Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

“SUSHIBAN”
SUSHI DAN BANANA ROLL

Diajukan guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
yang diampu oleh Bapak Adhar Putra S.,SE,M .Ak

Disusun Oleh :
Diva Amalia Azzahra 20211220030
Riska Usmawardani 20211220044
Thariqa Fauza 20211220040
Assa Disah Fi’aunillah 20211220052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2024

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Pengembangan Usaha.......................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN PROYEK ............................................................................................................ 2
A. Nama Perusahaan .......................................................................................................................... 2
B. Alamat Perusahaan........................................................................................................................ 2
C. Gambaran Singkat Proyek ............................................................................................................ 2
BAB III ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN .......................................................................... 3
A. Organisasi ..................................................................................................................................... 3
B. Manajemen.................................................................................................................................... 3
BAB IV ASPEK PEMASARAN ............................................................................................................. 6
A. Deskripsi/Gambaran Pasar Kualitatif............................................................................................ 6
B. Deskripsi Pasar Kualitatif ............................................................................................................. 9
C. Kesimpulan Aspek Pemasaran ...................................................................................................... 9
BAB V ASPEK TEKNIS PRODUKSI/OPERASI ................................................................................ 11
A. Deskripsi Teknis Produksi .......................................................................................................... 11
B. Teknologi Produksi ..................................................................................................................... 12
C. Kapasitas Produksi dan Rencana Produksi ................................................................................. 13
D. Bahan Baku dan Bahan Penolong ............................................................................................... 14
E. Pengolahan/Pembuangan Limbah (ASPEK LINGKUNGAN) dan Ekonomi Sosial (Masyarakat
di sekitar Perusahaan/Pabrik) ............................................................................................................. 15
F. Kebutuhan Biaya Aspek Teknis Produksi ................................................................................. 16
G. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis/Produksi/operasi ................................................................ 18
BAB VI ASPEK KEUANGAN ............................................................................................................. 19
A. Struktur Pembiayaan Perusahaan (Pemodalan) .......................................................................... 19
B. Analisis Profitabilitas .................................................................................................................. 20
BAB VII PENUTUP .............................................................................................................................. 22
A. Kesimpulan Studi Kelayakan ...................................................................................................... 22
B. Rekomendasi Tindak Lanjut ....................................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengembangan Usaha


Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan suatu kegiatan terencana yang bertujuan
untuk menyelidiki secara menyeluruh mengenai potensi dan viabilitas suatu usaha atau
bisnis yang akan dijalankan. Tujuan utama dari SKB adalah untuk menyimpulkan apakah
suatu bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. Pentingnya SKB tidak hanya terletak pada
kelangsungan perusahaan di masa depan, tetapi juga untuk mencegah potensi kerugian bagi
pihak-pihak terkait dengan pelaksanaan bisnis tersebut. Dengan melakukan SKB,
perusahaan dapat memastikan bahwa keputusan untuk menjalankan bisnis didasarkan pada
analisis yang cermat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Beberapa tujuan yang
ingin dicapai dari pelaksanaan sebuah Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah menghindari
kerugian, memudahkan pelaksanaan kerja, memudahkan perencanaan perusahaan,
memudahkan dalam hal pengawasan, dan memudahkan proses pengendalian.
Sebagai bagian dari penugasan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis untuk pemenuhan
nilai maka kami membuat proposal studi kelayakan bisnis dengan usaha Sushi dan Banana
Roll. Sushi telah menjadi produk budaya Jepang yang dikenal secara global dan
popularitasnya ditandai dengan menjamurnya restoran sushi di berbagai negara. Masyarakat
semakin tertarik pada makanan sehat dan variasi dalam makanan. Sushi, dengan berbagai
pilihan bahan dan variasi, dapat memenuhi kebutuhan akan variasi dalam makanan.
Makanan Jepang, termasuk sushi, semakin digemari oleh berbagai kalangan, sehingga
semakin banyak restoran yang menyajikan masakan Jepang. Banana Roll merupakan salah
satu makanan yang belum banyak di jual, sekaligus makanan ringan yang cukup
istimewa. Banana roll adalah pisang goreng selimut cake yang di tampilkan dapat menjadi
salah satu daya tarik bagi masyarakat atau pun bagi konsumen. Hal itu di karenakan
masyarakat konsumtif dari apa yang mereka lihat, selain itu, kecenderungan
masyarakat dalam mengonsumsi makanan manis yang sebagai cemilan sehari-hari
menjadi satu poin utama bagi usaha kami.

