Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PRINSIP KEADILAN

DALAM PENENTUAN TINGKAT KESULITAN


TERHADAP PEMBERIAN UJIAN KEPADA MANUSIA
( SUATU KAJIAN TEOLOGI)

PROPOSAL

Diajukan sebagai syarat Usul Penulisan Skripsi


Dalam bidang Ilmu Aqidah dan Filsafat Islam

OLEH:
NELI JULITA
NIM: 2111440008

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) FAS BENGKULU
TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Semua agama yang diturunkan Allah SWT ke permukaan bumi ini

menempatkan Aqidah Tauhid (mengesakan Allah SWT) ditempat yang

pertama dan utama. Karena itu, setiap Rasul yang diutus oleh Allah SWT

mengemban tugas yang sama, yakni untuk menanamkan Aqidah Tauhid ke

dalam jiwa ummatnya,mengajak mereka supaya beriman kepada Allah swt,

menyembah, mengabdi dan berbakti kepada-Nya, melarang mereka

menyekutukan Allah dalam bentuk apapun, baik zat, sifat maupun af‟al

(perbuatan)-Nya. 1

Keadilan Tuhan Selama ratusan tahun, para ahli teologi Muslim telah

memperdebatkan dan membahas masalah ini, karena hubungan-nya sangat

erat dengan problematika yang terjadi pada kehidupan manusia selama hidup

di dunia ini, setelah ia melihat dan merasakan pait getirnya, baik itu masalah

musibah, bencana yang menimpanya setiap hari. Tuhan menggunakan cobaan

dan penderitaan sebagai pengantar untuk menunjukkan tujuan-tujuan-Nya

yang terbaik. Mendidik manusia agar hidup lurus dan rendah hati, tahan ujian,

tahu diri dan mau bersyukur, serta memperdamaikan sesama, Tuhan juga ikut

1
Abdullah Berahim, ( 2017), KEADILAN TUHAN (SEBUAH ANALISA TEOLOGIS
DARI SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM), Journal Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktorat
Jendral Badan Peradilan Agama, Halaman 1.

1
campur dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka

yang mentaati-Nya.2

Pembahasan tentang keadilan Allah sangat erat keterkaitan dengan

manusia, kehedak dan kekuasaan Allah, dan bahkan dengan janji-janji-Nya

terhadap manusia. Keadilan merupakan salah satu sifat Allah.3 Dalam

fenomena yang ada didalam masyrakat umum keadilan Allah menjadi salah

satu pembahasan yang sudah sangat umum, akan tetapi disini yang menarik

perhatian peneliti adalalh pembahansan tentang keadilan tuhan dalam

memberikan ujian kepada manusia. Sehingga ia memberikan ujian tersebut

kepada seseorang. Dengan adanya ujian yang mana hal tersebut dianggap

tidak diberikan sesuai kemampun manusia bahkan sering kali kita mendengar

perkataan bahwa tuhan itu jahat.

menurut Sayyid Quthb menegakkan keadilan yang sebenarnya pada

semua tempat dan keadaan dan semua manusia baik mukmin ataupun kafir,

teman atau musuh, kaya ataupun miskin menurut pandangan Allah memiliki

hak yang sama untuk mendapatkan keadilan. 4 Keadilan manusia tentu tidak

akan bisa seadil-adilnya yang mana mengusahakan sebaik- baikanya saja.

Berbeda dengan keadilan tuhan, ia merupakan sang pencipta yang

mengetahui kekurangan dan kelebihan hamabanya. Hanya saja sering kali

kita mendengar seorang hamba mengatakan tuhan itu tidak adil. ujian sendiri

2
Rama Al-Farisy Nafiuddin dkk, (2022), Antara keadilan tuhan dan kejadian yang
menimpa manusia. Halaman 51 dan 63.
3
Muh, Mawangir, SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN
TEOLOGI MUHAMMADIYAH, Halaman 10.
4
Winarto, W. (2017). Term-Term Keadilan dalam Perspektif Al-Qur`an. Syariati : Jurnal
Studi Al-Qur’an DanHukum, 3(01), 1–14.https://doi.org/10.32699/syariati.v3i01.1138

