Kelompok 2 - Proposal SKB (SushiBan)
Kelompok 2 - Proposal SKB (SushiBan)
“SUSHIBAN”
SUSHI DAN BANANA ROLL
Diajukan guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
yang diampu oleh Bapak Adhar Putra S.,SE,M .Ak
Disusun Oleh :
Diva Amalia Azzahra 20211220030
Riska Usmawardani 20211220044
Thariqa Fauza 20211220040
Assa Disah Fi’aunillah 20211220052
1
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
RINGKASAN PROYEK
A. Nama Perusahaan
“SushiBan” Nama ini mencerminkan gabungan dari kata "sushi" dan "banana roll" yang
dapat memberikan kesan unik dan menarik bagi pelanggan potensial
B. Alamat Perusahaan
Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur
60113
C. Gambaran Singkat Proyek
1. Sejarah Singkat Perusahaan
SushiBan merupakan bentuk perusahan yang bergerak dalam bidang industri
khususnya dalam bidang penjualan makanan jadi yaitu menjual Sushi dan Banana Roll
untuk civitas UM Surabaya. SushiBan berdiri di Jl. Raya Sutorejo No.59 yakni pada
tahun 2023 pada tanggal 28 November 2023. SushiBan ini terdiri dari Diva Amalia
Azzahra, Riska Usmawardani, Thariqa Fauza dan Assa Disah Fi’aunillah
2. Jenis Bidang Usaha (Kegiatan Utama Perusahaan)
Memproduksi Sushi dan Banana Roll kemudian dijual di lingkungan UM Surabaya.
3. Pemilik Perusahaan
a. Diva Amalia Azzahra
b. Riska Usmawardani
c. Thariqa Fauza
d. Assa Disah Fi’aunillah
2
BAB. III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A. Organisasi
1. Identitas Perusahaan
a. Nama Perusahaan : SushiBan
b. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo,
Surabaya, Jawa Timur 60113
2. Struktur Organisasi
Pemilik
3
Sebagai pemilik, tugas utama adalah memastikan bahwa usaha berjalan dengan baik
dan menghasilkan keuntungan. Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Menentukan visi dan misi usaha serta strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Mengelola keuangan usaha, termasuk mengatur anggaran, memantau arus kas,
dan membuat laporan keuangan.
c) Membuat keputusan strategis, seperti menentukan harga jual, menambah atau
mengurangi menu, dan membuka cabang baru.
d) Membuat kebijakan dan prosedur untuk memastikan kualitas produk dan layanan
yang diberikan kepada pelanggan.
e) Membangun hubungan baik dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
2) Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertanggung jawab untuk mengelola keuangan usaha dan
memastikan keuangan usaha berjalan dengan baik. Beberapa tugas yang harus
dilakukan antara lain:
a) Mengatur anggaran dan memantau arus kas.
b) Membuat laporan keuangan dan menganalisis kinerja keuangan usaha.
c) Mengelola aset dan liabilitas usaha.
d) Membuat keputusan investasi dan pembiayaan.
e) Membuat perencanaan pajak dan memastikan usaha memenuhi kewajiban
perpajakan.
3) Manajer Operasional
Manajer operasional bertanggung jawab untuk mengelola operasional sehari-hari
usaha. Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Mengelola persediaan bahan baku dan memastikan ketersediaan stok yang cukup.
b) Mengatur produksi dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
c) Mengelola karyawan dan memastikan karyawan bekerja sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
d) Membuat perencanaan produksi dan memastikan produksi berjalan dengan efisien.
e) Memastikan kebersihan dan keamanan tempat usaha.
4) Manajer Pemasaran
4
Manajer pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk dan layanan usaha.
Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Membuat strategi pemasaran dan promosi untuk menarik pelanggan.
b) Mengelola media sosial dan website usaha.
c) Membuat iklan dan materi promosi.
d) Membuat riset pasar dan menganalisis tren pasar.
e) Membangun hubungan dengan pelanggan dan memastikan kepuasan pelanggan.
3. Karyawan (Tenaga Kerja Tidak Langsung/Pegawai Administrasi)
Dikarenakan status perusahaan yang masih baru, saat ini belum ada karyawan tetap
atau pegawai administrasi yang dipekerjakan. Sebagai alternatif, semua anggota
kelompok aktif terlibat dalam segala aspek operasional dan administratif perusahaan. Hal
ini dilakukan untuk memaksimalkan kontribusi dari setiap anggota, memahami berbagai
tugas, dan membangun keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan bisnis. Dengan
melibatkan seluruh anggota kelompok, perusahaan berharap dapat memberikan pelayanan
yang optimal meskipun dalam kondisi sumber daya yang terbatas.
5
BAB IV
ASPEK PEMASARAN
6
b) Hidangan yang menggabungkan cita rasa manis pisang dengan berbagai
taburan seperti matcha, cokelat, dan tiramisu, menawarkan variasi rasa yang
menarik
4. Sistem Transportasi Perdagangan
Penerapan sistem transportasi perdagangan menggunakan motor memiliki potensi
besar untuk memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan. Pendekatan ini secara
efektif mempercepat distribusi barang dan jasa, memungkinkan kami untuk
meningkatkan efisiensi operasional kami. Keunggulan mobilitas motor memberikan daya
fleksibilitas yang sangat dibutuhkan, yang dapat memanfaatkannya sebagai solusi
transportasi yang ekonomis dan mudah diakses. Selain itu, penggunaan motor juga
memberikan potensi pengurangan biaya logistik, meningkatkan daya saing, dan
mengoptimalkan profitabilitas bisnis. Meski demikian, evaluasi risiko terhadap aspek
regulasi lalu lintas dan keamanan transportasi perlu menjadi fokus untuk memastikan
kesuksesan jangka panjang dari implementasi sistem transportasi perdagangan
menggunakan motor ini. Dengan strategi pengelolaan risiko yang tepat, dapat diharapkan
bahwa manfaat ekonomi yang signifikan dapat dicapai sambil tetap meminimalkan
potensi tantangan dan hambatan operasional.
5. Sistem Saluran Distribusi di wilayah pemasaran
Sistem saluran distribusi merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan produk
atau jasa secara maksimal di tangan konsumen dengan cara yang efektif. Tujuannya
adalah agar produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen dan dapat ditemukan di pasar
yang sesuai. Perusahaan telah menetapkan lokasi tetap yang sangat mudah dijangkau oleh
konsumen, dengan keunggulan strategis berdekatan dengan kampus dan masyarakat
sekitarnya. Sistem distribusi yang diimplementasikan oleh perusahaan mencakup
penjualan langsung kepada konsumen di lokasi fisik serta melalui platform online dan
sosial media. Pendekatan ini mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap tren distribusi
modern, memastikan aksesibilitas produk secara luas dan memperluas jangkauan pasar.
6. Keunggulan Kompetitif dan SWOT
1) Keunggulan kompetitif
a) Kualitas Bahan Baku
7
Sushi: Menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi seperti sosis,
crabstick, nori, dan nasi berkualitas sushi.
Banana Roll: Memanfaatkan pisang sebagai bahan utama, memberikan
sentuhan unik pada menu dan potensi daya tarik bagi konsumen pencinta buah.
b) Inovasi Rasa
Sushi: Menghadirkan variasi rasa dan kombinasi yang kreatif, mengakomodasi
selera pelanggan yang beragam.
Banana Roll: Menawarkan paduan rasa manis dan gurih melalui kombinasi
pisang dengan bahan tambahan seperti cokelat, tiramisu, dan matcha.
c) Pengalaman Unik
Sushi: Memberikan pengalaman bersantap yang interaktif dengan sushi bar, di
mana pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan sushi.
Banana Roll: Menyajikan pilihan menu yang unik dan jarang ditemui,
menciptakan pengalaman kuliner yang berkesan bagi pelanggan.
d) Branding dan Presentasi
Sushi: Menekankan presentasi estetis dan rapi, menciptakan citra produk yang
eksklusif dan mewah.
Banana Roll: Memberikan penekanan pada kreativitas dalam penyajian dan
desain, menarik perhatian pelanggan melalui estetika yang menarik.
2) Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats):
a) Strengths
Kedua produk menawarkan kualitas bahan baku yang tinggi, memberikan
keunggulan dalam rasa dan citra merek.
Kreativitas dalam menyajikan variasi rasa dan kombinasi memberikan daya
tarik tambahan kepada pelanggan.
b) Weaknesses
Beberapa konsumen mungkin belum familiar atau bersedia mencoba kombinasi
rasa yang tidak umum, seperti banana roll.
Bergantung pada bahan-bahan tertentu, terutama ikan untuk sushi, dapat
menjadi kelemahan ketika terjadi keterbatasan pasokan atau kenaikan harga.
c) Opportunities
8
Peluang untuk terus mengembangkan menu dengan memperkenalkan variasi
baru atau menyajikan produk tambahan yang dapat menarik pelanggan baru.
Memanfaatkan pemasaran digital dan sosial media untuk menjangkau audiens
yang lebih luas dan memperkenalkan produk kepada pelanggan potensial.
d) Threats
Ketika tren kesehatan dan diet mengalami perubahan, produk mungkin
dihadapkan pada penurunan permintaan jika dianggap kurang sehat.
Persaingan dengan restoran sushi atau produk makanan serupa dapat menjadi
tantangan, memerlukan strategi pemasaran yang kuat untuk membedakan diri.
B. Deskripsi Pasar Kualitatif
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selama ini
Berbagai faktor dapat mempengaruhi permintaan produk sushi dan banana roll baik
selama ini maupun di masa datang. Sebagian besar faktor ini bersifat dinamis dan
dapat berubah seiring waktu. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang dapat
memengaruhi permintaan kedua produk tersebut:
1) Selera konsumen terhadap jenis makanan tertentu, seperti sushi dan banana roll,
dapat dipengaruhi oleh tren kuliner yang sedang berlangsung.
2) Faktor budaya dan gaya hidup masyarakat dapat memainkan peran besar dalam
popularitas produk, terutama sushi yang berasal dari tradisi kuliner Jepang.
3) Ketersediaan dan aksesibilitas produk sushi dan banana roll di berbagai tempat,
termasuk restoran, toko khusus, atau platform pemesanan online.
4) Upaya promosi dan pemasaran dari produsen atau pengecer dapat mempengaruhi
kesadaran konsumen dan mendorong permintaan.
5) Kesadaran konsumen tentang aspek kesehatan dan keberlanjutan dapat
memengaruhi permintaan, terutama jika produk ini dianggap sebagai pilihan
makanan yang sehat dan ramah lingkungan.
C. Kesimpulan Aspek Pemasaran
Dalam mengkaji aspek pemasaran produk sushi dan banana roll, dapat disimpulkan
bahwa keberhasilan pemasaran sangat terkait dengan pemahaman mendalam terhadap
preferensi konsumen dan adaptasi terhadap tren kuliner yang sedang berlangsung. Inovasi
menjadi pendorong utama, di mana variasi rasa yang unik dan presentasi kreatif dapat
9
memperkuat daya tarik produk. Keterlibatan aktif melalui media sosial dan platform online
membentuk elemen kunci dalam membangun kesadaran merek dan menciptakan komunitas
penggemar. Selain itu, menjaga aksesibilitas dan ketersediaan produk di berbagai saluran
distribusi, baik fisik maupun online, merupakan strategi penting. Pemasaran yang
menekankan pengalaman unik, baik dari segi rasa maupun presentasi, dapat membentuk
citra merek yang positif. Respons yang cepat terhadap perubahan dalam lingkungan pasar
dan tren konsumen menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan bisnis. Integrasi nilai-nilai
keberlanjutan dalam strategi pemasaran juga muncul sebagai faktor penting, mengingat
kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan yang semakin meningkat. Dengan
mempertimbangkan aspek-aspek ini, perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang
efektif untuk memenangkan hati konsumen dan menjawab dinamika pasar yang terus
berubah.
10
BAB V
ASPEK TEKNIS PRODUKSI/OPERASI
11
bahan yang berkualitas dan menjaga kebersihan, kami berusaha memberikan sushi
yang lezat dan aman untuk dinikmati oleh pelanggan kami.
4) Banana Roll
Dalam membuat banana roll, kami menggunakan bahan-bahan utama seperti pisang
berkualitas tinggi, tambahan seperti cokelat, tiramisu, dan matcha, dan nori atau
bahan pelapis lainnya. Proses penggulungan memerlukan keterampilan khusus untuk
mendapatkan gulungan yang presisi dan inovatif. Kebersihan dan higienis selalu
dijaga selama seluruh proses produksi, mengikuti standar ketat untuk memastikan
kualitas dan keamanan produk. Dengan fokus pada bahan berkualitas, teknik
penggulungan yang terampil, dan standar kebersihan yang tinggi, kami berupaya
memberikan banana roll yang lezat dan aman untuk dinikmati oleh pelanggan kami.
B. Teknologi Produksi
1. Alur Proses Produksi
a) Sushi:
1) mempersiapkan bahan - bahannya.
2) memasak dan mendinginkan nasi.
3) memotong isian, topping dan sayuran
4) menumis isian, topping dan sayuran
5) menyusun bahan diatas nori
6) menggulung sushi dengan hati - hati
7) memotong gulungan menjadi beberapa potongan kecil
b) Banana Roll:
1) mempersiapkan bahan - bahannya
2) memotong pisang dan persiapan bahan tambahan
3) menyusun beberapa potongan pisang diatas kulit lumpia
4) menggulung banana roll dengan presisi
2. Sistem produksi
a) Sushi:
Produksi sushi seringkali mengandalkan keterampilan manusia, terutama dalam
tahapan penggulungan dan penyusunan bahan. Meskipun beberapa proses dapat
ditingkatkan dengan peralatan modern, unsur keterampilan manusia tetap menjadi
12
elemen kunci. Keseluruhan, produksi manual ini menonjolkan keahlian tangan yang
terampil dalam menciptakan gulungan sushi yang presisi dan menjamin pengalaman
kuliner yang unik bagi pelanggan.
b). Banana Roll:
Dalam produksi banana roll, persiapan pisang dan bahan tambahan umumnya
melibatkan sentuhan manusia yang teliti. Proses penggulungan, di satu sisi, dapat
dilakukan secara manual dengan keterampilan tangan yang terampil. Di sisi lain,
untuk meningkatkan efisiensi, penggunaan peralatan otomatis sederhana juga dapat
diterapkan dalam tahapan penggulungan. Kombinasi antara produksi manual dan
otomatisasi sederhana ini membantu menciptakan banana roll dengan kualitas yang
baik sambil tetap menjaga efisiensi proses produksi.
C. Kapasitas Produksi dan Rencana Produksi
1. Kapasitas Produksi Pertahun
Untuk melakukan perkiraan kapasitas produksi pertahun pada usaha sushi,
beberapa faktor perlu dipertimbangkan:
a) Waktu Produksi: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu
gulungan sushiatau satu jenis sushi tertentu.
b) Jam Operasional: Berapa jam dalam sehari atau dalam setahun usaha
beroperasi untukmemproduksi sushi.
c) Produktivitas Tim: Berapa banyak gulungan sushi yang dapat diproduksi dalam
satu jamoleh tim produksi Anda.
Usaha sushi dengan tim produksi yang mampu membuat 20 gulungan sushi hari, dan
usaha ini beroperasi selama 5 hari seminggu, selama 50 minggu dalam setahun (dengan
2 minggulibur untuk perawatan atau liburan).
Dengan perhitungan sederhana:
Gulungan Sushi per Hari×Hari Operasional per Minggu×Minggu Operasional per Tahun
= 10 gulungan sushi x 5 hari operasional x 50 minggu pertahun
= 2500 gulungan
Maka kapasitas produksi tahunan usaha sushi tersebut menjadi 5000 gulungan sushi
pertahun
13
Sedangkan untuk banana roll tim produksi mampu membuat 100 gulungan banana roll
per hari, dan usaha ini beroperasi selama 5 hari seminggu, selama 50 minggu dalam
setahun (dengan 2 minggu libur untuk perawatan atau liburan).
