Anda di halaman 1dari 14

CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
DOK. RENCANA EKSPERIMEN
LABORATORIUM
MATA KULIAH : TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH
1. The Date and title of the experiment Date: Title of Experiment:
25/09/2023 – Pengujian Keefektifan OSD
X06/10/2023 (Oil Spil Dispersant) dari
Dietanolamida (DEA) dan
Metil Ester Sulfonat (MES)
dibandingkan Tween 80 pada
Pengolahan Limbah
Tumpahan Oli di Perairan
laut

2. Aim Masalah
Tells the reader what is being investigated. 1. Bagaimana cara membuat OSD (oil spill
This should begin with “To….” dispersant dari surfaktan dietanolamida (DEA)
dan metil ester sulfonat (MES)
2. Berapa jumlah perbandingan pemakaian surfaktan
OSD (DEA dan MES) serta Tween 80 terbaik
yang dapat mendispersi minyak secara maksimal
3. Apakah OSD lebih efektif dalam mendispersi
minyak pada perairan laut tercemar Oli jika
dibandingkan Tween 80
Tujuan
Jabarkan tujuan-tujuan eksperimen :
1. Mengetahui cara pembuatan OSD dari surfaktan
dietanolamida (DEA) dan metil ester sulfonat
(MES)
2. Mengetahui besar jumlah pemakaian surfaktan
OSD dan Tween 80 terbaik
3. Menganalisis efektifitas OSD dan tween 80
dalam mendispersi minyak pada perairan laut
tercemar oli

3. Hypothesis Hipotesis percobaan:


This is the possible answer to the problem Dispersant adalah opsi penting untuk menangani
being investigated. This should be written tumpahan minyak di laut. Analisis kinerja produk OSD
in present tense. berbahan DEA dan MES serta Tween 80 untuk
eg: oxygen is essential for animals to live penanganan pencemaran minyak dilakukan dengan
membuat simulasi air laut dan tumpahan oli dalam
sebuah wadah terkontrol dengan parameter uji densitas,
pH, viskositas, dan turbiditas

4. Materials Alat : Gelas Beaker, Ember, labu ukur, kompor listrik,


List of all materials (equipment and statif, klem, termometer, magnetic stirrer, gelas takar,
chemicals) needed to do the experiment. pipet ukur, pompa, corong pemisah, kaca arloji,
timbangan analitik, sendok, kaca pengaduk, Viscometer
Ostwald, Piknometer

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
Bahan : NaCl, KCl, CaCl2, MgSO4, MgCl2, NaHCO3,
kertas pH, Diethanolamine (DEA), Metil Ester Sulfonate
(MES), garam krosok, Tween 80, Oli bekas, Aquadest

5. Method Pembuatan Air Laut Buatan


Describe what you did. It must be in: Formula 1
1. Menimbang 24,6 gram NaCl, 0,6 gram KCl, 1,36
● Past tense
gram CaCl2, 6,2 gram MgSO4, 4,66 gram MgCl2
e.g.,’ Measured in 10ml of water’ or dan 0,18 gram NaHCO3
‘10ml of water was measured’ 2. Melarutkan pada 1L air
● Point or numbered form 3. Mengukur pH, viskositas, turbiditas dan densitas air
laut buatan
● Passive voice (what was done Formula 2
rather than what you did) 1. Melarutkan 25,5 gram garam krosok ke dalam 1L
e.g., ‘The circuit was set up’ rather air
than ‘I set up the circuit’ Pembuatan OSD (Oil Spill Dispersant)
1. Membuat larutan DEA dengan melarutkan DEA
dengan aquadest pada konsentrasi 3% (3 gram DEA
dalam 100 mL aquadest)
2. Membuat larutan MES dengan melarutkan MES
dengan metil ester pada konsentrasi 5% (5 gram
MES dalam 100 mL metil ester)
3. Mencampurkan DEA dan MES dengan rasio
perbandingan 1 :3, pada suhu 50°C,kecepatan
pengadukan 500 rpm, selama 60 menit
Pengujian OSD pada Limbah Tumpahan Minyak (Oli
Bekas)
1. Mengambil 1L air laut buatan dan 10 mL oli bekas
2. Mengukur pH, viskositas, turbiditas dan densitas
campuran tersebut
3. Menambahkan OSD sesuai dengan variasi yang
diinginkan sebanyak 1, 3, 5, 7, dan 9 mL
4. Mengaduk dengan kecepatan 10 rpm selama 10
menit .
5. Menghitung jumlah oli yang tertinggal di
permukaan air laut dengan menggunakan corong
pemisah untuk diambil fraksi air
Pengujian Tween 80 pada Limbah Tumpahan
Minyak (Oli Bekas)
1. Mengambil 1L air laut buatan dan 10 mL oli bekas
2. Menambahkan Tween 80 sesuai dengan variasi
yang diinginkan sebanyak 1, 3, 5, 7, dan 9 mL
3. Mengaduk dengan kecepatan 10 rpm selama 10
menit.
4. Menghitung jumlah oli yang tertinggal di
permukaan air laut dengan menggunakan corong
pemisah untuk diambil fraksi air
Analisis terhadap air laut yang telah dipisahkan dari
oli terdispersi

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
1. Pengujian densitas menggunakan alat Density
Meter atau piknometer
2. Pengujian pH menggunakan kertas pH
3. Pengujian Viskositas menggunakan alat Viscometer
Oswald
Pengujian kualitas/kekeruhan air menggunakan alat
turbidity meter
6. Diagrams a. Pembuatan Air Laut Buatan
Should be labelled and drawn in pencil

b. Pembuatan OSD (Oil Spill Dispersant)

c. Pengujian OSD pada Limbah Tumpahan Minyak


(Oli Bekas)

d. Pengujian Tween 80 pada Limbah Tumpahan


Minyak (Oli Bekas)

e. Analisis terhadap air laut yang telah dipisahkan


dari oli terdispersi

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

7. Analysis Techniques Melakukan pengujian densitas, pH, viskositas dan


turbiditas pada sampel air laut buatan dan air laut buatan
yang telah dipisahkan dari minyak terdispersi hasil reaksi
dengan surfaktan OSD dan tween 80.
8. Analysis Procedures 8.1. Metode analisis Densitas dengan piknometer
Sampel air laut buatan diuji densitasnya sebagai
standar awal densitas air laut dengan menimbang
sampel air laut buatan pada piknometer.
Melakukan pengujian densitas pada air laut yang
telah dipisahkan dari minyak terdispersi hasil
reaksi dengan surfaktan OSD dan tween 80
kemudian membandingkannya dengan standar
awal densitas air laut. Air laut memiliki densitas
1,025 g/mL (Haryanto, N.F., Prasetyawan, I.B.,
dan Marwoto, J. 2017. “Pemodelan Tumpahan
Minyak di perairan Teluk Lampung”. Jurnal
Oseanografi. Vol. 6 No.1. Semarang. Universitas
Diponegoro.)
8.2. Metode analisis pH
Mengambil sebanyak 10 mL sampel air laut
buatan dan sampel air laut buatan yang telah
dipisahkan dari minyak terdispersikan dari hasil
reaksi dengan surfaktan OSD dan tween 80.
Kemudian membandingkan dengan pH antara
kedua sampel tersebut, standar pH air laut
menurut Keputusan Menteri negara Lingkungan
Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang baku Mutu
Air Laut bahwa air laut memiliki standar berkisar
antara 7 hingga 8,5 (Patimah, A.S., Murti, S.H.,
dan Prasetya, A. 2022. “Dampak Penurunan
Kualitas Air Laut Dari Kegiatan Operasi Floating
Storage and Offloading (FSO) Challenger Lepas
Pantai Blok Bawean” Jurnal Ilmu Lingkungan.
Vol. 20 No.3. Yogyakarta : Universitas Gadjah
Mada). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan OSD atau tween 80 yang
mana paling efektif terhadap perairan
8.3. Metode analisis Viskositas menggunakan
viscometer. penggunaan viskositas supaya lebih
mudah diaplikasikan pada perairan maka proses
ini dilakukan perbandingan terhadap sampel air
laut buatan dan sampel air laut buatan yang telah
dipisahkan dari minyak terdispersikan dari hasil
reaksi dengan surfaktan OSD dan tween 80.
Dalam penentuan ini air laut normal memiliki
viskositas (1,00 cP) (Elvina, W., Hambali, E., dan
Yani, M. 2016. “ Formulasi Dispersant Minyak
Bumi dari Surfaktan Dietanolamida (DEA) dan
Metil Ester Sulfonat (MES)”. Jurnal Teknologi

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
Industri Pertanian. Vol.26 No.1. Bogor : Institut
Pertanian Bogor. Maka analisis viskositas
terhadap produk OSD atau Tween 80 akan
menentukan yang mana lebih efektif terhadap
mendispersikan minyak pada perairan air laut
8.4. Metode analisis kualitas air/kekeruhan
Pada analisa ini dilakukan dengan pengukurannya
menggunakan alat turbidity meter. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui kemampuan cahaya
matahari yang merambat ke dalam laut. pada
kondisi ini akan menentukan nilai kekeruhan
terhadap tingkat kejernihan air laut. Pada analisa
ini diambil sampel air laut buatan dan sampel air
laut buatan yang telah dipisahkan dari minyak
terdispersikan dari hasil reaksi dengan surfaktan
OSD dan tween 80. pada proses ini dapat
dibandingkan yang mana lebih efektif terhadap
perairan. Dari hasil tersebut apakah dapat
memenuhi standar baku mutu yang tercantum
dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup
[ Nomor 51 tahun 2004 yaitu 5 NTU (Patimah,
A.S., Murti, S.H., dan Prasetya, A. 2022.
“Dampak Penurunan Kualitas Air Laut Dari
Kegiatan Operasi Floating Storage and Offloading
(FSO) Challenger Lepas Pantai Blok Bawean”
Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 20 No.3.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada)
9. Time table/ Jadwal Kegiatan Penyiapan bahan Baku 25/09/2023
Penyusunan Dok. Rencana 25/09/2023
Pengujian Keefektifan OSD (Oil Spil Dispersant) dari
Dietanolamida (DEA) dan Metil Ester Sulfonat (MES)
dibandingkan Tween 80 pada Pengolahan Limbah
Tumpahan Oli di Perairan laut 29/09/2023
● Mencari limbah oli bekas (30/09/2023)
● Pembuatan Air Laut Buatan (06/10/2023)
● Pembuatan Oli Spill Dispersant (OSD) (06/10/2023)
● Pengujian OSD pada Limbah Tumpahan Minyak
(Oli Bekas) (06/10/2023)
● Pengujian Tween 80 pada Limbah Tumpahan
Minyak (Oli Bekas) (06/10/2023)
● Melakukan Analisa Terhadap Air Laut yang telah
Dipisahkan dari Oli Terdispersi dengan Parameter
Densitas (06/10/2023)
● Melakukan Analisa Terhadap Air Laut yang telah
Dipisahkan dari Oli Terdispersi dengan Parameter
pH (06/10/2023)
● Melakukan Analisa Terhadap Air Laut yang telah
Dipisahkan dari Oli Terdispersi dengan Parameter
Viskositas (06/10/2023)
● Melakukan Analisa Terhadap Air Laut yang telah

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
Dipisahkan dari Oli Terdispersi dengan Parameter
Turbidity/Kekeruhan (06/10/2023)

10. Budgetary Plans Anggaran Bahan


1. NaCl, KCl, CaCl2,MgCl2, aquadest = Tersedia di
Laboratorium
2. Garam krosok = Rp 13.100/kg
3. MES = Rp 33.199/500 g
4. DEA = Rp 126.400/100 ml
5. Tween 80 = Rp. 15.200/100 g
6. Tween 20 = Rp. 20.200/100 ml
Total Pengeluaran = Rp. 207.900

11. Data Curating Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh data


sebagai berikut:

Tabel 1 Data Hasil Pengujian Air laut Buatan

Keterang (Berat pH Viskosita Turbidita


an piknometer s s
+ sampel) -
Berat mPa.S (NTU)
piknometer
kosong

(gram)

