Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH WAHABI
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Tarikh Tasyri’
Muhadir Pengampu: Eko Wahid B, M. Pd. I

Di Susun Oleh:
Juni Ardi Harwansyah
M. Hasan Mu’min
M. Wildan A.D

TAKHASSUS FIQH WA USHULUHU


MA’HAD A’LY AL-TARMASI
2023-2024 M
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi allah SWT yang dengan nikmatnya kita bisa berbuat baik,
dan dengan fadlilahnya kita bisa mengetahui maksud dan tujuan yang di
tuduhkan olehnya. Tidak mungkin kita tahu kecuali dengan hidayahnya. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi muhammad
SAW.
Dengan segala kekurangan yang kami miliki, alhamdulillah kami bisa
menyelesaikan makalah yang di tugaskan oleh bapak muhadir. Oleh karena itu,
kami sangat bersyukur bisa menyelesaikan makalah ini dengan secepatnya dan
tak lupa terimakasih kami atas semua pihak yang membantu dalam tersusunnya
makalah ini. Dengan ini apabila di dalam kami menyusun makalah ada
kekurangan mohon saran dan kritik dari bapak muhadir dan teman-teman.
Wassalaamu’alaikum wr. wb

17 januari 2024

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan pembahasan 4

BAB II 5

PEMBAHASAN 5

A. Muhammad bin abdul wahhab 5


B. Kemunculan wahabi 6
C. Asal-usul istilah wahabi dan salafi 7

BAB III 9

PENUTUP 9

Kesimpulan: 9

DAFTAR PUSTAKA 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bisa kita fahami seksama bahwasannya wahabi adalah faham islam garis
keras. Seringkali argumennya tidak sesuai dengan ajaran aswaja. Di dalam
kehidupan kita seringkali masik kebingungan tentang akar tunggal atau asal
muasal keberadaan wahabi ini, para u’lama’ banyak sekali simpang siur atau
perbedaan faham dalam menjelaskan sejarah wahabi, bahkan di dalam kalangan
ulama’ sunni sekalipun.

Oleh karena itu kami disini akan sedikit membuka jalan bagi teman-teman
dalam menelusuri tarikh islam. Khususnya pada kesempatan kali ini kami akan
menjelaskan sejarah dari pada golongan wahhabi.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan penjelaskan kami di atas maka masalah di rumuskan sebagai


berikut:

1) Mengenal lebih dekat muhammad bin abdul wahhab


2) Masa saebelum wahhabi muncul ke permukaan
3) Munculnya wahhabi
4) Asal usul nama wahabai dan salafi
C. Tujuan pembahasan

Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:

4
1) Agar tidak salah sasaran terhadap pendiri wahabi di karenakan banyak
sekali ke rancauan pada hal ini
2) Melihat para meter pergerakan muhammad bin abdul wahhab
3) Memahami apa saja yang memengaruhi munculnya wahhabi
4) Agar tidak salah faham mengenai kedua istilah itu

BAB II
PEMBAHASAN
A. Muhammad bin abdul wahhab

Muhammad bin abdul wahhab merupakan keturunan dari bani tamimi,


keluarga yang banyak bermadzhab hanbali. Ia hidup di kalangan keluarga yang
penuh ilmu, sholih, dan istiqomah. 1 Dan memang, siapa saja yang mempelajari
nasab keluarganya akan mengakui bahwa Muhammad bin abdul wahhab lahir
dari keluarga ulama, terutama ulama’ penganut madzhab hanbali.

