Anda di halaman 1dari 60

Bidang Teknologi

INOVASI TECHNOLOGY AXE BOW DESIGN PADA KAPAL


DEWANAGARI SEBAGAI USAHA MEMPERKUAT KEDAULATAN DI
WILAYAH PERAIRAN NATUNA

Diusulkan oleh:

Vincentius Septian Dwi Saputra/20050754028


Salsabila Romadona/18051334038

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


KOTA SURABAYA
2022

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
A. PENDAHULUAN ............................................................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH .............................................................................3
C. TUJUAN ...........................................................................................................4
D. KEGUNAAN ....................................................................................................4
E. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................5
1. Natuna ...........................................................................................................
2. Axe Bow Design ............................................................................................
F. METODE PENULISAN ...................................................................................7
G. PEMBAHASAN ...............................................................................................9
H. SIMPULAN ....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19
LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................................21

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Penulis


Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing
Lampiran 3.

vi
1

A. PENDAHULUAN
Kedaulatan suatu negara dapat diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam
negara yang tidak berasal dari negara lainnya. Menurut Undang-Undang RI
No. 32 Tahun 2014 Pasal 5 ayat (2), kedaulatan Indonesia sebagai negara
kepulauan meliputi wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan,
dan laut teritorial, termasuk ruang udara di atasnya serta dasar laut dan tanah
di bawahnya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamya. Dua
dimensi wilayah yaitu wilayah lautan dan daratan adalah dimensi wilayah yang
harus memiliki batasan yang jelas karena sering berbatasan langsung dengan
negara lain, tidak terlepas pula bahwa kedua dimensi wilayah tersebut
merupakan bahasan yang sering menjadi persengketaan bagi negara-negara.
Persengketaan tersebut muncul akibat dari penerapan prinsip yang berbeda
terhadap penetapan batas-batas Landas Kontinen di antara negara-negara
bertetangga sehingga menimbulkan wilayah “tumpang tindih” (Sambogo,
2018).
Kepulauan Natuna yang berbatasan dengan Laut China Selatan merupakan
salah satu dari 11 pulau yang terletak di perbatasan terluar Indonesia. Wilayah
tersebut menjadi daerah yang rawan terjadi konflik termasuk persengketaan
yang terjadi dengan China dalam penetapan batas wilayahnya. Konflik yang
terjadi semakin memanas akibat adanya klaim sepihak oleh China yang
bersikeras bahwa perairan Natuna merupakan wilayah negaranya berdasarkan
klaim Nine-Dash Line. Namun klaim kepemilikan Indonesia terhadap
Kepulauan Natuna telah sesuai dengan aturan dan kaidah hukum internasional
(Sambogo, 2018). Lebih lanjut, wilayah perairan Natuna juga sering dilalui
oleh kapal-kapal asing dan banyak nelayan ilegal dari luar negeri yang
menangkap ikan di perairan ini (Wijaya, 2022).
Maraknya penemuan wahana nirawak bawah laut (seaglider) di perairan
Indonesia oleh nelayan tidak bisa diremehkan dan menjadi salah satu alasan
eskalasi keamanan yang terjadi di Laut China Selatan serta dapat
mengindikasikan sistem pertahanan laut negara yang masih lemah. Kepala
Dinas Penerangan TNI AL juga mengakui bahwa kapasitas yang dimiliki oleh
TNI AL untuk menghadapi eskalasi keamanan di Laut China Selatan masih
2

kurang baik yang dilihat dari jumlah kapal perang, sistem radar di titik strategis,
dan teknologi pendukung lainnya (Purnamasari, 2021).
Peristiwa di Kepulauan Natuna sebagai wilayah rawan konflik perlu
mendapat perhatian khusus supaya kerugian dari potensi laut, potensi
perikanan dan hasil laut lainnya tidak akan terjadi. Berdasarkan SKPT Natuna
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, luas wilayah laut Natuna sebesar
262.197,07 Km² yang memiliki kekayaan alam melimpah (Surya, 2021).
Cadangan gas alam di kepulauan ini terbesar di Asia Pasifik, bahkan terbesar
di dunia. Cadangan minyak di Laut China Selatan diperkirakan sebesar 7,5
Barel dan saat ini produksi minyak bumi mencapai 1,3 Juta Barel/hari (Tampi,
2017). Selain itu, menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun
2017, potensi sumber daya ikan di Laut Natuna sebesar 767.126 ton dengan
sumber perikanan yang kaya akan mineral potensial sehingga tidak dapat
dipungkiri jika banyak negara-negara yang sangat tergiur untuk dapat memiliki
Kepulauan Natuna (Maulana, 2022).
Indonesia sebagai Negara yang dianugerahi kepulauan yang sangat luas,
menurut Badan Pusat Statistik (2021) terdiri dari 16.766 pulau dan memiliki
batas yang panjang maka menjadi sebuah kewajiban untuk membangun
kekuatan maritim dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara.
Upaya-upaya Indonesia yang dilakukan untuk menjaga wilayah Natuna
diantaranya adalah meningkatkan manajemen perbatasan, peningkatan
kegiatan ekonomi melalui eksplorasi minyak, dan meningkatkan kapabilitas
pertahanan di wilayah Natuna serta melakukan upaya mediasi (Ruyat, 2017).
Hal tersebut masih belum cukup untuk menyelesaikan konflik Natuna yang
semakin memanas dan adanya demo yang terjadi dari elemen masyarakat
sebagai respon untuk menolak intervensi China di wilayah Natuna (Hidayati,
2021). Menurut pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia
menyebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga wilayah
perairan Natuna diantaranya adalah menambah kapal nelayan yang beroperasi
dan pemerintah harus konsisten untuk tidak pernah mengakui Nine-Dash Line
yang diklaim oleh pemerintah China termasuk perlu untuk memperkuat
3

keberadaan kapal patroli dengan teknologi modern di Perairan Natuna


(Prabowo, 2020).
Menyikapi hal tersebut, perlu adanya inovasi yang dapat memperkuat
keamanan di wilayah Natuna, salah satunya dengan menggunakan teknologi
Axe Bow Design untuk membuat sebuah kapal patroli pantai. Hasil penelitian
berdasarkan analisis numerik (Maxsuft-Hullspeed) dan Computational Fluid
Dynamics (CFD) menunjukkan pada kecepatan bentuk lambung model desain
Axe Bow memiliki nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan model kapal
planing Hull Chine (HPC) dan Rounded Hull (RH). Selain mendapatkan nilai
hambatan, software CFD akan menghasilkan nilai perbandingan gaya angkat
(lift force) dan total pressure yang terdistribusi pada permukaan model setiap
variasi kecepatan (Oni & Utama, 2015).
Berdasarkan permasalahan dan penelitian empiris di atas, penulis
menggagas upaya terobosan Kapal “Dewanagari” yang diambil dari bahasa
sanskerta sebagai inovasi teknologi dengan menerapkan desain teknologi Axe
Bow yang merupakan salah satu contoh implementasi bentuk lambung khusus
pada kapal patroli pantai. Kapal patroli pantai memerlukan kemampuan
manuver yang gesit serta kecepatan tinggi menjadikan Axe Bow Hull dinilai
sangat cocok untuk dapat diimplementasikan. Dasar pelayaran Kapal
Dewanagari tertuang pada Undang-undang RI No. 32 Tahun 2014 pasal 7 di
mana wilayah perairan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) meliputi
perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial. Melalui teknologi
tersebut, kemampuan akselerasi kapal yang baik akan berbanding lurus dengan
fungsi kapal dalam pengejaran serta pelumpuhan kapal asing yang masuk ke
wilayah perairan Natuna. Gagasan ini diharapkan dapat terealisasi untuk
memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna yang terletak di
Kepulauan Riau dan memaksimalkan potensi hasil laut dengan kekayaan alam
yang melimpah untuk peningkatan ekonomi biru serta sektor lainnya.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
4

1. Bagaimana desain konsep Kapal Dewanagari dalam melakukan patroli


untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna?
2. Bagaimana prinsip kerja Kapal Dewanagari dalam melakukan patroli untuk
memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna?
3. Bagaimana hasil simulasi komputasi Kapal Dewanagari dalam melakukan
patroli untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan
Natuna?
4. Bagaimana prediksi keberhasilan dan langkah implementasi Kapal
Dewanagari dalam melakukan patroli untuk memperkuat kedaulatan
Indonesia di wilayah perairan Natuna?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan desain konsep Kapal Dewanagari dalam melakukan
patroli untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan
Natuna.
2. Menganalisis prinsip kerja Kapal Dewanagari dalam melakukan patroli
untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna.
3. Menganalisis hasil simulasi komputasi Kapal Dewanagari dalam
melakukan patroli untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah
perairan Natuna.
4. Mendeskripsikan prediksi keberhasilan dan langkah implementasi Kapal
Dewanagari dalam melakukan patroli untuk memperkuat kedaulatan
Indonesia di wilayah perairan Natuna.

D. KEGUNAAN
Kegunaan atau manfaat yang didapat setelah melakukan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah, gagasan Kapal Dewanagari dapat memberikan solusi
inovasi kapal patroli pantai dalam memperkuat kedaulatan Indonesia di
wilayah perairan Natuna dengan kemampuan akselerasi kapal yang baik.
5

2. Bagi masyarakat, gagasan Kapal Dewanagari dapat membantu


menurunkan ancaman terhadap kerugian potensi hasil laut di wilayah
Natuna.
3. Bagi pembaca dan penulis, gagasan Kapal Dewanagari dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai teknologi Axe Bow Design sebagai solusi kapal
patroli pantai untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan
Natuna yang rawan konflik dan memiliki potensi kekayaan alam yang
melimpah.

E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sejarah Kepulauan Natuna
Pulau Natuna yang saat ini terletak di Kabupaten Natuna, Provinsi
Kepulauan Riau merupakan wilayah perairan yang memfasilitasi kegiatan
ekonomi di Asia. Wilayah perairan Natuna dikelilingi oleh sepuluh negara
pantai yaitu Filipina, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Indonesia,
Brunei Darussalam, China, dan Taiwan (Noviryani, 2017). Natuna dengan
letak Ibu Kota di Ranai terdiri dari tujuh pulau. Pada tahun 1957,
Kepulauan Natuna awalnya masuk dalam wilayah Kerajaan Petani dan
Kerajaan Johor di Malaysia. Namun Kepulauan Natuna di abad ke 19,
akhirnya masuk ke dalam penguasaan Kesultanan Riau dan menjadi
wilayah dari Kesultanan Riau, di mana Kepulauan Natuna berada di jalur
strategis dari pelayaran internasional bagi kapal-kapal yang datang dari
Samudera Hindia yang ingin memasuki negara-negara industri disekitar
laut tersebut dan juga menuju Samudera Pasifik. Setelah Indonesia
merdeka, delegasi dari Riau ikut menyerahkan kedaulatan pada Republik
Indonesia yang berpusat di Pulau Jawa. Pada 18 Mei 1956, pemerintah
Indonesia resmi mendaftarkan Kepulauan Natuna sebagai wilayah
kedaulatan ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Banyak kontraversi
yang dilakukan oleh Negara tetangga yang berbatasan langsung dengan
wilayah kedaulatan Indonesia, yakni Malaysia yang menyatakan bahwa
kepulauan Natuna secara sah seharusnya milik dari negeri Jiran Malaysia.
Namun untuk menghindari konflik lebih panjang setelah era konfrontasi
6

pada tahun 1962-1966, maka Malaysia tidak menggugat status dari


Kepulauan Natuna. Selain itu, keberadaan Natuna di tengan Laut China
Selatan juga menjadi sumber konflik antara kedaulatan Indonesia dengan
Republik Rakyat China (RRC) atas klaim batas wilayahnya (Tampi, 2017).
2. Axe Bow Design
Axe Bow merupakan tipe haluan kapal yang memiliki karakteristik
bentuk haluan kapal yang runcing dan sempit dengan arah vertikal dengan
ujung bawah haluan yang semakin dalam seperti bentuk ujung kapak (Oni
& Utama, 2015). Bentuk haluan axe bow dimaksudkan untuk kapal patroli
berkecepatan tinggi dan tahan segala cuaca yang memiliki konfigurasi
penambahan panjang haluan dengan kemiringan nyaris vertikal dan
meruncing ke bagian depan berbentuk tajam yang berperan membelah
ombak yang datang (Dhana, 2018). Terdapat beberapa fitur yang paling
mencolok dari bentuk haluan axe bow ini yaitu (Maulana, 2018).
a. Bentuk bagian depan haluan menyerupai batang vertikal lurus sehingga
meningkatkan panjang garis air menjadi maksimum dan dengan
dilakukannya demikian membuat bagian depan kapal memiliki volume
displasmen yang tercelup.
b. Bentuk sheer pada bagian depan dibuat lebih tinggi untuk menghindari
masuknya air ke atas dek dan juga untuk memberikan buoyancy
cadangan yang cukup.
c. Pada centerline lambung menuju bagian depan dibuat memiliki
penurunan negatif guna untuk mengurangi resiko slamming.
3. Computational Fluid Dynamic (CFD)
Computational Fluid Dynamic (CFD) merupakan metode numerik
untuk melakukan perhitungan, prediksi, dan pendekatan aliran fluida
dengan bantuan perangkat lunak (software) pada komputer yang cukup
akurat. Pemodelan yang kompleks dapat diselesaikan menggunakan
simulasi komputasi yang modern tanpa mengurangi hasil akhir (Samuel, et
al., 2019). Secara umum proses penghitungan pada metode CFD terdiri atas
3 bagian utama diantaranya sebagai berikut (Nanotech, 2017).
7

a. Prepocessor, merupakan tahap dimana data diinput mulai dari


pendefinisian domain serta pendefinisan kondisi batas atau boundary
condition. Ditahap itu juga sebuah benda atau ruangan yang akan
dianalisis dibagi-bagi dengan jumlah grid tertentu (meshing).
b. Processor/solver, pada tahap ini dilakukan proses penghitungan data-
data input dengan persamaan yang terlibat secara iteratif. Artinya
penghitungan dilakukan hingga hasil menuju error terkecil atau hingga
mencapai nilai yang konvergen. Penghitungan dilakukan secara
menyeluruh terhadap volume kontrol dengan proses integrasi
persamaan diskrit.
c. Postprocessor, merupakan tahap akhir di mana hasil perhitungan
diinterpretasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan pola-pola
warna tertentu.
4. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tabel di bawah ini menunjukkan penelitian terdahulu yang relevan
terkait pemecahan masalah menggunakan technology axe bow design.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Peneliti Hasil Penelitian
1. Utama et al Penggunaan axe bow memberikan kontribusi positif
(2021) pada pengurangan hambatan hingga 8,4% jika
dibandingkan dengan lambung konvensional.
2. Kusuma et Axe bow design dinyatakan mampu dalam
al (2020) mengurangi hambatan total kapal menjadi lebih
kecil sehingga memberikan pengaruh positif
terhadap kecepatan kapal untuk peningkatan
kecepatan.
3. Dhana Desain kapal axe-bow dapat menurunkan hambatan
(2018) total mulai dari kecepatan 8, 9, 10, dan 11 knot
masing-masing sebesar 3.38%, 4.76%, 7.50%, dan
9.22%. Serta analisis batasan kriteria seakeeping
bentuk lambung axe-bow menghasilkan nilai
8

maksimum acceleration untuk gerakan heave dan


motion dari bentuk lambung asli.
4. Oni & Bentuk lambung axe bow dapat mereduksi hambatan
Utama total kapal sehingga operasional dan pergerakan
(2015) kapal menjadi lebih baik.

