearing terlepas dari
jurnal as roda kemudian unit bearing dibawa ke workshop untuk dibongkar menjadi
komponen-komponen seperti cone bearing, outer ring, spacer ring, seal cap, backing
ring dan end cap bearing dengan menggunakan peralatan seal cap tool dan hydraulic
press. Setelah itu, komponen-komponen bearing tersebut dibawa ke tempat pencucian
bearing.

Gambar 2.14 Proses Pelepasan Bearing


2.4.2 Proses Pencucian Komponen Unit Bearing
Komponen-komponen dari bearing yang telah dilepas kemudian dicuci untuk
menghilangkan gemuk yang menempel pada komponen tersebut. Komponen cone
bearing dicuci dengan menyemprotkan air bertekanan tinggisampai cone bearing
bersih dari seluruh kotoran atau gemuk serta komponen outer bearing dan spacer
bearing dicuci dengan menggunakan solar.
Gambar 2.15 Tempat Pencucian Bearing

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim investigasi menemukan bahwa dalam
proses pencucian digunakan sikat kawat untuk membersihkan permukaan outer race
dari komponen outer bearing. Selain itu komponen cone bearing yang telah dicuci
seringkali ditumpuk di lantai tempat pencucian dan kadang-kadang terbentur ke lantai
saat disimpan sementara di atas lantai.

Gambar 2.16 Tempat Penyusunan Bearing


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa Pulubrayan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

a. PT KAI (Persero) Upt. BalaiYasa merupakan bengkel Industri Kereta Api yang berfungsi
untuk melakukan perawatan pada Kereata api.
b. Perawatan yang dilakukan merupakan perawatan tahunan
c. Stasiun Pulu Brayan (PUB) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Pulo
Brayan Bengkel, Medan Timur, Medan.
d. Setiap harinya stasiun ini melayani sekitar 16 kali dinasan kereta CPO dan BBM.
e. Dengan segala alat yang lengkap perusahaan ini mampu bekerja dengan hasil yang
maksimal.
f. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan pada bearingatau bantalan sangatlah penting
dan berguna agar bearing pada poros bisa berotasi dengan baik.

3.2 Saran
Dari hasil pengamatan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) UPT. Balai Yasa Pulubrayan dapat diambil saran

sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan,siswa agar tetap


memperhatikan beberapa hal, seperti : memperhatikan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3), penggunaan peralatan yang sesuai dengan

prosedur pelaksanaan.

2. Kebersihan dan kerapian tempat kerja selalu dijaga guna menambah kenyamanan dalam
bekerja.
3. Diharapkan jadwal maintanance dilaksanakan sesuai schedule yang telah ditetapkan.
4. Kerja sama masing-masing tenaga kerja sangatlah penting untuk suasana kerja yang
harmonis dan meningkatkan produktifitas kerja pabrik.
LAMPIRAN

Pelepasan bering pada as roda tempat pencucuian bearing

Anda mungkin juga menyukai