OLEH :
OLEH :
Pembimbing I
Mahyunidar, SST
NUPN. 9901114549
Pembimbing II
praktek klinik yang berjudul “ Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru
Lahir Dengan Makrosomia Di Klinik Armi Yanti Bunut Barat Tahun 2016 ”.
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Terutama kepada ibu
Kisaran
kesalahan dalam laporan ini sepenuh nya menjadi tanggung jawab kelompok. Oleh
karena itu, kelompok mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.
Sekali lagi kelompok ucapkan terima kasih, Kepada Allah SWT kelompok mohon
ampun dan kepada seluruh pihak kelompok mohon maaf. Semoga laporan ini dapat
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan indonesia masih sangat memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih
tingginya Angka Kematian Ibu yang menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2009 berkisar 226/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi
Baru Lahir yaitu 26/1000 kelahiran hidup. Angka kematian Ibu dan Bayi masih
tinggi, berarti pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi belum baik. Sebaliknya jika Angka
Kematian Ibu dan Bayi rendah, berarti pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi sudah
baik(Affandi, 2000).
sebesar 500.000 jiwa/tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10 juta
meninggal dunia sebelum umurnya mencapai 1 tahun. Bila dirinci terdapat 157.000
bayi meninggal dunia pertahun, atau 430 bayi perhari. Penyebab kematian terbanyak
disebabkan oleh sepsis (infeksi sistemik), kelainan bawaan, dan infeksi saluran
ukuran tubuhnya diatas normal. Kelahiran bayi besar ini menimbulkan komplikasi
akan lahir dengan gangguan nafas dan kadang kala bayi lahir dengan trauma tulang
leher dan bahu. Semuanya ini terjadi akibat masa bayi yang besar sehingga tidak
mungkin atau sangat sulit melewati panggul ibu. Kondisi bayi dengan berat lahir
berlebih atau abnormal di istilahkan dengan fetal makrosomia atau bayi makrosomia.
Makrosomia adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram.
Kemunculan bayi-bayi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor
kondisional atau hanya diduga penyebabnya, misaalnya orang tuanya memang besar.
Kedua, faktor ibu yang mengalami kelebihan berat badan pada saat hamil dan terakhir
persalinan dengan seksio caesar. Perlu diperhatikan bahwa janin yang terlampau
robekan atau perdarahan, serta kemungkinan harus melahirkan lewat operasi caesa.
Sementara janin sendiri beresiko mengalami macet di bahu atau patah tulang selangka
pada saat proses persalinan. Bayi yang lahir berat badan lebih dari 4000 gram
penyakit diantaranya penyakit jantung, diabetes milletus dan stroke. Oleh sebab itu
usahakan berat badan ibu selama hamil dalam batasan normal sehingga berat badan
menghindarinya. Misalnya, ibu hamil menjaga berat badannya selama hamil dalam
batas normal. Sebuah penelitian yang dilakukan Asosiasi Kebidanan dan Kandungan
Amerika pada tahun 2002 yang di publikasikan dalam kebidanan dan kandungan
mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengalami peningkatan berat badan lebih
dari 18kg tetap berpotensi melahirkan bayi besar sekalipun ibu tidak mengidap
diabetes milletus. Ini karena ibu hamil gemuk beresiko 4-12 kali untuk melahirkan
Saat ini insiden makrosomia umumnya berkisar 5-7%. Menurut Guinnes Book
of World Record menunjukkan bahwa bayi terberat didunia dilahirkan dikanada pada
tahun 1997 dengan berat badan mencapai 10,8kg,bayi ini hanya dapat bertahan hidup
dalam waktu 11jam. Sedangkan di Indonesia, tepatnya di Medan Sumatra Utara bayi
terberat pernah dilahirkan oleh seorang ibu yang berumur 41 tahun pada tahun 2009
dengan berat mencapai 8,7kg. Dari data yang diperoleh penelitian di Klinik Bersalin
Niar Medan didapatkan dari 718 kelahiran tahun 2010 periode januari-oktober
tersebut terdapat 63 (54,81%) kelahiran yang tidak dapat lahir spontan, dimana bayi
dilahirkan melalui proses operasi caesar. Bayi yang lahir dengan makrosomia rata-
rata mengalami kesulitan bernafas (52,2%). Sementara ibu yang melahirkan bayi
tentang makrosomia, mereka tidak dapat menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan
mengenai pengetahuan dasar tentang makrosomia. Sedangkan 2 diantaranya
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat kasus tentang “Manajemen
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru lahir Dengan Makrosomia di Klinik Bersalin
kasus ini adalah: “ Bagaimana Manajemen Asuhan Kebidanan Pada By. D dengan
1. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada bayi baru lahir dengan
2. Dapat mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi pada bayi baru lahir
3. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
5. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan pada bayi baru lahir
1.4 Manfaat
Kisaran tentang Manajemen Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan
Makrosomia
TINJAUAN TEORITIS
Bayi baru lahir juga di namakan neonatus merupakan individu yang sedang
sedang berkembang dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 3742 minggu,
dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar score >7 dan tanpa cacat bawaan
(Rukiyah, 2010).
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi
kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga
5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun
40 x/menit
10. Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genetalia labio mayora telah terlihat
13. reflekss morro sudah baik, bayi dikagetkaan akan memperlihatkan gerakan
14. Graff refleks sedah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka
akan menggenggam
15. Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir penolong harus melakukan
b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
gunting, penghisap lendir Del ee dan benang tali pusat telah didesinfeksikan
tingkat tinggi atau steril. Gunakan bola karet yang baru dan bersih jika ingin
d. Pastikan semua pakaian, handuk,selimut dan kain yang digunakan untuk bayi,
sudah dalam keadaan bersih. Demikian pula hal nya timbangan , pita pengukur ,
thermometer , stetoskop dan benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi juga
bersih.
2. Penilaian awal
Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit pertama dan menit
membantu dalam menentukan tingkat keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang
terjadi serta langkah segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara lain
warna kulit bayi, frekuensi jantung, reaksi terhadap rangsangan , aktivitas tonus otot,
dan pernafasan bayi, masing masing diberi tanda 0, 1, 2. Sesuai dengan kondisi bayi.
Klafikasi klinik :
Bayi normal akan menangis spontan segara setelah lahir. Apabila tidak
langsung menangis, penolong segera memberihkan jalan napas dengan cara sebagai
berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih
lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus lebih sedikit tengah
dan kebelakang.
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak.
e. Alat penghisap lenir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril,
h. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus
mewujudkan ventilasi yang adekuat. Dokter atau tenaga medis lain hendaknya
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah placenta lahir tidak begitu menentukan
dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi
Pada waktu baru lahir, bayi mampu beum mampu mengatur tetap suhu badan
nya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
6. Pemberian Vit K
Kejadian perdarahan karena difisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan
Didaerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi , setiap bayi baru lahir perlu diberi
8. Identifikasi bayi
dari satu persalinan maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan
kepada setiap bayi baru lahir dan harus ditempatkannya sampai waktu bayi
dipulangkan.
9. Pemberian ASI
Rangsangan hisapan bayi pada puting susu akan diteruskan oleh serabut saraf
Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus menurut Maryunani
Penyesuaian yang paling kritis dan segera terjadi yang dialami bayi baru lahir
Termogenesis berarti produksi panas. Tempratur pada bayi saat lahir adalah
Sebelum lahir, janin cukup menghisap dan menelan air ketuban. Refleks gumo
dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir.
5. Penyesuaian sistem kekebalan tubuh
Pada masa awal kehidupan janin, sel-sel yang menyuplai imunitas janin sudah
mulai berkembang , namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Bayi baru
Pengukuran rutin bayi baru lahir menurut Maryunani dan Nurhayati, (2008) ,
yaitu :
1. Berat badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normal nya 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan
Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit pada cukup bulan
normalnya 48 – 53 cm.
3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur dengan meteran , mulai dari bagian depan kepala (diatas
alis atau area prontal) dan area occipital yang merupakan diameter terbesar.
4. Lingkar Dada
Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5 – 33 cm sekitar 2 cm lebih
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan
3. Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang
memang diperlukan.
