Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rachel Sanders

Bidang studi : Matematika


PPG Gelombang 2 Tahun 2023

Ruang
Kolabor
asi
Berbagai macam problematika menajemen pendidikan kepuluan yakni:
1. Kurikulum yang sama
Kurikulum yang sama untuk setiap daerah padahal di Indonesia termasuk negara yang memiliki
banyak pulau yang membuat berbeda. Daerah kupuluan memiliki keberagaman potensi daerah
yang seharusnya dikembangkan oleh pemerintah, namun dengan kurikulum yang sam potensi
daerah yang dimiliki tidak dapat dikembangakn dengan baik. Hal ini sudah ada dalam mata
pembelajaran MULOK (Muatan Lokal) tetapi alokasi waktu yang kurang yakni 2 jam pelajaran.
2. Pemerataan pendidikan yang belum merata
Pemerataan pendidikan yang belum merata. Hal ini diakibatkan kurangnya guru, internet, lisrik
dan lain-lain.
3. Standar mutu
Standar mutu yang sama menyebabkan sekolah tidak mampu memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Diakrenakan hal dasar seperti internet dan listrik tidak ada di
daerah kepuluan (3T).
4. Pengajar yang tidak mampu menyesuaikan dengan daerah
Guru yang tidak mampu beradpatasi juga merupakan problematika di pendidikan kepuluan. Hal
ini terjadi pada salah satu guru di kepuluan Aru yang baru mengajar tetapi karena tidak tahan
dengan keterbatasan yang ada membuat guru tersebut meminta pindah ke daerah lain.
5. Tidak adanya penjamin mutu untuk tingkat sekolah
Sekolah tidak punya bidang penjamin mutu disetiap sekolah sehingga menajemen pendidikan
tidak dapat diawasi secara terus-menerus dan bertahap.
6. Kemitraan sekolah
Seoklah di daerah 3T tidak dapat melakukan kemitraan dengan perusahan terkait untuk proses
pembelajran.
7. Pendanaan tergantung pada banyaknya peserta didik.
Daerah kepuluan memiliki minim peserta didik membuat pendaan pemerintah pusat ke sekolah
juga relatif kecil.

Solusi dari permasalahan sebagai berikut:


1. Kurikulum yang harus disesuaikan dengan potensi daerah yang ada sehingga potensi daerah
dapat dikembangkan secara maksimal. Selain itu kurikulum juga harus disesuaikan dengan
sarana dan prasaran yang ada.
2. Perbaikan sarana dan prasarana. Pemerintah haruslah membuat program yang dapat diawasi
dengan baik. Adanya program BTS 4 BAKTI dan Akses internet di Daerah 3T. Selain itu
adanya program listrik untuk daerah 3T. Namun pada kenyataannya seperti di Pulau Romang
hanya ada alatnya saja tetapi tidak dapat berfugsi.
3. Standar mutu pendidikan harus disesuaikan dengan sarana dan prasarana di daerah kepuluan.
Karena hal pokok seprti listrik, internet maupun guru saja tidak ada.
4. Pengajar yang dapat diambil daerah yang ditemapatkan. Namun tetap memperhatikan kualitas
guru tersebut.
5. Pendanaan tegantung pada kebutuhan sekolah.
6. Mendirikan asrama. Sehinggapeserta diidk yang tinggal di luar pulau dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik

Selain hal diatas sebagai seorang guru haruslah menjadi yang drop out. Tetapi sebagi guru haruslah
menjadi guru yang peduli pada siswa, mampu memiliki komitmen yang tinggi, memiliki kualitas
pengetahuan dan sikap yang baik.

Anda mungkin juga menyukai