Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIKA MODERN

“ZAT PADAT DAN STRUKTUR

NUKLIR”

Dosen Pengampu Matakuliah Fisika

Modern: Andi Ferawati Jafar, S.Si., M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IX

(SEMBILAN)

Helmi 20600121071

Miftahul Jannah 20600121057

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN


KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR 2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"Zat Padat dan Struktur Nuklir" pada mata kuliah Fisika Modern.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................4
A. Sejarah..........................................................................................................4
B. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................5
BAB II : ISI MAKALAH.........................................................................................7
A. Zat Padat.......................................................................................................7
B. Struktur Nuklir...........................................................................................11
BAB III : PENUTUP..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Sejarah
Sejarah fisika modern mencakup perkembangan ilmu fisika sejak akhir
abad ke-19 hingga saat ini. Beberapa tonggak penting dalam sejarah fisika modern
melibatkan teori baru, eksperimen yang signifikan, dan konsep revolusioner.
Berikut adalah beberapa peristiwa kunci dalam sejarah fisika modern:
Teori Kuantum (Awal Abad ke-20): Pada awal abad ke-20, fisika klasik
tidak dapat menjelaskan beberapa fenomena, seperti radiasi benda hitam dan
perilaku elektron di atom. Max Planck memperkenalkan konsep kuantum pada
tahun 1900 untuk menjelaskan distribusi energi radiasi benda hitam. Albert
Einstein pada tahun 1905 menyatakan bahwa cahaya memiliki sifat partikel
(foton) dalam teorinya tentang efek fotolistrik.
Teori Relativitas (Awal Abad ke-20): Pada tahun 1905, Albert Einstein
mempublikasikan Teori Relativitas Khusus, yang menyatakan bahwa hukum
fisika berlaku sama di semua kerangka acuan inersia dan bahwa kecepatan cahaya
adalah konstanta. Pada tahun 1915, Einstein mengembangkan Teori Relativitas
Umum, yang menggambarkan gravitasi sebagai kelengkungan ruang-waktu oleh
massa.
Model Atom (Awal Abad ke-20): Model atom Bohr (1913) memberikan
gambaran yang lebih baik tentang struktur atom dengan menyatakan bahwa
elektron bergerak dalam orbit terkuantifikasi. Eksperimen sinar-X oleh Henry
Moseley membantu mengembangkan model atom yang lebih akurat dengan
menunjukkan bahwa nomor atom adalah variabel yang penting.
Fisika Partikel dan Pembentukan Model Standar (Abad ke-20):
Eksperimen pada parit dan proton oleh J.J. Thomson, Ernest Rutherford, dan
lainnya membantu memahami struktur partikel subatom. Pengembangan Model
Standar fisika partikel pada pertengahan abad ke-20 memadukan
elektromagnetisme, teori kuantum, dan teori relativitas untuk menjelaskan
interaksi subatom.

3
Teknologi Nuklir dan Fusi Nuklir (Paruh Kedua Abad ke-20):
Pengembangan bom atom pada Perang Dunia II menghasilkan pemahaman lebih
lanjut tentang reaksi nuklir. Eksperimen fusi nuklir diarahkan untuk menghasilkan
energi dan menyadari potensi pembangkit listrik tenaga nuklir.
Fisika Kondensat (Paruh Kedua Abad ke-20): Pengembangan teori
tentang superkonduktivitas dan superfluiditas memberikan pemahaman lebih
dalam tentang perilaku materi pada suhu rendah. Studi fenomena fisika kondensat
membawa pada pengembangan teknologi seperti transistor dan teknologi
semikonduktor.
Sejak abad ke-20, fisika terus berkembang, termasuk penemuan partikel
baru, eksplorasi kosmologi, dan upaya memahami sifat gelap energi dan materi.
Ini hanya sebagian kecil dari sejarah fisika modern, tetapi mencerminkan
perkembangan signifikan yang telah membentuk pemahaman kita tentang alam
semesta.
Dalam konteks fisika modern, pemahaman tentang sifat-sifat zat padat
terus berkembang seiring dengan kemajuan ilmu fisika. Pada abad ke-20,
penelitian material menjadi salah satu bidang utama dalam ilmu fisika dan kimia.
Ilmuwan telah mengembangkan berbagai jenis zat padat dengan properti khusus,
seperti superkonduktor, material feromagnetik, dan material berkepadatan tinggi.
Pemahaman tentang struktur dan perilaku zat padat juga berperan penting dalam
teknologi modern, termasuk dalam pengembangan semikonduktor, material
komposit, dan nanomaterial. Sejarah nuklir mencakup perkembangan pengetahuan
fundamental tentang sifat atom dan inti atom, penggunaan energi nuklir untuk
keperluan damai, serta perdebatan etis dan kebijakan tentang penggunaan senjata
nuklir dan energi nuklir. Ini terus berkembang dalam menghadapi tantangan dan
potensi baru dalam ilmu nuklir dan teknologi nuklir.
B. Tujuan
Tujuan pada makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Zat Padat.
2. Untuk mengetahui bagaimana Struktur Nuklir.

4
C. Manfaat

Manfaat pada makalah ini yaitu:

1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud Zat Padat.


2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana struktur nuklir

5
BAB II

ISI MAKALAH

A. Zat Padat
Zat padat adalah salah satu bentuk materi yang memiliki bentuk dan volume
tetap. Partikel-partikel penyusunnya sangat dekat satu sama lain dan berinteraksi
melalui gaya-gaya antarpartikel yang kuat. Berikut adalah tinjauan singkat tentang
materi zat padat yang relevan:
1. Karakteristik Zat Padat
a. Bentuk Tetap: Zat padat memiliki bentuk yang tetap dan tidak mengalir
seperti zat cair atau gas. Partikel-partikel penyusunnya disusun dalam pola
teratur yang menjaga bentuk tersebut.
b. Volume Tetap: Zat padat juga memiliki volume yang tetap, yang berarti
volume tidak berubah meskipun ditempatkan dalam wadah dengan bentuk
yang berbeda.
c. Struktur Kristal: Atom, ion, atau molekul dalam zat padat tersusun dalam
susunan teratur yang disebut struktur kristal. Struktur ini memiliki pola yang
berulang.
2. Sifat-Sifat Zat Padat
a. Elastisitas: Zat padat bersifat elastis, artinya mereka dapat mengalami
deformasi ketika diberikan tekanan atau tegangan, tetapi akan kembali ke
bentuk aslinya setelah tekanan atau tegangan dihilangkan.
b. Titik Leleh dan Titik Beku: Zat padat memiliki titik leleh, yaitu suhu ketika
zat padat berubah menjadi cairan, dan titik beku, yaitu suhu ketika cairan
berubah menjadi padat.
c. Kohesi: Gaya kohesi menjaga partikel-partikel zat padat bersama-sama,
sehingga mereka tidak mudah terpisah satu sama lain.

6
a. Kristal Ionik:
Gambar 2.1: Ilustrasi Zat Padat
Sumber kabarkan.com
3. Jenis-Jenis Zat
Padat

Kristal ionik adalah salah satu jenis zat padat yang memiliki
struktur kristal yang terdiri dari ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
tersusun secara teratur. Zat padat ini dihasilkan oleh ikatan ionik, yaitu
ikatan kimia antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion) melalui
pertukaran elektron. Dalam kristal ionik, kation dan anion tersusun
dalam susunan teratur yang membentuk pola kisi kristal yang kuat.
Contoh kristal ionik termasuk garam meja, seperti natrium klorida
(NaCl) dan kalium iodida (KI). Ciri-ciri utama kristal ionik adalah:
a) Struktur Kristal Teratur: Kristal ionik memiliki struktur kristal
dengan susunan ion yang teratur dan kaku. Ini menghasilkan pola
geometris yang berulang.
b) Gaya Elektrostatik: Kristal ionik dijaga bersama oleh gaya
elektrostatik antara ion-ion yang bermuatan berlawanan. Kation
menarik anion, dan sebaliknya.
c) Penghantaran Listrik: Kristal ionik dapat menghantarkan listrik
dalam keadaan leleh atau larutan karena ion-ion dapat bergerak.