5. Rekam hasil pengamatan dan tiap tindakan jika diperlukan tindakan lebih lanjut.
3. Warna kulit ( terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat memar.
muntah.
5. Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan, bau busuk dan pernapasan
sulit.
6. Tinja atau kemih seperti tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering
berwarna hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja (BAB)
7. Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas , lunglai, kejang
Makrosomia atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000
gram. (Williyam, 2001). Dalam dunia kedokteran makrosomia disebut Giant Baby.
Menurut Cuningham (2005) semua nenonatus dengan berat badan 4000 gram atau
Pada janin besar, faktor keturunan memegang peran penting. Selain itu janin
besar dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes milletus, pada post maturitas dan
pada grandmultipara. Hubungan antara ibu hamil yang makannya banyak dan
diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul
normal dan his yang kuat. Besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur pula secara
3. Kulit kemerahan
Genetik, obesitas dan overweight yang dialami oleh ayah dan ibu
Penambahan berat badn ibu yang berlebihan selama kehamilan , porsi makanan
yang dikomsumsi ibu hamil akan berengaruh pada berat badan ibu.
Ibu dengan diabetes milletus, tingginya gula darah ibu bisa berpengaruh pada
berat badan bayi. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik, maka janin dapat tumbuh
makin subur.
Ibu hamil dengan riwayat melahirkan bayi makrosomia , ibu yang sebelum nya
pernah melahirkan bayi makrosomia beresiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali
melahirkan bayi makrosomia dibandingkan ibu yang belum pernah melahirkan bayi
makrosomia.
Multigravida, ada kecendrungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya
Wanita hamil yang memiliki berat badan yang lebih dari 150 kg , janinnya
2.5 Diagnosis
Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal ini dapat
1. Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkannya dan
1998).
2.6 Prognosis
Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000-4500 gram umumnya
tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Distosia akan diperoleh bila janin lebih
besar dari 4500 – 5000 gram atau pada kepala yang sudah keras (Postmaturitas) dan
2.7 Pencegahan
Ibu harus slalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil sebaiknya
melakukan pengaturan pola makan sesuai kebutuhan kalori. Ngemil boleh saja
Lakukan olahraga ringan. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari
norwegia menyebutkan, resiko bayi baru lahir dengan ukuran besar bisa berkurang
hingga 28 % bila dimasa kehamilan ibu tetap berolahraga secara teratur terutama
PEMBAHASAN
BIODATA
Kala II : 2 jam
e. Komplikasi persalinan
RESUSITASI
Therapi :-
Keterangan :-
Suhu : 36◦C
Pernafasan : 40 x/i
HR : 120 x/i
Mulut : Bersih
Hidung : Normal
Dada : Simetris
Ekstremitas : Ada
Anus : Ada
Refleks
PanjangBadan : 49 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 35 cm
I. INTERPRETASI DATA
- Panjang badan 49 cm
- Lingkar kepala 34 cm
- Lingkar dada 35 cm
- Reflex baik
Asfiksia
KOLABORASI
8. Rujuk bayi
V. PELAKSANAAN
2. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara merawat bayi di dalam incubator
3. Memberikan jalan nafas pada bayi dengan cara memberi oksigen pada bayi
4. Memberikan cukup nutrisi kepada bayi dengan cara memberikan ASI kepada
6. Merawat tali pusat bayi dengan cara menjaga tali pusat tetap kering dan
VI. EVALUASI
6. Tali pusat tetap kering dan sudah diganti perban dengan kasa steril
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
yaitu dengan memberikan asuhan padabayi baru lahir dengan makrosomia. Berupa
jagakehangatan bayi dan memberi jalan napas. Jika adakelainan pada bayi seperti
4.2 Saran
a. Agar dapat mendeteksi secara dini makrosomia pada ibu bersalin dan dapat
melakukan asuhan yang sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan kapasitas
makrosomia sesuai dengan teori yang telah dipelajari. Serta dapat mendeteksi
secara dini makrosomia sehingga dapat mencegah komplikasi yang terjadi dari
makrosomia.
DAFTAR PUSTAKA
kita.blogspot.com