Laporan Nbila Perbaikan 2-3
Laporan Nbila Perbaikan 2-3
00/FRM-04/AKD-SPMI
Disusun oleh:
NAMA : NABILA DWI SAPUTRI
NPM : 221FI10006
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA KLINIK KEBIDANAN II
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI PUSKESMAS CAKRANEGARA TANGGAL 11 MARET 2024
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Praktek Kerja
Klinik Kebidanan II Program Studi D-III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Bhakti Kencana
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan............................................................................................2
C. Manfaat..........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................4=
A. Definisi Persalinan.........................................................................4
B. Sebab-sebab Terjadinya Persalinan...............................................4
C. Tanda Menjelang Persalinan..........................................................8
D. Tanda-tanda Masuk Persalinan......................................................8
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan...............................9
F. Mekanisme Persalinan Normal......................................................11
G. Partograf.........................................................................................19
H. Pendokumentasian SOAP..............................................................24
BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................26
A. Data Subyektif…………………………………………………….
B. Data Obyektif …………………………………………………….
C. Analisa ……………………………………………………………
D. Penatalaksanaan ………………………………………………….
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................50
A. Kesimpulan...............................................................................................50
B. Saran.........................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
DAFTAR TABEL
7
Tabel 2.1 Karakteristik Persalinan Sesungguhnya dan Persalinan
Semu
Tabel 2.2 Lamanya Persalinan pada Primigravida dan Multigravida 28
Tabel 2.3 Kunjungan ANC 32
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu 33
Tabel 3.2 Riwayat Kebutuhan Biologis 34
Tabel 3.3 Observasi Kesejahteraan Ibu dan Janin Serta Kemajuan 38
Persalinan
Tabel 3.4 Penilaian Keadaan Bayi (AFGAR SCOR) 1 Menit 41
Tabel 3.5 (AFGAR SCOR) Pada 5 Menit Kedua 43
Tablel 3.6 Pemantauan Observasi Kala IV 47
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Perkembangan Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB 8
Tahun 2018-2022.
.
.
.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun
2023 meningkat menjadi 4.129. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022
sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945.
2022).
Kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari
persalinan atau berakhirnya kehamilan akibat semua sebab yang terkait dengan atau
di perberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera. (Renja Dinas Kesehatan Provinsi NTB 2022)
Berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota, jumlah kasus kematian ibu di
provinsi NTB terjadi peningkatan, jumlah kasus kematian Ibu pada tahun 2020
sebanyak 122 meningkat sebanyak 25 kasus dibandingkan tahun 2019 sebanyak 97
Kasus Kematian Ibu. Jumlah kasus kematian ibu terbanyak terdapat di kabupaten
Lombok Timur dengan kasus sebanyak 43 dan kabupaten Lombok Tengah yaitu 29
kasus kematian ibu. Angka kematian ibu di Provinsi NTB mengalami peningkatan
dari tahun 2019 sebesar 93.92 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 119.05 per
100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada RPJMN
maka provinsi masih dibawah target Nasional.
Kematian bayi adalah kematian bayi terjadi pada bayi usia 0-11 bulan
(termasuk neonatal) tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau
bunuh diri. Angka kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur yang sensitif dari
semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya bidang
Kesehatan. Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB pada tahun ini menurun dari tahun
sebelumnya yaitu 863 kasus kematian menjadi 859 kasus kematian. Sehingga
Proporsi kematian Bayi menurun dari tahun 2019 sebesar 8.36 (per 1000 KH)
menjadi 8.38 (per 1000 KH). Jumlah kematian Bayi terbanyak terdapat di Kabupaten
Lombok Timur yaitu 243 kasus ematian dan Lombok Tengah 158 kasus kematian
Bayi, penyebab kematian terbanyak adalah BBLR dan Asfiksia.
