Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KURANGNYA MINAT BELAR


SISWA KELAS ATAS DI SD NEGERI 22 KABUPATEN SORONG

Disusun Oleh :
MAURIN DIVA ANANDA
Nim: 520620014

Disusun oleh:
MAURIN DIVA ANANDA
Nim: 520620014

Dosen Pembimbing:
1. Dr. Surahman Amin., Lc.MA
2. Muhammad Ramli, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SORONG 2023
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar sebenarnya telah dimulai sejak Nabi Adam
as. Dalam surat Al-Baqarah 31-33:
٣١ ‫َو َع َّلَم ٰا َد َم اَاۡلۡس َم ٓاَء ُك َّلَها ُثَّم َعَرَض ُهۡم َع َلى اۡل َم ٰٓلِٕٮَك ِة َفَقاَل َاۢۡن ِبـُٔـۡو ِنۡى ِبَاۡس َم ٓاِء ٰٓهُؤٓاَل ِء ِاۡن ُك ۡن ُتۡم ٰص ِد ِقۡي َن‬
٣٢ ‫َقاُلۡو ا ُس ۡب ٰح َنَك اَل ِع ۡل َم َلَنٓا ِااَّل َم ا َع َّلۡم َتَناؕ ِاَّنَك َاۡن َت اۡل َع ِلۡي ُم اۡل َح ِكۡي ُم‬
٣٣ ‫َقاَل ٰٓيـٰا َد ُم َاۢۡن ِبۡئ ُهۡم ِبَاۡس َم ٓإِٮِهۡم ۚ َفَلَّم ٓا َاۢۡن َبَاُهۡم ِبَاۡس َم ٓإِٮِهۙۡم َقاَل َاَلۡم َاُقل َّلـُك ۡم ِاِّنٓۡى َاۡع َلُم َغ ۡي َب الَّسٰم ٰو ِت َو اَاۡلۡر ِۙض َو َاۡع َلُم َم ا ُتۡب ُدۡو َن َوَم ا ُك ۡن ُتۡم َتۡك ُتُم ۡو َن‬
31. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan
kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika
kalian yang benar!" 32. Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha
Mengetahui, Mahabijaksana." 33. Dia (Allah) berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada
mereka nama-nama itu!" Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman,
"Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi,
dan Aku mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan?
Sekolah merupakan lembaga yang dipercaya masyarakat sebagai tempat untuk menuntut ilmu.
Seseorang yang pernah sekolah akan memiliki wawasan, pengetahuan bahkan kepribadian yang
lebih dari yang lainnya. Oleh karena itu orang tua yang menyekolahkan anaknya berharap
kelak buah hatinya memiliki nilai lebih dari orang lain disekitarnya sehingga dibanggakan.
Untuk menjalakan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan, disekolah terjadi proses belajar
mengajar yang djalankan oleh para siswa dan mengajar dilakukan oleh guru. Agar proses
belajar mencapai hasil maksimal maka pelaksana pendidikan di sekolah harus mengetahui hal
hal yang bisa mendukung atau mempengaruhi proses belajar 1. Dengan mengetahui hal tersebut,
para pelaksana pendidikan bisa saling mengerti serta bersama sama mendapatkan formulasi
yang tepat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang bisa memengaruhi
belajar seseorang adalah minat. Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran
dengan sendirinya akan merasa senang dalam mengikuti pelajaran tersebut 2. Suasana yang
seperti ini akan memudahkan materi pelajaran masuk dalam pikiran dan pemahaman siswa, ini
1
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
bisa terjadi karena dengan adanya minat, sehingga dengan sendirinya mau memusatkan
perhatiannya secara intensif terhadap sesuatu yang diminatinya tersebut 3. Akhirnya siswa yang
memiliki minat terhadap pelajaran tersebut memiliki prestasi yang lebih di banding teman-
temannya. Sebaliknya seorang siswa yang tidak memiliki minat terhadap suatu mata pelajaran
akan merasa bosan bahkan malas mengikuti pelajaran tersebut. Dia memang mungkin bisa saja
tetap duduk, melihat dan mendengarkan gurunya mengajar namun hatinya belum tentu sejalan
dengan mata dan telinganya. Akhirnya proses belajar mengajar yang dilakukannya hanya
sebatas angin lalu saja, akibatnya prestasinya kurang memuaskan. Minat merupakan suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal
diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya. Proses
belajar mengajar akan berjalan dengan lancar kalau disertai dengan minat. Minat diartikan
sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Berdasarkan
pemahaman yang telah dipaparkan sebelumnya, berarti dapat difahami bahwa Minat belajar
adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi, sehingga anak itu mau, ingin
melakukannya. Bila ia tidak suka ia akan berusaha untuk mengelakkannya. anak-anak akan giat
mengangkat batu untuk mendirikan benteng dalam permainan perang-perangan. Hal ini juga
telah dijelaskan di salah satu ayat yang membahas tentang minat belajar, antara lain:
١١ ‫َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َدَر ٰج ٍۗت‬
Artinya: Allah akan meninggikan derajat orang- orang yang beriman di antaramu
dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan. (QS. Al-Mujadalah :11)

