TUGAS EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN

HUBUNGAN UNSAFE ACTION TERHADAP KECELAKAAN KERJA PADA

PEKERJA INDUSTRI

Disusun oleh:
Kelompok 1

1. Imelda Damayanti 102111535006

2. Asroful Warofa’id Sukamto 102111535025

FAKULTAS ILMU KESEHATAN, KEDOKTERAN, DAN ILMU ALAM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BANYUWANGI
2024
Gambaran Konsep Penyebab :

Individu

1. Kecerobohan
2. Ketidakmampuan
pekerja

Lingkungan Kerja

1. Pencahayaan
2. Kebersihan ruangan
3. Penyusunan alat
perlengkapan kerja
4. kebisingan
5. suhu
6. faktor kimia Kejadian Unsafe
7. radiasi Action Pada
Pekerja

Karakteristik Pekerja

1. Umur
2. Masa kerja
3. Pendidikan
4. Pengetahuan

Penyebab Langsung :

1. tindakan tidak aman

2. kondisi tidak aman

Manajemen

1. Pengawasan
2. Pelayanan kesehatan

: Variabel dependen

: Variabel independen

: Variabel tidak diteliti

Gambaran Desain Penelitian :

Pada desain penelitian ini Deskriptif dengan metode studi kolerasi, dari beberapa jurnal
yang telah diambil salah satu contohnya yaitu Faktor – Faktor Determinan Unsafe Action Pada
Pekerja Proyek Pembangunan Rsud Bogor Utara Oleh Pt. Jaya Semanggi Enjinering. Penelitian
ini menggunakan kuesioner sebagai alat pokok pengumpulan data, dan dengan menggunakan
pendekatan cross-sectional dimana variabel independent dan dependent di teliti pada waktu
yang bersamaan dan untuk menjelaskan hubungan kasual antara variabel dan juga mempelajari
dinamika korelasi antara faktor- faktor risiko dan efek, dengan cara pendekat wawancara atau
pengumpulan data sekaligus pada waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Sehingga pada
studi epidemiologi terdapat taksonomi epidemiologi dibagi menjadi 2 yaitu deskriptif dan
analitik, untu disini merupakan salah satu dari deskriptif yaitu :

Unit analisis/pengamatan 1. Studi Kolerasi (Studi Ekologi)

Populasi 2. Rangkaian Berkala (time series)
Studi Epidemiologi
Unit analisis/pengamatan 1. Laporan Kasus (Case Report)
Individu 2. Rangkaian Kasus (Case Series)
3. Cross Sectional

Studi deskriptif merupakan riset epidemiologi yang bertujuan untuk menggambarkan

pola distribusi penyakit dan determinan menurut orang, tempat dan waktu. Studi deskriptif
memiliki Indikator yang digunakan seperti faktor-faktor sosio-demografik seperti umur,
gender, ras, status perkawinan, pekerjaan, maupun variabel-variabel gaya hidup seperti jenis
makanan, pemakaian obat-obatan, perilaku seksual. Ada beberapa judul lagi yaitu Hubungan
Unsafe act dan Unsafe Condition Terhadap Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Site
D-03 Pengambilan Batubara (Coal Getting) Tambang Batubara Bawah Tanah (Studi Kasus PT
X) Kota Sawahlunto Sumatera Barat yang menggunakan metoode analisis data yaitu statistika
deskriptif dan inferensia. Pada penelitian ini dijelaskan bahwasannya metode ini membahas
cara mengumpulkan, menyederhanakan dan meyajikan data sehingga bisa memberikan
informasi, akan tetapi pada penelitian ini masi belum mencapai suatu kesimpulan, hanya masih
sampai tingkat pemberian suatu ringkasan data kepada publik. Pada penelitian ini terdapat data
yaitu :
1. Data kecelakaan
2. Data unsafe act
3. Data unsafe condition

Data ini nantinya akan disusun menggunakan tabel, grafik, lalu kemudian akan dilakukan
penjelasan secara naratif terhdapa visualisasi data. Cara mendeteksi residual berdistribusi
normal menggunakan uji statistik non parametik Shapiro Wilk test yang tedapat di SPSS.
Penelitiaan ini menggunkaan 44 sampel, sehingga hasil uji kriteria jika signifikan dibawah 0,05
maka data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika signifikan diatas 0,05 maka data
berdistibusi normal.
Jelaskan Ukuran Asosiasi / Analisis Deskriptif :

No. Variabel Keterangan Jenis Jurnal

Individu (Tenaga Kerja) Terdapat 3 faktor yang Pratama, Aditya

dapat menjadi Kurnia. 2015.
penyebab terjadinya HUBUNGAN
kecelakaan kerja, yaitu KARAKTERISTIK
kecerobohan, manusia PEKERJA
itu sendiri dan DENGAN UNSAFE
ketidakmampuan ACTION
PADA TENAGA
KERJA BONGKAR
MUAT
DI PT. TERMINAL
PETIKEMAS
SURABAYA. The
Indonesian Journal
of Occupational
Safety and Health
Vol. 4, No. 1 Jan-
Jun 2015: 64–73

Lingkungan fisik lingkungan fisik Yusfita, Erni. 2023.