1
BAB II
RINGKASAN PROYEK

A. Nama Perusahaan
“SushiBan” Nama ini mencerminkan gabungan dari kata "sushi" dan "banana roll" yang
dapat memberikan kesan unik dan menarik bagi pelanggan potensial
B. Alamat Perusahaan
Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur
60113
C. Gambaran Singkat Proyek
1. Sejarah Singkat Perusahaan
SushiBan merupakan bentuk perusahan yang bergerak dalam bidang industri
khususnya dalam bidang penjualan makanan jadi yaitu menjual Sushi dan Banana Roll
untuk civitas UM Surabaya. SushiBan berdiri di Jl. Raya Sutorejo No.59 yakni pada
tahun 2023 pada tanggal 28 November 2023. SushiBan ini terdiri dari Diva Amalia
Azzahra, Riska Usmawardani, Thariqa Fauza dan Assa Disah Fi’aunillah
2. Jenis Bidang Usaha (Kegiatan Utama Perusahaan)
Memproduksi Sushi dan Banana Roll kemudian dijual di lingkungan UM Surabaya.
3. Pemilik Perusahaan
a. Diva Amalia Azzahra
b. Riska Usmawardani
c. Thariqa Fauza
d. Assa Disah Fi’aunillah

2
BAB. III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Organisasi
1. Identitas Perusahaan
a. Nama Perusahaan : SushiBan
b. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo,
Surabaya, Jawa Timur 60113
2. Struktur Organisasi

Pemilik

Manajer Manajer Manajer


Keuangan Operasional Pemasaran

Gambar A.2 Struktur Organisasi


B. Manajemen
1. Unsur Pimpinan Perusahaan
a. Pimpinan Perusahaan : Diva Amalia Azzahra
b. Pimpinan Unit/Divisi/Bagian
1) Manajer Keuangan : Assa Disah Fi’aunillah
2) Manajer Operasional : Riska Usmawardani
3) Manajer Pemasaran : Thariqa Fauza
2. Uraian Tugas/Pekerjaan
1) Pemilik

3
Sebagai pemilik, tugas utama adalah memastikan bahwa usaha berjalan dengan baik
dan menghasilkan keuntungan. Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Menentukan visi dan misi usaha serta strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Mengelola keuangan usaha, termasuk mengatur anggaran, memantau arus kas,
dan membuat laporan keuangan.
c) Membuat keputusan strategis, seperti menentukan harga jual, menambah atau
mengurangi menu, dan membuka cabang baru.
d) Membuat kebijakan dan prosedur untuk memastikan kualitas produk dan layanan
yang diberikan kepada pelanggan.
e) Membangun hubungan baik dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
2) Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertanggung jawab untuk mengelola keuangan usaha dan
memastikan keuangan usaha berjalan dengan baik. Beberapa tugas yang harus
dilakukan antara lain:
a) Mengatur anggaran dan memantau arus kas.
b) Membuat laporan keuangan dan menganalisis kinerja keuangan usaha.
c) Mengelola aset dan liabilitas usaha.
d) Membuat keputusan investasi dan pembiayaan.
e) Membuat perencanaan pajak dan memastikan usaha memenuhi kewajiban
perpajakan.
3) Manajer Operasional
Manajer operasional bertanggung jawab untuk mengelola operasional sehari-hari
usaha. Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Mengelola persediaan bahan baku dan memastikan ketersediaan stok yang cukup.
b) Mengatur produksi dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
c) Mengelola karyawan dan memastikan karyawan bekerja sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
d) Membuat perencanaan produksi dan memastikan produksi berjalan dengan efisien.
e) Memastikan kebersihan dan keamanan tempat usaha.
4) Manajer Pemasaran

4
Manajer pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk dan layanan usaha.
Beberapa tugas yang harus dilakukan antara lain:
a) Membuat strategi pemasaran dan promosi untuk menarik pelanggan.
b) Mengelola media sosial dan website usaha.
c) Membuat iklan dan materi promosi.
d) Membuat riset pasar dan menganalisis tren pasar.
e) Membangun hubungan dengan pelanggan dan memastikan kepuasan pelanggan.
3. Karyawan (Tenaga Kerja Tidak Langsung/Pegawai Administrasi)
Dikarenakan status perusahaan yang masih baru, saat ini belum ada karyawan tetap
atau pegawai administrasi yang dipekerjakan. Sebagai alternatif, semua anggota
kelompok aktif terlibat dalam segala aspek operasional dan administratif perusahaan. Hal
ini dilakukan untuk memaksimalkan kontribusi dari setiap anggota, memahami berbagai
tugas, dan membangun keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan bisnis. Dengan
melibatkan seluruh anggota kelompok, perusahaan berharap dapat memberikan pelayanan
yang optimal meskipun dalam kondisi sumber daya yang terbatas.