Dari surah Al-Mujadalah diatas peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar itu sangat penting,
Karena dengan adanya motivasi akan mendorong seseorang untuk terus menerus giat belajar,
karena dari ayat tersebut terlihat bahwa Allah sangat menyukai orang yang menuntut ilmu,
dengan danya ayat diatas akan menyadarkan seseorang betapa tingginya derajat yang diangkat
oleh Allah bagi orang yang berilmu.
2
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
3
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus mempunyai strategi belajar mengajar yang
dapat membangkitkan minat siswa terhadap pelajarannya. Karena tanpa adanya minat belajar
terhadap pelajaran yang diajarkan guru, maka siswa akan malas dan pembelajaran yang
diberikan guru jadi kurang optimal. Karena salah satu faktor berjalannya proses pembelajaran
yaitu adanya minat belajar. Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat
keaktifan belajar siswa, karena minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat itu besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Proses belajar mengajar melibatkan
interaksi yang unik yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Proses
belajar terjadi apabila ada interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dan siswa.
Dalam interaksi tersebut, guru berfungsi sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai
pelajar yang belajar4.
Oleh karena itu, sebagai guru/pengajar paling tidak menguasai bahan yang diajarkan dan
terampil dalam hal mengajarkannya yaitu dengan strategi belajar mengajar. Guru yang
menguasai bahan ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan bahan ajarnya.
Penguasan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan
mengajar5. Guru yang memiliki wawasan yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin
di dalam merumuskan tujuan belajar mengajar di kelas tingi. Keterampilan guru dalam
mengajar merupakan satu hal penting dalam proses pembelajaran karena salah satu carabyang
dilakukan guru untuk menumbuhkan gairah belajar siswa adalah dengan menggunakan
keterampilan mengajar. Guru perlu menciptakan pengajaran yang efektif yaitu pengajaran yang
dapat menjadikan siswa semangat dalam belajar 6. Salah satu faktor kurangnya minat siswa
kelas tinggi terhadap pelajaran bisa jadi karena keterampilan guru mengajar cenderung
monoton dan telalu terpaku pada penyampaian materi saja, ini membuat siswa bosan dan ingin
segera cepat istirahat agar bisa bermain dengan teman-temannya7.

4
Akdon, Strategi Manajemen For Educatjion manajemen, (Manajemen Strategi untuk Manajemen Pendidikan),
Bandung: Alfabeta,2007
5
Akdon, Strategi Manajemen For Educatjion manajemen, (Manajemen Strategi untuk Manajemen Pendidikan),
Bandung: Alfabeta,2007
6
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
7
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, maka upaya guru
dalam meningkatkan minat belajar perlu ditangani secara serius. Karena minat belajar siswa
mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar disekolah8.
Berangkat dari persoalan diatas maka penulis tertarik untuk lebih dalam lagi untuk meneliti
mengenai Upaya Guru Dalam Mengatasi Kurangnya Minat Belajar Siswa Kelas Atas di
SD Negeri 22 Kabupaten Sorong.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan suatu penentuan konsentrasi sebagai pedoman arah suatu
penelitian dalam upaya mengumpulkan dan mencari informasi serta sebagai pedoman
dalam mengadakan pembahasan atau penganalisaan sehingga penelitian tersebut
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Fokus awal penelitian ini sebagai jembatan peneliti menjaring data di lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana keadaan lingkungan sekolah serta penempatan kelas

2. Bagaimana tingkat kenyamanan sekolah serta kenyamanan kelas


3. Upaya seperti apa yang dilakukan guru untuk mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran dikelas
4. Bagaimana kondisi siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kelas

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai


berikut :

1. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas atas di SD
Negeri 22 Kabupaten Sorong?

