Anda di halaman 1dari 2

Sate Bandeng merupakan salah satu kuliner khas Banten.

Makanan yang merupakan perpaduan daging


ikan bandeng, santan, dan rempah-rempah ini, diketahui sudah ada sejak era sultan pertama Banten,
Sultan Maulana Hasanuddin, pada 1552-1570.

Menurut cerita, makanan khas ini bermula ketika Sang Sultan ingin memakan ikan bandeng. Koki
kerajaan kebingungan lantaran ikan ini memiliki banyak duri halus dan berbahaya jika diolah secara
langsung seperti dibakar atau dikukus untuk Sultan maupun petinggi-petinggi kesultanan. Akhirnya koki
tersebut berinisiatif untuk menghancurkan daging dari ikan dan menarik tulang dan duri-durinya
terlebih dahulu, lalu daging ikan bandeng dihaluskan dan disaring untuk memisahkan tulang dan duri
yang keras. Daging yang sudah halus inilah yang campur dengan rempah sebagai adonan sebelum
dimasukan ke bambu dan dibakar hingga matang.

Hidangan baru ini tak dinyana disukai oleh sultan dan petinggi lainnya. Akhirnya sate bandeng yang
mirip dengan sate lilit ini menjadi salah satu makanan wajib masyarakat Banten kala itu dan terus
diturunkan hingga sekarang.

Bahan:

100 gram kelapa parut kasar, sangrai

2 ekor ikan bandeng ukuran sedang

2 sendok teh garam

25 gram gula merah, sisir

1/2 sendok teh asam jawa, larutkan dengan 1/2 sdm air

2 butir telur, kocok lepas

100 ml santan, dari 1/2 btr kelapa

2 sendok makan minyak, untuk menumis

2 lembar daun pisang, untuk membungkus

2 batang bambu, untuk penjepit


Bumbu halus:

3 cm kunyit, bakar

12 butir bawang merah

5 siung bawang putih

4 buah cabai merah besar

1 1/4 sendok teh ketumbar

1/4 sendok teh jintan

2 cm jahe

1 cm lengkuas

1. Pukul-pukul ikan bandeng. Patahkan tulang ekornya. Keluarkan tulangnya. Keruk dagingnya
mengunakan sendok.

2. Sangrai daging bandeng hingga kering. Pisahkan durinya.

3. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan daging bandeng, kelapa sangrai,
garam, gula merah, dan air asam. Aduk rata. Angkat.

4. Tambahkan telur dan santan. Aduk rata. Ambil sepertiga bagian adonan. Sisihkan.

5. Masukkan dua per tiga adonan ke dalam kulit bandeng. Bentuk kembali seperti ikan.

6. Jepit bandeng dengan bambu. Bungkus dengan daun pisang.

7. Panggang di atas bara api sampai matang. Buka bungkus daun. Oleskan sisa adonan ke atas
permukaan ikan. Panggang kembali ikan sambil dibolak-balik sampai matang.

Anda mungkin juga menyukai