F. METODE PENULISAN
1. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed method explanatory
di mana peneliti merancang dan melakukan simulasi komputasi terhadap
Kapal Dewanagari. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan dua metode, yaitu studi literatur untuk mendapatkan data kuantitatif
dan kualitatif serta metode komputasi/simulasi untuk mendapatkan data
kuantitatif.
2. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terdiri atas 7 tahapan yang diadaptasi dari Budiasih &
Nyoman tahun 2014 seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Tahapan-tahapan Penelitian


a. Mengkaji data tentang permasalahan mengenai kasus persengketaan di
wilayah Natuna dan dampaknya.
b. Mengidentifikasi permasalahan tentang kurang maksimalnya upaya
keamanan untuk memperkuat kedaulatan di wilayah perairan Natuna.
c. Membuat rumusan masalah dan tujuan penelitian.
d. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer
didapatkan dari hasil simulasi komputasi Kapal Dewanagari
menggunakan aplikasi CFD beserta interpretasinya. Sedangkan untuk
9

data sekunder berupa hasil penelitian empiris terdahulu untuk


menunjang gagasan.
e. Menggambarkan desain alat menggunakan software Maxsurf Modeler
Advanced, SketchUp 2022, CFD, Lumion 8.5 beserta penjelasan setiap
bagiannya secara detail.
f. Menganalisis dan mendeskripsikan prinsip kerja Kapal Dewanagari.
g. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil literatur dan simulasi komputasi
alat yang telah dilakukan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi literatur dengan
mencari sumber data serta informasi dengan mengkaji beberapa sumber
dari buku, jurnal, serta hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Studi literatur digunakan
untuk menganalisis secara kualitatif mengenai desain alat dan analisis
kuantitatif mengenai efisiensi alat serupa. Selain itu juga dilakukan
pengumpulan data secara kuantitatif menggunakan simulasi software CFD
dan Maxsurf Modeler Advanced untuk mendapatkan data mengenai analisis
olah gerak kapal, analisis hambatan, dan stabilitas kapal.
4. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil studi literatur dan simulasi
selanjutnya digunakan sebagai pijakan dalam melakukan analisis data.
Analisis data dilakukan sesuai dengan model Miles dan Huberman melalui
empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
menarik kesimpulan (Sugiyono, 2020).
a. Pengumpulan data adalah proses pengumpulan data baik melalui data
primer maupun sekunder untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan agar tujuan penelitian dapat tercapai.
b. Reduksi data adalah dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting agar data yang diperoleh
mempunyai gambaran yang jelas.
10

c. Penyajian data dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan


adalah teks naratif berupa deskripsi singkat, bagan, dan hubungan antar
subjek.
d. Menarik kesimpulan dan verifikasi terhadap temuan baru yang belum
pernah ada sebelumnya.

G. PEMBAHASAN
1. Desain dan Konsep Kapal Dewanagari
a. Konsep dan Komponen Kapal Dewanagari
Kapal Dewanagari merupakan kapal patroli pantai yang bertugas
melaksanakan pengamanan, penyelamatan dan menindak pelaku
pelanggaran yang terjadi di wilayah Natuna. Berdasarkan hasil tinjauan
pustaka, wilayah Natuna sebagai pulau terluar Indonesia yang
berbatasan dengan negara tetangga adalah daerah yang rawan konflik
dalam penetapan batas wilayahnya dan banyaknya pelaku penangkap
ikan secara ilegal di wilayah perairan ini, dengan demikian
perancangan Kapal Dewanagari berfokus pada kemampuan akselerasi
kapal yang baik dalam pengejaran serta pelumpuhan kapal asing yang
masuk ke wilayah perairan laut Natuna. Kapal Dewanagari dilengkapi
tangki bahan bakar jarak jauh 2000 Liter yang cukup untuk
penjelajahan hingga 101,56 km sesuai dengan rute patroli yang telah
ditentukan. Pembuatan Kapal Dewanagari menggunakan bahan dasar
komposit berpenguat fiberglass yang memiliki keunggulan lebih
ringan, mudah diaplikasikan, tahan lama/kuat, dan ketersediannya yang
cukup (Kristianto, 2018). Adapun ukuran utama kapal meliputi:
Tabel 2. Ukuran Utama Kapal Dewanagari
Measurement Value Measurement Value
Length Overall 20 m Displacement 22,85 t
Lenght of Water Line 19,93 m Koefisien Blok 0,234
Beam 5m Speed 50 Kn
Depth 2m Ship Type Patrol Boat
11

Gambar 2. Lines Plan


Desain konsep utama pada Kapal Dewanagari menggunakan desain
teknologi axe bow dengan desain haluan seperti Inverted Bow yang
memiliki kemampuan beralih dari kecepatan normal ke maksimal
secara signifikan, sebab memiliki kemampuan yang dapat memecah
ombak pada gelombang sekitar pantai secara lebih halus. Kapal dengan
hull seperti ini memiliki analisa seakeeping yang lebih baik dibanding
kapal haluan konvensional. Selain itu, kapal dengan tipe haluan
Inverted Bow ini juga dapat mengefisiensi bahan bakar (Dhana, 2018).

Gambar 3. General Arrangement


General Arrangement (rencana umum) kapal berisi tentang
perencanaan ruangan yang dibutuhkan sesuai dengan fungsi dan
perlengkapannya. Ruangan-ruangan tersebut diantaranya adalah ruang
persenjataan, ruang kemudi, ruang akomodasi, ruang mesin, dan ruang
kendali dengan desain tiap ruangan tertera pada lampiran. Perlengkapan
yang tersedia meliputi pelampung, signal announcement, lampu sorot
kapal, sirine, megafon, dan juga sistem navigasi kapal berupa marine
radar yang dapat mendeteksi objek atau kapal lain dalam radius 8 km.
12

b. Komponen Kapal Dewanagari


1) Desain Konstruksi Midship Section

Gambar 4. Desain Midship Section


Struktur kapal dibuat dan disesuaikan untuk menghadapi
ombak pendek di area pantai serta plat yang terbuat dari alumunium
dengan ketebalan 5 mm yang tahan terhadap karat juga resisten
terhadap tabrakan oleh gelombang air. Pada bagian hull terdapat
ruangan mulai dari tangki bensin, ruang mesin, ruang penyimanan
baterai, ruang akomodasi, dan ruang amunisi. Lalu pada bagian
main deck terdapat ruangan kendali dan ruang kerja kru kapal.
2) Desain Layout Kamar Mesin

Gambar 5. Desain Layout Kamar Mesin


Pada mesin induk terdapat mesin Wartsila-14 tipe C
penggerak Metamarine Surface yang mampu melaju hingga
kecepatan hingga 50 knot. Dilengkapi dengan tangki bahan bakar
jarak jauh 2000 Liter yang menyediakan jangkauan 700 nm pada 50
knot dan 800 nm pada 35 knot. Pada sistem elektriknya memiliki:
a) Tegangan utama: 24V DC.
b) Pemutus sirkuit: 35 MCB dinilai pada 6-20 amp seperti yang
diperlukan untuk sirkuit, dalam kotak distribusi khusus.
c) Baterai Starter mesin: Baterai jenis AGM dihubungkan secara
seri untuk menghasilkan 24V DC.
13

3) Desain Kebutuhan Power


Berdasarkan tabel analisis uji kecepatan pada software
maxsurf terlampir, kapal ini memiliki kebutuhan Mechanical
Propultion sebesar 3135 HP dan memiliki kebutuhan daya mesin
sebesar 1567 HP. Mesin ini terpenuhi dikategori Rating C dengan
nomor seri mesin Propultion W16V14 sehingga kapal ini memiliki
kecepatan hingga 50 Knot.
4) Desain Sistem Persenjataan
a) Jenis senjata: FN Herstal Sea DeFNder 12.7 mm machine gun
RWS.
b) Jangkauan: Lebih dari 3 km terhadap target seperti kapal.
c) Keunggulan: Kemampuan amunisi senjata ini mampu
merusak kendaraan tanpa lapisan baja, menembus kendaraan
lapis baja ringan, dan merusak peralatan militer luar.
Jenis sistem senjata ini yang dioperasikan dari jarak jauh
dengan dudukan senjata yang distabilkan dan konsol operator yang
dirancang untuk menggantikan dudukan senapan mesin berat yang
ditembakkan secara manual. Turret terhubung ke konsol operator
yang dapat dikendalikan oleh pegangan kontrol yang terdiri dari satu
gamepad atau joystick satu tangan (FN Herstal, 2018). Sea deFNder
RWS mencakup kamera tanpa pendingin termal CCD dan IR yang
dapat digunakan untuk operasi pertempuran siang dan malam.
Antarmuka operator dilengkapi konsol tampilan untuk identifikasi
dan keterlibatan target, bersama dengan pegangan tunggal yang
mengontrol pemilihan pandangan, membidik, dan menembak. Unit
tampilan mengintegrasikan layar warna LCD yang memiliki resolusi
1024x768 piksel. Sea deFNder memiliki modularitas yang tinggi
mulai dari speed boat dan patroli hingga fregat serta kapal perusak
(Vavasseur, 2020).
c. Operasional
14

Gambar 7. Rute Perjalanan


Kapal Dewanagari dioperasikan sesuai rute yang telah ditentukan
mulai dari Pelabuhan Semedong, Pulau Sedanau, Pelabuhan Seminte,
Pulau Salor, Pelabuhan TG. Bedagai, Pulau Seluan kemudian kembali
lagi dengan rute yang sama untuk memulai patroli selanjutnya. Panjang
rute patroli Kapal Dewanagari sejauh 101,56 km.
2. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja kapal Dewanagari yaitu saat mesin kapal dinyalakan dari
kendali kontrol utama yang berada pada cockpit, sumber daya yang berada
pada kapal akan menyalakan mesin Wartsila-14 tipe C. Kemudian akan
menyalurkan gerak pada propulsi water jet. Water jet menggunakan
menggunakan prinsip mesin turbin di mana getaran yang dihasilkan oleh
sistem penggerak water jet relatif kecil. Cara kerja mesin water jet adalah
menggerakan kapal dengan semburan air yang diciptakan oleh mesin. Pada
mesin water jet ini berlaku hukum newton ke III (Coutsar, et al., 2015).
3. Hasil Uji Coba Simulasi Kapal Dewanagari
Berdasarkan hasil uji coba simulasi komputasi didapatkan hasil sebagai
berikut:
a. Analisis Olah Gerak Kapal
Pada analisis grafik beam sea yang tertera pada lampiran didapatkan
bahwa kekuatan hambatan pada kapal mencapai 70 kN/m2 dengan
bertambahnya gelombang frekuensi dengan ketinggian 0,6 Hz. Pada
grafik terlihat sedikit tergoyang seiring dengan frekuensi yang saling
bertabrakan. Selanjutnya pada analisis grafik head sea yang tertera pada
lampiran didapatkan bahwa kekuatan hambatan pada kapal mencapai 4,2
15

kN/m2 dengan gelombang frekuensi yang mencapai 0,6 Hz. Sehingga pada
bagian kepala kapal dapat membelah gelombang laut dengan baik.

Gambar 10. Simulasi kapal berjalan menabrak gelombang


Pada gambar diatas merupakan gambar gelombang yang menabrak
pada hull kapal dengan frekuensi gelombang 0,6 Hz, dan hasilnya kapal
dapat melalui gelombang tersebut dengan baik dan dapat teratasi. Hasil
dari perhitungan pada tabel seakeeping beam sea yang terlampir
didapatkan bahwa derajat kemiringan hanya 1 yang tidak lolos pada
amplitudo roll 12° ketinggian gelombang 2,5 m. Kemudian pada tabel
seakeeping head sea hanya 3 yang tidak lolos uji seakeeping, sehingga
kapal ini sudah dapat dioperasikan di laut.
b. Stabilitas Kapal
Stabilitas kapal terkait erat dengan distribusi muatan dan perhitungan nilai
lengan penegak (GZ). Perbedaan distribusi muatan yang terjadi pada setiap
kondisi pemuatan akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada nilai KG,
yaitu jarak vertikal antara titik K (Keel) dan titik G (Centre of Gravity) yang
selanjutnya akan mempengaruhi nilai lengan penegak (GZ) yang terbentuk.
Terdapat data stabilitas tiap penambahan 5 derajat kemiringan kapal dan
grafik stabilitas kapal yang tertera pada lampiran.
4. Prediksi Keberhasilan dan Keunggulan Kapal Dewanagari
Prediksi keberhasilan dan keunggulan dari Kapal Dewanagari dapat
dlihat dari perbandingan antara sebelum dengan sesudah implementasinya
seperti pada tabel di bawah ini. Dapat dilihat bahwa Kapal Dewanagari
sebagai kapal patroli pantai dapat menjadi inovasi terbaru dalam
memperkuat pertahanan dan keamanan untuk menjaga kedaulatan
Indonesia di peraiaran di wilayah Natuna, serta mempertahankan aktivitas
masyarakat sekitar dengan baik dalam memanfaatkan sumber laut yang
melimpah. Selain itu, menurut hasil simulasi komputasi menunjukkan
16

kemampuan akselerasi dari kapal dengan gerak kapal yang cepat dan
akomodatif. Oleh karena itu, Kapal Dewanagari sebagai kapal patroli
pantai di wilayah Natuna layak untuk diimplementasikan dalam
memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna.
Tabel 2. Prediksi Sebelum dan Sesudah Implementasi

Pembanding Sebelum Sesudah

Efisiensi Nilai hambatan kapal Nilai hambatan kapal model


bentuk model HPC dan RH pada HPCAB pada kecepatan 25
lambung kecepatan 25 knot knot mendapatkan nilai
kapal (axe berturut-turut hanya hambatan 1,3 kN yang
bow design) mendapatkan nilai artinya operasional dan
hambatan 0,3 kN dan 0,9 pergerakan kapal menjadi
kN lebih baik
Sistem Menggunakan propeller Getaran yang dihasilkan
propulsi biasa akan menciptakan oleh sistem propulsi water
Water Jet getaran yang cukup besar jet relatif kecil karena
karena propeller langsung menggerakan kapal dengan
berbenturan dengan arus semburan air
air laut
Sistem Persenjataan yang Persenjataan jenis FN
persenjataan digunakan pada kapal Herstal Sea Defender 12,7
dengan ukuran serupa mm machine gun RWS
belum tentu mampu dapat melumpuhkan kapal
melumpuhkan kapal asing dengan lebih cepat,
musuh karena akurasi tepat, dan efisien yang
tembakan dan kecepatan dilengkapi dengan konsol
tembak yang dinilai operator untuk
kurang mengendalikasn
persenjataan secara otomatis
dan tepat sasaran
17

Penegakkan Kapal patroli serupa Kapal Dewanagari dapat


kedaulatan belum mampu secara meningkatkan pengawasan
teknologi pendukung dan penegakkan kedaulatan
untuk menjadi coast karena fungsinya sebagai
guard bagi kapal-kapal kapal patroli pantai dan
nelayan sekitarnya coast guard bagi kapal-kapal
nelayan sekitarnya
5. Langkah-langkah Strategis Mengimplementasikan Kapal Dewanagari
Proses dalam mengimplementasikan dan pengembangan Kapal
Dewanagari sebagai kapal patroli pantai di wilayah Natuna, tentunya
diperlukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
a. Tahap Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi dari beberapa
referensi seperti analisis kondisi, kajian pustaka, menganalisis kondisi
wilayah Natuna dan beberapa titik rawan serta rancangan teknologi
yang akan dirancang yang mempengaruhi efisiensi alat.
b. Tahap Uji Coba dan Publikasinya
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan awal Kapal Dewanagari yang
diinisiasi oleh pihak perguruan tinggi maupun instansi pemerintah.
Proses perancangan dan pembuatan dilakukan sesuai dengan desain
konsep yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah dilakukan
pembuatan kapal, fase berikutnya merupakan fase uji coba lapangan
mengenai sistem kerja dan kebermanfaatan setiap komponen pada
kapal dapat beroperasi dengan baik sesuai tujuan. Uji coba dilakukan
sebanyak dua kali yaitu pada skala kecil dilanjutkan dengan revisi
produk sebelum uji coba lapangan dalam skala besar. Setelah
melakukan uji coba, dilakukan publikasi hasil uji agar mendapatkan
masukan dari berbagai pihak lainnya.
c. Tahap Implementasi
Setelah tahap pembuatan dan uji coba dilakukan serta menunjukkan
hasil uji yang memuaskan, tahap selanjutnya adalah implementasi
kapal. Pada tahap ini, pemerintah dapat mengimplementasikan Kapal
18

Dewanagari sesuai dengan gagasan awal yang diajukan dan


memperhatikan rekomendasi sesuai hasil uji coba. Berdasarkan
prediksi penulis, selain melakukan patroli, implementasi Kapal
Dewanagari dapat menjadi kapal Coast Guard milik Indonesia yang
dapat melindungi nelayan kecil dalam melakukan penangkapan ikan.
d. Tahap Evaluasi dan Pengembangan
Setelah Kapal Dewanagari diimplementasikan, perlu dilakukan
evaluasi secara berkala mengenai pertahanan keamanan untuk
memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah Natuna antara sebelum
dan sesudahnya. Selain itu perlu dilakukan pengembangan alat pada
kapal untuk meningkatkan efektivitasnya.

H. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis data, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Desain konsep utama menggunakan technology axe bow design pada Kapal
Dewanagari memiliki kemampuan beralih dari kecepatan normal ke
maksimal secara signifikan yang artinya operasional dan pergerakan kapal
menjadi lebih baik.
2. Prinsip kerja kapal Dewanagari dimulai saat mesin kapal dinyalakan dari
kendali kontrol utama yang berada pada cockpit kemudian akan
menyalurkan gerak pada propulsi water jet di mana getaran yang dihasilkan
oleh sistem penggerak water jet relatif kecil.
3. Pada hasil simulasi komputasi didapatkan bahwa gelombang yang
menabrak pada hull kapal dengan frekuensi gelombang 0,6 Hz hasilnya
kapal dapat melalui gelombang tersebut dengan baik dan dapat teratasi.
4. Prediksi keberhasilan dari Kapal Dewanagari menunjukkan bahwa alat ini
unggul dari empat objek pembanding sehingga layak untuk
diimplementasikan. Langkah-langkah strategis untuk
mengimplementasikan dimulai dari tahap pengumpulan informasi awal
hingga tahap evaluasi dan pengembangan.
19

Rekomendasi pada peneliti selanjutnya adalah dengan melakukan uji coba


secara langsung melalui pembuatan prototype kapal sehingga dapat
mengetahui efisiensi kapal secara langsung. Selain itu perlu adanya dukungan
dari berbagai macam pihak agar Kapal Dewanagari sebagai kapal patroli pantai
di wilayah perairan Natuna dapat terimplementasi dengan baik dalam
memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2021. Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Provinsi,
Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Budiasih, I. G. A. N. & Nyoman, G. A., 2014. Metode Grounded Theory dalam


Riset Kualitatif. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 9(1), pp. 19-27.

Coutsar, A. N. et al., 2015. Pengantar Teknologi Kelautan: Water Jet, Sistem


Penggerak Alternatif Kapal. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Dhana, F. R., 2018. Analisis Alternatif Hull Form Self-Propelled Barge untuk
Meningkatkan Performa Hidrodinamika. Tesis-MN142532 ed. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.

FN Herstal, 2018. Sea deFNder. s.l.:Bureau Veritas.

Hidayati, N. N., 2021. Demo Tolak Intervensi Cina di Laut Natuna Utara, Jakarta:
Tempo.

Keuning, A. S. T. & Pinkster, J., 2005. The Effect of Bowshape on the Seakeeping
Performance of a Fast Monohull.

Kristianto, L., 2018. Pengaruh Persentase Serat Fiberglass terhadap Kekuatan


Tarik Komposit Matriks Polimer Polyester. Skripsi ed. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.

Kusuma, C., Ariana, I. M. & Ali, B., 2020. Redesign KCR 60m Bow with Axe Bow
Type To Reduce Ship Resistance. Maritime Safety International Conference, pp. 1-
8.
20

Maulana, A., 2018. Analisa Penambahan Stern Flap pada Kapal Hull Planing
Chine Axe Bow Pengaruhnya terhadap Tahanan Kapal. Skripsi-ME141501 ed.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Maulana, R., 2022. Potensi Besar Laut Natuna, Bogor: Forest Digest.

Nanotech, 2017. Mengenal COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD).


[Online]
Available at: http://nanotech.co.id/mengenal-computational-fluid-dynamics-cfd/
[Accessed 20 Juni 2022].

Noviryani, M., 2017. Natuna dan Transformasi Eksternal Regional Security


Supercomplexes Laut China Selatan. Transformasi Global Universitas Brawijaya,
pp. 39-54.

Oni, R. & Utama, I., 2015. Analisa Pengaruh Bentuk Lambung Axe Bow pada
Kapal High Speed Craft terhadap Hambatan Total. KAPAL, 12(2), pp. 78-87.

Prabowo, D., 2020. Pemerintah Harus Lakukan Tiga Hal ini di Peraiaran Natuna,
Jakarta: Kompas Gramedia Digital Group.

Purnamasari, D. D., 2021. Pertahanan Laut: Prioritaskan Anggaran untuk TNI AL,
Jakarta: Kompas.

Ruyat, Y., 2017. Peran Indonesia dalam Menjaga Wilayah Laut Natuna dan
Menyelesaikan Konflik Laut Tiongkok Selatan. Jurnal Kajian Lemhannas RI, Issue
29, pp. 67-75.

Sambogo, A., 2018. Penamaan Laut Natuna Utara oleh Pemerintah Indonesia dalam
Prespektif Hukum Internasional. Jurist-Diction, 1(2), pp. 381-396.

Samuel, Trimulyono, A. & Santosa, A. W. B., 2019. Simulasi CFD pada Kapal
Planing Hull. KAPAL: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan, 16(3),
pp. 123-128.

Savitsky, D., 1964. Hydrodynamic Design of Planing Hulls. MARINE


TECHNOLOGY, 1(1), pp. 71-95.

Sugiyono, 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


21

Surya, G., 2021. Mengenal Natuna, dari Letak hingga Potensi Wilayahnya, Jakarta:
KOMPASTV.

Tampi, B., 2017. Konflik Kepulauan Natuna antara Indonesia dengan China (Suatu
Kajian Yuridis). Jurnal Hukum Unsrat, 23(10), pp. 1-16.

Utama, I. K. A. P., Sutiyo & Suastika, K., 2021. Experimental and Numerical
Investigation into the Effect of the Axe-Bow on the Drag Reduction of a Trimaran
Configuration. International Journal of Technology, 12(3), pp. 527-538.

Vavasseur, X., 2020. FN Herstal And ABC Selected As Key Suppliers For RMCM
Program, Paris: Naval News.

Wijaya, A., 2022. Tak Bakal Kalah Hadapi Klaim Sepihak China, TNI AL Segera
Bangun Pangkalan Baru di Kepulauan Natuna, Jakarta: Zona Jakarta.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Penulis

Biodata Penulis 1 (Ketua)

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Vincentius Septian Dwi Saputra

2. Jenis Kelamin Laki-laki


3. Program Studi S1 Teknik Mesin

4. NIM 20050754028
22

5. Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 28 September 2001


6. Alamat E-mail vincentius.20028@mhs.unesa.ac.id

7. Nomor Telepon/HP 089683734859

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Kota


Forum Kerukunan Umat
Anggota FKUB
1. Beragama Kota Surabaya
Periode tahun 2017-2018
Surabaya (FKUB)

OSIS SMAK Stella Ketua Umum


2. Surabaya
Maris Periode tahun 2018-2019
Anggota Divisi Kapal
LSO Dewo Robotik FT
3. Cepat Surabaya
UNESA
Periode 2020-sekarang
UKM Kerohanian, Anggota Divisi Sosial dan
4. UKKK (Unit Kegiatan Kerohanian Surabaya
Kerohanian Katolik) Periode 2020-2021
UKM Kerohanian,
Ketua UKM
5. UKKK (Unit Kegiatan Surabaya
Periode 2021-sekarang
Kerohanian Katolik)
Himpunan Mahasiswa Sekretaris Divisi
6. Jurusan Teknik Mesin Kewirausahaan Surabaya
(HMM FT Unesa) Periode 2020-2021
Pengurus misdinar,
Ketua oganisasi
7. liturgi Gereja Katolik Sidoarjo
Periode 2022-sekarang
Santo Paulus – Juanda

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Nama Penghargaan Tahun
Penghargaan
23

Sertifikat Keanggotaan Forum Ketua FKUB Kota


1. Kerukunan Umat Beragama Surabaya, KH. Drs. 2018
Kota Surabaya Chalimi
Ketua PPPP Pusaka
Juara 3 – Independence Day
Jawa Timur,
2. Choir Competition se Kota 2019
Mochammad Reza
Surabaya
Zulvikar
Prestasi dalam Kegiatan Minat
dan Bakat (Olahraga, Seni dan
Kerohanian). Tingkat
Universitas sebagai Juara I Badan Eksekutif
kegiatan UNESA WORKOUT Mahasiswa (BEM)
3. 2020
COMPETITION 2020 "Keep Universitas Negeri
body healthy & immunity Surabaya
during covid-19 pandemic for
the quality of healthy life."
Kategori Video Terbaik
Sertifikat Peserta Lomba PLN
ICE (Ideas Conference
PT PLN (Persero)
4. Education) Tahun 2020 Tingkat 2020
Puslitbang
Nasional Kategori Video Kreatif
dan Inspiratif Energi Terbarukan
Sertifikat Peserta Lomba Puisi
Tingkat Nasional dalam kegiatan
5. Bhakti Untuk Negeri 2020
Lomba Penghargaan 100 Tahun
Bung Tomo
Sertifikat Peserta Lomba Essay
Mechanical Engineering Himpunan Mahasiswa
Competition 2020 "Kontribusi Mesin, Fakultas
6. 2020
Millenial Selama Pandemi Teknik, Universitas
COVID-19 Menuju Indonesia Negeri Surabaya
Emas 2045"
24