8
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13 Telaga Biru Kabupaten
Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas atas di SD
Negeri 22 Kabupaten Sorong dilihat dari sisi penerpan strategi pembelajaran?

3. Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam upaya meningkatkan minat
belajar kelas atas di SD Negeri 22 Kabupaten Sorong?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian skripsi ini adalah :
a. Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas
atas di SD Negeri 22 Kabupaten Sorong dilihat dari sisi penguasaan bahan ajar
b. Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan minat belajar kelas atas di
SD Negeri 22 Kabupaten Sorong dilihat dari sisi penerapan strategi ajar.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam upaya
meningkatkan minat belajar kelas atas di SD Negeri 22 Kabupaten Sorong.
2. Manfaat Penelitian
a. Dapat dijadikan sebagai sumbangan dan masukan bagi dunia pendidikan terkait
masalah minat belajar .
b. Untuk memberikan informasi kepada yang berkepentingan dan bertanggung jawab
terhadap pendidikan seperti guru dan penyelenggara pendidikan.

c. Dapat menambah ilmu dan pengalaman serta menjadi bekal dalam dunia pendidikan
mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa
kelas atas.

E. Definisi Istilah

1. Upaya
Upaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata upaya berarti usaha, ikhtiar (untuk
mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar). Berdasarkan makna
dalam Kamu Besar Bahsa Indonesia (KBBI), dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki
kesamaan dengan kata usaha, dan demikian pula dengan kata ikhtiar dan upaya dilakukan
dalam rangka mencapai maksud, memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar dan
sebagainya9.
Adapun usaha yang dimaksud penulis adalah keaktifan para guru untuk meningkatkan minat
belajar siswa.
2. Meningkatkan
Kata ”meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti
antara lain :
a. Menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya)
b. Mengangkat diri, memegah diri.
3. Minat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata minat memiliki arti kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Jadi harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari
dalam dirinya maupunnluar untuk menyukai sesuatu10. Hal ini menjadi sebuah landasan penting
untuk mencapai keberhasilan sesuatu karena dengan adanya minat, seseorang menjadi
termotivasi tertarik untuk melakukan sesuatu.
4. Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu, berlatih, berubah tingkahlaku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman11.

F. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian terdahulu penenliti akan mengaitkan penelitian sebelumnya dengan


penenlitian yang akan dilakukan. Dalam penenelitian terdahulu diharapkan penenliti dapat
membedakan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan.

9
Depdikbu, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1997.
10
Depdikbu, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1997.
11
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
http://Iyus-ruslan.blogspot.com /2013/10/minat-dalam-belajar.html.
No Penelitian Terdahulu Peneliti
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hazari Gustina, pada Hazari Gustina
tahun 2020. Dengan judul penelitian yaitu
“Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran
Matematika di Sekolah Dasar Negeri 68 Kota
Bengkulu”. Menunjukkan bahwasanya minat belajar
memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan hasil
belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase
sebesar 83%
sedangkan sisanya 17% dipengaruhi variabel lain.
meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut dapat
dilihat dari prosentase sebesar 83%
sedangkan sisanya 17% dipengaruhi variabel lain.
2. Penelitian yang dilakukan Teuku Zakiyul Fuad, pada Teuku Zakiyul Fuad
tahun 2019.
Dengan judul skripsi “Study Korelasi Antara Minat
Belajar Pendidikan Agama Islam
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
(Studi Pada Pesantren Sulaimaniyah Aceh Besar)”.
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
sangat tinggi atau kuat antara kedua variabel
tersebut.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Juwita, pada Ratna Juwita
tahun 2018
dengan Judul Pengaruh Minat Belajar Terhadap
Keaktifan Belajar Siswa Keas XI
Pemasaran Pada Mata Pelajaran Pengembangan
Produk Kreatif di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 5 Kota Jambi. Hasil penelitian ini
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
sebesar 0,747 antara minat belajar terhadap
keaktifan belajar siswa.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Ratnawati Anugrah Ratnawati &
dan Marimin, pada tahun 2014. Marimin
Dengan judul Pengaruh Kesiapan Belajar, Minat
Belajar, Motivasi Belajar, dan Sikap
Siswa Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Jurusan
Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat AP di
SMK Negeri 2 Semarang “Hasil
penelitian tersebut mengatakan bahwasanya uji
simultan menunjukkan bahwa
kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar, dan
sikap siswa berpengaruh terhadap
keaktifan belajar siswa sebesar 86,8%. Ditinjau dari
persamaan regresi yag diperoleh menunjukkan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
minat belajar terhadap keaktifan belajar siswa
dengan
signifikansi 0,016 > 0,05. Dengan prosentase
sebesar 3,35% pengaruh minat terhadap keaktifan
belajar siswa.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Wildanun Ahmad Wildanun
Mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang denganjudul “Upaya Guru Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VIII YPI
SMP Sunan Ampel Bangsal Mojokerto”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa minat belajar di YPI
SMP Sunan Sunan Ampel Bangsal Mojokerto
terutama di kelas VIII masih rendah. Hal ini dapat
diketahui pada jam pelajaran pertama, yang mana
siswa masih ada yang keluar dan bermain di kelas.
Ini dapat menghabiskan banyak waktu bagi guru.
Berdasarkan penelitian di atas, terdapat perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Pada penelitian tersebut dilakukan di kelas VIII,
sedangkan pada penelitian ini dilakukan di kelas III.