Air laut 10,76 8 1 0000.0


buatan

Tabel 2 Data Hasil Pengujian Air laut Buatan dengan


Penambahan Tween 80

Jumlah (Berat pH Visko Turbid Jumlah


penamb piknomete sitas itas Oli
ahan r+ terting
Tween sampel) - (mPa. (NTU) gal
80 Berat S)
piknomete (mL)
(mL) r kosong

(gram)

1 10,77 7 0,8- 0000.0 9

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

1,08

3 10,78 7 0,99 0000.0 8

5 10,68 7 0,83 0000.0 7

7 10,43 7 1 0000.0 6

9 10,40 7 1 0000.0 5,5

Tabel 3 Data Hasil Pengujian Air laut Buatan dengan


Penambahan OSD

Jumlah (Berat pH Visko Turbid Jumlah


penamb piknomete sitas itas Oli
ahan r+ terting
OSD sampel) - (mPa. (NTU) gal
Berat S)
(mL) piknomete (mL)
r kosong

(gram)

1 10,49 7 1 0000.0 9

3 10,51 7 1 0000.0 9

5 10,52 7 1 0000.0 9

7 10,54 7 1 0000.0 7

9 10,66 7 1 0000.0 7

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
12. RESULT AND DISCUSSION 1. Menghitung besar densitas tiap sampel hasil dispersi
dengan tween 80 dan OSD

Tabel 4 Data Pengujian Densitas

Variasi Penambahan Berat Densitas


Sampel

OSD 1 mL 10.49 1.019

OSD 3 mL 10.51 1.021

OSD 5 mL 10.52 1.022

OSD 7 mL 10.54 1.024

OSD 9 mL 10.66 1.036

Tween 80 1 mL 10.77 1.047

Tween 80 3 mL 10.78 1.048

Tween 80 5 mL 10.68 1.038

Tween 80 7 mL 10.43 1.014

Tween 80 9 mL 10.4 1.011

2. Membandingkan hasil pengujian densitas air laut


buatan yang telah didispersikan dengan tween 80 dan
OSD dengan densitas air laut buatan sebenarnya.

Dengan perhitungan diatas didapatkan hasil densitas air


laut buatan sebesar 1,046 gram/mL
3. Membandingkan hasil pengujian pH air laut buatan
yang telah didispersikan dengan tween 80 dan OSD
dengan pH air laut buatan sebenarnya.
Hasil pengujian pH air laut buatan adalah 8

Tabel 5 Data Hasil Pengujian pH Air laut Buatan dengan


Penambahan OSD dan Tween 80

Keterangan Variasi Penambahan pH

Air laut Buatan OSD 1 mL 7

OSD 3 mL 7

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

OSD 5 mL 7

OSD 7 mL 7

OSD 9 mL 7

Tween 80 1 mL 7

Tween 80 3 mL 7

Tween 80 5 mL 7

Tween 80 7 mL 7

Tween 80 9 mL 7

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai pH


7

4. Membandingkan hasil pengujian viskositas air laut


buatan yang telah didispersikan dengan tween 80 dan
OSD dengan densitas air laut buatan sebenarnya.

Hasil pengujian viskositas air laut buatan adalah 1 mPa.S

Tabel 6 Data Hasil Pengujian Viskositas Air laut Buatan


dengan Penambahan OSD dan Tween 80

Keterangan Variasi Penambahan Viskositas

(mPa.S)

Air laut Buatan OSD 1 mL 1

OSD 3 mL 1

OSD 5 mL 1

OSD 7 mL 1

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

OSD 9 mL 1

Tween 80 1 mL 0,8-1,08

Tween 80 3 mL 0,99

Tween 80 5 mL 0,83

Tween 80 7 mL 1

Tween 80 9 mL 1

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai


viskositas..

5. Membandingkan hasil pengujian turbiditas air laut


buatan yang telah didispersikan dengan tween 80 dan
OSD dengan turbiditas air laut buatan sebenarnya.

Hasil pengujian Turbiditas air laut buatan adalah 0000.0


NTU

Tabel 7 Data Hasil Pengujian Turbiditas Air laut Buatan


dengan Penambahan OSD dan Tween 80

Keterangan Variasi Penambahan Turbiditas

(NTU)

Air laut Buatan OSD 1 mL 0000.0

OSD 3 mL 0000.0

OSD 5 mL 0000.0

OSD 7 mL 0000.0

OSD 9 mL 0000.0

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

Tween 80 1 mL 0000.0

Tween 80 3 mL 0000.0

Tween 80 5 mL 0000.0

Tween 80 7 mL 0000.0

Tween 80 9 mL 0000.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai


Turbiditas 0

6. Membandingkan jumlah oli tertinggal pada air laut


buatan tercemar oli yang telah didispersi dengan
tween 80 dan OSD.

Tabel 8 Data Jumlah Oli Tertinggal pada Air Laut Buatan


Akibat Penambahan OSD dan Tween 80

Keterangan Variasi Penambahan Jumlah Oli


tertinggal

(mL)

Air laut Buatan OSD 1 mL 9

OSD 3 mL 9

OSD 5 mL 9

OSD 7 mL 7

OSD 9 mL 7

Tween 80 1 mL 9

Tween 80 3 mL 8

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA

Tween 80 5 mL 7

Tween 80 7 mL 6

Tween 80 9 mL 5,5

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa jumlah oli


tertinggal dengan penambahan OSD cenderung
mengalami penurunan tidak terlalu jauh hanya sampai di
7 mL, namun dengan penambahan Tween 80 jumlah oli
yang tertinggal mengalami penurunan yang signifikan
hingga sampai di 5,5 mL.

7. Menentukan berat aquadest


ρ Aquadest pada suhu 30° C
0,995647 gram/ mL ( perry, 1997)

Berat aquadest = ( berat pikonemeter + aquadest ) –


(Berat piknometer)
= ( 25,13 – 14,88) gram
= 10,25 gram

8. Menentukan berat air laut buatan


Berat air laut buatan = ( berat pikonemeter + air
laut buatan) – (Berat
piknometer)
= 25,64 gram – 14,88 gram
= 10,76 gram

9. Menentukan volume aquadest


Massaaquadest
Volume aquadest =
ρ aquadest
10 ,25 gram
=
0,995647 gram/mL
= 10,29 mL

10. Menentukan massa jenis air laut buatan


Massaair laut buatan
ρ air laut buatan =
volume aquadest
10 ,76 gram
=
10 ,29 mL
= 1,046 gram/mL

13. Conclusion Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan


jumlah oli tertinggal dengan tween 80 sebesar 5,5 mL,

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
sedangkan dengan OSD sebesar 7 mL hal ini
menandakan bahwa tween 80 memiliki daya sebar yang
cukup baik dengan mendispersi limbah oil. Menunjukkan
bahwa perlakuan konsentrasi tween 80 berpengaruh nyata
terhadap limbah oli pada air laut buatan.
Pada pengujian pH limbah oli pada air laut buatan mula
mula sebesar 8 dengan penambahan OSD dan tween 80
mengalami penurunan sebesar 7. Dapat disimpulkan
keduanya memiliki keefektifan dalam penurunan pH
dikatakan aman apabila pH netral karena masih
mendekati pH air laut menurut referensi yaitu 7-8,5.
Hasil pengujian viskositas air laut buatan yang terdispersi
oleh OSD sebesar 1 mPa.S disetiap variasinya, sedangkan
pada air laut buatan yang terdispersi tween 80 nilai
viskositas pada variasi 1,3,5 mL masing-masing sebesar
0,8-1,08 ;0,99 ;0,83 mPa.S dan pada variasi 7,9 mL nilai
viskositasnya 1 mPa.S. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
viskositas yang paling baik saat menggunakan OSD
karena konstan pada 1 mPa.S sama seperti viskositas air
laut buatan.
Pada pengujian Turbiditas air laut buatan didapatkan nilai
sebesar 0000.0 NTU, begitupula pada air laut buatan
yang telah terdispersi oleh OSD dan tween 80 nilai
turbiditas sebesar 0000.0 NTU, dapat disimpulkan bahwa
OSD dan tween 80 efektif untuk mempertahankan nilai
turbiditas pada air laut buatan tercemar oli sehingga
sesuai standar air aman.
Pengujian densitas dilakukan agar mengetahui tegangan
permukan yang dihasilkan Tween 80 dan OSD, dikatakan
bahwa semakin besar densitas makan semakin besar
tegangan permukaan Hal ini disebabkan oleh densitas
yang kecil memiliki kerapatan muatan partikel yang
kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk memecahkan
permukaan cairan tersebut akan kecil pula maka
penelitian ini dapat dikatakan berjalan baik didapatkan
densitas berbagai konstreasi