5
BAB IV
ASPEK PEMASARAN

A. Deskripsi/Gambaran Pasar Kualitatif


1. Nama Produk yang dipasarkan dan kegunaannya
SnB Roll:
a) Sushi yang kegunaannya sebagai camilan ringan atau sebagai makanan lengkap
b) Banana Roll yang kegunaannya sebagai camilan manis (dessert) yang terbuat dari
pisang dan disajikan dalam berbagai variasi
2. Wilayah/Daerah Pemasaran
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Taman Bungkul Surabaya
3. Segmen, Target dan Positioning pasar/kelompok pembeli
1) Segmen :
a) Penggemar kuliner Jepang yang menyukai hidangan sushi.
b) Konsumen yang mencari camilan atau hidangan penutup yang unik dan berbeda.
2) Target :
a) Penggemar kuliner Jepang khususnya dalam lingkungan UM Surabaya yang
mencari pengalaman autentik dalam menyantap sushi.
b) Mahasiswa yang menyukai pisang dan mencari variasi hidangan penutup atau
camilan yang menggunakan pisang.
3) Positioning:
1. Sushi dapat diposisikan sebagai:
a) Hidangan kuliner Jepang autentik yang menawarkan pengalaman rasa yang
khas.
b) Pilihan makanan sehat dan berkualitas tinggi yang cocok untuk konsumen
yang peduli akan kesehatan dan kualitas bahan makanan.
2. Banana roll dapat diposisikan sebagai:
a) Hidangan penutup atau camilan yang unik dan kreatif, cocok untuk dinikmati
sebagai alternatif dari hidangan penutup konvensional.

6
b) Hidangan yang menggabungkan cita rasa manis pisang dengan berbagai
taburan seperti matcha, cokelat, dan tiramisu, menawarkan variasi rasa yang
menarik
4. Sistem Transportasi Perdagangan
Penerapan sistem transportasi perdagangan menggunakan motor memiliki potensi
besar untuk memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan. Pendekatan ini secara
efektif mempercepat distribusi barang dan jasa, memungkinkan kami untuk
meningkatkan efisiensi operasional kami. Keunggulan mobilitas motor memberikan daya
fleksibilitas yang sangat dibutuhkan, yang dapat memanfaatkannya sebagai solusi
transportasi yang ekonomis dan mudah diakses. Selain itu, penggunaan motor juga
memberikan potensi pengurangan biaya logistik, meningkatkan daya saing, dan
mengoptimalkan profitabilitas bisnis. Meski demikian, evaluasi risiko terhadap aspek
regulasi lalu lintas dan keamanan transportasi perlu menjadi fokus untuk memastikan
kesuksesan jangka panjang dari implementasi sistem transportasi perdagangan
menggunakan motor ini. Dengan strategi pengelolaan risiko yang tepat, dapat diharapkan
bahwa manfaat ekonomi yang signifikan dapat dicapai sambil tetap meminimalkan
potensi tantangan dan hambatan operasional.
5. Sistem Saluran Distribusi di wilayah pemasaran
Sistem saluran distribusi merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan produk
atau jasa secara maksimal di tangan konsumen dengan cara yang efektif. Tujuannya
adalah agar produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen dan dapat ditemukan di pasar
yang sesuai. Perusahaan telah menetapkan lokasi tetap yang sangat mudah dijangkau oleh
konsumen, dengan keunggulan strategis berdekatan dengan kampus dan masyarakat
sekitarnya. Sistem distribusi yang diimplementasikan oleh perusahaan mencakup
penjualan langsung kepada konsumen di lokasi fisik serta melalui platform online dan
sosial media. Pendekatan ini mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap tren distribusi
modern, memastikan aksesibilitas produk secara luas dan memperluas jangkauan pasar.
6. Keunggulan Kompetitif dan SWOT
1) Keunggulan kompetitif
a) Kualitas Bahan Baku