7
d) Titik Leleh Tinggi: Kristal ionik memiliki titik leleh yang relatif
tinggi karena

8
energi yang signifikan untuk memisahkan ion-ion yang kuat terikat.

e) Sifat Kejut: Kristal ionik bersifat rapuh dan mudah retak saat diberikan
tekanan atau ketukan karena susunan ion yang kuat berinteraksi.
Kristal ionik memiliki banyak aplikasi, termasuk dalam industri
kimia, farmasi, dan sebagai bahan baku untuk elektrolit dalam baterai.
Mereka juga menjadi subjek penelitian penting dalam kimia fisik dan
ilmu material karena sifat-sifat mereka yang unik. Contoh zat padat ini
adalah garam meja, seperti natrium klorida. Mereka terbentuk oleh
ikatan ionik.
b. Kristal Kovalen:
Kristal kovalen adalah salah satu jenis zat padat yang memiliki struktur
kristal yang dihasilkan oleh ikatan kovalen antara atom-atom penyusunnya.
Dalam kristal kovalen, atom-atom dalam zat padat berbagi pasangan elektron
untuk membentuk ikatan kovalen yang kuat. Hal ini menghasilkan susunan
atom yang sangat teratur dalam struktur kristal, dan atom-atom berbagi
elektron dalam kisi kristal tersebut. Contoh kristal kovalen termasuk berlian
(karbon murni) dan silikon dioksida (quartz atau kaca). Ciri-ciri utama kristal
kovalen adalah:
1) Struktur Kristal Teratur: Kristal kovalen memiliki struktur kristal
dengan susunan atom yang sangat teratur dan kuat.
2) Ikatan Kovalen: Atom-atom dalam kristal kovalen membentuk ikatan
kovalen dengan berbagi pasangan elektron. Ini berbeda dari kristal
ionik, di mana terjadi transfer elektron.
3) Bahan Non-Konduktor: Sebagian besar kristal kovalen adalah bahan
non- konduktor listrik, yang berarti mereka tidak menghantarkan listrik
dengan baik karena semua elektron dalam ikatan kovalen sudah
digunakan untuk ikatan kimia.
a) Tingkat Kekekalan: Kristal kovalen dapat memiliki tingkat kekekalan yang
tinggi, yang berarti mereka tahan terhadap pemanasan dan tidak meleleh
atau merubah bentuk pada suhu yang relatif tinggi.
b) Sifat Mekanik Kuat: Kristal kovalen seringkali sangat keras dan tahan

9
terhadap tekanan mekanik.

c) Transparan: Beberapa kristal kovalen, seperti berlian, memiliki sifat


transparan, yang memungkinkan cahaya untuk melewatinya dengan jelas
Kristal kovalen, seperti berlian, memiliki aplikasi dalam perhiasan dan alat
pemotong keras karena kekerasannya yang tinggi. Mereka juga menjadi subjek
penelitian dalam kimia fisik dan ilmu material untuk memahami sifat-sifat
struktur atomik mereka dan potensinya dalam berbagai aplikasi.
c. Kristal Logam:
Kristal logam adalah salah satu jenis zat padat yang memiliki struktur
kristal yang unik dan dihasilkan oleh ikatan kovalen antara atom-atom logam.
Dalam kristal logam, atom-atom logam yang disusun dalam susunan teratur
membentuk struktur yang dikenal sebagai "kisi kristal logam" atau "lautan
elektron." Ini menciptakan susunan yang kuat dan kaku, serta melepaskan
elektron-elektron yang dapat bergerak secara bebas dalam kisi kristal. Contoh
kristal logam termasuk emas, perak, besi, dan tembaga. Ciri-ciri utama kristal
logam adalah:
a) Struktur Kristal Teratur: Kristal logam memiliki struktur kristal dengan
susunan atom logam yang sangat teratur dan berulang.
b) Lautan Elektron: Atom-atom logam dalam kristal logam berbagi elektron
dalam kisi kristal yang membentuk "lautan elektron." Elektron-elektron ini
dapat bergerak secara bebas dalam kisi kristal dan bertanggung jawab atas
konduktivitas termal dan listrik yang tinggi dari logam.
c) Gaya Elektromagnetik: Meskipun elektron-elektron bergerak bebas, mereka
dijaga bersama oleh gaya elektromagnetik antara inti atom logam dan
elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan logam.
d) Penghantaran Listrik dan Panas yang Baik: Kristal logam adalah konduktor
termal dan listrik yang sangat baik, yang menjadikannya penting dalam
banyak aplikasi listrik dan elektronik.
e) Kekerasan yang Bervariasi: Kristal logam memiliki tingkat kekerasan yang
berbeda, tergantung pada jenis logamnya.
f) Kilauan Logam: Banyak kristal logam memiliki kilauan logam yang khas,

10
yang menjadikannya berharga dalam perhiasan dan aplikasi dekoratif.
g) Sifat Mekanik yang Kuat: Kristal logam seringkali memiliki sifat mekanik
yang kuat dan tahan terhadap tekanan.