Data tersebut menunjukan bahwa pengelolaan dan Asuhan Ibu saat persalinan
merupakan salah satu faktor penentu dalam penurunan angka kematian Ibu. Untuk
dapat memberikan Asuhan pada Ibu bersalin yang berkualitas, di butuhkan tenaga
Kesehatan terampil yang di bekali pengetahuan lengkap tentang persalinan.
(sulistiawaty,2010)
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Puskesmas Cakranegara
menyatakan bahwa jumlah persalinan normal sepanjang bulan Januari sampai
Desember 2023 sebanyak 1253 Orang Ibu bersalin. Berdasarkan uraian diatas
penyusun tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan normal
dengan pendekatan manajemen SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Subyektif pada NY “A” di
Puskesmas Cakranegara.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Obyektif pada NY “A” di
Puskesmas Cakranegara.
c. Mahasiswa mampu melakukan Analisa data pada NY “A” di Puskesmas
Cakranegara.
d. Mahasiswa mampu melakukan Penatalaksanaan pada NY “A” di Puskesmas
Cakranegara.
B. Manfaat
1. Bagi Institusi Pelayanan
Meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan yang telah di berikan pada
kasus persalinan, sehingga tercapai asuhan sesuai standar dan tetap tercermin citra
bidan yang profesional.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Prodi DIII Kebidanan PSDKU Mataram Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Bhakti Kencana diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa
kebidanan untuk melakukan pelayanan asuhan persalinan normal.
3. Bagi Mahasiswa
a. Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa terutama dalam
menolong persalinan, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dan pemeriksaan fisik
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
ibu nifas, dan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menerapkan teori
yang di peroleh dari kampus
b. Menambah wawasan mahasiswa dalam melakukan praktik kebidanan
c. Agar dapat melakukan praktik terutama pada observasi persalinan, pemeriksaan
fisik bayi baru lahir, dan pemeriksaan fisik ibu nifas, sebaik mungkin sesuai
dengan prosedur.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi persalinan
Persalinan adalah rangkaian peristiwa keluarnya bayi yang sudah cukup
berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Fitriana, 2021). Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi dikeluarkan
sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Walyani, 2021).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain (Diana, 2019).
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan turunnya Janin ke
dalam jalan lahir. Proses tersebut menyebabkan adanya kontraksi uterus, dilatasi
serviks dan peregangan segmen bawah uterus yang menyebabkan rasa nyeri
(Rudiyanto et al., 2021).
4. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa, karena tidak
terbentuk hipotalamus.
5. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga menjadi salah satu sebab
permulaanpersalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandinF2
atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan
kontraksi miometrium pada setiap umur kehamilan.Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat
keluar. Prostaglandin dapat dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan. Hal
ini juga didukung dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalamair
ketuban maupun daerah perifer pada ibu hamil, sebelum melahirkan atau selama
persalinan.
Tabel 2.1
Karakteristik persalinan sesungguhnya dan persalinan semu
PERSALINAN SESUNGGUHNYA PERSALINAN SEMU
Serviks menipis dan membuka Tidak ada perubahan pada seviks
Rasa nyeri dan interval teratur Rasa nyeri tidak teratur
Interval antara rasa nyeri yangsecara Tidak ada perubahan interval antara
perlahan semakin pendek rasa nyeri yang satu dengan yang
lainnya
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin Tidak ada perubahan pada waktu dan
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Ibu melakukan
kontraksi involunter dan volunteer secara bersamaan.
4. Position
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegak
memberi sejumlah keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa letih hilang,
memberi rasa nyaman, dan memperbaki sirkulasi. Posisi tegak meliputi posisi
berdiri, berjalan, duduk dan jongkok.
5. Psychologic Respons
Rasa takut, tegang dan cemas mungkin mengakibatkan proses kelahiran
berlangsung lambat. Pada kebanyakan wanita, persalinan dimulai saat terjadi
kontraksi uterus pertama dan dilanjutkan dengan kerja keras selama jam jam
dilatasi dan melahirkan kemudian berakhir ketika wanita dan keluarganya
memulai proses ikatan dengan bayi. Perawatan ditujukan untuk mendukung
wanita dan keluarganya dalam melalui proses persalinan supaya dicapai hasil yang
optimal bagi semua yang terlibat. Wanita yang bersalin biasanya akan
mengutarakan berbagai kekhawatiran jika ditanya, tetapi mereka jarang dengan
spontan menceritakannya.
3. Kala III
a. Definisi
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan dan
pengeluaran uri (plasenta) yang bgerlangsung tidak lebih dari 30 menit(JNPK-
KR 2008)
Tanda – tanda pelepasan plasenta
1) Semburan darah
Semburan darah ini disebabkan karena penyumbatan retroplasenter pecah
saat plasenta lepas
2) Pemanjangan tali pusat
Hal ini disebabkan karena plasenta turun ke segmen uterus yang lebih
bawah atau rongga vagina
3) Perubahan bentuk uterus dari diskoid menjadi globular (bulat)
Perubahan bentuk ini disebabkan oleh kontraksi uterus
4) Perubahan dalam posisi uterus yaitu uterus naik ke dalam abdomen
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sesaat setelah plasenta lepas TFU
akan naik, hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta ke segmen
uterus yang lebih bawah
b. Asuhan pada Kala III
1) Pemberian suntik oksitosin
a) Letakkan bayi baru lahir di atas kain bersih yang telah disiapkan
diperut bawah ibu dan minta ibu atau pendampingnya untuk
membantu memegang bayi tersebut
b) Pastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus
c) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
d) Segera (dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir) suntikkan oksitosin
10 unit IM pada 1/3 bagian atas paha bagian luar
e) Dengan mengerjakan semua prosedur tersebut terlebih dahulu maka
akan memberi cukup waktu pada bayi untuk memperoleh sejumlah
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
darah kaya zat besi dan setelah itu (setelah dua menit) baru dilakukan
tindkaan penjepitan dan pemotongan tali pusat
f) Serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk inisiasi
menyusui dini dan kontak kulit dengan ibu
g) Tutup kembali perut bawah ibu dengan kain bersih
Alasan kain akan mencegah kontaminasi tangan penolong persalinan
yang sudah memakai sarung tangan dan mencegah kontaminasi oleh
darah pada perut ibu.
2) Penegangan tali pusat terkendali
a) Berdiri di samping ibu
b) Pindahkan klem (penjepit untuk memotong tali pusat pada saat kala II)
pada tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
c) Letakkan tangan yang lain pada abdomen ibu (beralaskan kain) tepat
di atas simfisis pubis. Gunakan tangan ini untuk meraba kontraksi
uterus dan menekan uterus pada saat melakukan penegangan tali
pusat. Setelah terjadi kontraksi yang kuat, tegangkan tali pusat dengan
satu tangan dan tangan yang lain (pada dinding abdomen) menekan
uterus ke arah lumbal dan kepala ibu (dorso – kranial). Lakukan secara
hati – hati untuk mencegah inversio uteri
d) Bila plasenta belum lepas, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali
(sekita 2 – 3 menit berselang) untuk mengulangi kembali penegangan
tali pusat terkendali
e) Saat mulai kontraksi (uterus menjadi bulat atau tali pusat menjulur)
tegangkan tali pusat ke arah bawah, lakukan dorso – kranial hingga
tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak ke atas yang
menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan
f) Tetapi jika langkah 5 diatas tidak berjalan sebagaimana mestinya dan
plasenta tidak turun setelah 30 – 40 detik dimulainya penegangan tali
pusat dan tidak ada tanda – tanda yang menunjukkan lepasnya
plasenta, jangan lanjutkan penegangan tali pusat. (pegang klem dan
tali pusat dengan lembut dan tunggu sampai kontraksi berikutnya. Jika
perlu pindahkan klem lebih dekat dengan perineum pada saat tali pusat
memanjang. Pertahankan kesabaran pada saat melahirkan plasenta.