7
 Sushi: Menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi seperti sosis,
crabstick, nori, dan nasi berkualitas sushi.
 Banana Roll: Memanfaatkan pisang sebagai bahan utama, memberikan
sentuhan unik pada menu dan potensi daya tarik bagi konsumen pencinta buah.
b) Inovasi Rasa
 Sushi: Menghadirkan variasi rasa dan kombinasi yang kreatif, mengakomodasi
selera pelanggan yang beragam.
 Banana Roll: Menawarkan paduan rasa manis dan gurih melalui kombinasi
pisang dengan bahan tambahan seperti cokelat, tiramisu, dan matcha.
c) Pengalaman Unik
 Sushi: Memberikan pengalaman bersantap yang interaktif dengan sushi bar, di
mana pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan sushi.
 Banana Roll: Menyajikan pilihan menu yang unik dan jarang ditemui,
menciptakan pengalaman kuliner yang berkesan bagi pelanggan.
d) Branding dan Presentasi
 Sushi: Menekankan presentasi estetis dan rapi, menciptakan citra produk yang
eksklusif dan mewah.
 Banana Roll: Memberikan penekanan pada kreativitas dalam penyajian dan
desain, menarik perhatian pelanggan melalui estetika yang menarik.
2) Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats):
a) Strengths
 Kedua produk menawarkan kualitas bahan baku yang tinggi, memberikan
keunggulan dalam rasa dan citra merek.
 Kreativitas dalam menyajikan variasi rasa dan kombinasi memberikan daya
tarik tambahan kepada pelanggan.
b) Weaknesses
 Beberapa konsumen mungkin belum familiar atau bersedia mencoba kombinasi
rasa yang tidak umum, seperti banana roll.
 Bergantung pada bahan-bahan tertentu, terutama ikan untuk sushi, dapat
menjadi kelemahan ketika terjadi keterbatasan pasokan atau kenaikan harga.
c) Opportunities

8
 Peluang untuk terus mengembangkan menu dengan memperkenalkan variasi
baru atau menyajikan produk tambahan yang dapat menarik pelanggan baru.
 Memanfaatkan pemasaran digital dan sosial media untuk menjangkau audiens
yang lebih luas dan memperkenalkan produk kepada pelanggan potensial.
d) Threats
 Ketika tren kesehatan dan diet mengalami perubahan, produk mungkin
dihadapkan pada penurunan permintaan jika dianggap kurang sehat.
 Persaingan dengan restoran sushi atau produk makanan serupa dapat menjadi
tantangan, memerlukan strategi pemasaran yang kuat untuk membedakan diri.
B. Deskripsi Pasar Kualitatif
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selama ini
Berbagai faktor dapat mempengaruhi permintaan produk sushi dan banana roll baik
selama ini maupun di masa datang. Sebagian besar faktor ini bersifat dinamis dan
dapat berubah seiring waktu. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang dapat
memengaruhi permintaan kedua produk tersebut:
1) Selera konsumen terhadap jenis makanan tertentu, seperti sushi dan banana roll,
dapat dipengaruhi oleh tren kuliner yang sedang berlangsung.
2) Faktor budaya dan gaya hidup masyarakat dapat memainkan peran besar dalam
popularitas produk, terutama sushi yang berasal dari tradisi kuliner Jepang.
3) Ketersediaan dan aksesibilitas produk sushi dan banana roll di berbagai tempat,
termasuk restoran, toko khusus, atau platform pemesanan online.
4) Upaya promosi dan pemasaran dari produsen atau pengecer dapat mempengaruhi
kesadaran konsumen dan mendorong permintaan.
5) Kesadaran konsumen tentang aspek kesehatan dan keberlanjutan dapat
memengaruhi permintaan, terutama jika produk ini dianggap sebagai pilihan
makanan yang sehat dan ramah lingkungan.
C. Kesimpulan Aspek Pemasaran
Dalam mengkaji aspek pemasaran produk sushi dan banana roll, dapat disimpulkan
bahwa keberhasilan pemasaran sangat terkait dengan pemahaman mendalam terhadap
preferensi konsumen dan adaptasi terhadap tren kuliner yang sedang berlangsung. Inovasi
menjadi pendorong utama, di mana variasi rasa yang unik dan presentasi kreatif dapat

9
memperkuat daya tarik produk. Keterlibatan aktif melalui media sosial dan platform online
membentuk elemen kunci dalam membangun kesadaran merek dan menciptakan komunitas
penggemar. Selain itu, menjaga aksesibilitas dan ketersediaan produk di berbagai saluran
distribusi, baik fisik maupun online, merupakan strategi penting. Pemasaran yang
menekankan pengalaman unik, baik dari segi rasa maupun presentasi, dapat membentuk
citra merek yang positif. Respons yang cepat terhadap perubahan dalam lingkungan pasar
dan tren konsumen menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan bisnis. Integrasi nilai-nilai
keberlanjutan dalam strategi pemasaran juga muncul sebagai faktor penting, mengingat
kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan yang semakin meningkat. Dengan
mempertimbangkan aspek-aspek ini, perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang
efektif untuk memenangkan hati konsumen dan menjawab dinamika pasar yang terus
berubah.