Dengan perhitungan sederhana:
Gulungan banana roll per Hari×Hari Operasional per Minggu×Minggu Operasional
perTahun
= 100 gulungan banana roll perhari x 5 hari operasional x 50 minggu pertahun
= 25.000 gulungan
Maka kapasitas produksi tahunan usaha banana roll tersebut menjadi 25.000
gulunganbanana roll per tahun
2. Rencana Produksi
Jenis produk : Sushiban ( Sushi dan Banana Roll)
Jumlah produksi : sushi 5000 gulungan dan banana roll 25000 gulungan
14
13) Tepung Panir
b) Banana Roll:
1) Pisang
2) Kulit Lumpia
3) Tepung Cair
4) Glaze
5) Minyak Goreng
4. Bahan penolong
a) Sushi:
1) Kresek
2) Sumpit
3) Gas Elpiji
4) Packing (Kecil)
5) Packing (Besar)
b) Banana Roll
1) Gas Elpiji
2) Packing
3) Kresek
E. Pengolahan/Pembuangan Limbah (ASPEK LINGKUNGAN) dan Ekonomi Sosial
(Masyarakat di sekitar Perusahaan/Pabrik)
Dalam mengelola limbah dari produksi sushi dan banana roll, kami berkomitmen
untuk menerapkan praktik pengolahan limbah yang bertanggung jawab. Kami telah
merancang sistem pemilahan limbah yang sederhana dan efektif untuk memisahkan limbah
organik dan anorganik. Langkah-langkah daur ulang juga diterapkan untuk kemasan dan
material non-organik, dengan harapan dapat meminimalkan dampak lingkungan.
Kami juga memperhatikan aspek ekonomi sosial dengan melibatkan masyarakat
sekitar. Kami berupaya memberdayakan ekonomi lokal dengan membeli sebagian bahan
baku dari pedagang setempat.
Dengan demikian, kami berharap bahwa usaha kami tidak hanya memberikan manfaat
ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan membina hubungan
positif dengan masyarakat sekitar.
15
F. Kebutuhan Biaya Aspek Teknis Produksi
1. Biaya Investasi
a. Pengadaan mesin peralatan Produksi
Kami memulai usaha sushi dan banana roll dengan biaya investasi yang sederhana.
Mesin peralatan produksi yang kami gunakan masih cukup sederhana, seperti sushi
kami menggulung dengan alat roll sushi, dan untuk banana roll kami menggulung
dengan manual, serta alat pemotong bahan.
b. Pengadaan tanah dan bangunan pabrik
Dalam mengembangkan usaha di bidang produksi sushi dan banana roll, kami
memutuskan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Kami memilih untuk
tidak melakukan pengadaan tanah dan bangunan pabrik baru, melainkan
memanfaatkan salah satu rumah anggota kelompok sebagai tempat produksi.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi biaya investasi yang signifikan dan
memanfaatkan ruang yang tersedia secara efisien. Meskipun ruang produksi terbatas,
kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan
memenuhi standar sanitasi. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memulai
usaha dengan modal yang lebih terjangkau dan memperoleh keuntungan maksimal
dari investasi yang kami lakukan.
c. Pengadaan utilitas
Untuk memulai usaha produksi sushi dan banana roll di rumah anggota kelompok,
kami telah memperhitungkan dengan sederhana kebutuhan utilitas yang diperlukan.
kami menyediakan biaya listrik dan air dalam skala kecil sesuai dengan kapasitas
produksi yang dimiliki. Pengadaan utilitas ini dilakukan dengan memilih sumber daya
yang efisien dan hemat biaya, memastikan bahwa operasional usaha tetap berjalan
lancar tanpa membebani anggaran kami. Dengan fokus pada pengeluaran yang terukur
dan sesuai kebutuhan, kami berharap dapat menjaga keberlanjutan usaha mereka
dengan biaya utilitas yang terjangkau.
d. Pengadaan fasilitas pengolahan limbah
Dalam menjalankan usaha produksi sushi dan banana roll di rumah, kami telah
memperhatikan pengadaan fasilitas pengolahan limbah dengan pendekatan sederhana.
Kami menyusun sistem pengelolaan limbah yang mudah dipahami dan praktis untuk
16
memilah dan mengelola limbah produksi. Dengan melakukan langkah-langkah
sederhana ini, kami berharap dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan
memastikan bahwa limbah yang dihasilkan oleh usaha kami dapat dikelola dengan
baik tanpa memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar.
2. Biaya Operasi Produksi (1 kali produksi)
a. Upah tenaga kerja produksi
17
Packing (kecil) 20 pcs Rp 75 Rp 1.500
Packing (besar) 25 pcs Rp 176 Rp 4.400
Sumpit 25 pcs Rp 100 Rp 2.500
Kresek Rp 3.000
Total Rp 14.800
Tabel 2.b Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Sushi
c. Biaya bahan baku dan bahan penolong banana roll
18
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
Uraian Jumlah
Peralatan Sushi Rp 5.000
Bahan Baku Sushi Rp 96.470
Bahan Baku Banana Roll Rp 95.550
Total Rp 197.020
Tabel 6.1 Pembiayaan Investasi (Modal Investasi)
2. Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal Kerja)
Uraian Jumlah
Pembelian Bahan Baku Sushi Rp 96.470
Bahan Penolong Sushi Rp 14.800
Upah Tenaga Kerja Sushi Rp 2.000
Pembelian Bahan Baku Banana Roll Rp 95.550
Bahan Penolong Banana Roll Rp 23.600
Upah Tenaga Kerja Rp 2.000
Total Rp 234.420
Tabel 6.2 Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal Kerja)
3. Struktur Permodalan (Modal Investasi dan Modal Kerja)
Uraian Persentase
Pembiayaan Investasi (Modal Investasi) 45,7 %
Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal
54,3 %
Kerja)
Total 100 %
Tabel 6.3 Struktur Permodalan (Modal Investasi dan Modal Kerja)
19
4. Sumber Pendanaan Modal (Modal Sendiri dan Pinjaman)
Uraian Jumlah
Modal Sendiri
Pinjaman
Total
Tabel 6.4 Sumber Pendanaan Modal (Modal Sendiri dan Pinjaman)
B. Analisis Profitabilitas
1. Sushi
Penjualan Rp160.000
Laba Rp 46.730
20
2. Banana Roll
Penjualan Rp125.000
Laba Rp3.850
21
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan Studi Kelayakan
Berdasarkan proposal Studi Kelayakan Bisnis tentang usaha Sushi dan Banana Roll,
dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki potensi yang baik untuk berhasil di pasar,
terutama di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sushi dan Banana Roll
memiliki keunggulan dalam kualitas bahan baku, kreativitas dalam penyajian, dan variasi
rasa yang menarik bagi pelanggan. Namun, usaha ini juga memiliki beberapa tantangan,
seperti persaingan dengan restoran sushi atau produk makanan serupa dan perubahan tren
kesehatan dan diet yang dapat mempengaruhi permintaan produk.
Dalam mengembangkan usaha sushi dan banana roll, perlu mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki dan memanfaatkan pemasaran digital dan sosial media untuk menjangkau
audiens yang lebih luas dan memperkenalkan produk kepada pelanggan potensial. Dengan
melakukan SKB yang cermat dan memperhatikan faktor-faktor penting, diharapkan usaha
Sushi dan Banana Roll dapat berhasil dan berkembang di pasar.
B. Rekomendasi Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan Bisnis maka tidak ada alasan yang jelas untuk
tidak melanjutkan bisnis sushi dan banana roll. Usaha ini memiliki potensi yang baik
dengan keunggulan kompetitif dalam kualitas bahan baku, inovasi rasa, pengalaman unik,
dan branding yang menarik. Selain itu, terdapat peluang untuk mengembangkan menu
dengan memperkenalkan variasi baru, memanfaatkan pemasaran digital, dan memperluas
jangkauanpasar.
Meskipun terdapat beberapa tantangan seperti persaingan dengan restoran sushi atau
produk makanan serupa, serta perubahan tren kesehatan dan diet yang dapat mempengaruhi
permintaan produk, usaha ini masih memiliki potensi untuk berhasil dengan strategi
pemasaran yang kuat dan inovasi produk yang terus menerus.
Dengan demikian, berdasarkan analisis yang ada, tidak ada rekomendasi untuk tidak
melanjutkan bisnis sushi dan banana roll. Sebaliknya, dengan perencanaan yang matang dan
strategi yang tepat, usaha ini memiliki peluang untuk sukses di pasar.
22
23