Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negeri dengan kondisi alam yang berbeda-beda


di setiap daerahnya. Hal ini menimbulkan keanekaragaman sumber daya
alam yang kerap digunakan manusia untuk kebutuhan hidupnya.

Keanekaragaman ini membuka beragam jenis tanaman pertanian dan


perkebunan yang luas, salah satunya merupakan di Desa Wonolopo,
seperti banyak desa di Indonesia dengan tanah yang subur, iklim yang
mendukung, dan tradisi pertanian yang kuat telah membuat desa ini
menjadi sumber berbagai jenis produk pertanian, seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan. Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat
modern, usaha wisata kuliner telah menjadi semakin populer di banyak
daerah karena rasa dan tekstur khas setiap daerahnya.
Oleh karna itu, dalam karya tulis ini kita akan fokus terhadap kaitan
geografi dengan jenis tumbuhan pertanian dan perkebunan, dan
dampaknya terhadap kemajuan wisata kuliner di Desa Wonolopo

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:

1. “Bagaimana pengaruh iklim dan topografi terhadap jenis


tumbuhan pertanian / perkebunan dan dampaknya terhadap jenis usaha
kuliner di Desa Wonolopo?”

1
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dalam


penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui keterkaitan iklim dan topografi terhadap jenis


tumbuhan pertanian / perkebunan dan efeknya terhadap jenis usaha wisata
kuliner di Desa Wonolopo

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori

2.2 Kerangka Berpikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Manfaat Penelitian

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3 Metode Penelitian

1
3.4 Tahap Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Dekripsi Data

4.2 Teknik Pengumpulan Data

4.3 Analisis Data

4.4 Hasil Analisis Data

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran

2
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori


Berdasarkan sistematika penulisan, landasan teori dalam penelitian
ini adalah:

2.1.1 Pengertian Pertanian


Pertanian merupakan kegiatan yang meliputi bidang bercocok tanam,
perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengolahan hasil bumi dan
pemasaran hasil bumi. Pertanian dilakukan manusia sebagai kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan,
bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. (Wikipedia)

2.1.2 Pengertian Perkebunan


Perkebunan merupakan segala kegiatan pengelolaan sumber daya
alam, sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budi daya,
panen, pengolahan, dan pemasaran yang terkait tanaman perkebunan. (UU
RI No. 39 Tahun 2014)

2.1.3 Pengertian Wisata Kuliner


Kuliner adalah masakan dalam artian hasil dari proses memasak.
Wisata kuliner adalah bepergian ke suatu daerah atau tempat yang
menyajikan makanan khas dalam rangka mendapatkan pengalaman baru
mengenai kuliner. (Hall dan mitchell, 2001, dalam Sari, 2013)

3
2.1.4 Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati ialah keanekaragaman di dalam makhluk


hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan
ekosistem perairan lain serta kompleks-kompleks ekologi yang
merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup
keanekaragaman di dalam jenis, antar jenis dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati merujuk pada keanekaragaman semua jenis
tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisms), serta proses
ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi bagiannya. (Emil
Salim)

2.1.5 Pengertian Iklim

Iklim yaitu keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas
dan ditemtukan berdasarkan perhitungan dalam waktu yang lama
(kurang lebih 30 tahun). Iklim merupakan rata-rata cuaca ataupun
kondisi cuaca yang berlangsung selama periode waktu yang panjang.
Indonesia memiliki 3 macam iklim yaitu iklim musim (iklim muson),
iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
a. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim musim ini terjadi dikarenakan angin musim yang bertiup
berganti arah setiap setengah tahun sekali. Iklim akan berganti musim
dalam kurun waktu yang ditentukan sekitar 6 bulan sekali. Angin
musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim timur laut.
Angin musim barat daya merupakan angin musim yang disebut dengan
musim hujan: Angin musim timur disebut juga dengan musim kemarau.
b. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia yang letaknya terletak di sekitaran garis khatulistiwa
menyebabkan Indonesia memiliki tropika atau bisa disebut dengan
iklim yang panas. Karena Indonesia memiliki suhu yang tinggi sekitar

4
tahunan Indonesia akan mengalami musim paceklik ataupun yang
disebut dengan musim panas yang berkepanjangan.
c. Iklim Laut
Iklim laut merupakan iklim yang banyak mendatangkan hujan
yang bersifat lembab, sehingga Indonesia bisa mengalami musin hujan
yang berkepanjangan.