14. Challenges and Suggestions Selama melakukan praktikum kesulitan yang dialami
yaitu :
1. Kurang ketersediaan alat kompor listrik saat
melakukan pemanasan dan pengadukan, Maka
saran yang dibutuhkan yaitu membagi kelompok
untuk memulai praktikum terlebih dahulu
sehingga dapat mengurangi pemakaian alat secara
bersamaan dan praktikum dapat dicicil agar tidak
bertabrakan dengan kelompok lain.
2. Minimnya alat praktikum yang disediakan
dikarenakan terjadinya miscommunication, maka
saran yang dibutuhkan yaitu lebih direncanakan
terhadap peminjaman laboratorium dan alat-alat

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul
CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT, VOCATIONAL SCHOOL,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA, CENTRAL JAVA, INDONESIA
yang dibutuhkan.
3. Keterbatasan alat saat melakukan pengujian
analisis air laut yang telah terdispersi oleh oli,
maka saran yang dibutuhkan yaitu lebih
direncanakan alat yang dibutuhkan untuk
pengujian supaya lebih ter prepare.
4. Rusaknya alat saat melakukan pengujian Analisis
air laut yang telah terdispersi oleh oli, maka saran
yang dibutuhkan yaitu sebelum melakukan
praktikum, lebih baik di cek terlebih dahulu alat
pengujian terlebih dahulu.
5. Ruang lingkup yang kurang luas,
15. ABSTRACT Oil spill dispersant (OSD) merupakan produk surfaktan
yang berfungsi sebagai dispersant. Aplikasi OSD (Oil
Spill Dispersant) dilakukan untuk Pengujian pada
keefektifan DEA (dietanolamina) dan MES (metil ester
sulfonat) dibanding Tween 80 pada pengolahan limbah
tumpahan oli di perairan laut. Tujuan dari penelitian
untuk mengetahui cara pembuatan OSD (Oil Spill
Dispersant) dari surfaktan dietanolamina (DEA) dan
metil ester sulfonat (MES) dan mengetahui besar jumlah
pemakaian surfaktan OSD dan Tween 80 terbaik pada
perairan laut yang tercemar oli. Penelitian ini dilakukan
dengan melarutkan garam krosok ke dalam air untuk
pembuatan air laut buatan. Metode yang digunakan
adalah pembuatan OSD, pengujian OSD dan tween 80
pada tumpahan minyak (oli bekas). Uji kinerja OSD
dalam keefektifan dilakukan pengukuran dengan
menganalisis densitas dengan piknometer, pH, viskositas
dengan viscometer, dan kualitas air/kekeruhan dengan
turbidity meter. Hasil pengujian viskositas air laut buatan
yang terdispersi oleh OSD sebesar 1 mPa.S disetiap
variasinya, sedangkan pada air laut buatan yang
terdispersi tween 80 nilai viskositas pada variasi 1,3,5 mL
masing-masing sebesar 0,8-1,08 ;0,99 ;0,83 mPa.S dan
pada variasi 7,9 mL nilai viskositasnya 1 mPa.S. Pada
OSD dan tween 80 lebih efektif untuk mempertahankan
nilai turbiditas pada air laut buatan tercemar oli sehingga
sesuai standar air aman.

GROUP MEMBER: Anggi Putri/ Ilmi Utari/ Khaerul Anwar/ Putri Khoyrul

Anda mungkin juga menyukai