Ppik-Ppt KGPM
Ppik-Ppt KGPM
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
1. Kata Pengantar …..………………………………………... 1
4. Pendahuluan ………………………………………..……………… 9
9. Penutup …………………………………………………………….….. 64
KETETAPAN
SIDANG RAYA XXXIV KGPM
Nomor : II/SR-KGPM/2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Untuk memperoleh suatu kebulatan hubungan yang menyeluruh,
maka Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
disusun dalam sistematika sebagai berikut :
1. Pokok Pemahaman Iman Kristen
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
6 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
Pasal 2
Persidangan Sidang Raya menyetujui penambahan pada Bab IV Tema
KGPM pokok tentang Sejarah Munculnya Rumusan Tema KGPM
“Yesus Kristus Dalam Kebangsaan, Kebangsaan Dalam Yesus Kristus”
dari Naskah/Dokumen yang disampaikan oleh Pucuk Pimpinan dan
Majelis Gembala pada persidangan Sidang Raya XXXIV KGPM.
Pasal 3
Isi lengkap beserta uraian dari yang tersebut pada pasal 1 dan pasal 2
di atas, terdapat dalam naskah Pokok Pemahaman Iman dan Pokok
Tugas Panggilan KGPM yang menjadi lampiran dan bagian yang tak
terpisahkan dari Ketetapan ini.
Pasal 4
Ketetapan ini merupakan penyempurnaan dari Pokok Pemahaman
Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM sebelumnya.
Pasal 5
Menugaskan kepada Pucuk Pimpinan dan Majelis Gembala KGPM
untuk mensosialisasikan, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan ketetapan ini serta mempertanggung-jawabkan pada
Sidang Raya XXXV KGPM.
Pasal 6
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Wuwuk
Pada tanggal : 26 Mei 2021
Atas nama
SIDANG RAYA XXXIV KGPM
MAJELIS KETUA,
SEKRETARIS PERSIDANGAN,
PENDAHULUAN
BAB I
POKOK PEMAHAMAN IMAN KRISTEN
1. A L L A H
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
Sesungguhnya “Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa”
(Ul. 6:4). Allah yang Esa dan kekal, yaitu Allah Tri-
Tunggal; Bapa, Anak dan Roh Kudus (Yes. 43:10; 44:6;
Mat. 28:19; 2Kor. 13:13; Flp. 4:20; Ibr. 13:8; Why. 4:8).
Dialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
serta seluruh isinya dan yang tetap memeliharanya
hingga kesudahan alam (Kej. 1:2; Mzm. 24:1-2; 89:12;
104:1 dst; Kol. 1:16). Tidak ada allah selain Dia (Kel.
20:3; Ul. 5:7).
Dalam memahami hakikat-Nya : Allah adalah Roh
(Yoh.4:24), Allah ada dengan sendirinya (Kel. 3:14; Yoh
8:58), Kebesaran Allah tak terhingga (I Raja 8:27; Kisah
17:24-28), Allah adalah Kekal (Kej 21:33; I Tim 6:16) dan
Sifat Allah adalah : Mahahadir (I Raja 8:27; Roma 10:6-
8), Mahatahu (Yer. 23:23-25; Mat. 10:30), Mahakuasa
(Habakuk 1:13; Yakobus 1:13), Tidak Berubah (Maz.
102:27-28; Yakobus 1:17)
Allah menyatakan diri dalam karya penciptaan-Nya
dan dalam sejarah umat manusia (Mzm. 19:2-3; Rm.
1:19-20) dan secara khusus dan sempurna dalam Yesus
Kristus Anak-Nya yang Tunggal (Yoh.1:18). Oleh
Pimpinan Roh Kudus kita mengenal dan menyembah
Dia sebagai Bapa dalam Yesus Kristus. Sebab semua
orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak
Allah (Rm. 8:14-15).
2. ALKITAB
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
Alkitab yang terdiri dari kitab Perjanjian Lama dan
kitab Perjanjian Baru merupakan kesaksian yang
menyeluruh mengenai Allah yang menyatakan diri,
kehendak dan karya penciptaan, pemeliharaan dan
penyelamatan-Nya kepada manusia, dan juga mengenai
jawaban manusia terhadap-Nya. Kesaksian yang
menyeluruh ini berpusat pada Yesus Kristus “Firman yang
menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Dengan demikian
pemahaman mengenai isi Alkitab termasuk pemahaman
atas bagian-bagiannya harus selalu dilihat sebagai satu
kesatuan.