Dari hasil eksplorasi terhadap penelitian terdahulu terdapat beberapa judul yang hampir
menyerupai namun berbeda dalam variabelnya. Selain itu, dalam penelitian terdahulu subjek
penelitiannya pun beragam, namun pada penelitian ini terfokuskan pada pembelajaran
konvensional, dan lokasi penelitian yang digunakan memiliki perbedaan. Selain itu, penelitian
terdahulu meneliti beberapa variabel tidak terkhusus dua variabel. Dengan begitu penelitian ini
merupakan penyempurna dari penelitian terdahulu.

G. Kerangka Teoretis

1. Minat Belajar

a. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo dalam Walgito (1984:56) bahwa minat adalah
kecenderungan yang terarah pada obyek orang atau pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam
berbagai kegiatan yang menarik dan memuaskan dirinya12. Minat seseorang akan mendorong
dirinya untuk memperhatikan orang lain, benda-benda, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan tertentu.
Walgito (1984: 57) mengatakan bahwa minat juga menjadi penyebab dari suatu keaktifan dan
hasil dari pada keikutserataan dalam keaktifan itu. Hurlock (1999: 114) mengartikan bahwa
minat adalah suatu keadaan di mana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan untuk
mengetahui, mempelajari serta membuktikannya lebih lanjut. Minat merupakan sumber motivasi
yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas

12
Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo dalam Walgito (1984:56)
memilih13. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa terjadinya minat itu karena dorongan
dari perasaan senang dan adanya perhatian terhadap sesuatu. Dengan kata lain bahwa minat
merupakan prosesterjadinya minat belajar yang didahului oleh perasaan senang dan perhatian
terhadap suatu obyek, sehingga terjadi kecenderungan untuk berbuat sesuatu atas obyek
tersebut14.

b. Ciri-ciri Minat

Ciri minat adalah:

1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.


2. Minat bergantung pada kesipan belajar.
3. Minat bergantung pada kesempatan belajar.
4. Perkembangan minat mungkin terbatas.
5. Minat dipengaruhi budaya.
6. Minat berbobot emosional.
7. Minat cenderung bersifat egosentris.

1. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar

Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan
serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkutkognitif,
afektif, dan psikomotor. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat
siswa yang telah ada15.

13
Eka Yulianingsih, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas 1 MIN Ngestiharjo
Yogyakarta Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Suna Kalijaga,2014 http://Iyus-ruslan.blogspot.com
14
Eka Yulianingsih, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas 1 MIN Ngestiharjo
Yogyakarta Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Suna Kalijaga,2014 http://Iyus-ruslan.blogspot.com
15
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
http://Iyus-ruslan.blogspot.com /2013/10/minat-dalam-belajar.html.
Diaksespadatanggal 30 januari 2017 http://www.eurekapendidikan.com /2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-
sekolah.html diakses pada tanggal 4 april 2016 https://amandustena.wordpress.com /2010/03/24/peranan-guru-dalam-
meningkatkan-minat-belajar-siswa diakses pada tanggal 30 januari 2017 https://fatkhulmoein.wordpress.com
/2008/12/07/intelegensi-dan-emosi/ diakses pada tanggal 4 April 2017
H. Metode Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian pendidikan dikenal dua pendekatan penelitian yaitu, pendekatan penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan juga sering disebut dengan rancangan atau rencana.
Pendekatan menurut bahasa adalah proses, perbuatan dan cara mendekati. Pendekatan
penelitian menurut istilah adalah metode atau cara melakukan penelitian.
Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif menurut Lexi J. Moleong adalah penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta,
keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang tejadi ketika penelitian berlangsung dan
menyajikan apa adanya.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif analisis. “Penelitian deskriptif
merupakan metode penelitian yang berusaha mengambarkan dan menginterpretasi objek yang
diteliti sesuai dengan apa adanya”. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan
bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kurangnya minat belajar siswa kelas
atas di SD Negeri 22 Kabupaten Sorong.

2. Jenis Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu sumber data primer dan
sumber skunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden, baik
dengan cara observasi, wawancara, dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara dengan guru-
guru PAI serta hasil observasi dan angket yang diberikan kepada siswa.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang berasal dari buku-buku atau bahan-bahan yang
terdapat di pustaka. Sugiyono mengartikan data sekunder sebagai “sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian ini, penulis mengambil data dari
pustaka yang berupa jurnal, buku, artikel dan lain sebagainya, untuk membangun landasan
teoritis sebagai landasan untuk melakukan penelitian.
Dengan menggunakan kedua data tersebut, maka pembahasan dan penelitian dalam skripsi ini
akan terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
I. Sistematika Pembahasan

Sistematika yang dimaksud adalah merupakan keseluruhan isi dari pembahasan ini secara
singkat, yang terdiri dari tiga bab. Dari bab-bab itu terdapat sub-sub yang merupakan
rangkaian dari urutan pembahasan dalam penulisan proposal ini. Adapun sistematika
pembahasan dalam kajian ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, pada BAB ini peneliti menuliskan latar belakang, fokus penenelitian,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II tinjauan teoritis, berisi teori yang berhubungan dengan judul yang diambil oleh
peneliti.
BAB III metodologi penelitian, berisi metode yang digunakan dalam penelitian, teknik
pengumpulan data berupa observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi.
BAB IV penutup, berisi sistematika pembahasan dan daftar pustaka yang digunakan
sebagai referensi peneliti untuk membuat proposal penelitian ini

J. Daftar Pustaka
Abu ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Agus Suyanto, PsikologiUmum, Jakarta: BumiAksara, 2004, Cet.XII.
Akdon, Strategi Manajemen For Educatjion manajemen, (Manajemen Strategi untuk
Manajemen Pendidikan), Bandung: Alfabeta,2007,Cet.
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju, 2004.
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006.
Depdikbu, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1997.
Eka Yulianingsih, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas 1 MIN
Ngestiharjo Yogyakarta Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Suna Kalijaga,2014.
Hakim Thursan, Belajar secara efektif, Jakarta: Puspa Swara, 2000.
Hamida K. Lahay, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 13
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
http://Iyus-ruslan.blogspot.com /2013/10/minat-dalam-belajar.html.
Diaksespadatanggal 30 januari 2017 http://www.eurekapendidikan.com
/2015/02/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html diakses pada tanggal 4 april 2016
https://amandustena.wordpress.com /2010/03/24/peranan-guru-dalam-
meningkatkan-minat-belajar-siswa diakses pada tanggal 30 januari 2017
https://fatkhulmoein.wordpress.com /2008/12/07/intelegensi-dan-emosi/ diakses pada
tanggal 4 April 2017.
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono, Jakarta: Rajawali Pers
2011.
John W. Santrock, Psikolog iPendidikan, jilid 2, Jakarta: Fajar
Interpratama Mandiri, 2004. John W. Santrock, Psikologi
Pendidikan,Jakarta:Kencana2011
Sihombing, Susi dan Hizkia Ronaldus Silalahi. 2021. Analisis Minat dan Motivasi
Belajar, Pemahaman Konsep dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar siswa dalam
Materi Geometri Selama Pembelajaran Dalam Jaringan Kelas
X SMA Kota Medan. SEPREN :
@yanti, Suci. 2019. Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar
Peserta Didik di Sekolah Dasar. Al-Ishlah : Jurnal Pendidikan Islam. 17(2): 145-149.
Suprihatin, Siti. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa : UM Metro,
Vol 3 No.1 (2015),
Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo dalam Walgito (1984:56)

Anda mungkin juga menyukai