2
bukan hanya dengan sebuah musibah, tetapi juga dengan kesenangan,

kebahagiaan bahkan sampai tingkat kenikmatan yang melimpah, jika manusia

dapat melewati ujian tersebut dengan baik, taqwa dan tidak menyimpang

terhadap perintah-Nya, maka hamba itu biasa disebut dengan hamba yang

imannya kuat dan taat.5

Apabia seseorang menerima ujian dalam bentuk kesengsaraan maka

akan mengeluh, tetapi jika ujian dalam bentuk kesenangan atau sering disebut

dengan istidraj maka merasa hal tersebut bukan ujian. Padahal hal inilah yang

paling berbahya. Setiap orang diberikan ujian kepada sang pencipta. Namun

tingkatan ujian diberikan bebeda-beda kepada hambanya. Mulai dari yang

ujianya rendah, sedang, sampai ujian tertinggi. Banyak sekali reaksi

seseorang dalam diberikan ujian ada orang yang sang sabar dalam

menerimanya. Walaupun ujian menimpanya bertubi-tubi. Tetapi ada pula

orang yang baru diuji sedikit tetapi sudah mengeluh. Dalam memberikan

ujian kepada hambaya. bagaimana Allah memandang hambanya sehingga ia

dikatakan mampu mengemban ujian tersebut.

Dimana didalam Al-Quran Surat Al- Baqarah Ayat 286 menjelasakan

bahawasanya Allah tidak akan membebani sesorang melainkan sesuai dengan

kesanggupanya. Faktanya didalam masyrakat masih banyak orang-orang

diberikan ujian melampaui batasnya. Bahkan banyak sekali berita seseorang

bunuh diri karena prustasi masalah keluarga, pekerjaaan, pecintaan, dan yang

5
Naufal Ilzam, Ujian Menurut Imam Nawawi Al Bantani Dalam Tafsir Al-Munir, (Fakultas
Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung, Lampung, 2021),
halaman 3.

3
lainya, ditemukan dalam masyrakat. Lalu seperti apa tolak ukur Allah

memberikan ujian kepada hambanya. Dalam ayat Al-Quran dibawah sangat

berbeda dengan apa yang dijelaskan di atas. Maka hal ini perlu dikaji lebih

dalam lagi. Jika salah dipahami maka akan mengalami persepsi yang berbeda

disetiap kalangan masyrakat sehingga akan menimbulkan dampak negatif.

B. Rumusan masalah
Bedasarkan uraian diatas , maka terdapat pokok masalah yang akan

dikaji dalam penelitan ini, yaitu terdapat dua pembahasan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep prinsip keadilan dalam teologi Islam?

2. Bagaimana tingkat kesulitan pemberian ujian kepada manusia dalam tafsir

surat Al- Baqarah Ayat 286?

3. Bagaimana analisis prinsip keadilan dalam penentuan tingkat kesulitan

terhadap pemberian ujian kepada manusia?

C. Tujuan Penelitian
Berdasakan latar belakang dan rumusan masalah yang ada penelitain

ini bertujuan :

1. Mendeskripsikan konsep penerapan prinsip keadilan dalam penentuan

tingkat kesulitan terhadap pemberian ujian kepada hambanya.

2. Mengidentifikasi tingkat kesulitan pemberian ujian kepada manusia dalam

tafsir surat Al- Baqarah Ayat 286

3. Menganalisis prinsip keadilan dalam penentuan tingkat kesulitan

terhadap pemberian ujian kepada manusia

4
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis

a. Kontribusi pada Kajian Teologi Penelitian ini akan memberikan

kontribusi pada kajian teologi terkait prinsip keadilan Tuhan dalam

konteks penentuan tingkat kesulitan ujian kepada manusia. Dengan

menganalisis prinsip-prinsip keadilan yang terkandung dalam ajaran

teologi, penelitian ini dapat memperkaya pemahaman tentang

bagaimana Tuhan mengatur dan mempertimbangkan kesulitan dalam

ujian yang Dia berikan.

b. Pemahaman Lebih Mendalam tentang Keadilan Tuhan. Penelitian ini

akan membantu mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam

tentang konsep keadilan Tuhan dalam pemberian ujian. Melalui

analisis teologis, penelitian ini dapat mengungkap prinsip-prinsip

keadilan yang mendasari penentuan tingkat kesulitan dalam ujian dan

bagaimana hal tersebut mencerminkan karakter dan sifat Tuhan. Serta

bisa dijadikan rujukan dalam menmabah wawasan dalam bidang

pendidikan akademik maupun lainya.

