Julius Caesar Fransisco Pieters - F52123056
Julius Caesar Fransisco Pieters - F52123056
DOSEN PENGAMPU :
Adiguna Kharismawan, S.H.,M.H
DISUSUN OLEH :
JULIUS CAESAR FRANSISCO PIETERS
F52123056
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya yang telah melimpahkan berkahnya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara, pemahaman akan konsep-konsep
dasar dalam Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sangat penting. Melalui makalah ini, kami
mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai salah satu aspek krusial dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu integrasi.
"Bentuk-bentuk Integrasi dan Contohnya dalam Kehidupan Saat Ini" menjadi fokus
utama yang kami bahas dalam makalah ini. Kami berusaha untuk menyajikan pemahaman yang
komprehensif tentang konsep integrasi, serta memberikan contoh-contoh konkret yang dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan konsep dasar tentang integrasi dalam konteks Pendidikan
Kewarganegaraan.
2) Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk integrasi yang dapat ditemui dalam
kehidupan bermasyarakat.
3) Menjelaskan contoh integrasi yang terjadi di Indonesia beserta penyebab dan solusinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Integrasi Sosial
Proses integrasi yang dinamis melalui aktivitas sosial-ekonomi-budaya antar kelompok
Masyarakat menentukan jalannya proses integrasi sosial. Faktor-faktor yang
mempengaruhi integrasi antar kelompok masyarakat adalah:
• Komunikasi.
Adanya komunikasi akan membuka kontak-kontak sosial yang merupakan proses
saling mempengaruhi sehingga salah satu jalan menuju integrasi antara lain berupa
faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
• Solidaritas kelompok.
Faktor ini merupakan bentuk interaksi sosial yang intensip serta membentuk struktur
dan norma-norma kelompok, mengatur interaksi dan kegiatan kelompok dalam
merealisasikan tujuan bersama serta menumbuhkan solidaritas antarkelompok
masyarakat.
• Budaya dan agama.
Melalui nilai-nilai budaya dan noma agama diharapkan dapat mempengaruhi pola
tingkah laku manusia yang selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap masyarakat. Di
sini, integrasi dipengaruhi oleh unsur subyektif berupa perasaan dan pikiran terhadap
kelompok lain yang wujud idealnya membuat kelompok budaya tertentu tidak suka
terhadap kelompok budaya lain karena tingkah laku sosial yang berbeda. Kecuali
ditentukan oleh unsur tersebut maka integrasi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan
perbedaan bahasa.
• Daya tampung sosial
Setiap kelompok masyarakat yang mempunyai kebiasaan, ketrampilan, kebutuhan, dan
aspirasi tidak selalu sama atau mempunyai proses integrasi untuk mewujudkan integrasi
sosial-budaya.
3. Integrasi Nasional
integrasi nasional merupakan proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa. Persatuan itu
tercipta dari perjalanan historis yang dialami kelompok etnik itu, dari perjalanan dan
pengalaman historis ini melahirkan kondisi kebersamaan perasaan, yaitu perasaan
sependeritaan. Perasaan sependeritaan ini yang melahirkan kesadaran terhadap
identitas bangsa dan melahirkan hasrat untuk menciptakan kondisi tujuan bersama dan
melahirkan negara yang Merdeka. Bilamana seseorang tidak berhasil mengadakan
adaptasi berintegrasi terhadap perkembangan pembangunan dan lingkungan hidupnya,
secara logis dia tidak akan mungkin memberikan partisipasi secara aktif dalam
kehidupan bermasyarakat. Kondisi ini akan membahayakan etnik lainnya, disamping
menjadi beban bagi yang lainnya juga mengganggu kestabilan Bersama
3.1 Kesimpulan
Dalam mengeksplorasi integrasi sosial dan budaya serta integrasi nasional dalam konteks
Pendidikan Kewarganegaraan, dapat disimpulkan bahwa integrasi memiliki peran krusial
dalam membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan bertanggung jawab. Berikut
adalah beberapa poin penting yang bisa diambil sebagai kesimpulan dari pembahasan tersebut:
• Pentingnya Integrasi Sosial dan Budaya: Integrasi sosial dan budaya tidak hanya
penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat, tetapi juga untuk
memastikan adanya rasa keterikatan, kebersamaan, dan keadilan di antara individu dan
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Melalui integrasi ini, masyarakat dapat
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bersama.
• Faktor-Faktor Pendukung Integrasi: Proses integrasi tidak terjadi secara spontan, tetapi
memerlukan upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak. Faktor-faktor seperti
komunikasi yang efektif, solidaritas kelompok, penghargaan terhadap keragaman, dan
kesadaran akan nilai-nilai bersama menjadi pondasi yang kuat dalam mewujudkan
integrasi sosial dan budaya.
• Peran Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran
vital dalam memperkuat integrasi sosial, budaya, dan nasional. Melalui pendidikan ini,
individu dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai
kewarganegaraan, toleransi, keadilan, dan demokrasi. Dengan demikian, mereka dapat
menjadi agen perubahan yang mempromosikan inklusivitas dan harmoni dalam
masyarakat.
• Contoh-Contoh Integrasi di Indonesia: Indonesia memiliki beragam contoh integrasi
sosial, budaya, dan nasional yang dapat dijadikan inspirasi. Mulai dari festival
kebudayaan, tradisi gotong royong, hingga perayaan hari raya keagamaan yang
dilakukan secara bersama-sama, semua itu menunjukkan bahwa keberagaman dapat
menjadi kekuatan yang mempersatukan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/integrasi-sosial/
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/541800/mod_resource/content/1/INT
EGRASI%20NASIONAL.pdf
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/60292/mod_resource/content/1/INTEGRASI%2
0SOSIAL%20DAN%20NASIONAL.pdf