Pada saat kontraksi berikutnya terjadi, ulangi penegangan tali pusat
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
F. Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui pemeriksaan dalam.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
cm. Skala angka 1-5 juga menunjukkan seberapa jauh penurunan janin. Masing-
masing kotak di bagian ini menya¬takan waktu 30 menit.
a. Pembukaan serviks
Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di bagian Pemeriksaan
Fisik dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering
dilakukan jika ada tanda-¬tanda penyulit). Saat ibu berada dalam fase aktif
persalinan, catat pada partograf hasil te¬muan dari setiap pemeriksaan.Tanda
"X" harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan
serviks.Beri tanda untuk temuan-temuan dari pemeriksaan dalam yang
dilakukan pertama kali selama fase aktif persalinan di garis
waspada.Hubungkan tanda "X" dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak
terputus).
b. Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin
Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di bagian Pemeriksaan
fisik di bab ini. Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam (setiap 4 jam), atau
lebih sering jika ada tanda¬-tanda penyulit, nilai dan catat turunnya bagian
terbawah atau presentasi janin.
Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan serviks umumnya diikuti
dengan turunnya bagian terbawah atau presentasi janin.Tapi kadangkala,
turunnya bagian terbawah/presen¬tasi janin baru terjadi setelah pembukaan
serviks sebesar 7 cm.
1) Garis waspada dan garis bertindak
2) Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir pada
titik di mana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1
cm per jam.
3) Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai di garis waspada. Jika
pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan
kurang dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit
(misalnya fase aktif yang memanjang, macet, dll).
4) Pertimbangkan pula adanya tindakan intervensi yang diperlukan, misalnya
persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan (rumah sakit atau
puskesmas) yang mampu menangani penyulit dan kegawat daruratan
obstetri.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
e. Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya lebih
dari 40 detik.
6. Obat-obatan yang diberikan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat
oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan IV
a. Oksitosin.
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit
jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan
tetesan per menit.
b. Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kotak
yang sesuai dengan kolom waktunya.
7. Kesehatan dan kenyamanan Inu
Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan dengan kesehatan dan
kenyamanan ibu.
a. Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh
Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan
darah ibu.
1) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan. (lebih
sering jika dicurigai adanya penyulit). Beri tanda titik pada kolom waktu
yangsesuai)
2) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan
(lebih sering jika dianggap akan adanya penyulit). Beri tanda panah pada
partograf pada kolom waktu yang sesuai.
3) Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika meningkat, atau
dianggap adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh dalam
kotak yang sesuai.
b. Volume urin, protein atau aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam (setiap kali ibu
berkemih). Jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan
adanya aseton atau protein dalam urin
8. Asuhan, Pengamatan dan Keputusan klinik lainya
Catat semua asuhan lain, hasil pengamatan dan keputusan klinik di sisi luar
kolom partograf, atau buat catatan terpisah tentang kemajuan persalinan.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
G. Pendokumentasian SOAP
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Gambaran umum
1. Identitas Puskesmas Cakranegara
Puskesmas Cakranegara adalah salah satu puskesmas yang ada di pemerintahan Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat yang merupakan puskesmas perawatan. Puskesmas
Cakranegara terletak dijalan Brawijaya No. 3B kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya
Kota Mataram.
2. Visi misi
VISI
Terbentuknya masyarakat sehat di wilayah puskesmas Cakranegara sebagai investasi bangsa
MISI
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas secara profesional sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
3.Struktur organisasi
Kepala Puskesmas : Dr. Hj. Y. Nevy Lestari
Ka. Subag TU : Rimayanti, S.Sos
Koordinator :
1. Koordinator Pelayanan Kesehatan : Rohani, AMd.Kep
2. Koordinator Kesehatan Keluarga : Ni Made Sri Utari, S.ST
3. Koordinator P2PL : I.B Sidemen
Staf Fungsional
1. drg. Nini Setiawati
2. dr. Galih Wibisana
3. Ni Putu Yudiantari, SKM
4. Hj. Lita Mirawati, A.Md.Keb
5. IGB Sukadiarta, ST
6. Sri Suhartin
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan datang dengan keluhan sakit perut menjalar
ke pinggang bagian bawah.
02.77.00/FRM-04/AKD-SPMI
b. Minum terakhir
Tanggal / jam 10-03-2024, Pukul 22:45WITA
Banyak 1 gelas
Komposisi Air putih
Pantangan Tidak ada
c. BAB terakhir
Tanggal / jam 10-03-2024, Pukul 06:30 WITA
Konsistensi Padat lunak
Warna Kuning kecoklatan
Kesulitan Tidak ada
d. BAK terakhir
Tanggal / jam 10-03–2024, Pukul 22:00WITA
Warna Kuning
Kesulitan Tidak ada
e. Kebersihan diri
Mandi terakhir 10-03-2024, Pukul 11:00WITA
Sikat gigi 10-03-2024, Pukul 11:00 WITA
f. Istirahat terakhir
Tanggal 10-03-2024, Pukul 07:00 WITA
Lama (siang) ± 1 Jam
Lama (malam) ± 7 Jam
Kesulitan Sakit pingang menjalar ke perut bagian
bawah
C. ANALISA (A)
1. Diagnosa : G5 P4A0 H4 Usia kehamilan 38-39 minggu Tunggal / Hidup/
Intra uterin persentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik dengan
Inpartu Kala I fase aktif.
2. Masalah kebidanan : Ketidaknyamanan karena sakit pinggang
3. Diagnosa potensial : Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN (P)
Hari/Tanggal : Senin 11-03- 2024
Pukul : 05:40 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan TD : 110/70 mmHg, Nadi :82x/menit,
Suhu : 360C, Respirasi 20x/menit, dan keadaan janin dan ibu baik. Pukul 05:40
WITA pembukaan 4 cm, Kontraksi 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik, DJJ :
140x/menit. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaaan.
2. Memberitahu ibu tentang sakit pinggang yang ibu rasakan adalah hal yang
normal di sebabkan karena disebabkan kepala janin semakin turun.Ibu sudah
mengerti.
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang manis-manis. Ibu mengerti
dan mau melakukannya.
4. Menganjurkan ibu untuk miring kiri. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
5. Menganjurkan pada suami dan keluarga untuk tetap memberikandukungan
pada ibu. Keluarga sudah megerti dan bersedia melakukannya
6. Menganjurkan ibu untuk tetap tenang dan tidak tegang dalam menghadapi
proses persalinan, karena keadaan ibu dan janin masih dalam keadaan baik.
7. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat proses persalinan
dan kelahiran bayinya, seperti setengah duduk. Ibu sudah mengerti dan
bersedia melakukannya.
8. Observasi kesejahteraan Ibu dan Janin serta kemajuan persalinan
menggunakan tabel observasi
Tgl/ His DJJ Pengeluar Keluhan
TTV Keterangan
Jam an
Frek Lama Inten +/- Frek TD N S pervagina
MmHg m
Selasa. 4× 45 Kuat + 140 110/70 84 36 Lendir, Sakit VT Ø 4 cm,
11/03/ detik (teratur) mmhg x/m bercampur pinggang eff 50%, ket
2024 darah menjalar ke (-), preskep,
05:40 perut bagian denominator
WITA `bawah UUK, kepala
↓ HII+, ttb
kecil janin /
Tali Pusat
KALA II
Tanggal : 11 Maret 2024
Pukul : 06:40 WITA
C. ANALISA (A)
1. Diagnosa
G5P4A0H4, Umur kehamilan 38-39 minggu, Tunggal/Hidup/Iintra Uterin,
Presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin baik dengan kala II
2. Masalah kebidanan : Ketidaknyamanan pada ibu karena sakit pinggang,
dan keluar air di sertai lendir bercampur darah.
3. Diagnosa potensial : Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN (P)
Hari/Tanggal : Senin 11 Maret 2024
Jam : 06:40 WITA
1. Melihat dan memastikan tanda gejala kala II, ibu ingin mengedan, tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva membuka dan his kuat.
2. Penolong mempersiapkan diri dan memastikan kelengkapan peralatan, bahan
dan obat-obattan untuk menolong persalinan. Kemudianmematahkan ampul
oxytosin, dan memasukkan spuit 3 cc kedalam wadah partus set.
3. Penolong memakai APD
4. Penolong mencuci tangan dan dikeringkan dengan handuk bersih.
5. Setelah itu penolong memakai sarung tangan steril
6. Kemudian penolong mengambil spuit 3 cc dan menyedot oxytosin 10 IU,
kemudian spuit dimasukkan kembali didalam partus set.
7. Kemudian penolong membersihkan vulva dan perineum dengan kapas anti
septic.
8. Setelah itu penolong melakukan VT untuk memastikan membukaan lengkap,
hasil VT Ø 10 cm, eff 100 %, ket (-), presentasi kepala, denominator UUK di
depan, penurunan kepala di H3+, tidak teraba bagian terkecil janin / Tali pusat
9. Kemudian penolong mendekontaminasi sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5 % selama 10 menit dalam keadaan terbalik.
10. Setelah itu penolong memeriksa DJJ (+), irama (11-12-12), frekuensi
(133x/menit).
11. Selanjutnya ibu diberi tahu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap, dan keadaan ibu dan janin baik, serta ibu disiapkan untuk proses
persalinan.
12. Kemudian salah satu keluarga ibu membantu ibu dalam posisi setengah duduk
atau posisi lain sesuai dengan keinginan ibu.
13. Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar dan efektif, seperti tarik nafas
panjang, gigi dirapatkan, mata menghadap ke perut, dan dianjurkan untuk
mengedan pada saat terjadi kontraksi yang kuat.
14. Menganjurkan ibu untuk mengedan saat kontraksi dan istirahat saat his hilang
sambil ibu diminta untuk makan dan minum yang manis dan keluarga diminta
uutuk mendukung ibu. Keluarga bersedia.
15. Saat kepala bayi tampak membuka vulva degan diameter 5-6 cm. Penolong
meletakkan handuk bersih diatas perut ibu
16. Letakkan kain yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
17. Penolong membuka partus set.
18. Lalu penolong memakai sarung tangan steril pada kedua tangan.
19. Saat suboksipito bregmatika berada dibawah simfisis, tangan kanan penolong
menaran perineum dengan dialasi kain dibawah bokong ibu. Sedanngkan
tangan kiri menahan puncak kepala bayi untuk menahan defleksi yang terlalu
cepat serta membantu lahirnya kepala.
20. Kemudian penolong terus menganjurkan ibu untuk meneran perlahan, bernafas
cepat dan dangkal, kemudian lahirlah berturut-turut UUB, dahi, mata, hidung,
mulut, dagu, secara keseluruhan. Kemudian penolong memeriksa apakah ada
lilitan tali pusat dan tidak ada lilitan tali pusat.
21. Setelah itu penolong menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar, sesuai
arah punggungnya.
22. Tangan penolong berada dalam posisi bipareital kepala janin.Kemudian
penolong dengan lembut meggerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga
bahu depan muncul ( bahu anterior) dibawah arkus pubis dan kemudian
penolong menggerakkan kepala bayi keatas untuk melahirkan bahu belakang
(bahu posterior).
23. Setelah kedua bahu lahir, penolong menyangga kepala dan bahu bayi dengan
tangan kanan dan tangan kiri memegang lengan dan siku bayi sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusuri lengan atas berlanjut kepunggung,
bokong, tungkai dan kaki. Lalu memegang kedua mata kaki dengan cara
memasukan telunjuk diantara kaki dan memegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Setelah seluruh badan bayi lahir
memegang bayi bertumpu pada tangan kanan sedemikian rupaSehingga bayi
menghadap kearah penolong.
25. Melakukan penilaian. Bayi menangis, bayi bernafas dan gerakan otot tonus
kuat
26. Pukul 06:55 WITA
Bayi lahir spontan dengan letak belakang kepala, dengan jenis kelamin
perempuan, dilakukan penilaian sepintas pada bayi. Bayi menangis dengan
(kuat), warna kulit (merah muda), bayi bergerak (aktif).
27. Kemudia bayi dikeringkan seluruh tubuhnya kecuali tangan tanpa
membersihkan verniks, lalu handuk basah diganti dengan handuk kering.
Jumlah 7
KALA III
Tanggal : 11 Maret 2024
Pukul : 07:00 WITA
Temapat : Puskesmas cakranegara
C. ANALISA (A)
1. Diagnosa : G5P5A0H5, dengan KALA III.
2. Masalah kebidaan : Ibu mengatakan perutnya sedikit mules
3. Diagnosa potensial : Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN (P)
Hari/Tanggal : 11 Maret 2024
Pukul : 07:00 WITA
1. Penolong memberitahu ibu bahwa keadaan bayinya sudah baik, dan plasentanya
belum lahir.
2. Kemudian melakukan menajemen aktif kala III, yaitu penolong :
a. Memastikan kehamilan tunggal dengan memeriksa fundus uteri.
b. Suntik oxytosin 10 IU/IM dipaha kanan atas ibu 1/3 bagian distal lateral
c. Setelah 2 menit pasca lahir bayi, penolong menjepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari perut bayi. Kemudian mendorong isi tali pusat
kearah distal dan menjepit kembali tali pusat degan klem kedua dengan
jarak 2 cm distal dari klem pertama.
d. Kemudian penolong melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
dengan benang tali pusat yag steril pada satu sisi, kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatkan dengan simpul mati pada sisi
lainnya.
e. Setelah itu penolong melakukan penilaian keadaan bayi
(APGAR SCORE) pada 5 menit kedua dan ditemukan hasil :
No
Aspek yang dinilai 5 menit kedua Nilai
.
Jumlah 9
KALA IV
Tanggal : 11 maret 2024
Waktu : 07:15 WITA
Tempat : Puskesmas cakranegara
C. ANALISA (A)
1. Diagnosa :G5P5A0H5 dengan KALA IV
2. Masalah kebidanan : Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mules
3. Diagnosa potensial : -
D. PENATALAKSANAAN (P)
Hari/Tanggal : Senin 11 Maret 2024
Pukul : 07:15 WITA
1. Menjelaskan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayinya
baik.
2. Memantau kontraksi uterus dan keadaan ibu
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules yang di rasakan ibu adalah hal
yang wajar hal ini disebabkan karena otot rahim ibu sedang berkontraksi
dengan baik untuk pemulihan seperti keadaan sebelum hamil.
a. Melakukan dekontaminasi alat
b. Observasi tanda-tanda vital, TFU, CUT, kandung kemih dan
perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada
jam kedua.
c. Memberikan salep mata dan Vit k 1 mg/im kepada bayi
d. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi :
Berat badan 3.925 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 34
cm, lingkar dada 34 cm, lila 12 cm, BAB (+)
e. Mengajurkan ibu untuk mobilisasi dini, seperti miring kiri, miring
kanan.
f. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
g. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
h. Menganjurkan ibu untuk makan, minum, dan istirahat
i. Beri penyuluhan tentang pendidikan kesehatan
1) Personal hygiene : Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
kebersihan diri, mandi 2x sehari, menjaga kebersihan alat
genetalia dan sering mengganti pembalut serta celana dalam
jika terasa basah atau lembab.
2) Istirahat : menganjurkan ibu untuk beristirahat pada saat
bayinya tidur agar ibu tidak merasa lelah dalam merawat
bayinya.
3) Gizi menyusui : menganjurkan ibu untuk makan-makanan
bergizi terutama yang kacang-kacangan untuk memperbayak
ASI agar kebutuhan ASI.
4) Tanda bahaya pada bayi : bayi tidak mau menyusu,
pernapasan tidak teratur (cepat atau lambat)
5) Tanda bahaya pada ibu nifas : keluar darah pada jalan lahir
yag banyak, pusing yang berat, demam tinggi (febris) mata
berkunang-kunang.
i. Konseling tentang alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan
j. Lengkapi partograf
k. Laporan observasi kala IV
Tanggal : 11 Maret 2024
Pukul : 07:15 WITA
Tabel Pemantauan Observasi Kala IV
Jam Waktu S oC TFU Kontraksi Kandung Perdarahan
TD mmHg N ×/menit
Ke Kemih
1 07:15 120/80 82 36,5 2 jari di bawah Baik Kosong
± 10 cc
pusat
07:30 120/80 82 2 jari di bawah Baik Kosong ± 10 cc
pusat
07:45 80 2 jari di bawah Baik Kosong ± 5 cc
120/80
pusat
08:00 120/80 80 2 jari di bawah Baik Kosong ± 5 cc
pusat
2 08:30 84 36,4 2 jari di bawah Baik Kosong ± 5 cc
110/80
pusat
110/70 84 2 jari di bawah Baik Kosong ± 5 cc
09:00
pusat
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa telah melakukan asuhan kebidanan dengan metode SOAP dan
tidak menemukan kesulitan dalam melakukan asuhan.
1. Mahasiswa telah mampu melaksanakan pengkajian data Subyektif pada Ny.
“A” di Puskesmas Cakranegara.
2. Mahasiswa telah mampu melaksanakan pengkajian data Obyektif pada Ny.
“A” di Puskesmas Cakranegara.
3. Mahasiswa telah mampu membuat Analisa pada kasus Ny. “A” di Puskesmas
Cakranegara.
4. Mahasiswa telah mampu membuat rencana asuhan, penatalaksanaan dan
evaluasi yang menyeluruh sesuai dengan diagnosa, masalah dan kebutuhan
pada Ny. “A” di Puskesmas Cakranegara.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapatlah penyusun mengajukan beberapa
saran antara lain :
1. Puskesmas Cakranegara
Agar tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan asuhan
kebidanan yang telah diberikan sehingga mencapai asuhan sesuai standar dan
tetap tercermin citra bidan yang profesional.
2. Universitas Bhakti Kencana PSDKU Mataram
Diharapkan dapat mendidik dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
telah di dapatkan oleh mahasiswa sehingga mahasiswa mengethui cara
pelayanan yang baik, benar dan konsisten.
3. Bagi Mahasiswa
Agar tetap mempertahankan dan meningkatkan asuhan kebidanan yang
telah ada dan selalu menerapkan teori-teori yang telah di dapatkan dan di
sesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga tetap tercermin citra bidan yang
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, 2021, Walyani, 2021 “Asuhan kebidanan pada kehamilan”
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=125927&bid=30333
Profil Dinkes NTB, 2022"Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2022.pdf - Google Drive"
https://drive.google.com/file/d/1rFIHqjNEZdQ7NvLH-GtoDYfnIlPwVDrL/view?pli=1
Daisy 2020 “Agar Ibu dan Bayi Selamat Sehat Negriku” /
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240125/3944849/agar-ibu-dan-bayi-
selamat
https://jurnal.unigal.ac.id/mj/article/viewFile/6828/4416
GtoDYfnIlPwVDrL/view?pli=1
https://ppid.sumbarprov.go.id/images/2019/04/file/SPO_partograf.docx
https://puskesmascakranegara.wordpress.com/visi-misi/