س ا َِّْل ِليَ ْعبُد ُْو ِن ِ ْ َو َما َخ َل ْقتُ ا ْل ِج َّن َو
َ اْل ْن
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
B.Hakikat Ibadah
Ibadah memiliki 2 makna, pertama ta’abbud dan kedua mutabbad bihi
Pertama : Ta’abbud
Ta’abbud adalah sikap mengabdi dan berbakti dan mengagungakan (ta’zim) kepada
Allah, Syeikh Muhammad Shalih Utsaimin menjelaskan
. بفعل أوامره واجتناب نواهيه; حمبة وتعظيما- عز وجل- التعبد مبعىن التذلل هلل:األول
Al-Ta’bbud dengan makna tadzallul lillahi merendahkan diri kepada Allah dengan
mengerjakan semua yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang. Dengan
dilandasi rasa cinta dan penghormatan
.اسم جامع لكل ما حيبه هللا ويرضاه من األقوال واألعمال الظاهرة والباطنة
Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup semua yang dicintai dan diridhai oleh Allah
Swt, berupa ucapan dan perbuatan, baik yang zahir ataupun yang bathin (tidak
kelihatan)
Memperhatikan definisi tersebut bentuk ibada sangat luas, yaitu segala hal yang dicintai
dan diridhai oleh Allah Swt, namun jika digabungkan dan diklasifikasikan dengan
definisi di atas , maka bentuk ibadah terbagi kepada dua bagian yaitu menjalan perintah
Allah dan menjauhi larangannya, kemudian dilihat dari tingkatan perintah dan
laranngan terbagi kepada dua bagian pula yaitu memaksa dan tidak memaksa.Dengan
demikian bentuk ibdah terbagi kepada 4 bagian
1 - Program Sebar Materi Khutbah Jum’at - Bidgar Dakwah PD Persis Garut 2023
1.Menjalankan semua perintah Allah yang wajib
2.Menjalankan semua perintah Allah yang sunat
3.Meninggalkan semua larangan Allah yang haram
4.Meninggalkan semua larangan Allah yang makruh
Allah Swt marah dan menghukum Iblis karena ia tidak mau melaksanakan 1(satu)
saja perintah Allah, yaitu sujud kepada Nabi Adam
Allah Swt pun marah dan menghukum Nabi Adam karean ia mengabaikan 1
(satu) saja larangan dari Allah Swt yaitu untuk tidak mendekati pohon
Jadi mesti diingat dengan baik satu saja larangan atau perintah diabaikan akan
mengundang kemurkaan dan hukuman dari Allah Swt, bagaimana kalau lebih dari satu?
2.Ibadah adalah Puncaknya Kenikmatan
Banyak sekali kenikmatan yang Allah berikan, baik materi ataupun non
materi.Ibadah kepada Allah adalah kenikmatan puncak yang Allah berikan kepada
hamba-Nya. Berbagai bentuk ibadah yang dilakukan dengan baik dan benar akan
mendatang kenikmatan dan kelezatan yang tidak ada bandingannya dengan kenikmatan
materi.Ibadah bukanlah beban yang menyiksa, namun kedekatan dengan Sang Tercinta
yaitu Allah Swt.Seseorang akan merasah bahagia, saat berdekatan dengan yang
dicintainya.Bagi seorang Mukmin hanya Allah Swt yang dicintainya.
Ibadah adalah puncaknya kenikmatan, mengandung makna bahwa jika seseorang
tidak melaksanakan ibadah, berarti ia sedang mengalami musibah yang sangat
besar.Karena, kemungkina pertama, Allah sedang marah kepadanya, sehingga tidak
mau memberikan anugrah terbesarnya yaitu kenikmatan ibadah atau kemungkinan
2 - Program Sebar Materi Khutbah Jum’at - Bidgar Dakwah PD Persis Garut 2023
kedua, Allah sedang marah kepadanya sehingga kenikmatan yang ia pernah ia rasakan
dicabut dari dirinya, karena ia dianggap tidak pantas menerimanya.
Jika seseorang ibadah, namun masih belum merasakan kenikmatan, maka
ibadahnya perlu dievaluasi.Selanjutnya, ia harus pokus memperbaiki
ibadahnya,berusaha untuk menjadikan semua bentuk ibadahnya sesuatu yang indah,
nikmat dan menyenangkan.
Jika seseorang sudah merasakan nikmatnya ibadah, tentunya akan merasa takut
kenikmatan itu hilang dan dicabut dari dirinya.Ia akan berusaha menjaga, merawat dan
mempertahankannya sekuat tenaga agar kenikamtan itu selalu ada pada dirinya. Seperti
seorang politikus atau pejabat yang sudah merasakan kenikmatan dengan jabatannya,
maka seumur hidup ia akan mempertahankan posisi dan jabatannya itu.
Hilang kenikmatan dalam ibadah akan menjadikan ibadah sebuah rutinitas yang
memberatkan dan membosankan.Terkadang, satu, dua bentuk ibadah mulai ia
tinggalkan.Tentunya hal itu bagi seorang mukmin dalah musibah terbesaar dalam
hidupnya.
3 - Program Sebar Materi Khutbah Jum’at - Bidgar Dakwah PD Persis Garut 2023
Dengan demikian seorang muslim akan senantiasa takut ada amal ibadah yang ia
tinggalkan, karena meninggalkannya dianggap sebagai kerugian yang sangat besar,
berapa banyak rahmat, Fadilah dan maghfirah yang ia leawtkan, berapa banyak
ganjaran yang ia tinggalkan.
D.Tingkatan Rasa Takut
1.Takut mengabaikan yang Diwajibkan dan Diharamkan
Takut terhadap hal ini hukumnya wajib, karena jika jika mengabaikan kewajiban dan
yang diharamkan termasuk pembangkangan sebuah maksiat, Allah akan murka dan
memberikan hukuman atau siksaan-Nya.
2.Takut mengabaikan yang disunatkan dan yang dimakruhkan
Jika seseorang memiliki rasa takut terhadap hal ini, menunjukan bahwa ia sudah
memiliki tingkatan yang tinggi sebagai hamba Allah, karena bukan lagi merasa takut
meninggalkan yang wajib, ia pun takut meninggalkan hal-hal yang sunat.Ibadah-ibadah
sunat ia jaga tidak mau ada yang ia lewatkan, kerugian yang sangat besar jika ia
lewatkan.
3.Takut mengerjakan hal-hal yang mubah kareana takut terjadi apa-apa
Taku pada level ini adalah pencapai tertinggi yang diraih oleh seorang hamba
dalam beribadah kepada Allah Swt.Yaitu, bukan hanya ia meninggalkan perbuatan
yang haram dan makruh, namun hal-hal yang mubah pun ia tinggalkan.Saat ia merasa
bahwa sibuk dengan perkara mubah dapat menganggu kesempurnaan yang wajib atau
meninggalkan yang sunat, makai a kan segera meninggalkan perkara yang mubah
tersebut.
4 - Program Sebar Materi Khutbah Jum’at - Bidgar Dakwah PD Persis Garut 2023