Sertifikat Finalis 10 Besar


Pusat Prestasi
KKCTBN (Kontes Kapal Cepat
Nasional, Kementrian
7. Tak Berawak Nasioanal) 2021
Pendidikan dan
kategori Desain Inovasi Kapal
Kebudayaan
Militer Kemaritiman Indonesia
Sertifikat Finalis PIMNAS
Pusat Prestasi
(Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional, Kementrian
8. Nasional) ke-34 Universitas 2021
Pendidikan dan
Sumatera Utara kategori PKM-
Kebudayaan
PI (Penerapan IPTEK)

Sertifikat PMW (Program Kementerian Ristek 2021


Mahasiswa Wirausaha) – Usaha Fakultas Teknik
9.
Wedang Uwuh Celup Macam Universitas Negeri
Rasa Surabaya
Kementrian
Pendidikan dan
Sertifikat Pelatihan Softskill
Kebudayaan
10. Seri 1 dengan Tema “Improving 2021
Universitas Negeri
For The Future”
Surabaya – Satuan
Unesa Career Center

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
(LKTM) Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2022.

Surabaya, 28 Juni 2022


Ketua Tim
25

Vincentius Septian Dwi Saputra


NIM. 20050754028

Biodata Penulis 2 (Anggota)

A. Identitas diri
1. Nama Lengkap Salsabila Romadona
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Gizi
4. NIM 18051334038
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 05 Januari 2000
6. E-mail salsabila.18038@mhs.unesa.ac.id
26

7. Nomor Telepon/HP 087760337949

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Kota
1. Himpunan Mahasiswa Pengembangan Sumber
Jurusan Daya Mahasiswa
Surabaya
(PSDM) Periode 2019 -
2020
2. Himpunan Mahasiswa Wakil Ketua Periode
Surabaya
Jurusan 2020 - 2021
3. UKM Musabaqah Tilawatil Wakil Ketua Bidang
Qur’an Debat Bahasa Arab Surabaya
Periode 2020 - 2021
4. Engineering Debate Club Sekretaris Periode 2021 -
Surabaya
2022
5. Pola Pangan Harapan Dinas
Enumerator Tahun 2019
Ketahanan Pangan dan Surabaya
- 2022
Pertanian Kota Surabaya
6. Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Kebijakan
Fakultas, Pendidikan
Panitia Tahun 2019 Surabaya
Kecakapan Hidup di
Pesantren Autis Kudus Jawa
Tengah
7. Pendampingan Mahasiswa S1
Tata Boga Angkatan 2019 Pendamping Tahun 2020 Surabaya
pada Mata Kuliah Ilmu Gizi
8. Pendampingan Mahasiswa S1
Gizi Angkatan 2020 pada
Pendamping Tahun 2021 Surabaya
Mata Kuliah Bahasa Inggris
Terapan
27

9. Asisten Dosen dalam Mata


Kuliah Pengembangan Produk Asisten Dosen Tahun
Surabaya
dan Kewirausahaan Pelajaran 2021 - 2022
Mahasiswa S1 Gizi 2019

C. Prestasi/Penghargaan yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Nama Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 2 Story Telling
D3 Perpustakaan Universitas
1. Tingkat Wilayah Surabaya 2018
Airlangga
Sidoarjo
National Funded Kemah
2. Kemendikbud RI 2019
Budaya Kaum Muda
Juara 1 Short Video
3. SEVIRA Competition Universitas Esa Unggul 2020
Tingkat Nasional
Quarter Finalist National
4. BEM Universitas Airlangga 2021
Debate ASM
Best Speaker & Quarter
BEM Fakultas Teknik
5. Finalist National Debate 2021
Universitas Andalas
AGAT
Mahasiswa Berprestasi Pusat Prestasi Nasional
6. 2021
Wilayah LLDIKTI VII (Puspresnas)
Octo Finalist Kompetisi
Pusat Prestasi Nasional
7. Debat Mahasiswa Indonesia 2021
(Puspresnas)
(KDMI)
Top 1 Finalis Business Plan
Workshop & Competition D3 Manajemen Perbankan
8. 2021
(BUSHOP) Tingkat Universitas Airlangga
Nasional
28

Juara 1 Nutrition Education Hima S1 Gizi UMHT, Hima


9. Video Competition Tingkat Gizi Mitra Keluarga, Stikes 2021
Nasional Pertamedika
Proposal didanai Program
10. Mahasiswa Wirausaha Universitas Negeri Surabaya 2021
UNESA
Publikasi 2 Artikel dalam
Ilmu Kesehatan Masyarakat
11. Prosiding Seminar Nasional 2021
Universitas Negeri Malang
STARWARS
Publikasi 1 Artikel dalam Fakultas Teknik Universitas
12. 2021
Seminar Nasional SATRIA Negeri Surabaya
Publikasi 1 Artikel dalam
Berkala Ilmiah Mahasiswa
13. Berkala Ilmiah Mahasiswa 2020
Gizi Indonesia (BIMGI)
Gizi Indonesia (BIMGI)
Penulis Buku “Narasi
Berjuang, Masih Ada yang
14. Pustaka Aksara 2021
Lebih Mengerikan dari
Kegagalan, Apa itu?”
Finalis Pagelaran
Pusat Prestasi Nasional
15. Mahasiswa Nasional 2021
(Puspresnas)
Bidang TIK (GEMASTIK)
Finalis International
16. HMPS IAIN Kudus 2021
Business Plan Competition

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
(LKTM) Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2022.

Surabaya, 28 Juni 2022


29

Anggota Tim,

Salsabila Romadona
NIM. 18051334038

Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhamad Syariffuddien Zuhrie
2. Jenis Kelamin L
3. Pangkat / Golongan III C / Penata
4. Jabatan Fungsional Lektor
5. NIP Lama 132 318 610
30

6. NIP Baru 197706252006041003


7. NIDN 0025067709
8. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar / 25 Juni 1977
9. E-mail zuhrie.syarif@gmail.com
10. Alamat Rumah Perum Purimas Regency Blok B5 / 10
Surabaya
11. Nomor Telepon/HP 08563443345 / 081230573362
12. Alamat Kantor Jurusan Teknik Elektro Gedung
A5 KampusUNESA Ketintang
Surabaya 60000
13. Nomor Telepon/Faks (+62-31) 8297197
1. Robotika
2. Robot Industri
3. Teknik Variable State
4. Otomasi Sistem
14. Mata Kuliah yg Diampu
5. Informatika Industri
6. Sistem Pengaturan Optimal
7. Sistem Pengaturan Digital
8. Sistem Adaptive
9. Programmable Logic Control
10. Kecerdasan Tiruan
11. Pengaturan Penggerak Elektrik
12. Analisa dan Design Sistem
Pengaturan

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Universitas Negeri Institut Teknologi
Perguruan Surabaya Sepuluh nopember,
Tinggi Kota Surabaya
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro –
(Pendidikan) - Teknik Sistem
31

Elektronika Komunikasi Pengaturan

Tahun Masuk- 2000 - 2002 2003-2005


Lulus
Judul Pemanfaatan WAP Rancang Bangun
Skripsi/Thesis/ (Wireless Application Sistem Kontrol
Disertasi Protocol) pada Telepon Traksi Mobil
Selular Sebagai Sistem Berpenggerak Roda
Informasi Perwalian Depan dengan
Model Kontrol
Prediktif
Nama Drs. Bambang Ir. Rusdhianto,
Pembimbing Sujatmiko, M.T E.A.K, M.T
Dr.Ir. Ari Santoso,
DEA

C. Pengalaman Penelitian
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Jml (Juta
Sumber*
Rp)
1. 2008 Pengembangan Modul Ajar Hibah 40.000.000
Instrumentasi dan Kendali Bersaing
berbasis Computer (DIKTI)
Learning dan Computer
Assisted Learning
2. 2011 Rancang Bangun Perangkat Hibah 49.000.000
Pembelajaran Robotika Pekerti
Berbasis Computer Learning (DIKTI)
dan ComputerAssisted
Learning untuk
32

