MUHAMMAD ALFIN
(2206401018)
Dosen pengampu
Bunga Putri Pebrina, S.P.T.,M.Si
Praktikum uji kadar air adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa Teknologi pakan ternak untuk mempelajari cara menentukan kadar air dalam
suatu bahan. Kadar air adalah perbandingan antara massa air yang terkandung dalam
bahan dengan massa bahan kering. Kadar air sangat penting untuk diketahui karena dapat
mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologis dari bahan tersebut.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur kadar air dalam beberapa
sampel bahan. Metode yang digunakan adalah metode gravimetri, yaitu dengan
menghitung perbedaan massa bahan sebelum dan sesudah dipanaskan. Prinsipnya adalah
bahwa pemanasan akan menguapkan air yang terkandung dalam bahan, sehingga massa
bahan akan berkurang.
Dalam praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep
dasar tentang kadar air, gravimetri, dan kesalahan pengukuran. Mahasiswa juga
diharapkan dapat melakukan prosedur praktikum dengan benar, mengamati hasil
praktikum dengan teliti, dan menganalisis data praktikum dengan kritis. Selain itu,
mahasiswa juga harus menulis laporan praktikum yang lengkap dan sistematis sesuai
dengan format yang ditentukan.
Demikian kata pengantar untuk praktikum uji kadar air. Semoga praktikum ini
dapat memberikan manfaat dan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa. Terima
kasih.
Pelaihari 13 September 2023
Muhammad alfin
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGATANTAR ............................................................................................... ii
LAMPIRAN .....................................................................................................................8
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kadar air adalah jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan, yang dapat
berupa tanah, bebatuan, bahan pangan, atau bahan lainnya. Kadar air memiliki
pengaruh penting terhadap sifat fisik, kimia, biologi, dan kualitas dari bahan tersebut.
Misalnya, kadar air yang tinggi pada bahan pangan dapat meningkatkan risiko
kerusakan akibat aktivitas mikroba atau reaksi fisikokimia. Sebaliknya, kadar air
yang rendah dapat memperpanjang umur simpan dan mengurangi biaya transportasi
bahan pangan. Oleh karena itu, penentuan kadar air merupakan salah satu analisis
yang sering dilakukan dalam berbagai bidang ilmu dan teknologi.
Untuk mengukur kadar air, terdapat berbagai metode yang dapat digunakan,
tergantung pada jenis, sifat, dan tujuan dari analisis bahan. Beberapa metode yang
umum digunakan adalah metode pengeringan (thermogravimetri), metode destilasi
(thermovolumetri), metode fisis (spektroskopi, refraktometri, dll), dan metode
kimiawi (Karl Fischer Method). Masing-masing metode memiliki prinsip, prosedur,
kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Metode pengeringan adalah metode
yang paling sederhana dan banyak digunakan untuk menentukan kadar air dalam
bahan. Metode ini didasarkan pada perbedaan berat bahan sebelum dan sesudah
dipanaskan pada suhu tertentu selama waktu tertentu.
Dalam praktikum ini, mahasiswa akan melakukan beberapa langkah, yaitu
menimbang berat awal sampel, memanaskan sampel pada suhu 105°C selama 18 jam
dalam oven, menimbang berat kering sampel, menghitung kadar air dengan rumus
yang telah ditentukan, dan menyajikan hasil dan kesimpulan dalam laporan
praktikum.
1.2 Tujuan
1.Mahasiswa mampu memahami apa itu kadar air dan tujuan pengujiannya
2.Mahasiswa mampu memahami cara pengujian kadar air
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2
Metode pengeringan pembusaan adalah metode yang menggunakan
gelombang mikro untuk mengeringkan bahan yang telah dibuat menjadi busa dengan
penambahan agen pembusa (Widyasanti et al., 2020). Metode ini memiliki kelebihan
dapat mempercepat proses pengeringan dan meningkatkan kualitas produk kering.
Namun, metode ini juga memiliki kelemahan membutuhkan peralatan khusus dan
penyesuaian parameter pengeringan (Widyasanti et al., 2020).
3
BAB III MATERI DAN METODA
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
5
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Praktikum uji kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam berbagai
bahan, seperti tepung, garam, pasir, dan kayu, dengan menggunakan metode
gravimetri.
2. Metode gravimetri didasarkan pada perbedaan massa bahan sebelum dan sesudah
dipanaskan, yang disebabkan oleh penguapan air yang terkandung dalam bahan.
3. Hasil praktikum menunjukkan bahwa kadar air berbeda-beda untuk setiap bahan.
Bahan yang memiliki kadar air tertinggi adalah kayu, sedangkan yang terendah
adalah garam. Kadar air juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu,
kelembaban, dan waktu pemanasan.
4. Praktikum ini memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara
menghitung kadar air, cara melakukan gravimetri, dan cara mengatasi kesalahan
pengukuran. Praktikum ini juga membantu mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam menganalisis data praktikum.
5.2 Saran
1. Pilih metode penentuan kadar air yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang
akan dianalisis, misalnya oven udara untuk bahan pangan kering, oven vakum
untuk bahan pangan basah, atau termogravimetri untuk bahan pangan yang
sensitif terhadap suhu tinggi.
2. Timbang bahan pangan dengan akurat sebelum dan sesudah pengeringan
menggunakan neraca analitik yang telah dikalibrasi dan catat hasilnya dengan
angka desimal yang tepat.
3. Lakukan pengeringan sampai berat bahan pangan konstan, yaitu tidak ada
perubahan berat yang signifikan setelah pengeringan ulang. Biasanya,
pengeringan dilakukan selama 3-5 jam tergantung pada jenis bahan pangan dan
metode pengeringan.
4. Hindari kontaminasi atau kehilangan bahan pangan selama proses pengeringan
dengan menggunakan wadah yang bersih, tertutup, dan tahan panas. Jaga agar
oven atau alat pengering lainnya tidak terbuka atau terganggu selama proses
pengeringan berlangsung.
5. Hitung kadar air bahan pangan dengan rumus yang sesuai dengan metode
pengeringan yang digunakan, misalnya kadar air berdasarkan berat basah atau
berat kering. Gunakan kalkulator ilmiah atau komputer untuk menghitung
hasilnya dengan akurasi yang tinggi.
6. Ulangi analisis kadar air untuk setidaknya tiga kali pengulangan dan hitung rata-
rata dan simpangan bakunya. Bandingkan hasil Anda dengan nilai acuan atau
standar yang ada untuk mengetahui tingkat kesalahan atau ketepatan analisis
Anda.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN