Disusun oleh:
FAKULTAS SYARI’AH
SALATIGA
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratan Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Sholawat serta salam dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
atas perjuangan beliau sehingga kita dapat menikmati pencerahan iman dan Islam.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Iman Kepada Allah Beserta
Sifat-sifatnya“.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak
dosen dan kawan-kawan semuanya. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Karenanya kami mempersilahkan kepada pembaca untuk
memberikan saran kritik yang dapat membangun. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua aamin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB II : PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Iman Kepada Allah 2
B. Pengertian Sifat Wajib,Mustahil, Dan Jaiz Bagi Allah 3
C. Hikmah Beriman Kepada Allah Beserta Sifat-Sifatnya 5
BAB III : PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman kepada Allah merupakan point penting seorang muslim dalam
mengenal dirinya dengan Tuhannya. Seorang muslim wajib menyakini bahwa
Allah adalah Tuhan Sang Pencipta, zat yang sempurna. Iman kepada Allah yakni
meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan
perbuatan.
Iman kepada Allah merupakan asas dan pokok keimanan yang termasuk
kedalam unsur Ilmu Tauhid. Tujuannya agar dapat kita memperkuat keyakinan
dan iman kita kepada Allah SWT. Karena didalam kajian Ilmu Tauhid
menerangkan mengenai keesaan Allah yang menjadi dasar ajaran Islam.
Pada kali ini saya mengajak teman-teman sekalian untuk berdiskusi
memahami apasih pengertian Iman kepada Allah, apa sifat-sifat yang dimiliki
dan tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Dengan mengangkat tema “Iman
kepada Allah beserta Sifat-sifatnya”. Dengan adanya makalah ini semoga dapat
membantu teman-teman sekalian dalam berdiskusi memahaminya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman kepada Allah?
2. Apa pengertian sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah?
3. Apa hikmah dari mengimani Allah dan Sifat-sifatnya?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian dari iman kepada Allah.
2. Dapat mengetahui pengertian sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah.
3. Dapat mengetahui hikmah dari mengimani Allah dan Sifat-sifatnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
َﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا آﻣِﻨُﻮا ﺑِﺎ ﱠِ وَرَﺳُﻮﻟِﮫِ وَاﻟْﻜِﺘَﺎبِ اﻟﱠﺬِي ﻧَﺰﱠلَ ﻋَﻠَﻰٰ رَﺳُﻮﻟِﮫِ وَاﻟْﻜِﺘَﺎبِ اﻟﱠﺬِي أَﻧْﺰَل
ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ۚ وَﻣَﻦْ ﯾَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎ ﱠِ وَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘِﮫِ وَﻛُﺘُﺒِﮫِ وَرُﺳُﻠِﮫِ وَاﻟْﯿَﻮْمِ اﻵْﺧِﺮِ ﻓَﻘَﺪْ ﺿَﻞﱠ ﺿَﻼَﻻً ﺑَﻌِﯿﺪًا
1Sri Muhayati, “Iman Kepada Allah dan Perhatian Orang Tua Terhadap Budaya Nyontek Anak Sekolah
Dasar”, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 2. (2015), hlm. 2.
6
Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh."
(QS An Nisa: 136).
Ayat di atas menjelaskan bahwa bila kita ingkar kepada Allah, maka
akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan
ke bahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya
adalah untuk kebaikan manusia. Indikator Iman Kepada Allah meliputi:
1) Merasa dilihat oleh Allah,
2) Taat pada peraturan,
3) Bekerja keras,
4) Tidak mengakui barang orang lain, dan
5) Tidak menipu,
6) Menjauhi semua larangan-Nya dan menjalankan semua perintah.
7
pada sesuatu yang di sifati yang otomatis menetapkan suatu hukum
padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya,
sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani.
Sifatnya ada 7 yaitu: qadiran, muridan, aliman, hayyan, sami’an,
basyiran, mutakaliman.
Ta’addud terbilang
A'jzun lemah.
Karahah Terpaksa.
Baladah Bodoh
Mayyitan Mati
ummun Tuli
umyun Buta
Bukmun Bisu .
Ajzan Maha lemah
Karihan Maha terpaksa..
Jahilun Maha bodoh.
Mayyitun Maha mati.
3 Hadarrohman, Rukun Iman (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka Persero, 2012), hlm. 7.
8
Asam Maha tuli.
Amma Maha Buta.
Abkama Maha Bisu.
4 Hadarrohman, Rukun Iman (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka Persero, 2012), hlm. 8.
9
Orang yang selalu beriman kepada Allah akan selalu rendah hati kepada
orang lain. Karena ia mengetahui yang Allah lah yang maha besar tidak patut
bagi kita menyombongkan sesuatu yang dimana semua itu hanya titipan.
3. Meningkatkan rasa syukur kita.
Kita selalu bersyukur kepada Allah karena mengutus telah diberikan
nikmat yang jumlahnya tak terhitung berupa kesehatan, iman, dan lainnnya.
4. Selalu merasa takut melakukan kemaksiatan.
Dengan memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Allah akan
menghentikan perilaku buruk seseorang. Orang yang beriman akan selalu
ingat bahwa akhirnya akan kembali kepada Allah SWT.
10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu
benar-benar ada dengan segala sifat-sifanya. sifat wajib adalah sifat yang wajib
dan memang dimiliki oleh Allah yang maha sempurna. Sedangkan sifat mustahil
bagi Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena tidak
mungkin Allah memiliki kekurangan seuatu apapun berbeda dengan
makhluknya. Allah mempunyai wewenang bertindak atau tidak atas
kekuasaanya sifat ini dinamakan sifat jaiz Allah.
Sifat jaiz Allah adalah sifat kebolehan, kekuasaan Allah untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu. Menurut bahasa jaiz artinya boleh atau bisa berbuat
sesuatu. Mengimani sifat jaiz Allah adalah mempercayai sepenuh hati bahwa
Allah boleh berbuat sesuatu atau tidak.
Semoga dengan tambahnya pengetahuan kita tentang sifatnya dapat
memperkuat keimanan dan keyakinan kita kepada Allah dalam beribadah.
B. Saran
Pemakalah juga berharap agar pembahasan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita semua. Dari makalah ini kami mengharapkan
dan menghimbau kepeda pembaca agar makalah ini dapat digunakan sebagai
salah satu media pembelajaran.
Wallahua’lam bishowabb.
11
DAFTAR PUSTAKA
12