a. Penulis : anonym b. Isi dasar : nyanyian, penyembahan c. Topik kesamaan dengan Pentateukh : manusia dan ciptaan [kejadian] d. Tanggal kompilasi : 1020-970 B e. Merujuk ke masa pelayanan Nabi Yeremia di jaman pemerintahan Raja Yoyakhin 2. Aspek historis Mazmur 1 : merujuk ke ayat Yeremia 17:8 a. Yeremia menerima firman nubuatan dari Tuhan [627-586 BC] b. Kegagalan Israel menaati Tuhan c. Yerusalem runtuh oleh pasukan Nebukadnezar dan Raja Yoyakhin dibuang ke Babel d. Pergumulan Nabi Yeremia karena bangsa Israel yang berdosa 3. Tujuan penulisan Mazmur 1 : a. Kitab Mazmur merupakan kitab yang termasuk puisi, yang berisi perasaan dan berbicara tentang penyembahan, dimana melalui sikap penyembahan ini diharapkan akan dapat mengembangkan sikap takut akan Allah b. Melakukan pujian melalui doa c. Menceritakan kehidupan Israel secara rohani d. Mengharapkan pertobatan dan kesungguhan hati bangsa Israel untuk sungguh-sungguh hidup dalam jalan yang benar, sesuai dengan Firman Tuhan 4. Tema teologis mazmur 1 : a. Kebajikan Allah yaitu anugerah-Nya, belas kasihan-Nya, kasih saying-Nya dan kesetiaan-Nya b. Ekspresi emosi, pujian, iman, dan kehidupan rohani bangsa Israel c. Mazmur 1 berbicara tentang dua jalan kehidupan, yang membandingkan jalan kehidupan dari seorang yang beriman dikontraskan dengan jalan kehidupan dari seorang yang tidak beriman 5. Kunci dasar penulisan Mazmur 1 : Paralelisme dan Allusio [gambaran] a. Ayat 1 : synonymous, simile Gagasan yang ada pada baris pertama pada dasarnya diulangi dengan kata2 yang berbeda di baris kedua; Perbandingan antara dua hal yang satu sama lain serupa b. Ayat 2 : climatic, implikasi Pengulangan pada baris kedua kecuali kata terakhir; Bentuk ini muncul hanya jika ada suatu perbandingan tidak langsung antara dua perkara dimana sebutan untuk satu perkara itu dipakai menggantikan lainnya c. Ayat 3 : synthetic, simile Baris kedua menerangkan atau mengembangkan lebih jauh tentang gagasan yang ada pada baris pertama; Perbandingan antara dua hal yang satu sama lain serupa d. Ayat 4 : synthetic, simile Baris kedua menerangkan atau mengembangkan lebih jauh tentang gagasan yang ada pada baris pertama; Perbandingan antara dua hal yang satu sama lain serupa e. Ayat 5 : climatic, implikasi Pengulangan pada baris kedua kecuali kata terakhir; Bentuk ini muncul hanya jika ada suatu perbandingan tidak langsung antara dua perkara dimana sebutan untuk satu perkara itu dipakai menggantikan lainnya f. Ayat 6 : antithetical Gagasan yang ada pada baris pertama ditekankan dengan suatu gagasan yang bertolak belakang pada baris kedua; bentuk ini ditandai dengan kata “tetapi”.