Kristal logam memiliki beragam aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk


konstruksi, elektronik, perhiasan, dan industri. Mereka juga menjadi subjek
penelitian yang penting dalam ilmu material dan ilmu fisika untuk memahami
sifat- sifat struktur atomik mereka serta potensinya dalam berbagai aplikasi
teknologi.

4. Contoh soal zat oadat

Termaksud struktur kubik apakah gambar dibawah ini?

a. Intan

b. CsClc

c. NaCld.

d. ZnSe

e. HCP

Pembahasan :

Struktur intan merupakan gabungan dari subkisi FCC, yang tersusun dari delapan
atom sudut dan enam atom yang terletak di pusat permukaan unit sel. Semua ini
membentuk satu struktur FCC yang titik asalnya terletak pada koordinat 0, 0, 0
sedangkan subkisi yang lain terletak pada koordinat ¼, ¼, ¼ ; ¾ , ¾, ¼ ; ¾, ¼ ,
¾ ; dan ¼, ¼, ¾ yang dapat dilihat dalam Gambar 1.23.

11
B. Struktur Nuklir
Sejarah nuklir adalah narasi perkembangan pengetahuan dan teknologi yang
terkait dengan pemahaman, penggunaan, dan pengendalian materi nuklir.
Berikut adalah beberapa titik penting dalam sejarah nuklir:
1896 - Penemuan Radiasi Radioaktif: Penelitian awal oleh Antoine Henri
Becquerel, Pierre dan Marie Curie, serta Ernest Rutherford menemukan bahwa
beberapa elemen, seperti uranium dan radium, mengalami peluruhan radioaktif.
Penemuan ini mengawali pemahaman tentang sifat atom dan inti atom.
1911 - Model Atom Rutherford: Ernest Rutherford mengembangkan model
atom yang menunjukkan bahwa sebagian besar massa atom terkonsentrasi di
dalam inti kecil yang bermuatan positif, sementara elektron-elektron mengorbit
di sekitarnya.
1930 - Pembelahan Inti Atom: Fritz Strassmann dan Otto Hahn melakukan
eksperimen yang menunjukkan pembelahan inti atom uranium saat terkena
neutron. Hasil ini merupakan langkah awal dalam pengembangan senjata nuklir.
1939 - Surat Einstein-Szilard: Fisikawan Jerman Lise Meitner dan Otto
Frisch menjelaskan fenomena fisi inti uranium, dan surat yang ditulis oleh Albert
Einstein dan Leo Szilard memperingatkan pemerintah Amerika Serikat tentang
potensi senjata nuklir.
1942 - Proyek Manhattan: Amerika Serikat memulai Proyek Manhattan
selama Perang Dunia II untuk mengembangkan bom atom. Proyek ini
memimpin ke pengembangan bom atom pertama yang dijatuhkan di Hiroshima
dan Nagasaki. 1945 - Konferensi Potsdam: Konferensi Potsdam diadakan
setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, yang menghasilkan perjanjian
internasionalyang mengatur penggunaan energi nuklir.

1950-an - Pengembangan Tenaga Nuklir Damai: Setelah Perang Dunia II,


pengembangan tenaga nuklir untuk tujuan damai menjadi fokus utama
dalam

bidang nuklir. Pembangkit listrik tenaga nuklir mulai dibangun untuk


menghasilkan energi listrik.

12
1960-an - Perjanjian Nuklir Terbatas: Perjanjian Nuklir Terbatas, atau
Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT), ditandatangani pada
tahun 1968 untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.
1986 - Bencana Chernobyl: Bencana nuklir Chernobyl di Uni Soviet adalah
salah satu bencana nuklir paling serius dalam sejarah, menyebabkan dampak
radiasi besar dan perubahan signifikan dalam kebijakan nuklir dunia.
2000-an - Isu Nuklir Iran dan Korea Utara: Isu program nuklir di Iran dan
Korea Utara menjadi sorotan utama dalam diplomasi internasional dan
pengendalian senjata nuklir.
2010-an - Perkembangan Energi Nuklir Terbaru: Teknologi baru dalam
pengembangan reaktor nuklir, seperti reaktor nuklir cair thorium (Thorium
Molten Salt Reactor, TMSR), menarik perhatian sebagai alternatif energi nuklir
yang lebih aman dan berkelanjutan.
Sejarah nuklir mencakup perkembangan pengetahuan fundamental tentang
sifat atom dan inti atom, penggunaan energi nuklir untuk keperluan damai, serta
perdebatan etis dan kebijakan tentang penggunaan senjata nuklir dan energi
nuklir. Ini terus berkembang dalam menghadapi tantangan dan potensi baru
dalam ilmu nuklir dan teknologi nuklir.
Nuklir adalah istilah yang berkaitan dengan inti atom dan peristiwa yang
terjadi di dalamnya. Ini mencakup sifat-sifat inti atom, proses fisi nuklir dan fusi
nuklir, serta aplikasi teknologi yang berhubungan dengan materi nuklir.

13
Gambar 2.2: Bagian-bagian
reactor Nuklir Sumber
slideshare.com
Struktur nuklir merujuk pada organisasi dan karakteristik partikel-
partikel dalam inti atom, yang terdiri dari proton dan neutron. Ini adalah
salah satu aspek penting dalam fisika nuklir dan sub-bidang fisika partikel.
Inti atom membentuk "inti nuklir" yang terletak di pusat atom, di mana
elektron-elektron mengorbit. Beberapa ciri struktur nuklir meliputi:
1. Proton dan Neutron: Inti atom terdiri dari proton dan neutron. Proton
bermuatan positif, sedangkan neutron netral secara muatan. Proporsi
dan susunan proton dan neutron dalam inti menentukan identitas
nuklir dan stabilitasnya.
2. Nomor Nukleon: Jumlah total proton dan neutron dalam inti atom
dikenal sebagai nomor nukleon atau nomor massa (A). Ini adalah
karakteristik unik setiap nuklir.
3. Nomor Proton (Nomor Atom): Jumlah proton dalam inti atom disebut
nomor proton atau nomor atom (Z). Ini menentukan identitas unsur
kimia. Misalnya, jika sebuah inti memiliki 6 proton, itu adalah karbon
(C).
4. Sifat Elektromagnetik: Proton bermuatan positif, sehingga mereka

14
menarik elektron-elektron dalam kulit atom melalui gaya
elektromagnetik. Neutron tidak bermuatan secara elektrik dan tidak
berinteraksi secara elektromagnetik.

5. Energi Ikatan: Inti atom mengandung energi ikatan yang kuat antara
proton dan neutron. Energi ikatan ini menjaga inti agar tetap stabil
dan melepas energi ketika inti dibentuk atau terurai.
6. Struktur Isobar, Isoton, dan Isomer: Isobar adalah nuklida dengan
jumlah nukleon yang sama (A) tetapi jumlah proton yang berbeda (Z).
Isoton adalah nuklida dengan jumlah proton yang sama (Z) tetapi
jumlah nukleon yang berbeda (A). Isomer adalah nuklida yang
memiliki jumlah proton dan neutron yang sama tetapi dalam keadaan
eksitasi yang berbeda.
7. Penghantaran Listrik: Inti atom memiliki sifat konduktor listrik karena
mengandung proton yang bermuatan positif. Proton ini berkontribusi
terhadap muatan positif inti atom.
Studi struktur nuklir penting untuk memahami sifat-sifat inti atom,
seperti massa atom, radioaktivitas, energi ikatan, dan pembentukan elemen
dalam nukleosintesis. Penelitian dalam fisika nuklir dan eksperimen
partikel digunakan untuk mengungkap detail struktur nuklir dan sifat inti
atom yang lebih dalam.
Nuklir memanglah sebuah “benda”. Yang mana kita tahu bahwa
adanya suatu benda tersebut berarti ada juga yang menciptakannya. Allah
SWT sejatinya memang telah mengizinkan manusia untuk memanfaatkan
ciptaan lain-Nya seperti benda-benda yang ada di bumi, salah satunya
nuklir ini. Namun dengan kata lain memanfaatkanya untuk tujuan
kebaikan bukan untuk kepuasan pribadi.
Pemanfaatan benda-benda ciptaan Allah SWT tertulis dalam
firman-Nya

15
dalam QS. Al-Baqarah ayat 29, yang artinya:
” Dialah Allah yang menciptakan segala sesuatu di bumi untuk kamu
dan Dia bersemayam di langit, lalu di jadikannya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu“. (QS. Al-Baqarah : 29)

Dari ayat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa semua yang


Allah SWT ciptakan di dunia ini boleh dimanfaatkan oleh manusia.
Seperti yang dapat dimanfaatkan dari nuklir adalah memanfaatkannya
sebagai sumber energi dan bahan bakar. Karena nuklir diklaim dapat
menjadi potensi dalam menyediakan energi bagi makhluk bumi. Sebab
pemanfaatan nuklir sebagai energi dan bahan bakar di anggap sangat
ramah lingkungan dengan kata lain menghasilkan emisi karbon sangat
sedikit ke atmosfer dan juga daya penggunaannya pun relatif sangat lama
dan awet.
Contoh pemanfaatan energi nuklir ini adalah dalam kapal selam
HMS Audasius (kapal selam milik Inggris). Di dalam kapal selam itu
dilengkapi dengan reaktor nuklir sehingga menjadikan kapal selam ini
dapat menyelam selama 25 tahun tanpa muncul ke permukaan.
Atau contoh lainnya dengan mengembangkan energi nuklir yang
memanfaatkan reaksi fusi (penggabungan) berbahan bakar litium,
deuterium, dan sedikit berilium dapat membantu mengurangi tingkat
pemakaian bahan bakarnya. Karena dengan pembangkitan listrik 1GW
selama 1 tahun penuh hanya memerlukan 68 kg deuterium + 223 kg
litium-6 + 60 kg berilium-9. Berbeda halnya dengan pengembangan
sumber daya atau energi fosil yang jika di kalkulasikan dalam
pembangkitan energi listrik 1 GW selama 1 tahun penuh memerlukan 2,7
milyar kg batu bara dan menyumbangkan emisi karbon (CO2) ke atmosfer
sebanyak 9,9 juta . Kasus yang sama pun terjadi pada sumber energi fosil
lainnya seperti minyak bumi dan gas alam dengan memerlukan begitu
banyak bahan bakar serta penyumbangan emisi karbon yang sangat besar.
Namun setiap benda di dunia ini pasti memiliki manfaat dan juga
mudarat (bahaya). Hal ini pun tidak jauh berbeda dengan nuklir, di
16
samping memiliki manfaat seperti yang di jelaskan sebelumnya. Nuklir
pun memiliki potensi bahaya salah satunya adalah efek dari radiasinya jika
mengalami kebocoran akibat gejala alam atau keteledoran manusia. Yang
mana jika radiasinya itu masuk ke organ tubuh manusia akan
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh, namun bergantung pada jenis
partikel dan energi radiasinya. Akan tetapi, untuk
menghindarikecelakaan terjadi pada nuklir, dalam penerapannya selalu
dilengkapi dengan sistem keselamatan dan keamanan yang terpadu dan
memadai.
Sehingga berdasarkan penelitian mengenai nuklir ini ternyata
mengandung banyak manfaat ketimbang resikonya. Dan dalam Al-Quran
nuklir tidak termasuk benda yang diharamkan seperti yang termaktub
dalam QS. Al-Maidah ayat 3.
Adanya potensi bahaya tidak dapat dijadikan urgensi atau alasan
mengecap haram suatu benda tanpa adanya dalil kuat yang menyertainya,
karena potensi bahaya pada suatu benda merupakan sunnatullah atau sudah
menjadi hukum alam . Dengan kata lain selama nuklir dapat memberi
kebermanfaatan maka manfaatkanlah sebaik mungkin dalam menyongsong
kehidupan yang lebih maju dan baik di masa depan.
Contoh soal pada struktur nuklir
Reaksi fusi berikut ini berlangsung di matahari dan menghasilkan
sebagian besar energinya:
C. Ayat yang Berhubungan dengan Zat padat dan struktur nuklir
1. Ayat yang berhubungan dengan zat padat
a. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala
penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.
(Al-Qashas : 88)
b. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. (Al-Isra’ : 44).
c. Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Dawud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,

17
(Qs Saba : 10).
d. Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih
bersama dia (Dawud) di waktu petang dan pagi, (Qs Shad : 18).
e. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-
sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu
keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, karena takut kepada Allah (Al-Baqarah : 74).
f. Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah:kepada-Nya bertasbih apa
yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan
sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan
tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QsAn-Nur : 41).
Ayat-ayat di atas mengisyaratkan bahwa benda-benda padat yang ada
dimuka bumi sesungguhnya memiliki “kehidupan”, yaitu mereka bisa
bernafas, merasa, dan terpengaruh. Itulah yang ditafsirkan oleh ayat pertama
yang berbicara soal kepunahan segala sesuatu. Sains modern pun ikut
menegaskan bahwa benda padat terdiri atas partikel-partikel atom yang
bergerak secara teratur dan terperinci.