Kesaksian itu telah terjadi dengan kuasa dan
bimbingan Allah sendiri melalui Roh Kudus yang menyertai
dan mengilhami para penulis Alkitab (2 Ptr. 1:21; 2 Tim.
3:16). Kesaksian itu telah menggunakan bentuk-bentuk
dan unsur-unsur kemanusiaan, kebudayaan pada lingkup
sejarah tertentu, sehingga menampakkan adanya
keterbatasan-keterbatasan tertentu, namun, kebenaran
kesaksian Alkitab tersebut melampaui batas-batas ruang
dan waktu. Oleh karena itu Alkitab adalah Firman Allah.
Sebagai Firman Allah, Alkitab mempunyai kewibawaan
tertinggi dan menjadi “pelita pada kaki dan terang pada
jalan” orang-orang percaya (Mzm. 119:105) serta menjadi
dasar dan pedoman bagi perbuatan dan kehidupan orang
beriman (2 Tim. 3:16-17). Oleh karena itu orang-orang
percaya, baik pribadi maupun bersama-sama harus
membacanya, merenungkannya siang dan malam (Mzm.1),
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memahami,
menghayati dan melaksanakannya dengan benar dalam
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
14 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
4. M A N U SI A
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
Manusia diciptakan Allah menurut gambar dan rupa
Allah (Kej. 1:26-27). Manusia diciptakan laki-laki dan
perempuan dengan martabat yang sama (Kej. 1:27), dan
dikaruniai mandat untuk beranak cucu dan memenuhi
bumi serta untuk menguasai, mengusahakan dan
memelihara seluruh ciptaan Allah (Kej. 1:26-28; 2:15).
Untuk dapat melaksanakan tugas dan mandat itu, Allah
memperlengkapi manusia dengan akal budi dan hikmat
serta memahkotainya dengan kemuliaan, hormat dan kuasa
(Mzm. 8:6-7).
Manusia diciptakan dalam kesatuan tubuh, jiwa dan
roh, sehingga ia dipanggil untuk memelihara kehidupan
secara utuh jasmani dan rohani dalam rangka pemenuhan
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
16 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
5. KESELAMATAN
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
Allah tetap mengasihi manusia, walaupun manusia
telah jatuh ke dalam dosa, dan bumi menjadi rusak dan
penuh kekerasan. Karena itu, Allah mengaruniakan Anak-
Nya yang Tunggal, Yesus Kristus dan di dalam Dia Allah
menyediakan keselamatan bagi orang yang percaya (Yoh.
3:16; Kis. 16:13). Hanya pada-Nya manusia akan beroleh
keselamatan yang kekal (Kis. 4:12; Yoh. 14:6), yang dicari-
cari oleh umat manusia di sepanjang zaman dan dengan
pelbagai cara. Keselamatan itu telah mencapai manusia
karena Yesus Kristus “yang walaupun dalam rupa Allah
tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp. 2:6-8),
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
18 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
6. G E R E J A
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
Roh Kudus menghimpun umat-Nya dari segala bangsa,
suku, kaum dan bahasa ke dalam suatu persekutuan yaitu
gereja, dimana Kristus adalah Tuhan dan Kepala (Ef. 4:3-
16; Why. 7:9). Roh Kudus juga telah memberi kuasa
kepada gereja dan mengutusnya ke dalam dunia untuk
menjadi saksi, memberitakan Injil Kerajaan Allah, kepada
segala makhluk di semua tempat dan di sepanjang zaman
(Kis. 1:8; Mrk. 16:15; Mat. 28:19-20).
Gereja di satu pihak dimengerti sebagai persekutuan
orang percaya yang dipanggil dan menjawab panggilan
Allah dalam Yesus Kristus adalah gereja yang tidak
kelihatan (invisible church), yakni orang-orang yang telah
dikuduskan oleh Yesus Kristus dan dikumpulkan menjadi
Tubuh Kristus, mempelai perempuan yang akan
dihadapkan kepada mempelai laki-laki Yesus Kristus “tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu” (Efesus 5:27). Di
pihak lain gereja dimengerti juga sebagai suatu
persekutuan orang percaya yang diutus dan ditugaskan
oleh Yesus Kristus Kepala Gereja ke dunia ini untuk
menyampaikan dan mengerjakan keselamatan bagi dunia
ini. Persekutuan itu dalam bentuk suatu
organisasi/lembaga/institusi atau ada yang
menyebutkannya sebagai gereja yang kelihatan (visible
church) dengan segala aturan dan perwujudan
aktivitasnya.
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang
terpanggil untuk menjadi sarana perkembangan kerajaan
sorga. Gereja memang bukan berasal dari dunia tetapi ada
di dalam dunia, diutus oleh kepala gereja melaksanakan
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No II/SR-KGPM/2021
Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM 21
7. IBADAH GEREJA
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku
dan percaya bahwa :
IBADAH adalah perjumpaan antara Allah yang
bertindak dan manusia yang merespons tindakan Allah
melalui kegiatan gereja yang dilakukan secara bersama-
sama maupun tiap anggota sebagai wujud
mengungkapkan karya penyelamatan Allah di dalam Yesus
Kristus.
Dalam Perjanjian Lama, istilah umum yang dipakai
untuk ibadah jemaat berkaitan dengan karya, buah karya,
kesibukan (band Kel. 3:12; 15:15; 23:25; Maz. 100:2) dan
praktek pelayanan ibadah cenderung pada hal-hal lahiriah,
seperti mempersembahkan korban, puasa dan
penyembahan lainnya di bawah Hukum Taurat. Segala
syarat dan kebiasaan upacara berlangsung sedemikian rupa
dan secara tajam membedakan antara suci dan tidak suci,
sunat dan tidak bersunat, antara penghayatan dan
kenyataan (band Yesaya 58). Sementara dalam Perjanjian
Baru, ibadah selalu dikaitkan dengan pertemuan (Ibr.
10:25), kumpulan (Mat. 18:20; I Kor. 14:23, 26; Yakobus
2:2), ibadah (Kisah 13:2; Roma 12:1; 2 Kor. 9:12). Tata
Ibadah yang berkaitan dengan pelayanan jemaat (Kisah
11:29; Roma 15:27; 2 Kor. 9:12). Ibadah mempunyai tempat
dan arti yang luas, yang meliputi seluruh aspek kehidupan
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
22 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
8. SAKRAMEN
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) mengaku dan
percaya bahwa :
Sakramen adalah suatu tanda dan meterai dari
perjanjian keselamatan yang dibuat dan ditetapkan oleh
Allah kepada manusia (Kej. 17:7; Kel. 12:14; Ul. 16:2-7), dan
manusia yang menerima tanda perjanjian itu berjanji untuk
hidup setia kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Sebagai
tanda dan meterai dari wujud perjanjian keselamatan yang
telah dikerjakan oleh Allah dalam Yesus Kristus lewat
kematian di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia
dan kebangkitanNya dari antara orang mati mengalahkan
kuasa dosa, maut dan iblis. Sakramen merupakan
pengokohan atas keselamatan yang telah diberikan oleh
Allah di dalam Yesus Kristus karena iman seseorang kepada
Yesus Kristus (Efesus 2:8-9).
Sakramen dilaksanakan oleh gereja berdasarkan
perintah Tuhan Yesus sebagaimana tertulis dalam Matius
28:19-20; Markus 16:15-16; Lukas 22:19; 1 Korintus 11:23-
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No II/SR-KGPM/2021
Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM 23
BAPTISAN KUDUS
Baptisan yang dilaksanakan oleh gereja saat ini
didasarkan atas perintah Tuhan Yesus sendiri yang dikenal
dengan Amanat Agung yang berbunyi “Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus … “ (Matius
28:19). Baptisan seperti inilah yang kemudian dilakukan
oleh para rasul setelah turunnya Roh Kudus, yang menjadi
suatu tanda masuknya seseorang dalam persekutuan orang
percaya. Pelayanan baptisan kudus oleh KGPM dilaksanakan
oleh Gembala dengan tanda ‘percik’ melalui cara
membasahi kepala orang yang dibaptis dengan
penumpangan tangan dan menyebut “Dalam Nama Bapa,
Anak, dan Roh Kudus” (Matius 28:19;). Pelayanan Baptisan
Kudus dilakukan kepada anak-anak orang percaya dan
orang dewasa yang mengaku percaya (KPR 2:39), sekali dan
berlaku seumur hidup (Ibrani 10:10). Bertitik tolak dari
uraian ini, maka baptisan kudus dipahami sebagai tanda
bahwa kita milik Allah (Roma 6:3-9).
PERJAMUAN KUDUS
Perjamuan kudus adalah salah satu sakramen yang
diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan terus
menerus oleh orang percaya dalam rangka memperingati,
menghayati akan arti penderitaan dan kematian Yesus serta
peringatan tentang kebangkitanNya yang telah
mengalahkan kuasa dosa dan maut dengan memberi jalan
keselamatan kepada manusia yang berdosa (Matius 26:17-
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
24 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
BAB II
POKOK TUGAS PANGGILAN KGPM
1. Persekutuan (Koinonia).
Persekutuan merupakan perwujudan kehidupan
bersama orang percaya dengan Tuhan Allah. Prakarsa
untuk bersekutu datangnya dari Tuhan Allah bukan
dari manusia. Panggilan Tuhan Allah kepada manusia
untuk bersekutu terjadi dengan perantaraan
pemberitaan Injil (Roma 10:17). Dalam panggilan itu
Tuhan Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi manusia
dan menawarkan kepada manusia kehidupan damai
sejahtera. Manusia hanya dapat menerima dan
menjawab panggilan dan dengan jawaban manusia
maka terciptalah persekutuan iman yang menyembah
dan memuji, mengungkapkan perbuatan-perbuatan
Allah yang besar, serta keselamatan dunia dan
manusia. Secara konkrit KGPM sebagai persekutuan
iman yang menyembah dan memuji Tuhan Allah dalam
Yesus Kristus oleh pertolongan kuasa Roh Kudus
terwujud dalam berbagai-bagai kegiatan gerejawi
seperti persekutuan ibadah sebagai wujud dari
kehadiran Yesus Kristus di dalam Gereja, masyarakat
dan bangsa. Persekutuan ibadah ini meliputi
persekutuan hidup dan kerja, keluarga dan
kelembagaan gereja, yang adalah pengembangan
sumber daya warga gereja, demi kelangsungan dan
pendewasaan hidup beriman serta peran aktif bagi
pembangunan Gereja, masyarakat dan bangsa yang
demokratis dan pluralistik.
2. Pelayanan (Diakonia)
Pelayanan merupakan perwujudan iman orang percaya
terhadap sesama dalam kasih dan keadilan untuk
menghadirkan damai sejahtera Allah. KGPM sebagai
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No II/SR-KGPM/2021
Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM 33
3. Kesaksian (Marturia)
Kesaksian merupakan perwujudan iman orang percaya
untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan Allah
yang besar dan ajaib (1 Petrus 2:9). KGPM sebagai
gereja terpanggil untuk bersaksi yaitu untuk
memberitakan Injil Kerajaan Allah di dalam Yesus
Kristus yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya,
manusia dan dunia ditebus dan diampuni dari dosa dan
maut untuk diselamatkan memperoleh kehidupan
yang kekal.
Pemberitaan Injil dan kesaksian adalah implementasi
dari tugas pelayanan gereja sebagaimana Amanat
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
34 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
d. Penggembalaan
KGPM melaksanakan penggembalaan sebagai salah
satu fungsi pendampingan dan pertolongan dalam
pelayanan terhadap warga gereja dan juga tanpa
memandang batas-batas agama, etnis, sosial, dan
budaya (bdn Lukas 10:25-37). Penggembalaan bagi
warga gereja berfungsi memelihara orang-orang
yang sudah diselamatkan, supaya mereka
terpelihara dalam karya selamat itu (band Yoh.
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No II/SR-KGPM/2021
Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM 37
BAB III
POKOK PEMAHAMAN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN
KGPM
1. JABATAN GEREJA
KGPM menggunakan sebutan ”Majelis Gereja”
kepada mereka yang memberi diri melaksanakan
tugas pelayanan gereja, yaitu kepada Gembala,
Penatua dan Diaken. Para Majelis Gereja tersebut
mengacu pada pemahaman tentang pelayanan karena
kesaksian Alkitab, panggilan pelayanan adalah dari
Tuhan. Itulah sebabnya ada pelayan-pelayan. Artinya
Tuhan yang berinisiatif terlebih dahulu membuat
rencana mempersiapkan pekerjaan, tugas, panggilan
dan misi yang akan diemban dan kemudian sesudah
itu barulah Dia menentukan, memilih, memanggil, dan
mengurapi meneguhkan serta mengutus para
pelayan. Jadi kedudukan Majelis Gereja adalah
pemberian Tuhan pada umatNya dan bukan
kedudukan tingkat sosial melainkan kedudukan
fungsional berupa panggilan melayani dengan tugas
untuk menyatakan kepada umat tentang kehendak
dan janji Tuhan, mendorong umat menyembah Dia
dan untuk membimbing, mengajar dan
menggembalakan umat Tuhan.
Melayani jemaat berarti menempatkan dirinya
dalam keterikatan penuh pada maksud dan kehendak-
Nya saja. Sehingga harapan akan kemampuan untuk
melayani hanya terjadi oleh karena kasih karuniaNya
saja. Tuhan menjadikan pelayanan sebagai
kewibawaan kasih dan kuasa Tuhan karena yang
dilayani adalah umat milik Tuhan.
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
40 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
3. PERATURAN GEREJA
Dalam lingkup organisasi gereja kita mengenal
apa yang lazim disebut dengan Peraturan Gereja. Istilah
ini memiliki hakekat yang sama, yaitu ketentuan –
ketentuan dasar dan bersifat Alkitabiah serta mengikat
keseluruhan aktivitas gereja sehingga terarah pada
memperlancar pelaksanaan tugas panggilan gereja itu.
Bersifat Alkitabiah dimaksud bahwa materi
ketentuan Peraturan Gereja tersebut harus digali dari
kandungan Alkitab atau tidak boleh bertentangan
dengan Alkitab. Selanjutnya, bersifat mengikat karena
ketentuan Peraturan Gereja mengandung perintah
yang diterima dan disepakati bersama sehingga setiap
penyimpangan atau pelanggaran dikenakan sanksi
dalam bentuk pengenaan disiplin gereja. Namun
pengenaan sanksi Peraturan Gereja tidak dapat
diidentikkan dengan ketentuan organisasi sekuler,
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
44 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
4. ATRIBUT GEREJA
KGPM memahami Atribut sebagai salah satu tanda
kehadiran Tuhan Allah dalam karya penyelamatan dan
kebersamaan-Nya bagi manusia dan dunia melalui
Gereja yang memberitakan karyaNya yang
menyelamatkan.
Atribut terdiri dari Atribut Pelayanan dan Atribut
Organisasi (lihat Peraturan Gereja Pasal 106-119).
a. Atribut Pelayanan
Yang dimaksud dengan atribut pelayanan adalah
Stola Kadim dan Pendamping, Jubah Gembala,
Pakaian Lapagan Gembala, Taplak Mimbar, Mimbar
Gereja, Lilin.
b. Atribut Organisasi
Yang dimaksud dengan atribut organisasi adalah
Logo KGPM, Stempel Cap Gereja, Papan Nama
Gereja.
Yang dimaksud dengan atribut adalah : Stola, Jubah
Gembala, Pakaian Lapangan Gembala, Taplak
Mimbar, Lilin, dan Logo,
Pemahaman dan pengertian atribut gereja yang
dimaksud adalah :
Pertama, stola khadim dan pendamping. Stola
dipahami sebagai pita simbolis pelayanan firman Tuhan
atau lambang penugasan. Istilah stola berasal dari
bahasa Yunani stolh, yang berarti jubah yang
panjangnya sampai kaki. Jubah ini biasa dipakai oleh
para ahli Taurat agar semua orang melihat dan
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No. II/SR-KGPM/2021
48 Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
BURUNG MERPATI
MELAMBANGKAN
KEHADIRAN DAN
PERANAN SERTA
PENYERTAAN ROH KUDUS
GELOMBANG SECARA
HISTORIS GEREJA MELALUI
TANTANGAN DAN
PERGUMULAN SERTA
GELOMBANG KEHIDUPAN
Gambar 5
ALKITAB SEBAGAI FIRMAN
ALLAH YANG TERTULIS,
MENJADI LANDASAN
KEBENARAN DAN
PENGAJARAN
Gambar 6
LINGKARAN KECIL
MENUNJUK PADA
KONTEKS NASIONAL,
KGPM HADIR DAN
BERJUANG DI TENGAH
KEHIDUPAN BANGSA
INDONESIA
Gambar 7
LINGKARAN BESAR
MENUNJUK PADA
KONTEKS GLOBAL, KGPM SEBAGAI BAGIAN DARI
GEREJA
UNIVERSAL
Gambar 8
WARNA MERAH PUTIH
DALAM LINGKARAN
MENUNJUK PADA KGPM
GEREJA NASIONAL, KGPM
SEBAGAI GEREJA
PERJUANGAN, GEREJA
MERDEKA
Gambar 9
PERAHU YANG
BERTULISKAN KGPM,
MELAMBANGKAN
KELEMBAGAAN GEREJA
KGPM YANG EKSIS DAN
BERKARYA.
BAB IV
TEMA KGPM
YESUS KRISTUS DALAM KEBANGSAAN
KEBANGSAAN DALAM YESUS KRISTUS
(Hasil Sidang Raya ke 28 tahun 1990 di Sidang Tiberias
Amurang)
A. CITA – CITA
B. WAWASAN
KGPM dalam melakasanakan tugas panggilannya
mempunyani wawasan. Agar tercapai tujuan dari tugas
panggilannya itu, maka KGPM perlu jelas wawasannya,
yang kita namakan “WAWASAN KGPM.”
Wawasan KGPM dimaksud adalah “cara KGPM
memandang dirinya dan lingkungannya dalam
melaksanakan tugas panggilannya sebagai Gereja sesuai
peratura KGPM serta selalu diwarnai oleh cita-cita
perjuangannya.
KGPM sebagai Gereja, misi utamanya ialah melaksanakan
Amanat Agung Yesus Kristus, dalam rangka itu KGPM harus
berhadapan dengan berbagai kepentingan yang mengena
dengan kaum manusia dan dunia sasaran misi itu. Dengan
demikian KGPM mau tidak mau harus berpengapa dengan
berbagai kepentingan itu demi suksesnya tugas
panggilannya secara utuh dan menyeluruh. Maka
Wawasan KGPM sementara ini dalam upaya untuk
PENUTUP
Dalam usaha melaksanakan tugas panggilanya, KGPM
sebagai gereja senantiasa sadar bahwa dalam rangka
memberlakukan kehendak Allah harus benar-benar peka
dengan perkembangan jaman yang ada sehingga berpikir
positif, kreatif, kritis, realistis dan dinamis adalah mutlak harus
dimiliki sehingga tidak terjerat pada sekularisasi, hedonisme,
materialisme dan individualisme yang nanti akan
menghancurkan kesaksiannya sebagai gereja.
Dengan demikian upaya untuk meningkatkan,
mengembangkan dan memantapkan Pokok Pemahaman Iman
Kristen, Pokok Tugas Pangggilan, Organisasi dan Kepemimpinan
yang dapat berfungsi sebagai landasan dan visi teologis,
strategis oprasional bagi arah perjalanan KGPM ke depan harus
benar-benar dilakukan secara kontinu searah dengan
perkembangan jaman.
Sidang Raya KGPM XXXIV yang dilaksanakan pada tanggal
25-27 Mei 2021 di Sidang ”Imanuel” Wuwuk dalam terang tema
: ”Aku Adalah Yang Awal dan Yang Akhir” [bdk, Wahyu 22:12-
13] dan sub tema : “Bersama Seluruh Warga bangsa, KGPM
memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil dan Sejahtera Bagi
Semua Ciptaan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, telah
berhasil merumuskan Pokok Pemahaman Iman Kristen, Pokok
Pemahaman Tugas Pangilan Gereja dan Pokok Pemahaman
Organisasi dan Kepemimpinan KGPM selama kurang lebih satu
generasi dua puluh lima tahun ke depan.
Dalam Pokok Iman Kristen dirumuskan pemahaman KGPM
tentang Allah, Alkitab, Penciptaan, Manusia, Keselamatan,
Gereja, Ibadah gereja, Sakramen, Kerajaan Allah dan
Pernikahan Kristen. Rumusan ini merupakan landasan
kepercayaan dan pengajaran teologis KGPM kepada warganya
sehingga warga gereja memiliki pemahaman yang benar akan
Ketetapan Sidang Raya XXXIV No II/SR-KGPM/2021
Pokok Pemahaman Iman dan Pokok Tugas Panggilan KGPM 65