Anda di halaman 1dari 11

3/11/2016

MIKROBIOLOGI – 4

PERTUMBUHAN MIKROBA

Ekawati Purwijantiningsih

1
3/11/2016

Pertumbuhan
Stabbed Agar
 Pertumbuhan pada organisme yang makro merupakan
proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa
zat suatu organisme,
misal : bertambah tinggi, bertambah besar

 Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih


diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu
pertambahan jumlah koloni yang semakin besar

 Pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah


sel mikroba itu sendiri.

 Growth (= pertumbuhan) di bidang mikrobiologi: jumlah sel


dalam populasi meningkat/bertambah • Sel bakteri merupakan mesin sintetik yg mempunyai
kemampuan duplikasi
• Reaksi utama dlm sintesis sel  reaksi polimerisasi 
 Pengetahuan mengenai pertumbuhan populasi mikrobia
pembentukan makromolekul & struktur seluler
berkembang secara cepat  berguna utk mendesain metode
(dinding sel, membran sitoplasma, flagela, ribosom, DNA,
pengatur pertumbuhan mikrobia
dsb)
 Prinsip umum pertumbuhan eksponensial  dpt diterapkan
pd semua mikrobia prokariot dan ekariot

PEMBELAHAN BINER
PEMBELAHAN BINER
 Pembelahan biner = pembentukan 2 sel dari 1 sel

 Proses: terbentuk septum yg berasal dari pertumbuhan /


lekukan membran sitoplasma dan dinding sel ke arah dlm
sampai 2 sel terpisah

 Waktu yg dibutuhkan untuk 1 daur pertumbuhan secara


lengkap pd bakteri, tergantung dari:
1. Kondisi nutrisi
2. Sifat genetik bakteri, contoh E. coli  20 menit

2
3/11/2016

PEMBELAHAN BINER
PEMBELAHAN BINER

PEMBELAHAN BINER PERTUMBUHAN POPULASI


A dividing cell  Pertumbuhan mikrobia dpt diukur sebagai peningkatan
As a cell divides, a cross-wall massa mikrobia
is formed to separate the  Kecepatan pertumbuhan = perubahan jumlah atau massa sel
per satuan waktu
daughter cells. In this EM of
 Generasi = jarak antara pembentukan 2 sel dari 1 sel
Staphylococcus aureus, the
 Waktu generasi = waktu yg digunakan populasi sel utk
cross-wall is already formed to menjadi ganda (double)
divide the cells.

Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan Bakteri = Pertumbuhan Eksponensial
 Suatu tahap pertumbuhan dgn jumlah sel dlm populasi menjadi
ganda per waktu generasi Waktu Generasi = 30 min
Peningkatan jumlah sel  dapat dihitung dengan skala
aritmatik/logaritmik

 Apabila skala logaritmik dibuat semilogaritmik (jumlah sel


skala log, waktu  skala aritmatik shg dihasilkan grafik garis
lurus = pertumbuhan sel dlm tahap eksponensial

terapan praktis dr pertumbuhan eksponensial: suatu produk


non-steril (milk) dpt ditentukan berapa lama akan bertahan. Bila
tjd pertumbuhan mikrobia pd tahap awal pertumbuhan
eksponensial  tidak masalah, ttp bila diperpanjang waktu
sampai tahap akhir pertumbuhan eksponensial  berbahaya!

3
3/11/2016

Pertumbuhan Bakteri = Menghitung Waktu Generasi


Pertumbuhan Bakteri = Pertumbuhan
Eksponensial g=
t t = waktu pertumbuhan eksponensial (menit, jam)
g = waktu generasi (menit, jam)
Grafik Semilogaritma n
n = jumlah generasi

Straight
line
indicates
logarithmic
growth

Pertumbuhan Bakteri = Menghitung Waktu


Generasi
t t = waktu pertumbuhan eksponensial (menit, jam)
g= g = waktu generasi (menit, jam)
n
n = jumlah generasi

Nt = jumlah sel pd waktu (t) tertentu


Nt = N0 x 2n N0 = jumlah sel awal
n = jumlah generasi

logNt = logN0 + n x log2


logNt - logN0= n x log2
logNt - logN0
n=
log2

n= 3.3 x (logNt - logN0)

4
3/11/2016

Grafik garis skala aritmatik Grafik semi log


• Sumbu Y mempunyai nilai yang ama untuk • Sumbu Y mempunyai ukuran unit logaritme,
tiap jarak sumbu X ukuran aritmatik
• Panjang sumbu jangan melebihi nilai yang • Membandingkan beberapa seri data,
ditampilkan menonjolkan perubahan relatif dari pada
• Kelas interval sama dengan yang digunakan angka absolut
dalam tabel • Efektif menggambarkan perubahan tingkat
morbiditas dan mortalitas. Sumbu Y
menggunakan rate

Perhitungan Waktu Generasi

• N = No 2n
• N = jumlah sel akhir
• No = jumlah sel awal
• n = jumlah generasi
t
• Waktu generasi = n
• t = waktu yg dibutuhkan pd pertumbuhan
eksponensial
• n = log N  log No
0,301

Perhitungan Waktu Generasi DAUR PERTUMBUHAN POPULASI SEL


Misal:
– N = 108 • Pada kultur sistem tertutup (batch culture) pola
– No = 5 x 107 pertumbuhan populasi sel dpt dibuat kurva
– t=2 pertumbuhan yg meliputi 4 fase pertumbuhan:


t  2  2 jam
n 1
waktu generasi = log 10 8  log 5.10 7 8  7,69
– fase lag
n
0,301

0,301
1
– fase eksponensial
Kegunaan waktu generasi: – fase stasioner
1. sbg petunjuk keadaan fisiologi populasi sel dan biasanya
digunakan untuk uji (+) / (-) dari pengaruh beberapa perlakuan – fase kematian
terhadap sediaan bakteri
2. menghitung jumlah sel yg diharapkan dengan waktu inkubasi
tertentu apabila jumlah sel awal diketahui

5
3/11/2016

Microbial population growth in batch culture The Growth Curve for a Bacterial Population

2/25/2008 31

Fase Lag
Fase Eksponensial
Disebut juga fase adaptasi  belum ada pertumbuhan
Lama tidaknya fase ini tergantung:
1. Kondisi pertumbuhan  Masing-masing sel membelah menjadi 2 sel – dst
2. Kondisi kultur mikrobia  Kecepatan pertumbuhan eksponensial sangat bervariasi
tergantung dari:
Menghilangkan lag phase  dgn menggunakan starter (biakan
mikrobia yg ditumbuhkan pd medium dgn kondisi yg sama kondisi lingkungan: suhu & komposisi medium kultur
pertumbuhannya)  langsung masuk fase eksponential karakteristik genetik
Lag phase terjadi kalau:  Prokariot > Ekariot ukuran kecil > Ekariot ukuran besar
Inokulum  berumur tua (stationary phase)
Sel mikrobia rusak, misal karena perlakuan panas,
radiasi/senyawa toksik
Inokulum berasal dari medium diperkaya

Fase Stasioner Fase Kematian


 Pertumbuhan eksponensial dpt dipertahankan selama 48 jam pd  Fase yg terdapat banyak sel mati di dlm populasi dan biasanya
bakteri dgn waktu generasi 20 menit kematian sel diikuti dgn lisis sel
 Fase ini tjd krn nutrien esensial sudah banyak digunakan atau  Fungsinya spt fase eksponensial  tp kecepatan kematian sel
beberapa produk buangan yg dikeluarkan mikrobia dpt berlaku lebih lambat daripada pertumbuhan eksponensial
sbg inhibitor
 Tidak ada kenaikkan atau penurunan jumlah sel
 Sel masih berfungsi termasuk metabolisme enerji dan beberapa
proses biosintetik
 Pertumbuhan cryptic: suatu keadaan yg tidak terdapat
kenaikan/penurunan jumlah sel akibat dari sel-sel di dlm populasi
ada yg mati dan tumbuh

6
3/11/2016

Pertumbuhan diauxic terjadi ketika bakteri dihadapkan pada


dua sumber karbon yang berbeda dan mampu menggunakan
kedua sumber karbon tersebut.
Misalnya E. coli ditumbuhkan pada media yang mengandung
glukosa dan laktosa.

 E. coli memanfaatkan glukosa, karena sel telah memiliki


enzim pendegradasi glukosa (enzim struktural).
Glukosa sendiri menghambat sintesis enzim pemecah laktosa.
Ketika glukosa habis, sel masuk fase statis dan menyintesis
The four phases of growth In batch culture. Microbes will proceed
through four growth phases, lag phase, exponential growth phase,
enzim yang mampu menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
stationary phase and death phase. The length of time spent in each phase galaktosa. Ketika glukosa tersedia di media, sel memasuki fase
and the rate of growth of the microbe during exponential phase is perbanyakan kembali
dependent upon the species and medium conditions.

Cara mengukur pertumbuhan bakteri


PENGUKURAN PERTUMBUHAN
 Plate Count/Viable Cell Count
 Pertumbuhan populasi dapat diukur dgn cara:  Filtrasi (very small numbers)
 Mengukur perubahan jumlah sel  Most Probable Number (MPN)
 Mengukur berat massa sel  Direct Microscopic Count
 Terdapat beberapa metode utk menghitung jumlah sel atau - Breed Count method : Petroff-Hausser counter
memperkirakan massa sel  Metode secara tidak langsung:
- kekeruhan (turbidity)
- Aktifitas metabolik
- Berat kering

7
3/11/2016

Measurement of Microbial Growth Direct Counts:


Direct Counts:
• counting chambers
• electronic counters – flow cytometry Counting chamber
• on membrane filters • Easy, inexpensive, and
Viable Counting Methods: quick
• Spread and pour plate techniques • Useful for counting both
• Membrane filter technique eukaryotes and
• Turbidity for Most Probable Number (MPN)
prokaryotes
• Cannot distinguish living
Measurement of Cell Mass from dead cells
• Dry Weight Analysis
• Measurement of cell components
• Turbidity

Menghitung langsung Jumlah sel rata-rata tiap petak yang telah diketahui volumenya dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah sel mikrobia tiap cc

Alat perhitungan langsung:


• Mikroskop cahaya
• Haemocytometer
• Gelas penutup
• Hand counter
• Pipet tetes
• Vortex

8
3/11/2016

Direct Counts on Membrane Filters Flow Cytometry


• Microbial suspension forced through small
• Cells filtered through special membrane that provides
dark background for observing cells
orifice with a laser light beam
• Cells are stained with fluorescent dyes • Movement of microbe through orifice
• Useful for counting bacteria impacts electric current that flows through
• With certain dyes, can distinguish living from dead cells orifice
• Instances of disruption of current are
counted
• Specific antibodies can be used to
determine size and internal complexity

Viable Counting Methods


Perhitungan Sel Hidup /Viable count
(plate count/colony count)

 Yang dihitung adalah sel yg hidup  mempunyai kemampuan


membelah dan membentuk koloni pd medium agar yg cocok
 Ada 2 cara: spread plate method dan pour plate method
 Syarat:
 pour plate/spread plate  jumlah koloni yg tumbuh tidak boleh
terlalu besar (terlalu kecil)  krn bbrp sel tidak membentuk
koloni dan beberapa koloni akan bergabung  kesalahan
pengukuran
 secara statistik yg benar adalah jumlah koloni pada plate antara
30-300 koloni
 Perlu pengenceran dgn beberapa faktor pengenceran (yg sering
digunakan adalah pengenceran dgn kelipatan 1/10-nya)

Metode Plate Count memerlukan Pengenceran


(Dilution series) untuk memperoleh koloni

9
3/11/2016

Filtrasi
Sumber kesalahan dalam plate counting
 Digunakan untuk mikroorganisme yang jumlahnya
 Sumber kesalahan: sedikit
– ukuran inokulum  koloni dengan ukuran kecil akan
terlewatkan dalam perhitungan
– kecocokan dari medium kultur
– kondisi inkubasi (mis: medium, suhu, dsb)
– lamanya inkubasi  kecepatan pembentukan koloni antara sel
yg satu dengan yg lain berbeda
 Banyak digunakan secara rutin pd bidang makanan, medis dan
akuatik  krn metode plate count mempunyai sensitivitas tinggi
 deteksi mikrobia kontaminan pd produk, biasanya dikombinasi
dgn medium selektif

Viable Counting Methods Viable Counting Methods


• Membrane filter technique • If microbe cannot be cultured on plate
• bacteria from aquatic samples are trapped on membranes
media
– membrane placed on culture media
– colonies grow on membrane • Dilutions are made and added to suitable
– colony count determines # of bacteria in sample media
• Turbidity determined to yield the most
probable number (MPN)

Most Probable Number


adalah metode yang digunakan untuk menghitung
Mikroorganisme yang hidup di dalam sampel yang diuji.

 Berdasarkan aplikasi kemungkinan jumlah


pertumbuhan mikroorganisme positif terhadap
pengenceran berseri (serial dilution)

 Biasa digunakan untuk sampel heterogen, seperti:


tanah, air, produk pertanian, yang jumlah sel
individu mikroorganisme yang pasti tidak mungkin
ditentukan

10
3/11/2016

Measurement of Cell Mass Measurement of Cell Mass


• Kekeruhan
• Dry weight • Spektrofotometer digunakan untuk mengukur kekeruhan
– time consuming and not very sensitive
• Absorbansi/Densitas optis (Optical Density/OD) :
• Quantity of a particular cell constituent • ukuran kuantitatif yang diekspresikan sebagai rasio logaritmik
– e.g., protein, DNA, ATP, or chlorophyll antara radiasi yang jatuh ke suatu bahan dan yang ditransmisikan
menembus bahan.
– useful if amount of substance in each cell is
constant
• Turbidometric measures (light scattering)
– quick, easy, and sensitive

Pengukuran Massa Sel dan Turbiditas

 Massa sel dlm medium kultur cair  sentrifugasi  dipekatkan


 ditimbang pelet yg dihasilkan berdasarkan berat kering
(dikeringkan dgn oven 90-110 oC satu malam)
 Turbiditas  dgn spektrofotometer (OD tertentu) ttp perlu
dibuat kurva standar dr mikroorganisme yg bersangkutan
(berdasar pengukuran jumlah sel scr langsung/berat kering)
– Kelemahan: bila dilakukan pd kadar yg sangat tinggi 
sinar yg dilewatkan menjadi bias
– Kelebihan: lebih cepat dan mudah. Metode ini tidak
merusak sampel  dapat diulang  plot ke semi log 
menghitung waktu generasi

Aktifitas Metabolik Berat Kering

11

Anda mungkin juga menyukai