Meningkatkan Keterampilan
Peserta Didik

3. 2012 Rancang Bangun Perangkat Hibah 50.000.000


Pembelajaran Robotika Pekerti
Berbasis Computer Learning (DIKTI)
dan ComputerAssisted
Learning untuk
Meningkatkan Keterampilan
Peserta Didik
4. 2012 Rancamg Bangun Mesin MP3EI 110.000.000
PrintingBatik Sistem (DIKTI)
Kontinu Untuk Mengatasi
Permasalahan UKM Batik
5. 2013 Pengembangan Modul Ajar Hibah 48.000.000
DasarPemrograman Dengan Bersaing
Mengintegrasikan Algoritma (DIKTI)
Pemrograman Berbasis
Pembelajaran Kontekstual
Untuk Meningkatkan
KeterampilanPeserta Didik
6. 2013 Pengembangan Perangkat Hibah 75.000.000
Pembelajaran Robotika Pekerti
Berbasis Contextual (DIKTI)
Teaching and Learninguntuk
Meningkatkan Keterampilan
Peserta Didik
7. 2013 Rancamg Bangun Mesin MP3EI 110.000.000
PrintingBatik Sistem (DIKTI)
Kontinu Untuk Mengatasi
Permasalahan UKM Batik
33

8. 2014 Pengembangan Perangkat Hibah 80.000.000


Pembelajaran Robotika Pekerti
Berbasis Contextual (DIKTI)
Teaching and Learninguntuk
Meningkatkan Keterampilan
Peserta Didik
9. 2015 Pengembangan Modul Ajar Hibah 70.000.000
Teknik Pengaturan Bersaing
MenggunakanPerangkat (DIKTI)
Lunak Delphi Dengan
Inquiry Based Learning
Berorientasi Industri
10. 2016 Pengembangan Modul Ajar Hibah 75.000.000
Teknik Pengaturan Bersaing
MenggunakanPerangkat (DIKTI)
Lunak Delphi Dengan
Inquiry Based Learning
Berorientasi Industri
11. 2016 Rancang Bangun Hibah 85.000.000
Perangkat Pembelajaran Pekerti
Robotika Berbasis (DIKTI)
Pembelajaran Kontekstual
untuk Meningkatkan
Ketrampilan Peserta Didik

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian Pendanaan
No. Tahun Kepada Jml (Juta
Sumber*
Masyarakat Rp)
34

1. 2008 Pelatihan Pembelajaran DIPA UNESA 3.000.000


Berbasis Multimedia
Edutaiment di PAUD
2. 2008 Pelatihan Programmable DIPA UNESA 3.000.000
Logic Control (PLC) Bagi
Lulusan SMK
3. 2009 Pelatihan Pengenalan DIPA UNESA 3.000.000
dan Troubleshooting
Bagi Karang Taruna
4. 2009 Pelatihan Programmable DIPA UNESA 3.000.000
Logic Control (PLC)
Menggunakan Model
Pembelajaran Langsung
Bagi Karang Taruna
Untuk Menghadapi
Persaingan kerja
5. 2010 Penerapan Mesin Oven IPTEKS 5.000.000
SemiOtomatis Dalam UNGGULAN
Upaya Peningkatan (DIPA
Produksi Home UNESA)
Industri Kue Kering

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
35

1. Seminar Rancang Bangun Sistem Institut


Nasional Kontrol Traksi Mobil Teknologi
PascasarjanaITS Berpenggerak Roda Depan Sepuluh
V - 2015 dengan Model Kontrol Nopember
Prediktif – Surabaya
(2005)
2. Seminar Teknik Rancang Bangun Sistem Universitas
Elektro Kontrol Traksi Mobil Negeri
Berpenggerak Roda Depan Surabaya
dengan Model Kontrol (2008)
Prediktif
3. Electrical Power, Designing Traction Control Universita
Electronics, System of Front Wheel s
Communivations Drive (FWD) Vehichle Based Brawijaya
, Control & on Model Predictive Control – Malang
Informatics (2008)
Seminar
(EECCIS)
4. The First Designing TractionControl Universitas
International System of Front Wheel Islam Negeri
Conference Drive (FWD) Vehichle Sultan Syarif
Based on Model Predictive – Pekanbaru
Control (2009)
5. National Designing TractionControl Univeristas
Conference on System of Front Wheel Sultan Agung
IndustrialElectrical Drive (FWD) Vehichle Tirtayasa –
and Electronics Based on Model Cilegon
(NCIEE) Predictive Control (2010)
6. The International Designing TractionControl Institut
Seminar on System of Front Wheel Teknologi
Applied Drive (FWD) Vehichle Sepuluh
Technology, Based on Model Nopember
36

Science and Arts Predictive Control – Surabaya


(2010)

7. Seminar Nasional Rancang Bangun Sistem Institut


Teknik Fisika Kontrol Traksi Mobil Teknologi
Berpenggerak Roda Depan Sepuluh
dengan Model Kontrol Nopember
Prediktif – Surabaya
(2010)
8. Seminar Nasional Rancang Bangun Perangkat Universitas
Teknik Elektro Pembelajaran Robotika Negeri
Berbasis Computer Surabaya
Interactive Learning and (2013)
Computer Assisted Learning
untuk Meningkatkan
Keterampilan Peserta Didik
9. The International Designing of Tool fot Universitas
Conference on Teaching Basedon Negeri
Vocational Computer Interactive Surabaya
Education and Learning adn Computer (2015)
Electrical Assisted Learning to
Engineering Improve the Skill of
Learner

F. Karya Buku
37

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1. Sistem Operasi 2006 50 Pusat Sains dan


BerbasisTeks Matematika
Sekolah (PSMS) –
Universitas Negeri
Surabaya Press
(Unipress)
2. Pengenalan 2007 75 Pusat Sains dan
Komputer Matematika
Sekolah (PSMS) –
Universitas Negeri
Surabaya Press
(Unipress)

G. Jabatan dalam Pengelolaan Institusi

No. Peran / Jabatan Unit / Institusi Masa

1. Pembina Badan Jurusan Teknik 2007 s/d 2012


Eksekutif Mahasiswa Elektro – Fakultas
(BEM) Jurusan Teknik Teknik – Universitas
Elektro Negeri Surabaya
2. Pembina Tim Jurusan Teknik 2009 s/d
Robotika Fakultas Elektro – Fakultas sekarang
Teknik Teknik – Universitas
Negeri Surabaya
3. Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Elektro 2009 s/d 2013
Multimedia – Fakultas Teknik –
UniversitasNegeri
Surabaya
4. Kepala Laboratorium Jurusan Teknik 2009 s/d
Robotika Elektro – Fakultas sekarang
Teknik – Universitas
38

Negeri Surabaya

5. Pembina Himpunan Jurusan Teknik Elektro 2016 s/d


Mahasiswa Jurusan – Fakultas Teknik – sekarang
Teknik Elektro UniversitasNegeri
(HIMATEKTRO) Surabaya

H. Penghargaan (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Juara I Kontes Robot Cerdas Direktorat Jenderal 2009
Indonesia(KRCI) divisi Pendidikan Tinggi
Expert Battle tingkat Departemen Pendidkan
Nasional (sebagai Pembina) Nasional
di Universitas Gadjah Mada,
Kota Yogyakarta
2. Pembina Tim Robot DEWO Rektor Universitas Negeri 2009
sebagai Surabaya (UNESA)
Juara I Kontes Robot Cerdas
Indonesiadivisi Expert Battle
tingkat Nasional
3. Juara II Kontes Robot Direktorat Jenderal 2010
Cerdas Indonesia (KRCI) Pendidikan Tinggi
divisi Battle tingkatRegional Kementerian Pendidkan
IV (sebagai Pembina) di Nasional
Universitas Muhammadiyah
Malang,
Kota Malang
39

4. Juara II Kontes Robot Cerdas Direktorat Jenderal 2011


Indonesia (KRCI) divisi Pendidikan Tinggi
Beroda tingkat Regional IV Kementerian Pendidkan
(sebagai Pembina) Nasional
di Politeknik
Elektronika Negeri
Surabaya, Kota
Surabaya
5. Juara III Kontes Robot Direktorat Jenderal 2011
Cerdas Indonesia (KRCI) PendidikanTinggi
divisi Battle tingkatRegional Kementerian Pendidkan
IV (sebagai Pembina) di Nasional
Politeknik Elektronika
Negeri
Surabaya, Kota Surabaya
6. Juara II Kontes Robot Cerdas Direktorat Jenderal 2012
Indonesia (KRCI) divisi PendidikanTinggi
Humanoid tingkat Regional Kementerian Pendidikan
IV (sebagai Pembina) dan Kebudayaan
di Institut
Teknologi Sepuluh
Nopember, Kota
Surabaya
7. Juara III Kontes Robot Direktorat Jenderal 2012
Cerdas Indonesia (KRCI) Pendidikan Tinggi
divisi Beroda tingkat Kementerian Pendidikan
Regional IV (sebagai dan Kebudayaan
Pembina)di Institut
Teknologi Sepuluh
Nopember, Kota Surabaya
40