Sejumlah ahli pernah melakukan eksperimen “Geiger Counter” dengan


sejumlah material karbon dari sampel kayu. Mereka mengamati
mekannisme detakan alat tersebut awalnya seperti detakan jantung. Detakan
itu mencapai 1.000 kali per jam. Eksperimen itu diulangi beberapa kali dan
ternyata hasilnya tetap sama. Ketika mereka menerapkan itu pada
sebongkah kayu yang lebih lama usianya, detakannya hanya berkisar 500
kali per jam. Itu berarti bahwa karbon berkurang kapasitas radiasinya 500
tahun.

Ayat kedua mengisyaratkan bahwa setiap maujud (ciptaan) termasuk


gunung-gunung, bisa memuji Allah. Ayat ketiga dan keempat berbicara soal
gunung-gunung yang bisa mengulang-ulang ungkapan tasbihnya bersama
Nabi Dawud dan burung-burung. Ayat kelima menjelaskan bagaimana
18
gunung itu sebenarnya punya rasa takut kepada Allah. Ayat keenam
menegaskan bahwa burung-burung pun ternyata beribadah (shalat) kepada
Allah.

2. Ayat yang berhubungan dengan struktur nuklir

Nuklir memanglah sebuah “benda”. Yang mana kita tahu bahwa adanya
suatu benda tersebut berarti ada juga yang menciptakannya. Allah SWT
sejatinya memang telah mengizinkan manusia untuk memanfaatkan ciptaan
lain-Nya seperti benda-benda yang ada di bumi, salah satunya nuklir ini.
Namun dengan kata lain memanfaatkanya untuk tujuan kebaikan bukan
untuk kepuasan pribadi. Pemanfaatan benda-benda ciptaan Allah SWT
tertulis dalam firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 29 yang artinya :
” Dialah Allah yang menciptakan segala sesuatu di bumi untuk kamu
dan Dia bersemayam di langit, lalu di jadikannya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu“. (QS. Al-Baqarah : 29)

Dari ayat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa semua yang Allah
SWT ciptakan di dunia ini boleh dimanfaatkan oleh manusia. Seperti yang
dapat dimanfaatkan dari nuklir adalah memanfaatkannya sebagai sumber
energi dan bahan bakar. Karena nuklir diklaim dapat menjadi potensi dalam
menyediakan energi bagi makhluk bumi. Sebab pemanfaatan nuklir sebagai
energi dan bahan bakar di anggap sangat ramah lingkungan dengan kata lain
menghasilkan emisi karbon sangat sedikit ke atmosfer dan juga daya
penggunaannya pun relatif sangat lama dan awet.
Contoh pemanfaatan energi nuklir ini adalah dalam kapal selam HMS
Audasius (kapal selam milik Inggris). Di dalam kapal selam itu dilengkapi
dengan reaktor nuklir sehingga menjadikan kapal selam ini dapat menyelam
selama 25 tahun tanpa muncul ke permukaan. Atau contoh lainnya dengan
mengembangkan energi nuklir yang memanfaatkan reaksi fusi
(penggabungan) berbahan bakar litium, deuterium, dan sedikit berilium
dapat membantu mengurangi tingkat pemakaian bahan bakarnya. Karena

19
dengan pembangkitan listrik 1GW selama 1 tahun penuh hanya memerlukan
68 kg deuterium + 223 kg litium-6 + 60 kg berilium-9. Berbeda halnya
dengan pengembangan sumber daya atau energi fosil yang jika di
kalkulasikan dalam pembangkitan energi listrik 1 GW selama 1 tahun penuh
memerlukan 2,7 milyar kg batu bara dan menyumbangkan emisi karbon
(CO2) ke atmosfer sebanyak 9,9 juta . Kasus yang sama pun terjadi pada
sumber energi fosil lainnya seperti minyak bumi dan gas alam dengan
memerlukan begitu banyak bahan bakar serta penyumbangan emisi karbon
yang sangat besar.
Namun setiap benda di dunia ini pasti memiliki manfaat dan juga
mudarat (bahaya). Hal ini pun tidak jauh berbeda dengan nuklir, di samping
memiliki manfaat seperti yang di jelaskan sebelumnya. Nuklir pun memiliki
potensi bahaya salah satunya adalah efek dari radiasinya jika mengalami
kebocoran akibat gejala alam atau keteledoran manusia. Yang mana jika
radiasinya itu masuk ke organ tubuh manusia akan menimbulkan kerusakan
jaringan tubuh, namun bergantung pada jenis partikel dan energi radiasinya.
Akan tetapi, untuk menghindari kecelakaan terjadi pada nuklir, dalam
penerapannya selalu dilengkapi dengan sistem keselamatan dan keamanan
yang terpadu dan memadai. Sehingga berdasarkan penelitian mengenai
nuklir ini ternyata mengandung banyak manfaat ketimbang resikonya. Dan
dalam Al-Quran nuklir tidak termasuk benda yang diharamkan seperti yang
termaktub dalam QS. Al-Maidah ayat 3.
Adanya potensi bahaya tidak dapat dijadikan urgensi atau alasan
mengecap haram suatu benda tanpa adanya dalil kuat yang menyertainya,
karena potensi bahaya pada suatu benda merupakan sunnatullah atau sudah
menjadi hukum alam . Dengan kata lain selama nuklir dapat memberi
kebermanfaatan maka manfaatkanlah sebaik mungkin dalam menyongsong
kehidupan yang lebih maju dan baik di masa depan.

20
BAB III

PENUTUP

A. Zat padat

Zat padat adalah keadaan materi yang ditandai oleh partikel yang
tersusun sedemikian rupa sehingga bentuk dan volumenya relatif stabil.
Konstituen padatan cenderung lebih rapat daripada partikel dalam gas
atau cairan. Alasan suatu padatan memiliki bentuk yang kaku adalah
karena atom atau molekul terhubung erat melalui ikatan kimia. Ikatan
dapat menghasilkan kisi biasa (seperti terlihat pada es, logam, dan
kristal) atau bentuk amorf (seperti yang terlihat pada gelas atau karbon
amorf). Padatan adalah salah satu dari empat kondisi mendasar materi,
bersama dengan cairan, gas, dan plasma.
B. Struktur Nuklir
Struktur nuklir merujuk pada organisasi partikel-partikel dalam
inti atom, yang terdiri dari proton (partikel bermuatan positif) dan
neutron (partikel netral secara muatan). Inti atom terletak di pusat atom
dan merupakan bagian terpadu dari atom.
C. Ayat yang berhubungan dangan zat padat dan struktur nuklir

Ayat yang berhubungan dengan zat padat ada beberapat ayat


diantaranya yaitu Al-Qashas : 88. Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa
benda-benda padat yang ada dimuka bumi sesungguhnya memiliki
“kehidupan”, yaitu mereka bisa bernafas, merasa, dan terpengaruh. Itulah
yang ditafsirkan oleh ayat pertama yang berbicara soal kepunahan segala
sesuatu. Sedangkan pada struktur nuklir itu terdapat pada QS. Al-Baqarah

21
ayat 29. Dari ayat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa semua yang
Allah SWT ciptakan di dunia ini boleh dimanfaatkan oleh manusia. Seperti
yang dapat dimanfaatkan dari nuklir adalah memanfaatkannya sebagai
sumber energi dan bahan bakar. Karena nuklir diklaim dapat menjadi
potensi dalam menyediakan energi bagi makhluk bumi. Sebab pemanfaatan
nuklir sebagai energi dan bahan bakar di anggap sangat ramah lingkungan
dengan kata lain menghasilkan emisi karbon sangat sedikit ke atmosfer dan
juga daya penggunaannya pun relatif sangat lama dan awet.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, T. L., LeMay, H. E., Bursten, B. E., & Murphy, C. J. (2017).

"Chemistry: The Central Science." Pearson.

Halliday, D., Resnick, R., & Krane, K. S. (2001). "Physics."

John Wiley & Sons. Kittel, C. (1996). "Introduction to Solid StatePhysics."

Wiley.

Kittel, C., & McEuen, P. L. (1996). "Introduction to Solid State Physics." Wiley.

West, A. R. (2001). "Solid State Chemistry and Its Applications." John Wiley &

Sons.

22

Anda mungkin juga menyukai