2.2 Kerangka Berpikir


Berdasarkan landasan teori, berikut adalah kerangka berpikir dalam
penelitian ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah
:

1) Bagi Murid

Memberikan kesadaran bahwa keanekaragaman kuliner yang ada


telah dipengaruhi oleh faktor geografi.

2) Bagi Institusi Pendidikan

Menambah informasi terkait dengan iklim dan topografi terhadap


jenis tumbuhan yang tumbuh dalam wilayah tertentu yang berkaitan
dengan keanekaragaman kuliner
3) Bagi Pemerintah

Sebagai dasar informasi untuk membudidaya tumbuhan yang cocok


dengan kondisi alam sekitarnya.

4) Bagi Peneliti Lain

Sebagai sumber dan tambahan informasi serta bahan referensi


untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan bagaimana
geografi memengaruhi kuliner

1
5) Bagi Masyarakat

Sebagai referensi masyarakat dalam mencoba kuliner khas daerah


tersebut

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9, bulan November tahun 2023


di Desa Wonolopo, Semarang, Jawa Tengah

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini


adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif
dan dijabarkan secara deskriptif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif
menampilkan hasil data secara transparan tanpa proses manipulasi atau
subjektif.

Menurut Muchtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif


adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan
pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu.
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif.

Penelitian ini mengumpulkan data yang sudah ada dari informan dan
wawancara informan yang mana hasilnya akan dijadikan hasil penelitian.

3.4 Tahap Penelitian


Adapun tahapan penelitian ini sebagai berikut:

2
1) Merumuskan masalah.

2) Mengumpulkan informasi dan data – data yaitu dengan mencari


dari internet, artikel dan wawancara di lapangan.

3) Menyusun pertanyaan untuk wawancara dan menyusun data yang


akan di teliti.

4) Melakukan penelitian sebagai berikut:

a. Mewawancarai informan di Desa Wonolopo yang berkaitan


dengan jenis tumbuhan dan asal tumbuhan yang digunakan dalam
makanannya
b. Menentukan hasil penelitian berdasarkan data yang didapatkan,

c. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian,

d. dan mengajukan saran berdasarkan kesimpulan yang dibuat.

3
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan gambaran data yang bertujuan untuk


memudahkan dalam memahami data. Data yang diperoleh untuk penelitian
ini berasal dari narasumber Ibu-ibu kelompok kelompok tani kita jaya
(jamu), dan Pengusaha tempe yang Berlokasi di Desa Wonolopo,
Semarang. Wawancara ini dilakukan pada Kamis, 9 November 2023 pukul
10.56 - 12.13. Data-data yang didapatkan berdasarkan wawancara dengan
pihak pedagang jamu, jamur tiram dan tempe berupa sumber utama bahan
untuk makanan tersebut, terutama untuk jamu dan tempe.

4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik wawancara


kepada narasumber di Desa Wonolopo, Semarang
4.3 Analisis Data

Dari hasil wawancara, berikut adalah analisis data pada penelitian:

4.3.1 Budidaya tanaman utama Desa Wonolopo yang kerap


digunakan untuk pembuatan jamu

Pada hasil produksi jamu oleh kelompok tani kita jaya (KTKJ),
tanaman yang kerap digunakan adalah tanaman yang dibudidaya sendiri.
seperti; daun mint, bunga roselia, bunga telang, kunyit, dan jahe.

4
KTKJ, menyebutkan bahwa tanaman jamu mereka yang paling sulit
untuk dibudidaya merupakan jahe dan kunyit, dikarenakan masa tumbuh
yang lama, sekitar 6 bulan. jahe dapat tumbuh di ketinggian 200-600
MDPL. sedangkan, kelurahan Desa Wonolopo terletak di ketinggian 400
MDPL, yang membuatnya daerah yang cocok untuk
4.3.2 Alasan sumber bahan usaha kuliner didapatkan secara
impor

Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan produsen tempe,


menunjukan bahwa kacang kedelai yang digunakan untuk produksi tempe
merupakan 100% kedelai impor, yang didapatkan dari negara Amerika.
Maupun yang lokal, didapatkan dari Rembang, Jawa Tengah.
Namun, kedelai impor Amerika merupakan mayoritas kedelai yang
digunakan untuk pembuatan tempe, mencakup 83,95% dari kedelai yang
digunakan di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan produksi lokal yang
hanya memenuhi 10% kebutuhan kedelai sepenuhnya, di mana Jawa barat
menjadi penyokong kedelai utama terhadap provinsi Jawa.
Gambar 4.1 Data impor kedelai