8. Juara II Kontes Robot Seni Direktorat Jenderal 2014


Indonesia(KRSI) tingkat PendidikanTinggi
Regional 4 (sebagai Kementerian Pendidikan
Pembina) di Universitas dan Kebudayaan
Negeri
Malang, Kota Malang
9. Juara III Kontes Robot Direktorat Jenderal 2014
Pemadam Api Indonesia Pendidikan Tinggi
(KRPAI) divisi Beroda Kementerian Pendidikan
tingkat Regional 4 (sebagai dan Kebudayaan
Pembina)di Universitas
Negeri Malang, Kota
Malang
10. Juara III Kontes Robot Direktorat Jenderal 2014
Pemadam Api Indonesia Pendidikan Tinggi
(KRPAI) divisi Beroda Kementerian Pendidikan
tingkat Nasional (sebagai dan Kebudayaan
Pembina) di Universitas
Negeri Yogyakarta, Kota
Yogyakarta
11. Juara II Kontes Robot Direktorat Jenderal 2014
Terbang Indonesia Divisi PendidikanTinggi
Rotary Wing tingkat Kementerian Pendidikan
Nasional (sebagai Pembina) dan Kebudayaan
di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya (PENS),
Kota Surabaya
12. Juara I Kontes Robot Direktorat Jenderal 2015
Pemadam Api Indonesia PendidikanTinggi
(KRPAI) divisi Beroda Kementerian Pendidikan
tingkat Regional 4 (sebagai dan Kebudayaan
Pembina)di Sekolah Tinggi
41

Ilmu Komputer
(STIKOM), Kota Surabaya
13. Juara Harapan I Kontes Direktorat Jenderal 2015
Robot Terbang Indonesia PendidikanTinggi
Divisi Fixed Wing Kementerian Pendidkan
Monitoring tingkat Nasional danKebudayaan
(sebagai
Pembina) di Universitas
Gadjah Mada(UGM), Kota
Yogyakarta
14. Juara II Kontes Robot Direktorat Jenderal 2016
Pemadam Api Indonesia PenguatanRiset dan
(KRPAI) divisi Berkaki Pengembangan
tingkat Regional 4 (sebagai Kementerian Riset,
Pembina)di Politeknik Teknologidan Pendidikan
Negeri Jember, Kota Tinggi
Jember
15. Juara III Kontes Robot Seni Direktorat Jenderal 2016
Tari Indonesia (KRSTI) Penguatan Riset dan
tingkat Regional 4(sebagai Pengembangan
Pembina) di Politeknik Kementerian Riset,
Negeri Jember, Kota Jember Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
42

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
(LKTM) Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2022.

Surabaya, 28 Juni 2022

Dosen Pembimbing,

M. Syariffuddien Z., S.Pd., M.T.


NIP. 197706252006041003
43

Lampiran 3. Desain Ruangan Kapal Dewanagari


44

Lampiran 4. Gambar dan Video 3 Dimensi Kapal Dewanagari

Video Simulasi Desain dan Gerak Kapal Dewanagari dapat diakses pada link
berikut: https://www.youtube.com/watch?v=g60VBOtK1Lo
45
46
47
48
49

Lampiran 4. Analisa Uji Kecepatan pada Software Maxsurf


Blount and Blount and
FraudeNo. FraudeNo.
Speed Fox Resistant FoxPower
No. LWL Vol
(knot) (kN) (HP)
1 0 0 0 -- --
2 1,25 0,046 0,122 -- --
3 2,5 0,092 0,245 -- --
4 3,75 0,138 0,367 -- --
5 5 0,184 0,49 -- --
6 6,25 0,23 0,612 -- --
7 7,5 0,276 0,734 -- --
8 8,75 0,322 0,857 -- --
9 10 0,368 0,979 -- --
10 11,25 0,414 1,102 -- --
11 12,5 0,46 1,224 -- --
12 13,75 0,506 1,346 30,4 576,654
13 15 0,552 1,469 34 703,969
14 16,25 0,598 1,591 36,6 820,336
15 17,5 0,644 1,714 38,2 923,098
16 18,75 0,69 1,836 39,1 1011,324
17 20 0,736 1,958 39,4 1086,18
18 21,25 0,782 2,081 39,2 1150,271
19 22,5 0,828 2,203 38,9 1206,705
20 23,75 0,874 2,326 38,4 1258,431
21 25 0,92 2,448 37,9 1307,933
22 26,25 0,966 2,57 37,5 1357,171
23 27,5 1,012 2,693 37,1 1407,636
24 28,75 1,058 2,815 36,8 1460,445
25 30 1,104 2,938 36,6 1516,435
26 31,25 1,15 3,06 36,6 1576,234
27 32,5 1,196 3,182 36,6 1640,33
50

28 33,75 1,242 3,305 36,7 1709,106


29 35 1,288 3,427 36,9 1782,877
30 36,25 1,334 3,55 37,2 1861,909
31 37,5 1,38 3,672 37,6 1946,433
32 38,75 1,426 3,794 38,1 2036,66
33 40 1,472 3,917 38,6 2132,784
34 41,25 1,518 4,039 39,3 2234,988
35 42,5 1,564 4,162 40 2343,448
36 43,75 1,61 4,284 40,7 2458,336
37 45 1,656 4,406 41,6 2579,817
38 46,25 1,702 4,529 42,4 2708,057
39 47,5 1,748 4,651 43,4 2843,218
40 48,75 1,794 4,774 44,4 2985,461
41 50 1,84 4,896 45,4 3134,947
51

Lampiran 5. Grafik Beam dan Head Sea Resistance

Grafik Beam Sea Resistance terhadap Frequency

Grafik Head Sea Resistance terhadap Frequency

Lampiran. Tabel Seakeeping Beam Sea dan Head Sea


52

Lampiran 6. Data Stabilitas Tiap Penambahan 5 Derajat Kemiringan Kapal


53

Heel to
Starboard 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
deg
GZ m 0 0,19 0,34 0,46 0,56 0,655 0,73 0,798 0,86 0,918
Area under
GZ curve 0 0,49 1,84 3,89 6,49 9,55 13,02 16,84 20,99 25,442
from zero heel
m.deg
Displacement t 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85 22,85
Draft at FP m 1,03 1,03 1,02 1,00 0,98 0,96 0,92 0,88 0,82 0,73
Draft at AP m 0,98 0,97 0,93 0,87 0,79 0,7 0,58 0,44 0,27 0,07
WL Length m 19,91 19,91 19,92 19,92 19,93 19,94 19,96 19,98 20,00 15,79
Beam max
extents on 4,74 4,439 4,123 3,897 3,74 3,638 3,582 3,529 3,49 3,485
WLm
Wetted
60,063 58,94 57,791 56,83 56,142 55,605 55,112 54,695 53,98 53,24
2
Area m
6
Waterpl.
50,91 49,37 47,546 46,091 45,146 44,61 44,40 44,40 44,37 44,46
2
Area m
4
Prismatic
0,482 0,482 0,487 0,494 0,501 0,506 0,51 0,512 0,513 0,651
coeff. (Cp)
Block
0,239 0,26 0,295 0,339 0,395 0,385 0,353 0,326 0,306 0,366
coeff. (Cb)
LCB from zero
5,44 5,44 5,44 5,44 5,44 5,45 5,45 5,45 5,46 5,46
pt. (+ve fwd) m
LCF from
6 6,07 6,197 6,29 6,38 6,45 6,49 6,53 6,54 6,51
zero pt. (+ve
fwd) m
Max deck
0,13 5,00 10,02 15,00 20,00 25,00 30,01 35,01 40,01 45,01
inclination
54

deg

Trim angle
-0,13 -0,16 -0,25 -0,39 -0,55 -0,75 -0,99 -1,26 -1,57 -1,89
(+ve by stern)
deg

Gambar. Grafik stabilitas kapal

Gambar 11. Center of Gravity

Anda mungkin juga menyukai