10
BAB V
ASPEK TEKNIS PRODUKSI/OPERASI

A. Deskripsi Teknis Produksi


1. Nama Produk
1) Sushi
Sushi merupakan hidangan Jepang yang terdiri dari nasi yang diberi tambahan
dengan berbagai bahan seperti isian sosis dan crabstick, sayuran, dan telur. Jenis
sushi populer melibatkan gulungan dengan nori (rumput laut) atau dilapisi dengan
isian sosis dan crabstick atau sayuran.
2) Banana Roll
Banana Roll adalah varian sushi yang inovatif, menggunakan pisang sebagai bahan
utama dalam kombinasi dengan bahan tambahan seperti tiramisu, matcha dan cokelat.
Ini menciptakan paduan rasa manis dan gurih yang unik.
2. Dimensi Teknis Produk
1) Sushi
Dimensi sushi bervariasi tergantung pada jenisnya. Gulungan sushi umumnya
memiliki panjang sekitar 15-20 cm dan diameter sekitar 3-4 cm. Sementara itu, nigiri
sushi biasanya berukuran sekitar 2-3 cm x 4-5 cm.
2) Banana Roll
Dimensi banana roll mirip dengan gulungan sushi pada umumnya, dengan panjang
sekitar 15-20 cm dan diameter sekitar 3-4 cm. Dimensi ini dapat disesuaikan sesuai
dengan preferensi dan kreativitas.
3. Spesifikasi Teknis Produk/Standar Mutu Produk
3) Sushi
Dalam membuat sushi, bahan-bahan utama yang digunakan termasuk nasi sushi
berkualitas tinggi, isian sosis dan crabstick, nori, sayuran, dan saus khusus. Proses
penggulungan membutuhkan keahlian khusus untuk menyusun bahan-bahan tersebut
di atas selembar nori dan menggulungnya dengan rapi. Kebersihan dan higienis
sangat penting dalam setiap langkah produksi untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan tetap berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Dengan menggunakan

11
bahan yang berkualitas dan menjaga kebersihan, kami berusaha memberikan sushi
yang lezat dan aman untuk dinikmati oleh pelanggan kami.
4) Banana Roll
Dalam membuat banana roll, kami menggunakan bahan-bahan utama seperti pisang
berkualitas tinggi, tambahan seperti cokelat, tiramisu, dan matcha, dan nori atau
bahan pelapis lainnya. Proses penggulungan memerlukan keterampilan khusus untuk
mendapatkan gulungan yang presisi dan inovatif. Kebersihan dan higienis selalu
dijaga selama seluruh proses produksi, mengikuti standar ketat untuk memastikan
kualitas dan keamanan produk. Dengan fokus pada bahan berkualitas, teknik
penggulungan yang terampil, dan standar kebersihan yang tinggi, kami berupaya
memberikan banana roll yang lezat dan aman untuk dinikmati oleh pelanggan kami.
B. Teknologi Produksi
1. Alur Proses Produksi
a) Sushi:
1) mempersiapkan bahan - bahannya.
2) memasak dan mendinginkan nasi.
3) memotong isian, topping dan sayuran
4) menumis isian, topping dan sayuran
5) menyusun bahan diatas nori
6) menggulung sushi dengan hati - hati
7) memotong gulungan menjadi beberapa potongan kecil
b) Banana Roll:
1) mempersiapkan bahan - bahannya
2) memotong pisang dan persiapan bahan tambahan
3) menyusun beberapa potongan pisang diatas kulit lumpia
4) menggulung banana roll dengan presisi
2. Sistem produksi
a) Sushi:
Produksi sushi seringkali mengandalkan keterampilan manusia, terutama dalam
tahapan penggulungan dan penyusunan bahan. Meskipun beberapa proses dapat
ditingkatkan dengan peralatan modern, unsur keterampilan manusia tetap menjadi

12
elemen kunci. Keseluruhan, produksi manual ini menonjolkan keahlian tangan yang
terampil dalam menciptakan gulungan sushi yang presisi dan menjamin pengalaman
kuliner yang unik bagi pelanggan.
b). Banana Roll:
Dalam produksi banana roll, persiapan pisang dan bahan tambahan umumnya
melibatkan sentuhan manusia yang teliti. Proses penggulungan, di satu sisi, dapat
dilakukan secara manual dengan keterampilan tangan yang terampil. Di sisi lain,
untuk meningkatkan efisiensi, penggunaan peralatan otomatis sederhana juga dapat
diterapkan dalam tahapan penggulungan. Kombinasi antara produksi manual dan
otomatisasi sederhana ini membantu menciptakan banana roll dengan kualitas yang
baik sambil tetap menjaga efisiensi proses produksi.
C. Kapasitas Produksi dan Rencana Produksi
1. Kapasitas Produksi Pertahun
Untuk melakukan perkiraan kapasitas produksi pertahun pada usaha sushi,
beberapa faktor perlu dipertimbangkan:
a) Waktu Produksi: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu
gulungan sushiatau satu jenis sushi tertentu.
b) Jam Operasional: Berapa jam dalam sehari atau dalam setahun usaha
beroperasi untukmemproduksi sushi.
c) Produktivitas Tim: Berapa banyak gulungan sushi yang dapat diproduksi dalam
satu jamoleh tim produksi Anda.
Usaha sushi dengan tim produksi yang mampu membuat 20 gulungan sushi hari, dan
usaha ini beroperasi selama 5 hari seminggu, selama 50 minggu dalam setahun (dengan
2 minggulibur untuk perawatan atau liburan).
Dengan perhitungan sederhana:
Gulungan Sushi per Hari×Hari Operasional per Minggu×Minggu Operasional per Tahun
= 10 gulungan sushi x 5 hari operasional x 50 minggu pertahun
= 2500 gulungan
Maka kapasitas produksi tahunan usaha sushi tersebut menjadi 5000 gulungan sushi
pertahun

13
Sedangkan untuk banana roll tim produksi mampu membuat 100 gulungan banana roll
per hari, dan usaha ini beroperasi selama 5 hari seminggu, selama 50 minggu dalam
setahun (dengan 2 minggu libur untuk perawatan atau liburan).
Dengan perhitungan sederhana:
Gulungan banana roll per Hari×Hari Operasional per Minggu×Minggu Operasional
perTahun
= 100 gulungan banana roll perhari x 5 hari operasional x 50 minggu pertahun
= 25.000 gulungan
Maka kapasitas produksi tahunan usaha banana roll tersebut menjadi 25.000
gulunganbanana roll per tahun
2. Rencana Produksi
Jenis produk : Sushiban ( Sushi dan Banana Roll)
Jumlah produksi : sushi 5000 gulungan dan banana roll 25000 gulungan

D. Bahan Baku dan Bahan Penolong


3. Bahan Baku
a) Sushi:
1) Nasi
2) Sosis
3) Crabstick
4) Telur
5) Nori
6) Wortel
7) Timun
8) Beef burger
9) Minyak Wijen
10) Saus
11) Mayones
12) Kecap Asin

14
13) Tepung Panir
b) Banana Roll:
1) Pisang
2) Kulit Lumpia
3) Tepung Cair
4) Glaze
5) Minyak Goreng
4. Bahan penolong
a) Sushi:
1) Kresek
2) Sumpit
3) Gas Elpiji
4) Packing (Kecil)
5) Packing (Besar)
b) Banana Roll
1) Gas Elpiji
2) Packing
3) Kresek
E. Pengolahan/Pembuangan Limbah (ASPEK LINGKUNGAN) dan Ekonomi Sosial
(Masyarakat di sekitar Perusahaan/Pabrik)
Dalam mengelola limbah dari produksi sushi dan banana roll, kami berkomitmen
untuk menerapkan praktik pengolahan limbah yang bertanggung jawab. Kami telah
merancang sistem pemilahan limbah yang sederhana dan efektif untuk memisahkan limbah
organik dan anorganik. Langkah-langkah daur ulang juga diterapkan untuk kemasan dan
material non-organik, dengan harapan dapat meminimalkan dampak lingkungan.
Kami juga memperhatikan aspek ekonomi sosial dengan melibatkan masyarakat
sekitar. Kami berupaya memberdayakan ekonomi lokal dengan membeli sebagian bahan
baku dari pedagang setempat.
Dengan demikian, kami berharap bahwa usaha kami tidak hanya memberikan manfaat
ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan membina hubungan
positif dengan masyarakat sekitar.

15
F. Kebutuhan Biaya Aspek Teknis Produksi
1. Biaya Investasi
a. Pengadaan mesin peralatan Produksi
Kami memulai usaha sushi dan banana roll dengan biaya investasi yang sederhana.
Mesin peralatan produksi yang kami gunakan masih cukup sederhana, seperti sushi
kami menggulung dengan alat roll sushi, dan untuk banana roll kami menggulung
dengan manual, serta alat pemotong bahan.
b. Pengadaan tanah dan bangunan pabrik
Dalam mengembangkan usaha di bidang produksi sushi dan banana roll, kami
memutuskan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Kami memilih untuk
tidak melakukan pengadaan tanah dan bangunan pabrik baru, melainkan
memanfaatkan salah satu rumah anggota kelompok sebagai tempat produksi.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi biaya investasi yang signifikan dan
memanfaatkan ruang yang tersedia secara efisien. Meskipun ruang produksi terbatas,
kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan
memenuhi standar sanitasi. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memulai
usaha dengan modal yang lebih terjangkau dan memperoleh keuntungan maksimal
dari investasi yang kami lakukan.
c. Pengadaan utilitas
Untuk memulai usaha produksi sushi dan banana roll di rumah anggota kelompok,
kami telah memperhitungkan dengan sederhana kebutuhan utilitas yang diperlukan.
kami menyediakan biaya listrik dan air dalam skala kecil sesuai dengan kapasitas
produksi yang dimiliki. Pengadaan utilitas ini dilakukan dengan memilih sumber daya
yang efisien dan hemat biaya, memastikan bahwa operasional usaha tetap berjalan
lancar tanpa membebani anggaran kami. Dengan fokus pada pengeluaran yang terukur
dan sesuai kebutuhan, kami berharap dapat menjaga keberlanjutan usaha mereka
dengan biaya utilitas yang terjangkau.
d. Pengadaan fasilitas pengolahan limbah
Dalam menjalankan usaha produksi sushi dan banana roll di rumah, kami telah
memperhatikan pengadaan fasilitas pengolahan limbah dengan pendekatan sederhana.
Kami menyusun sistem pengelolaan limbah yang mudah dipahami dan praktis untuk

16
memilah dan mengelola limbah produksi. Dengan melakukan langkah-langkah
sederhana ini, kami berharap dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan
memastikan bahwa limbah yang dihasilkan oleh usaha kami dapat dikelola dengan
baik tanpa memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar.
2. Biaya Operasi Produksi (1 kali produksi)
a. Upah tenaga kerja produksi

Nama Produk Qty Harga Satuan Jumlah


Sushi 2 orang Rp 1.000 Rp 2.000
Banana Roll 2 orang Rp 1.000 Rp 2.000
Tabel 2.a Upah tenaga kerja produksi
b. Biaya bahan baku dan bahan penolong sushi

Nama Bahan Qty Harga Satuan Jumlah


Bahan Baku Sushi
Nori 10 lembar Rp 1.850 Rp 18.500
Wortel 1 buah Rp 3.000 Rp 3.000
Timun 1 buah Rp 1.500 Rp 1.500
Telur ½ kg Rp 1.625 Rp 13.000
Crabstick 10 pcs Rp 1.250 Rp 12.500
Sosis 10 pcs Rp 950 Rp 9.500
Beef Burger 8 pcs Rp 550 Rp 4.400
Beras 600 gr Rp 13 Rp 7.800
Mayo 1 pack Rp 10.000 Rp 10.000
Saus 1 botol Rp 7.000 Rp 7.000
Kecap Asin 15 pcs Rp 600 Rp 9.000
Tepung Panir 150 gr Rp 18 Rp 270
Minyak Wijen 10 ml Rp 100 Rp 1.000
Total Rp 96.470

Bahan Penolong Sushi


Gas Elpiji Rp 3.400

17
Packing (kecil) 20 pcs Rp 75 Rp 1.500
Packing (besar) 25 pcs Rp 176 Rp 4.400
Sumpit 25 pcs Rp 100 Rp 2.500
Kresek Rp 3.000
Total Rp 14.800
Tabel 2.b Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Sushi
c. Biaya bahan baku dan bahan penolong banana roll

Nama Bahan Qty Harga Satuan Jumlah


Bahan Baku Banana Roll
Kulit Lumpia 100 lembar Rp 200 Rp 20.000
Pisang 1 sisir Rp 750 Rp 15.000
Glaze 3 pack Rp 15.000 Rp 45.000
Tepung Rp 550
Minyak Goreng 1 liter Rp 15.000 Rp 15.000
Total Rp 95.550

Bahan Penolong Banana


Roll
Gas Elpiji Rp 13.600
Packing 25 pcs Rp 340 Rp 8.500
Kresek Rp 1.500
Total Rp 23.600
Tabel 2.c Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Banana Roll
G. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis/Produksi/operasi
Berdasarkan analisis aspek teknis, produksi, dan operasional, dapat disimpulkan
bahwa kami telah berhasil merancang usaha produksi sushi dan banana roll dengan
pendekatan yang sederhana. Meskipun menggunakan fasilitas yang terbatas, kami telah
memperhitungkan dengan baik pemeliharaan dan operasional mesin serta fasilitas
produksi. Pengelolaan limbah juga dilakukan secara efisien dengan biaya operasional
yang terjangkau. Keseluruhan, pendekatan sederhana ini diharapkan dapat memastikan
kelancaran produksi dan keberlanjutan usaha, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kami.

18
BAB VI
ASPEK KEUANGAN

A. Struktur Pembiayaan Perusahaan (Pemodalan)


1. Pembiayaan Investasi (Modal Investasi)

Uraian Jumlah
Peralatan Sushi Rp 5.000
Bahan Baku Sushi Rp 96.470
Bahan Baku Banana Roll Rp 95.550
Total Rp 197.020
Tabel 6.1 Pembiayaan Investasi (Modal Investasi)
2. Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal Kerja)

Uraian Jumlah
Pembelian Bahan Baku Sushi Rp 96.470
Bahan Penolong Sushi Rp 14.800
Upah Tenaga Kerja Sushi Rp 2.000
Pembelian Bahan Baku Banana Roll Rp 95.550
Bahan Penolong Banana Roll Rp 23.600
Upah Tenaga Kerja Rp 2.000
Total Rp 234.420
Tabel 6.2 Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal Kerja)
3. Struktur Permodalan (Modal Investasi dan Modal Kerja)

Uraian Persentase
Pembiayaan Investasi (Modal Investasi) 45,7 %
Pembiayaan Produksi dan Operasi (Modal
54,3 %
Kerja)
Total 100 %
Tabel 6.3 Struktur Permodalan (Modal Investasi dan Modal Kerja)

19
4. Sumber Pendanaan Modal (Modal Sendiri dan Pinjaman)

Uraian Jumlah
Modal Sendiri
Pinjaman
Total
Tabel 6.4 Sumber Pendanaan Modal (Modal Sendiri dan Pinjaman)

B. Analisis Profitabilitas
1. Sushi

Perhitungan HPP per pcs dan Laba yang diperoleh

Biaya Produksi Rp 113.270

Produk yang dihasilkan sushi 80 pcs

HPP per pcs Rp1.415,875

Harga Jual Rp2.000 (asumsi)

Produk yang dihasilkan 80 pcs

Total Pendapatan Rp160.000

Total Biaya Tetap Rp 113.270

Harga Jual per pcs Rp2.000

BEP per pcs 56

Penjualan Rp160.000

Biaya Produksi Rp 113.270

Laba Rp 46.730

20
2. Banana Roll

Perhitungan HPP per pcs dan Laba yang diperoleh

Biaya Produksi Rp 121.150

Produk yang dihasilkan 100 pcs

HPP per pcs Rp1.211,50

HPP per kemasan 25 pack Rp4.846,00

Harga Jual per pack Rp5.000

Produk yang dihasilkan 25 pack

Total Pendapatan Rp125.000

Total Biaya Tetap Rp121.150

Harga Jual per pack Rp5.000

BEP per pack 24

Penjualan Rp125.000

Biaya Produksi Rp121.150

Laba Rp3.850

21
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan Studi Kelayakan
Berdasarkan proposal Studi Kelayakan Bisnis tentang usaha Sushi dan Banana Roll,
dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki potensi yang baik untuk berhasil di pasar,
terutama di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sushi dan Banana Roll
memiliki keunggulan dalam kualitas bahan baku, kreativitas dalam penyajian, dan variasi
rasa yang menarik bagi pelanggan. Namun, usaha ini juga memiliki beberapa tantangan,
seperti persaingan dengan restoran sushi atau produk makanan serupa dan perubahan tren
kesehatan dan diet yang dapat mempengaruhi permintaan produk.
Dalam mengembangkan usaha sushi dan banana roll, perlu mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki dan memanfaatkan pemasaran digital dan sosial media untuk menjangkau
audiens yang lebih luas dan memperkenalkan produk kepada pelanggan potensial. Dengan
melakukan SKB yang cermat dan memperhatikan faktor-faktor penting, diharapkan usaha
Sushi dan Banana Roll dapat berhasil dan berkembang di pasar.
B. Rekomendasi Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan Bisnis maka tidak ada alasan yang jelas untuk
tidak melanjutkan bisnis sushi dan banana roll. Usaha ini memiliki potensi yang baik
dengan keunggulan kompetitif dalam kualitas bahan baku, inovasi rasa, pengalaman unik,
dan branding yang menarik. Selain itu, terdapat peluang untuk mengembangkan menu
dengan memperkenalkan variasi baru, memanfaatkan pemasaran digital, dan memperluas
jangkauanpasar.
Meskipun terdapat beberapa tantangan seperti persaingan dengan restoran sushi atau
produk makanan serupa, serta perubahan tren kesehatan dan diet yang dapat mempengaruhi
permintaan produk, usaha ini masih memiliki potensi untuk berhasil dengan strategi
pemasaran yang kuat dan inovasi produk yang terus menerus.
Dengan demikian, berdasarkan analisis yang ada, tidak ada rekomendasi untuk tidak
melanjutkan bisnis sushi dan banana roll. Sebaliknya, dengan perencanaan yang matang dan
strategi yang tepat, usaha ini memiliki peluang untuk sukses di pasar.

22
23

Anda mungkin juga menyukai