Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SENI BUDAYA

CERITA CINTA BISHMA DAN DEWI AMBA

DISUSUN OLEH :

MUTIARA TOGATOROP
SRI CHRISTINA M SITUMORANG
TESALONIKA AGRI ULI HUTAJULU

KELAS : XII IPA 2

SMA NEGERI 1 BERANDAN BARAT


TAHUN AJARAN 2023/2024
CINTA BHISMA DAN AMBA

Narator : Bhisma merupakan putra dari prabu sentanu dengan dewi gangga
yangbernama asli dewabrata, yang merupakan putra mahkota dari
Kerajaan Hastinapura.Pada suatu waktu prabu sentanu mendengar berita
dari orang-orang kerajaan bahwadidekat sungai yamuna ada seorang
wanita cantik bernama dewi setyawati. Ketikaprabu sentanu hendak
melamar, orangtuanya mengajukan syarat bahwa jika setyawatimenjadi
permaisuri prabu sentanu, keturunan setyawatilah yang harus
menjadipenerus tahta. Mendengar syarat tersebut raja pulang dengan
kecewa dan jatuh sakit.Ketika , melihat prabu sentanu sakit Bhisma
memperoleh informasi bahwa ayahnyamencintai dewi setyawati,
kemudian Bhisma mewakili ayahnya untuk melamar dewisetyawati dan
ia menuruti semua persyaratan raja Dasabala ( ayah setyawati ). Ia
jugabersumpah tidak akan menikah seumur hidup dan tidak akan
meneruskankan tahtakerajaan kuru agar kelak tidak terjadi perebutan
kekuasaan keturunannya denganketurunan dewi Setyawati. Akhirnya
prabu sentanu menikah dengan dewi setyawatidan mempunyai 2 orang
anak.

Dewi Gangga : "Wahai Prabu, aku baru saja memikirkan masa depan anak kita
Bhisma, bukanya dulu kamu ingin menjadikan Bhisma sebagai penerus
takhta?."

Prabu Sentanu : "Lalu sekarang apa yang kamu inginkan dinda?

"Dewi Gangga : "Jadikan Bhisma sebagai raja, karena dia adalah anak pertama dan
tertua,seharusnya Bhismalah yang menjadi Raja.

"Dewi Setyawati : ( tiba-tiba Dewi Setyawati datang ) " Tidak bisa begitu Prabu, kamu
ingatkan sebelum menikah denganku kamu sudah berjanji bahwa anakku
lah yang akan menjadi penerus takhtamu."Prabu Sentanu :" Iya aku tahu,
istriku. Aku akan menjadikan anak kita sebagai penerus takhta dan
sebagai Raja yang baik, aku akan menepati janjiku.”

Dewi Gangga : "Lalu bagaimana dengan nasib anakku Bhisma yang tidak bisa
meneruskantakhta... aku merasa ini sangat tidak adil bagiku dan Bhisma,
dia adalah anak kita yangseharusnya menjadi Raja."

Bhisma : ( tiba-tiba bhisma datang ) “Sudahlah bu, aku tidak apa-apa. Aku sadar
bahwa ayahtidak mungkin mengingkari janjinya, maka dengan lapang
dada aku menyerahkan takhtaHastina kepada adik-adikku.”

Dewi Gangga : “ Baiklah jika begitu keputusanmu Bhisma, aku sebagai ibumu akan
selalu berada disisimu.”

Dewi Setyawati : "Aku menghargai ketulusanmu Bhisma, yang memberikan


kepercayaanmu pada anak-anakku untuk meneruskan takhta kerajaan
Hastina."

Narator : satu persatu anggota kerajaan mulai meninggalkan tempat.

Dewi Setyawati : ( berjalan agak tergesa gesa ) “Bhisma tunggu !”


Bhisma : ( menengok ke belakang ) “Ada apa bu?”

Dewi Setyawati : “Bolehkah aku meminta kebaikan mu sekali lagi?”Bhisma : “ Meminta


apa bu?”

Dewi Setyawati : “aku meminta tolong carikanlah Citranggada dan Vicitrawirya


calon pendamping hidup, aku dengar Kerajaan Kasi mengadakan sebuah
sayembara untukmencarikan ketiga putrinya seorang suami..... karena
adik-adikmu itu sudah saatnya untukmenikah dan kehebatan mereka
tidak sebanding dengan dirimu. Aku takut jika mereka yang mengikuti
sayembara kekuatan mereka tidak sebanding dengan lawannya....”

Bhisma : “Baiklah, bu dengan senang hati aku akan melakukanya demi adik -
adikku”

Dewi Setyawati : “Terima kasih, Bhisma. Kebaikan mu tidak akan kulupakan sampai mati”

Narator : Sementara itu di Kerajaan Kasi Putri Amba, Ambika, dan Putri
Ambalikasaling bercerita tentang sayembara perjodohan yang akan
diadakan oleh Ayah mereka.

Ambika : “Jadi ceritanya begini... Aku kemarin tidak sengaja mendengar


pembicaraan ayah dengan penasehat kerajaan... Katanya ayah akan
mengadakan sayembara untuk mencarikankita bertiga suami. Dan yang
lebih mengejutkan lagi sayembara ini juga diikuti kekasih kak Amba, Si
Raja Salwa.”

Amba : “ Yang benar kamu? Kok Raja Salwa tidak memberi tau apa apa
kepadaku. Tetapi bagaimana jika yang memenangkan sayembara ini
bukan Raja Salwa?”

Ambalika : “Percaya saja pada takdir kak, jika dia memang jodohmu maka Tuhan
akan mempersatukan.

Narator : Waktupun berlalu, hingga suatu ketika Bhisma mengikuti sayembara


diKerajaan Kasi untuk mendapatkan 3 putri dari kerajaan tersebut yang
kemudian akandijadikan permaisuri bagi adik-adiknya. Tiga putri
tersebut adalah Dewi Amba,Ambika, dan Dewi Ambalika. Namun
sayang beribu sayang Bhisma datang sedikit terlambat, sehingga dia
harus berhadapan dengan Raja Salwa terlebih dahulu untukmendapatkan
ketiga putri tersebut.

( suasana agak riuh )

Patih kerajaan kasi : Perhatian-perhatian raja akan akan segera datang..

Raja Kasi : “Perhatian kepada raja raja yang telah berkumpul di lapangan ini, aku
akan mengumumkan pada kalian semua bahwa aku akan mengadakan
sebuah sayembara yangsangat besar dimana siapapun yang akan menjadi
pemenang dari sayembara tersebut berhak untuk mempersunting ketiga
putriku yang sangat berharga.”

Patih kerajaan kasi : “Pertandingan dimulai. Ronde 1 Raja Salwa melawan Pangeran Kosala.”

Raja Salwa :" kamu itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan diriku"
Pangeran Kosala : "Berani-beraninya kamu merendahkanku Salwa, memangnya sehebat
apadirimu itu?"

Raja Salwa : “Tentu saja kehebatanku itu tidak tertandingi. Kau tau Kosala sudah
banyak kerajaan kerajaan kecil yang tunduk dibawah kerajaanku.
Mereka semua takut kepadaku”

Pangeran Kosala : “Halah cuma kerajaan kecil saja sudah sombong kau...”

Raja Salwa : "Sudah sekarang dibuktikan saja lebih sakti mana aku atau dirimu!?"

(Adegan pertarungan)

Raja Salwa : (koar-koar) “ sudah kukatakan dari awal pada kalian semua.....bahwa
akulah yang akan memenangkan sayembara ini. Maka dari itu aku akan
membawa ketiga putri dariKerajaan Kasi untuk ikut bersamaku ke
Kerajaan Saubala."

Bhisma : ( Bhisma Datang ) “Tunggu dulu raja salwa!! Sayembara ini masih
belum berakhir,Kau belum bertanding denganku!”

Raja Salwa : "Tidak bisa begitu Bhisma. Pertandingan ini sudah berakhir dan
akulah pemenangnya."

Bhisma : "Raja Kasi belum menutup sayembara ini, jadi aku masih berhak untuk
ikut. Apa jangan-jangan kau takut untuk melawanku Salwa? "

Raja Salwa : “ Omong kosong. Dalam kamusku tidak pernah ada rasa takut Bhisma.
Kulihat-lihat nyalimu besar sekali, kau datang dengan jumlah pasukan
yang sedikit tapi sudah berani menantangku.”

Bhisma : “ Kau meremehkanku dan pasukanku Salwa, meskipun pasukan ku


sedikit tapi kemampuan mereka setara 2 kali lipat bahkan berlipat - lipat
dari jumlah pasukanmu Salwa.”

Raja Salwa : “ Kurang ajar kau Bhisma, ayo kita buktikan sekarang mana yang lebih
hebat.”

(Adegan Pertarungan, pasukan saling serang)

Raja Salwa : “ Karena aku kalah sebagai seorang raja sejati aku akan mengikuti kode
etik ksatria. Maka kamulah yang berhak membawa ketiga putri ini."
(dengan wajah sedikit kesal)

Bhisma : “ Baiklah kalau begitu... Putri Amba, Ambika, dan Ambalika akan ikut
denganku kekerajaan Hastinapura.”

Narator : Sesampainya di kerajaan hastinapura, Bhisma menyerahkan ketiga


putrinyakepada adiknya citraanggada dan vicitrawirya. Namun, Dewi
amba membukapengakuan bahwa ia telah mengalungkan bunga kepada
Raja Salwa sebagai tandatelah memilihnya sebagai suami. Citranggada
dan Vicitrawirya merasa tidak etis untukmemperistri wanita yang telah
menyimpan hati untuk orang lain.

Bhisma : “ Wahai putri, selamat datang di Kerajaan Hastinapura. Tujuanku untuk


membawa kalian bertiga kemari untuk dinikahkan dengan
adik – adikku. Ambika dengan Citranggada dan Ambalika dengan
adikku Vicitrawirya.”

Ambika : “ Aku setuju - setuju saja Prabu. Akan tetapi aku belum pernah bertemu
dengan pangeran Citranggada.”

Ambalika : “ Aku pun juga setuju Prabu, tetapi aku sama sekali tidak mengenal
PangeranVicitrawirya.”

Bhisma : “ Kalau begitu akan kupanggilkan adik - adikku supaya kalian bisa saling
mengenal. Citranggada, Vicitrawirya......................................”

Citranggada : “ Ada apa Bhisma, mengapa kau memanggil kami ?”

Bhisma : “ Aku telah berhasil memenangkan sayembara, sebagai bentuk


kemenangannya aku akan menikahkan kau Pangeran Citranggada
dengan putri ambika dan kau Pangeran Vicitrawirya dengan Puteri
Ambalika.”

Citranggada dan Vicitrawirya : “ Baiklah kami setuju.”

Bhisma ; “ Dan untuk putri amba, putri bisa memilih diantara Pangeran
Citranggada dengan Pangeran Vicitrawirya.

Dewi Amba : “ Maafkan hamba Prabu, hamba ingin membuat pengakuan bahwa
sebelumsayembara hamba telah menambatkan hati hamba kepada
seorang ksatria bernama Raja salwa. Sekali lagi hamba mohon maaf atas
keadaan ini.”

Citranggada : “ Saya memahami yang putri alami, sebagai seorang ksatria saya tidak
mau merusak kebahagiaan yang seharusnya putri rasakan dengan orang
yang kau cintai.”

Vicitrawirya : “ Untuk itu kembalilah kepada Raja Salwa, aku dan citranggada rela dan
ikhlas.”

Narator : Beberapa minggu kemudian anggota kerajaan merencanakan


pernikahanpangeran Citranggada dan Vicitrawirya dengan putri Ambika
dan ambalika. Ketikahari pernikahan tiba, acara berlangsung....dengan
sangat meriah.

( scene pernikahan dan tari tarian muncul)

Narator : Suatu ketika Dewi Amba datang menemui Bhisma untuk


memintabantuan. Dewi Amba meminta bantuan agar Bhisma mau
mengantarkannya menemuiRaja Salwa di kerajaan Saubala. Bisma pun
setuju karena merasa tidak tega kepadaDewi Amba. Selang beberapa
hari Bhisma mengantar Dewi Amba menemui RajaSalwa.

( Bhisma yang sedang berjalan jalan santai tiba tiba dipanggil oleh dewi Amba )

Dewi Amba : “ Bhisma.... Tunggu....”

Bhisma : “ Ada apa Amba ?”


Dewi Amba : “ Begini Bhisma, aku ingin meminta bantuanmu. Tolong antarkan aku
menemui Raja Salwa. Aku ingin menjelaskan semuanya kepada Raja
Salwa bahwa aku tidak jadimenikah dengan adik-adikmu. Aku ingin
memulai semuanya dari awal, ketika aku dan RajaSalwa masih bersama-
sama.”

Bhisma : “Sebenarnya aku mau mau saja Amba, tapi apakah kamu sudah
memikirkannyadengan matang-matang?”

Dewi Amba : “ Aku sudah memikirkan ini semenjak adik adikmu merelakan aku
untukkembali ke Raja Salwa.. Aku mohon Bhisma.”

Bhisma : “ Baiklah, kapan aku bisa menemanimu?”

Dewi Amba : “ Bagaimana kalau besok kita pergi?”

Bhisma : “Baiklah.”

Dewi Amba : “ Terima kasih Bhisma kamu sangat baik sekali. Aku tidak tau harus
membalaskebaikanmu dengan apa.”

Bhisma : “Tidak usah sungkan jika kamu ingin meminta bantuan kepadaku.
Dengan senanghati aku akan membantumu.”

Narator : Keesokan harinya, Dewi Amba berangkat ke Kerajaan Saubala


ditemaniBhisma. Selama perjalanan Bhisma dan amba banyak bertukar
cerita. Dari situlahtimbul perasaan suka Bhisma kepada Amba. Tak
terasa Amba dan Bhisma telahsampai di Kerajaan Saubala.

Dewi Amba : “Sejak semula aku telah tetapkan hati untuk mengabdikan diri, lahir dan
batinkepadamu Raja Salwa. Pangeran Bhisma dan adik adiknya
menerima penolakanku dan mengantarkanku ke hadapan mu Raja
Salwa. Jadikanlah aku sebagai permaisurimu.”

Raja Salwa :“Bhisma telah menaklukkanku dan telah membawamu di depan umum.
Akumerasa sangat terhina Amba. Karena itu, aku tidak bisa
menerimamu menjadi istriku. Sebaiknya kamu kembali kepada Bhisma
dan lakukan apa yang ia perintahkan.”

Dewi Amba : “Apakah kau tidak merasa kasihan padaku Salwa mengapa takdir
seolah-olahtidak berpihak padaku? Aku telah ditolak oleh kedua
pangeran dari Hastina , sekarang setelah hatiku mulai berlabuh padamu
kau juga tidak menginginkan diriku...”

Raja Salwa : “Sudahlah Amba,segalanya sudah terlanjur terjadi. Yang lalu biarlah
berlalu.Sekarang masing-masing dari kita saatnya untuk membuka
lembaran baru. Aku dengan kisah yang baru dan kamu pun juga.”
( salwa meninggalkan amba menangis sendirian )

Narator : Amba pun terjatuh dengan perasaan yang hancur. Bhismamenghampiri


dengan hati yang tidak tega,, Amba menangis tersedu-sedu dan meminta
Bisma untuk menikahinya. Meskipun Bhisma juga menaruh rasa cinta
yang besarkepada Amba Bisma tidak dapat melanggar sumpahnya untuk
tidak menikah seumurhidup. Bhisma menenangkan gadis yang menangis
dihadapannya ini dengan penuhkelembutan. Ia kasihan padanya. Ia tidak
bisa berkata apa-apa. Air matanya telahmembuatnya menangis, air mata
yang ia tangiskan sendiri tidak keluar tapi terdapatdalam hatinya. Ia
menyesal, wanita ini kehidupannya telah hancur karena dirinya.

Bhisma : “Aku turut bersedih atas semua yang telah terjadi Amba.”

Amba : “ Lalu aku harus bagaimana Bhisma? Hidupku telah hancur.”

Bhisma : “Semuanya akan baik baik saja Amba.”

Amba : “ Baik - baik saja bagaimana Bhisma, Raja Salwa telah menolakku dan
ini semua karena kamu. Kamu harus bertanggung jawab Bhisma, kamu
harus menikah denganku...”

Bhisma : “Aku tidak bisa menikahimu. Kau tahu bahwa aku telah bersumpah
untuk menjadi seorang brahmacahya sepanjang hidupku. Bagaimana aku
bisa menikahimu?"

Dewi Amba : "Mengapa engkau mengikuti sayembara jika kau tak mau bersamaku
Bhisma?"

Bhisma : "Seandainya engkau memberitahu aku bahwa kau telah


memilihsuamimu, hal ini tidak akan terjadi Amba.... Aku pasti akan
menikahimu, jikasegalanya berbeda. Tetapi sekarang, aku terikat
sumpahku. Aku tidak bisa membantumu seperti yang engkau inginkan.”

Dewi Amba : "Aku hanya ingin bersamamu Bisma"

Bhisma : "Aku tidak mungkin bersamamu dan menikahimu Amba, aku


telah bersumpah Brahmacahya, aku tak akan menikah hingga aku mati"

Narator : Dewi Amba terus membujuk agar Bisma menikah dengannya.Bisma


menjadi bingung, Ia lalu mengeluarkan kerisnya untuk sekedar menakut-
nakutiDewi Amba. Namun yang terjadi, Dewi Amba tidak sengaja
tertusuk keris milik Bismalalu mati. Sebelum kematiannya, Dewi Amba
bersumpah bahwa ia akan bereinkarnasidan ia sendirilah yang akan
membunuh dan menjemput Bisma saat kematiannya.

Bhisma : “Sudahlah Amba, tolong jangan mendekat lagi, Atau aku tak akan segan-
segan menggunakan keris ini untuk membunuhmu jika kau terus
memaksaku.”(mengacungkan keris)

Dewi Amba : “Baiklah, (sambil memejamkan mata) Cepat Bunuhlah aku Bhisma,
lebih baik aku mati dengan Bahagia di tanganmu, dari pada harus
menanggung malu kembalike kerajaan Kasi ataupun Hastinapura.
"(merangkul Bhisma, keris menembus perut DewiAmba)

Bhisma : “Ambaaaa..., Maafkan aku, Amba... sejujurnya aku menginginkanmu.


Tolong bertahanlah Amba , Maafkan...maafkan aku..”

Dewi Amba : “Bismaaaaa...(ucapnya lirih), ingatlah..., aku bersumpah


akan bereinkarnasi sebagai anak Raja Drupada, aku akan ikut dalam
perang Pandawa dan Korawa, dan aku sendiri yang akan membunuh dan
menjemput kematianmu nanti......” (nafasnya pun terhenti, Amba tiada).
Bhisma : "Amba (air mata terus menetes), aku akan menunggumu..., aku siapmati
dijemput olehmu. AMBAAAAAA....!!!!!!” (Teriakan perih duka di hati
Bisma, memecah taman Hastinapura yang sunyi nan sendu diselimuti
kabut dengan hujan gerimisyang turun seketika dari langit.)

Narator : Bertambah kalutlah perasaan Bisma mengetahui orang yang ia cintai


mati ditangannya sendiri. Namun apalah daya seorang Bisma, ia adalah
ksatria, ia harus setia dengan sumpahnya. Bisma diselimuti perasaan
bersalah karena telah memberikanharapan palsu pada Dewi Amba dan
membuat hidupnya menjadi kacau. Singkat cerita, saat perang
Baratayudha, Bisma menjadi panglima Kurawa, sebab ia menepati
janjinya bahwa akan melindungi Astina siapapun Rajanya. Walau di
dalam hatinya Bisma tidak pernah setuju pada perbuatan dan tindakan
Kurawa.

Setelah mati, Dewi Amba bereinkarnasi dalam tubuh Srikandi, saat perang Baratayudha inilah
Bisma berhadapan dengan Srikandi. Ia melihat jiwa Dewi Ambapada raga Srikandi, pada saat
itulah ia menyadari bahwa waktunya telah tiba, Ambatelah datang menjemputnnya. Betapa
bahagianya ia ketika panah Pasopati milikArjuna diluncurkan oleh Srikandi dan menancap di
dadanya. Bisma merasa bahwainilah saatnya ia terlepas dari tanggung jawab sumpahnya sendiri
dan ia bisa menjalincintanya yang sempat tertunda di kehidupan selanjutnya. Dewi Amba
menantinyadengan tersenyum dan merekapun bersama bergandengan tangan menuju
kehidupanselanjutnya. Bisma gugur sebagai ksatria sejati.

Anda mungkin juga menyukai