2. Kegunaan Praktis

a. Pengaruh Terhadap Keyakinan dan Praktik Keagamaan: Temuan

penelitian ini dapat mempengaruhi keyakinan dan praktik keagamaan

individu dan komunitas yang mendasarkan kehidupan mereka pada

prinsip-prinsip keadilan Tuhan. Penelitian ini dapat membantu

mengklarifikasi dan memberikan dasar yang lebih kuat bagi

5
pemahaman dan implementasi prinsip keadilan dalam konteks

pemberian ujian dari perspektif teologi.

b. Relevansi dengan Diskusi Etis dan Filosofis. Penelitian ini memiliki

relevansi dengan diskusi etis dan filosofis yang lebih luas mengenai

masalah keadilan dalam pemberian ujian. Temuan penelitian ini dapat

memberikan kontribusi Praktis pada diskusi tentang prinsip keadilan,

moralitas, dan tanggung jawab dalam konteks agama dan teologi.

c. Skripsi ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan dalam bidang

teologi atau kajian agama yang lebih spesifik. Temuan penelitian

dapat menjadi titik awal untuk menjelajahi topik yang lebih

mendalam, seperti konsep pengampunan Tuhan, peran hikmah dalam

ujian, atau implikasi teologis lainnya terkait pemberian ujian kepada

manusia.

d. Mendororng pemikiran yang kritis terhadap pemahaman tentang

pemberian ujian dan keadilan dikalangan akadesmisi, praktisi

pendidikan. penelitian ini mengajak pembaca untuk merenungkan dan

mempertanyakan pardigama terhadap pembahasan yang diteliti.

E. Tinjauan Pustaka
tinjauan pustaka merupakan suatu keharusan. Tinjauan pustaka sendiri

merupakan bagian dalam penyusunan sebuah laporan penelitian maupun

proposal karena dalam bab ini akan diungkapkan pemikiran serta teori-teori

6
yang akan dijadikan landasan dalam melakukan sebuah eksperimen. 6 Untuk

memperjelas penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitan

yang relevan dan pernah dilakukan sebagai landasan dalam berpikir, yaitu

sebagai berikut.

1. Penelitan tesis yang dilakukan oleh Muhammad Yusya, Program Studi

Magister Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, Program Pasarjana, Institut PTIQ

Jakarta, Tahun 2019. Penelitian ini berjudul, “Konsep Keadilan Tuhan

dalam Kriteria Kaum yang Dibinasakan dan Tidak Dibinasakan.”7

Perbedaan Penelitian ini menjelaskan tentang keadilan Tuhan dalam kaum

yang dibinasakan oleh Allah SWT yaitu kaum, Ad, Tsamud, dan kaum

Madyan. ketiga kaum ini, sampai dengan pembinasaan mereka oleh Allah

SWT, dan kenapa perilaku buruk ketiga kaum tersebut, yang menyebabkan

kehancuran bagi mereka. Perilaku ketiga kaum tersebut sudah banyak

ditiru oleh orang-orang pada zaman termasuk kategori orang-orang

jahiliyah modern, akan tetapi yang menjadi permasalahannya adalah,

kenapa Allah swt tidak serta merta membinasakan kaum jahiliyah modern

tersebut. Pada kenyataannya meniru bahkan mengikuti perilaku dari

ketiga kaum yang dibinasakan oleh Allah SWT tersebut. Bukankah dalam

kacamata awam hal ini menunjukan ketidakadilan Allah kepada

makhluknya. Pada pembahasan di atas dapat disimpulakan bahwasanya

6
Putu Ade Andre Payadnya dkk, 2022, Pandaun Lengkap Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), (Yoyakarta: Deepublish, 2022), Halaman 38.
7
Muhammad Yusya, Konsep Keadilan Tuhan Dalam Kriteria Kaum Yang Dibinaskan Dan
Tidak Dibinasakan, Tesis Program Pascasarjana dan Program Studi Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Institut PTIQ Jakarta, 2018.

7
penelitan yang dilakukan sama-sama membahas tentang keadilan Tuhan.

Akan tetapi yang membedakannya adalah dari segi permasalahan

penelitian diatas menjelaskan keadilan tuhan terhadap kaum yang

dibinaskan dan tidak dibinsakan. Sedangkan peneliti membahas keadilan

Tuhan dalam meberikan ujian kepada manusia.

2. penelitan skripsi yang dilakukan oleh Ernilawati, Program Studi Aqidah

Dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau Pekanbaru tahun 2020. Penelitan yang dilakunya

berjudul “Prinsip-Prinsip Keadilan Perspektif John Rawls dan

Relevansinya Dengan Konsep Keadilan Dalam Islam.” 8 Disini penenliti

membahas fenomena yang adalah pada masalah Indonesia saat ini yang

sedang dihadapkan pada persoalan hukum dan keadilan masyarakat. Hak

untuk mendapatkan keadilan hukum sama derajatnya. seperti hak

masyarakat untuk mendapatkan keadilan sosial, politik, dan ekonomi.

Namun berbeda dengan kenyataanya, masyarakat miskin, masih sulit

untuk mendapatkan akses terhadap keadilan hukum. Banyaknya kasus

hukum yang diidentifikasi selalu tidak berpihak kepada masyarakat kecil,

maka hal ini telah menunjukkan bahwa hukum hanya dapat dijadikan

instrument oleh orang yang mempunyai kekuasaan baik politik, ekonomi

maupun sosial-budaya sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip keadilan ataupun konsep keadilan dalam islam. Dalam hal ini

sangat jelas perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian

8
Ernilawati, Prinsip-Prinsip Keadilan Perspektif John Rawls Dan Relevansinya Dengan
Konsep Keadilan Dalam Islam, Program Studi Aqidah Dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2020.

8
terdahulu. Pada penelitan terdahulu membahas kedalian sosial dialam

masyrakat sedangan peneliti sekarang membahas keadilan Tuhan.

Walaupun sama-sama membahas keadilan.

3. Penelitan skrpsi yang dilakukan oleh Muhammad Asep Suryadi, Program

Studi Aqidah Dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, Tahun 2021. Penelitian ini membahas Konsep

Keadilan Menurut Buya Hamka. pembahsan lebih kepada konsep keadilan

sosial yang berada di masyrakat. Pembahasan-Nya kearah konsep tokoh

Buya Hamka dan konsep keadilan menurut filsafat barat dan filsafat

islam. 9 Perbedaan penelitan pada peneliti diatas membahas keadilan yang

ada di Negara inidonesia negara demokrasi muncul banyak persoalan

seperti masalah ekonomi, sosial. dan politik. Persoalan sangat banyak pada

masyarakat yang majemuk plural dalam berkeyakinan. Dengan berbagai

macam Istar belakang, seperti latar belakang primordial, pendidikan,

ekonomi, sosial, dan agama. Apakah dengan masalh tersebut bisa di

selesaikan supaya keadilan bisa terwujud. Maka dari telaah penjelasan

ditatas peneliti berusaha menyelesaikan permasalahan keadilan solsial,

ekonomi dan Agama. Dengan perspektif Buya Hamka serta Konsep

keadilan Filsafat Islam dan Barat. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bawah

penelitan tesebut mempunyai pesamaan dan perbedaan.

F. Metode Penelitian

9
Asep Suryadi, Konsep Keadilan Menurut Buya Hamka, Program Studi Aqidah Dan Filsafat
Islam Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.

9
Metode penelitian ini merupakan faktor terpenting dari penentuan

keberahasilan peneliti dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan

maslah pokok pelaksanaan pengumpulan data yang dibutuhkan. Oleh sebab

itu untuk mendapatkan data yang objektif dalam penelitian ini metode

penelitian yang digukan ialah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian dan pendekatan

Dalam penelitian ini digunakan jenis penenelitian kepustakaan,

yaitu berdasarkan yang terdapat dibuku, jurnal, skripsi, tesis, ataupun yang

lainya. Dengan mengkaji penjelasan yang bisa dijadikan acuan untuk

penelitian, guna menjawab pemasalahan dalam penelitian tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitan kulitatif dengan menggunakan

pendekatan deskriptif. Penelitian kulitatif merupakan metode yang menitik

beratkan pada pengamatan yang mendalam. Kajian yang disajikan dalam

penelitian kualitatif lebih konprehensif. 10

Penelitan kualitatif berdasarkan metode deskriftif, yaitu

menjelaskan fenomena yang terdapat dilatar belakang maupun rumusan

masalah dengan mengunakan pendektan teologis, filosofis, dan pendekatan

fenomenologis

2. Sumber data.

Yang dimaksud dengan sumber data ialah dari mana data itu dapat

diperoleh. pengertian sumber data ialah subjek atau objek penelitian di

10
Fitria Widyani Rosida dkk, Metode Penelitan Kualitatif, ( Yoyakarta: Zahir Publishing,
2021), Halaman 40.

10
mana darinya akan diperoleh data11. Sumber data dari penelitian ini terdiri

dari dua sumber yaitu data primer dan skunder.

a. Penelitian primer merupakan data atau informasi yang dikumpulkan

langsung dari sumber utama.12 Dalam penelitian ini data primer yang

digunakan adalah Tafsir Al-Azhar yang ditulis oleh Buya Hamka Juzu’

3 dan buku Al-Milal Wa Nihal.

b. Penelitan skunder adalah menggunakan bahan atau data yang bukan

dari sumber utama sebagai sarana untuk memperoleh informasi

menjawab masalah penelitan13. yang didapat secara tidak langsung dan

dikumpulkan peneliti, dalam memperoleh informasi untuk menjawab

masalah yang diteliti,, data skunder didapatkan bukan dari sumber

utama. adapun yang termasuk data skunder yaitu berupa buku,

sxkripsi, artikel, jurnal, dan data pendukung lainya yang terkait dengan

penelitian.

3. Teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data terkait permasalahan penelitian yang

diambilnya. Prosedur ini sangat penting agar data yang didapatkan dalam

11
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), ( Jakarta: Kencana, 2013), Halaman 39.
12
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitan, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2020),
Halaman18.
13
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitan…Halaman 19.

11
penelitian berupa data yang valid, sehingga menghasilkan kesimpulan

yang juga valid. 14

a. Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau

Variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, jurnal

dan lain sebaginya yang bisa dijadikan rujukan untk membantu

peneliti dalam menyelesaikan penelitian. 15

b. Observasi adalah pengamatan berarti melihat dengan perhatian penuh,

dalam konteks penelitian observasi diartiakan cara-cara mengadakan

catatan-catatan secara sistematis mengenai tingkah laku individu atau

kelompok yang diteliti secara langsung.16 Pada penelitian ini

menggunakan pengamatan terhadap gejala yang tampak, terhadap

temuan tinjauan pustaka lalu kembali dilakukan pengamatan secara

mendalam.

4. Teknik Analisis Data.

Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan melalui

pengaturan data secara logis dan sistematis dilakukan sejak awal peneliti

terjun kelapangan hingga akhir penelitian. Bogdan dan Biklen menyatakan

bahwa analisis data merupakan suatu proses penyelidikan dan pengaturan

secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan material lain

yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman tentang data dan

14
Syarif Hidayatullah dkk, Metodologi Penelitan Pariwisata, ( Jawa Timur :Uwais Inspirasi
Indonesia, 2023), Halaman 61.
15
Muzairi dkk, Metode penelitan Filsafat, (Yoyakarta : FA Press, 2014), Halaman 49.
16
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitan, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), Halaman
80.

12
memungkinkan untuk mempresentasikan apa yang telah ditemukan pada

orang-orang lain.

Analisis meliputi mengerjakan data, mengorganisasinya,

membaginya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesisnya, mencari

pola, menemukann apa yang penting dan apa yang akan dipelajari, dan

memutuskan apa yang akan dilaporkan. 17 Adapun langkah-langkah dalam

menganalisis data adalah sebagai berikut :

a. Reduksi data diartikan sebagai proses penelitian, pemusatan perhatian

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di

lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahap

reduksi data yang berlanjut terus sesudah penelitian sampai laporan

akhir lengkap tersusun. Reduksi data atau mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal yang penting

serta mencari tema dan polanya. Berikut ini data data yang dipilih yang

menjadi titik fokous permaslahan. Yaitu keadialan tuhan dalam kajian

teologi ataupun kalam dalam pemberian ujian kepada manusia, Tafsir

Surat Al-Baqarah ayat 286.

b. Penyajian data diartikan sebagai proses penyajian data. Dalam

penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif.

17
Rulan Ahmadi, Metodologi Penelitan Kualitatif, (Yoyakarta: Ar-Russ Media, 2014),
Halaman 230.

13
c. Kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan

dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya

masih remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori-teori yang

dapat dibuktikan kebenarannya.

G. Sistematika Penulisan
Agar mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini,

dibawah ini peneliti melampirkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I :Pendahuluan yaitu gambaran umum yang memuat tentang kerangka

penelitian yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka dan

sitematiaka penulisan.

Bab II :Landasan teori, pengertian tentang keadilan dan tafsir surat Al-

Baqarah ayat 286.

Bab III : pembahasan analisis prinsip keadilan dalam penentuan tingkat

kesulitan terhadap pemberian ujian kepada manusia dan tafsir

surat Al-Baqarah ayat 286.

Bab V : Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Berahim Abdullah. (2017). KEADILAN TUHAN (SEBUAH ANALISA


TEOLOGIS DARI SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM. Journal Mahkamah
Agung Republik Indonesia Direktorat Jendral
Winarto, W. (2017). Term-Term Keadilan dalam Perspektif Al-Qur`an. Syariati :
Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 3(01), 1–14.
https://doi.org/10.32699/syariati.v3i01.1138
Rosida Fitria Widyani dkk. 2021. Metode Penelitan Kualitatif. Yoyakarta: Zahir
Publishing.
Mawangir, M. SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN
TEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: . (n.d.). 20–21.
Al-farisy, R., Fasya, G. S., Universitas, M., Mesir, A. K., & Barat, J. (2022).
Antara keadilan tuhan dan kejadian yang menimpa manusia. 08(01), 51–72.
Ilzam Naufal. (2021). Ujian Menurut Imam Nawawi Al Bantani Dalam Tafsir Al-
Munir. (Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negri
Raden Intan Lampung).
Payadnya Putu Ade Andre dkk. 2022. Pandaun Lengkap Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Yoyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan Cv BUDI UTAMA.
Yusya Muhammad. 2018. Konsep Keadilan Tuhan Dalam Kriteria Kaum Yang
Dibinaskan Dan Tidak Dibinasakan,. Tesis Program Pascasarjana dan Program
Studi Ilmu Al-Quran Dan Tafsir Institut PTIQ Jakarta, 2018.

Suryadi Asep. Konsep Keadilan Menurut Buya Hamka. Program Studi Aqidah
Dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2021
Ernilawati, Prinsip-Prinsip Keadilan Perspektif John Rawls Dan Relevansinya
Dengan Konsep Keadilan Dalam Islam. Program Studi Aqidah Dan Filsafat
Islam, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru, 2020.

Dimyati Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana
Hidayatullah Syarif dkk. 2023. Metodologi Penelitan Pariwisata. Jawa Timur:
Uwais Inspirasi Indonesia.
Hikmawati Fenti. 2020. Metodologi Penelitan. Jawa: Depok. PT Rajagrafido
Persada.

15
Rahmadi. 2011. Pengantar Metodologi Penelitan. Banjarmasin: Antasari Press.

Muzairi dkk. 2014. Metodologi Penelitan Filsafat. Yogyakarta: FA Press.


Ahmadi Rulan. 2014. Metodologi Penelitan Kualitatif. Yoyakarta: Ar-Rus Media.

16

Anda mungkin juga menyukai