merupakan semua Faktor-Faktor Yang
keadaan berbentuk fisik Berhubungan
yang Dengan Unsafe
terdapat disekitar Action Pada Pekerja
tempat kerja yang dapat Bagian Produksi PT
mempengaruhi Batanghari Barisan
karyawan secara Tahun 2021. Jurnal
langsung maupun Ekonomika Dan
secara tidak langsung. Bisnis (JEBS)
Berdasarkan penelitian Vol.03 No. 01 Maret
yang telah dilakukan 2023
pada 129
orang responden,
diketahui bahwa lebih
dari separuh
yaitu sebanyak 57,4%
(74 orang) responden
menyatakan lingkungan
fisik negatif sedangkan
responden yang
menyatakan lingkungan
fisik positif
sebanyak 42,6% ( 55
 orang). Hasil penelitian
ini
sejalan dengan
penelitian yang
dilakukan Dewi (2017)
tentang hubungan
antara motivasi, beban
kerja, dan
lingkungan kerja
dengan kelelahan kerja
yang mengakibatkan
unsafe action pada
pekerjaan

Karakteristik pekerja Karakteristik pekerja Pratama, Aditya

seperti umur, masa Kurnia. 2015.
kerja, pendidikan, dan HUBUNGAN
pengetahuan sangat KARAKTERISTIK
mempengaruhi dalam PEKERJA
perilaku unsafe action DENGAN UNSAFE
ACTION
PADA TENAGA
KERJA BONGKAR
MUAT
DI PT. TERMINAL
PETIKEMAS
SURABAYA. The
Indonesian Journal
of Occupational
Safety and Health
Vol. 4, No. 1 Jan-
Jun 2015: 64–73

Manajemen pengawasan Desmayannyi, Dwi

memiliki hubungan Ayu dkk.
yang signifikan dengan LITERATURE
kejadian unsafe action. REVIEW :
Hal ini sejalan dengan FAKTOR
teori Henrich dimana TERJADINYA
dalam 10 aksioma UNSAFE ACTION
keselamatan kerja, PADA PEKERJA
salah satunya SEKTOR
menyatakan MANUFAKTUR.
pengawas adalah salah 2020. JURNAL
satu kunci pencegahan KESEHATAN
kecelakaan kerja akibat MASYARAKAT (e-
tindakan tidak aman. Journal)
Pengawas memiliki Volume 8, Nomor 6,
posisi kunci dalam November 2020
 mempengaruhi ISSN: 2715-5617 /
pengetahuan, sikap e-ISSN: 2356-3346
keterampilan, dan
kebiasaan, akan
keselamatan setiap
karyawan dalam suatu
area tanggung
jawabnya.

Penyebab Langsung Unsafe action yang Asilah, N., &

sering dilakukan oleh Yuantari, M. G. C.
pekerja industri yaitu (2020). Analisis
bekerja sambil Faktor Kejadian
mengobrol dengan Kecelakaan Kerja
rekan kerja dengan pada Pekerja
presentase 97 %, tidak Industri Tahu. Jurnal
memakai sepatu boot Penelitian Dan
dengan presentase 72,7 Pengembangan
%, merokok saat Kesehatan
bekerja dengan Masyarakat
presentase 63,6 %. Indonesia, 1(1).
Terdapatc unsafe action
dalam penelitian ini
yaitu bekerja saat tubuh
tidak sehat, mengobrol
saat bekerja, bermain
hp saat bekerja, tidak
menggunakan sepatu
boot, merokok saat
bekerja, tidak
memeriksa peralatan
sebelum bekerja,
tergesa-gesa saat
bekerja, melamun saat
bekerja, belum
mengetahui prosedur
kerja tapi tetap
mengerjakannya, tidak
membersihkan alat
kerja setelah selesai
bekerja.

Analasis Deskriptif serta Studi Pada analisis deskriptif Bahri, S.,

Kolerasi merupakan salah satu Damayanti, E.,
studi epidemiologi Putro, W. G., Puji,
yang nantinya akan L. K. R., & Ilmi, A.
terbagi menjadi Studi F. (2023).
Kolerasi, time series, FAKTOR–
cross sectional, case FAKTOR
series, dan case report. DETERMINAN
 UNSAFE ACTION
PADA PEKERJA
PROYEK
PEMBANGUNAN
RSUD BOGOR
UTARA OLEH PT.
JAYA SEMANGGI
ENJINERING. MAP
(Midwifery and
Public Health)
Journal, 3(1), 38-45.

Analiisis deskriptif dan Uji Metode ini membahas Ianovsky, M. R.

statistik non parametik Shapiro cara mengumpulkan, Hubungan Unsafe
Wilk test serta hasil uji kriteria menyederhanakan dan Act dan Unsafe
Condition Terhadap
meyajikan data
Penyebab Terjadinya
sehingga bisa Kecelakaan Kerja
memberikan informasi, Pada Site D-03
akan tetapi pada Pengambilan
penelitian ini masi Batubara (Coal
belum mencapai suatu Getting) Tambang
kesimpulan, hanya Batubara Bawah
Tanah (Studi Kasus
masih sampai tingkat
Pt X) Kota
pemberian suatu Sawahlunto,
ringkasan data kepada Sumatera Barat
publik. hasil uji kriteria (Bachelor's thesis,
jika signifikan dibawah Fakultas Sains dan
0,05 maka data tidak Teknologi UIN
berdistribusi normal, Syarif Hidayatullah
Jakarta).
sedangkan jika
signifikan diatas 0,05
maka data berdistibusi
normal.