(Source:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/13/nilai-
impor-kedelai-indonesia-naik-meski-volumenya-turun-pada-2022)

5
Berdasarkan data yang didapatkan melalui berbagai sumber berikut,
alasan mengapa produksi kedelai di Jawa Barat pada tahun 2023
diperkiraan turun karena; menurut Kementian Pertanian persaingan ketat
penggunaan lahan seperti jagung dan cabai menjadi salah satu faktor
turunnya produksi kedelai di Jawa Barat, dan juga kebijakan USDA untuk
menaikkan produksi kedelai global sebesar 0,06% di mana pasar global
tidak membutuhkan jumlah kedelai yang besar lagi dari Indonesia.
Gambar 4.2 Konsumsi kedelai per kapita di Indonesia

(Source: Pusat data dan sistem informasi pertanian sekretariat


jenderal kementerian pertanian 2020)
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi kedelai
naik 0,4-0,6 dari tahun 2020 sampai dengah 2023. Hal ini dikarenakan
jumlah penduduk Indonesia yang terus naik tahun ke tahun serta
berkembangnya industri pangan berbahan baku.

4.3.3 Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan di Desa


Wonolopo

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dengan keadaan geografis Desa


Wonolopo yang terletak di dataran tinggi serta memiliki 8 bulan

6
penghujan membuat Desa Wonolopo cocok untuk bercocok berbagai
tanaman.
Selain kunyit dan jahe, tumbuhan lain yang dapat ditumbuhkan di
tanah Desa Wonolopo adalah temulawak, lengkuas, dan kemuning
Gambar 4.3 Tabel perbandingan kecocokan menanam di Desa
Wonolopo

4.4 Hasil Analisis Data

Hasil dari analisa data dari penelitian yang telah dilakukan, bisa
disimpulkan bahwa berbagai macam tumbuhan cocok untuk dibudidaya
dalam kondisi geografis Desa Wonolopo, Namun keterbatasan lahan untuk
pertanian menutup kemungkinan tersebut.

7
Lampiran

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh beberapa simpulan


sebagai berikut:

1) Desa wonolopo memiliki kondisi geografis yang cocok untuk


menanam berbagai tumbuhan, khususnya tumbuhan jamu.
2) Keterbatasan lahan menjadi penyebab utama terhalangnya
perkembangan pertanian dan perkebunan berbagai macam tumbuhan, yang
menyebabkan usaha kuliner harus bergantung bahannya sebagian besar
dari impor.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, saran yang dapat disampaikan oleh


peneliti adalah:

1) Peneliti dapat menginterview seorang ahli geografi terkait kondisi


geografi di Desa Wonolopo agar lebih terperinci dan akurat
2) Pihak Desa Wonolopo diharap bisa mendata lebih lengkap segala
ekspor atau impor produk pertanian / perkebunan.
3) Pihak Desa dapat mengembangkan kualitas usaha kuliner dengan
membuat lahan untuk tumbuhan yang berkaitan dengan usaha tersebut.

8
Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Ir. Triyanti Riniarsi, Dyah (Outlook komoditas pertanian tanaman


pangan kedelai)
https://satudata.pertanian.go.id/assets/docs/publikasi/OUTLOOK_KED
ELAI_2020.pdf
Chaerunissa, SF, universitas Diponegoro (Gambaran umum Desa
Wonolopo) https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/10660/3/BAB%20II.pdf

SUMBER INTERNET
- (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/13/nilai-
impor-kedelai-indonesia-naik-meski-volumenya-turun-pada-2022)

(https://www.bps.go.id/id/publication/
2022/12/16/9e87d65dae851717a1af5784/analisis-produktivitas-jagung-
dan-kedelai-di-indonesia--2021.html)

(https://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/tanaman_obat/
temulawak.pdf)

3 Dokumentasi

9
Lampiran

10
Nama: Keiza Aqilah Bilqish
Lahir: Jakarta, 3 Februari, 2007
Riwayat pendidikan:
SD: SDIT GLOBAL INSANI ISLAMIC SCHOOL
SMP: SMP ISLAM AL AZHAR 31 KOTA BEKASI
SMA: SMA ISLAM AL AZHAR 8 KOTA BEKASI

Nama: Tiara Ramadhani


Lahir: Jakarta, 14 September, 2007
Riwayat pendidikan:
SD: SD PERTIWI BANGDES
SMP: SMP 182 JAKARTA
SMA: SMA ISLAM AL AZHAR 8 KOTA BEKASI

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai