Teori Perencanaan Pendidikan
Teori Perencanaan Pendidikan
Makalah
Diajukan dan dipresentasikan pada Mata Kuliah Perencanaan Pendidikan
Manajemen Pendidikan Islam UIN Alauddin Makassar
Oleh Kelompok V
SAHRUL
NIM: 20300122006
ZULFADLIL HAFIDZUN
MUBARAQ NIM: 20300122009
Dosen Pengampu
َّ صَالُة َوال َّسَالُم َعَلى َا َْشر ِف االْنِبَيِا ء َواْل ُْم ر َسلِْي َوعَلى َالِه َو ْص َحبِ ه
ا ْ َلْ م ُد هلل ّر ِّب ا َْل عاَلِ م ْْي
.َأ َْْج ِْع ْي َوال
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat tugas makalah yang berjudul "Teori Perencanaan Pendidikan"
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
SAHRUL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengenal orang yang masih
senang bermalas-malasan, menghamburkan waktu tanpa berbuat sesuatu yang
positif, dan waktu hilang dengan percuma. Dalam kondisi seperti ini, Al-Ghazali
pernah mengatakan bahwa jika manusia malas, maka akan kehilangan kesempatan
memperoleh kebermaknaan hidup. Jika waktu yang banyak terbuang, dapat
berakibat hilangnya manfaat hidup. Bahkan jika dikalkulasikan, waktu yang tidak
digunakan oleh manusia sangat banyak. Kita bisa menghitung jika seseorang tidur
8 jam perhari, maka dari total usianya (jika hidup 60 tahun) 20 tahun hanya untuk
tidur. 40 tahun yang waktu efektif terbagi dalam banyak aktivitas, kerja, main,
santai, keluarga, belajar, dan sebagainya.
Begitu halnya dengan pendidikan, karena pendidikan adalah ujung
tombak dari keberhasilan, maka pendidikan pun harus direncanakan sebelum
dilaksanakan agar memperoleh hasil sesuai apa yang diharapkan. Jika pendidikan
di sebuah negara itu berhasil maka kemajuan pun akan semakin pesat, akan tetapi
sebaliknya jika pendidikan itu gagal maka negara itu akan mengalami
kemunduran atau ketertinggalan.
Untuk meraih keberhasilah dalam pendidikan tidaklah lepas dari
perencanaan, karena dalam perencanaan-perencanaan itulah disusun target-target
atau harapan-harapan dan juga metode-metode yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan itu agar menghasilkan produk yang maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan menurut para ahli?
2. Apa saja teori perencanaan pendidikan?
3. Apa tujuan teori perencanaan pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui teori perencanaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan teori perencanaan pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASA
A. Pengertian Perencanaan Pendidikan Menurut Para Ahli
1
Nardawati, Perencanaan Pendidikan yang Baik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan di Era Digital (SDN 119/X Rantau Indah, 2021)
2
3
1. Teori Radical
Menurut teori radikal dalam perencanaan pendidikan setiap lembaga
pendidikan harus memiliki perencanaan sendiri, hal 26 Perencanaan
Sebagai Fungsi Manajemen ini dilakukan dengan harapan agar lembaga
pendidikan dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan tingkat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan sosial
budaya dan ekonomi. Teori radikal didasarkan pada pandangan bahwa
setiap lembaga pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang memiliki
perbedaan antara lembaga yang satu dengan lainnya.
Dengan perencanaan sendiri yang sifatnya otonom suatu lembaga
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi individu yang ada
di dalamnya, memberikan kesempatan personalia yang ada untuk dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk menangani dan
mengembangkan lembaganya sendiri khususnya dalam perencanaan.
Dengan partisipasi setiap personel yang ada pada suatu lembaga
pendidikan akan dapat meningkatkan kerja sama dan teamwork sebagai
satu kesatuan. Dengan kata lain berdasarkan teori radikal lembaga
pendidikan pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu dituntut untuk dapat
mandiri menangani lembaganya. Begitu juga daerah otonom diharapkan
mampu menangani secara mandiri untuk merencanakan dan mengelola
kegiatan dan lembaga pendidikan yang ada di wilayah kerjanya.
2. Teori Advocacy
2
Kasmawati, Implementasi Perencanaan Pendidikan Dalam Lembaga Pendidikan Islam
(Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar: Jurnal Idaarah, 2019) h.141
4
5. Teori Incremental
Menekankan kepada kemampuan lembaga dan performance personalia
yang ada dalam suatu lembaga pendidikan untuk merencanakan
pendidikan. Menurut teori dalam perencanaan pendidikan harus
dilaksanakan dengan hati-hati. Objek yang ditangani untuk pencapaian
tujuan selalu diukur dan dibandingkan dengan kemampuan lembaga dan
performance personalia yang ada, hal ini membawa kepada konsekuensi
apabila suatu objek dapat dikerjakan dengan konsekuensi apabila suatu
objek dapat dikerjakan dengan perkiraan hasil yang memadai haruslah
direncanakan kalau tidak dapat dikerjakan dan diperkirakan hasilnya tidak
direncanakan.
Atas dasar pertimbangan dalam teori ini perencanaan dilakukan hanya
untuk perencanaan tahunan, karena untuk perencanaan jangka panjang
sulit untuk mengukur dan mengetahui kemampuan lembaga dan
performance personalia yang ada di dalamnya. Dan perencanaan untuk
tahun ke depannya hanya menambahkan apa yang sudah dilaksanakan
pada tahun sebelumnya. Pada teori dalam merencanakan perencanaan
membina hubungan dan kontak dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Dan lingkungan selalu menjadi bahan pertimbangan utama perencanaan
pendidikan oleh lembaga pendidikan.
Teori ini menekankan rencana jangka pendek karena bersifat riil dan
mudah mewujudkan. Karena aspek yang dipakai dalam perencanaan ini
hanya dibatasi pada tindakan sekarang dengan dasar informasi yang telah
tersedia, pengertian dan gambaran yang jelas, dan mendapat dukungan
besar dari segala pihak yang berkepentingan.
6. Teori SITAR
Merupakan gabungan dari teori yang telah diuraikan di atas (radical,
advocacy, transactive, synoptic, dan incremental). Teori SITAR
dikemukakan oleh Tanner dalam rangka mengurangi kelemahan masing-
masing teori di atas apabila ditetapkan secara terpisah. Dengan
penggabungan teori di atas diharapkan saling melengkapi kekurangan
masing-masing teori dan menghasilkan sinergi teori yang dapat dijadikan
sebagai rujukan dalam menyusun suatu perencanaan dengan
meminimalisir kekurangan dan kelemahan masing-masing teori.
Penggabungan teori didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa kondisi
tertentu atau daerah tertentu bisa digunakan teori radikal bila dipandang
tepat. Dalam kondisi atau lembaga lain yang digunakan teori transactive
apabila individu dalam suatu daerah/lembaga pendidikan sangat sensitif
terhadap
6
3
Ali Nurdin, Perencanaan Pendidikan Sebagai Fungsi Manajemen (Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2019) h.26-29
7
4
Takbir, Ismail, Teori Perencanaan Pendidikan (Yogyakarta, 2018)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Nardawati, Perencanaan Pendidikan yang Baik Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Digital (SDN 119/X Rantau Indah, 2021)
Kasmawati, Implementasi Perencanaan Pendidikan Dalam Lembaga
Pendidikan Islam (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar:
Jurnal Idaarah, 2019) h.141
Ali Nurdin, Perencanaan Pendidikan Sebagai Fungsi Manajemen (Depok:
PT RajaGrafindo Persada, 2019) h.26-29
Takbir, Ismail, Teori Perencanaan Pendidikan (Yogyakarta, 2018)