Refleksi
Refleksi
Ruang
Kolabor
asi
Berbagai macam problematika menajemen pendidikan kepuluan yakni:
1. Kurikulum yang sama
Kurikulum yang sama untuk setiap daerah padahal di Indonesia termasuk negara yang memiliki
banyak pulau yang membuat berbeda. Daerah kupuluan memiliki keberagaman potensi daerah
yang seharusnya dikembangkan oleh pemerintah, namun dengan kurikulum yang sam potensi
daerah yang dimiliki tidak dapat dikembangakn dengan baik. Hal ini sudah ada dalam mata
pembelajaran MULOK (Muatan Lokal) tetapi alokasi waktu yang kurang yakni 2 jam pelajaran.
2. Pemerataan pendidikan yang belum merata
Pemerataan pendidikan yang belum merata. Hal ini diakibatkan kurangnya guru, internet, lisrik
dan lain-lain.
3. Standar mutu
Standar mutu yang sama menyebabkan sekolah tidak mampu memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Diakrenakan hal dasar seperti internet dan listrik tidak ada di
daerah kepuluan (3T).
4. Pengajar yang tidak mampu menyesuaikan dengan daerah
Guru yang tidak mampu beradpatasi juga merupakan problematika di pendidikan kepuluan. Hal
ini terjadi pada salah satu guru di kepuluan Aru yang baru mengajar tetapi karena tidak tahan
dengan keterbatasan yang ada membuat guru tersebut meminta pindah ke daerah lain.
5. Tidak adanya penjamin mutu untuk tingkat sekolah
Sekolah tidak punya bidang penjamin mutu disetiap sekolah sehingga menajemen pendidikan
tidak dapat diawasi secara terus-menerus dan bertahap.
6. Kemitraan sekolah
Seoklah di daerah 3T tidak dapat melakukan kemitraan dengan perusahan terkait untuk proses
pembelajran.
7. Pendanaan tergantung pada banyaknya peserta didik.
Daerah kepuluan memiliki minim peserta didik membuat pendaan pemerintah pusat ke sekolah
juga relatif kecil.
Selain hal diatas sebagai seorang guru haruslah menjadi yang drop out. Tetapi sebagi guru haruslah
menjadi guru yang peduli pada siswa, mampu memiliki komitmen yang tinggi, memiliki kualitas
pengetahuan dan sikap yang baik.