Muhammad bin abdul wahhab bin sulaiman attamimi dilahirkan di


pedesaan uyainah di pinggir kota riyadl pada tahun 1115 H, dan meneurut
u’lama’ najd ia lahir pada tahun 1111 H, 2 muhammad bin abdul wahhab belajar
kepada ayahnya, kemudian meminta izin pergi ke makkah selama dua bulan,
sebulam akhirnya kembali ke uyainah dan menikah. Pertama kali ia menyebarkan
ajarannya di daerah huraimalah, bahkan mendapatkan tantangan dari
masyarakat sekitar. Bahkan ayahnya sendiri syaikh abdul wahhab juga
menentangnya. Sejak muhammad kecil ayahnya sudah sering mengingatkan
masyarakat dari penyelewengan anaknya yaitu muhammad.3
1 Nashir abdul karim al-alaq, islamiyyah laa wahabiyyah [tanpa kota: tanpa nama penerbiat,
tanpa tahun], hlm, 26.
2 Abdullah bin Abdurrahman bin shalih alu basyam, ‘ulama’ najd khilad tsamaniyati qurun
[Riyadh: al-mamlakah as-su’udiyyah al-‘arabiyyah, 1419 H], hlm. 130. Dan ahmad ibn hajar ibn
muhammad al abu thami, muhammad ibn abdul wahhab, kairo, dar al syari’ah, 2004, cet. I, hlm.
15.
3 Syekh Muhammad ibn humaid an najd, as suhubul wabilah ‘ala dharaih al hanabilah,
makhtabah al imam ahmad, cet I, hlm. 272.

5
Ketidak cocokan muhammad dengan ayahnya berlanjut hingga ia dewasa
dan mulai menyebarkan ajarannya. Muhammad menganggap ayahnya terlalu
berlebihan atas mengikuti ajaran sufiyah dan berlebihan dalam mencintai para
orang-orang sholih.4 Bukan hanya dari kalangan masyarak yang menentang
muhammad bin abdul wahhab. Bahkan para keluarga seperti kakak kandungnya
sendiri juga menentang ajaran yang di sebarkan oleh muhammad bin abdul
wahhab. kakak kandung muhammad bin abdul wahhab adalah syeikh sulaiman
bin abdul wahhab bahkan ia juga menulis dua kitab untuk bantahan atas adiknya
muhammad bin abdul wahhab. Bantahan pertama di beri nama al shawa’iq al
ilahiyyah fi al radd ‘ala wahabiyah dan kedua di beri nama fashl al khitab fi al
raddd ‘ala muhammad bin abdl wahhab. Karena banyak yang menentang
ajarannya maka muhammd bin abdul wahhab lebih memilih berdakwah dengan
sembunyi-sembunyi. tidak cuman saudaranya, paraa u’ulama’ juga menentang
ajarannya. Diantara para u’lama’ adalah gurunya sendiri yaitu syeikh muhammad
bin sulaiman al-kurdi pengarang hasyiah syarh ibnu hajar a’la bafallah.5

B. Kemunculan wahabi

Golongan wahabi adalah pengikut muhammad bin abdul wahhab, sebuah


gerakan yang muncul pada masa pemerintahan sultan salim III [1204-1222 H].
gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat islam dari
kesyirikan. Pengikut muhammad bin abdul wahhab menganggap bahwasannya
manusia selama 600 tahun berada dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai
mujaddid yang memperbarui agama mereka.

Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja sa’ud raja adir’iyah, pada
tahun 1217 H. muhammad bin abdul wahhab bersama pengikutnya menguasai
kota dhaif setelah sebelumnya mereka membunuh seluruh penduduknya. Tidak
ada yang selamaat kecuali beberapa orang. Mereka bunuh semua penduduk
yang ada di thoif entah itu laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan bayi
sekalipun mereka bunuh. Mereka keluarkan Orang-orang yang ada di dalam

4 Ahmad ibn hajar ibn Muhammad al abu thami, Muhammad ibn abd al wahhab, hlm. 19-20.
5 Syekh ahmad zaini dahlan, fitnah al-wahabiyah, hlm. 8-9.

6
rumah bahkan orang-orang yang sholat di masjid juga mereka keluarkan dan
mereka bantai, harta mereka di rampas dan mereka musnahkan kitab-kitab yang
ada sehingga berserakan di jalan.6

Dari thaif kemudian mereka memperluas kekuasaan ke beberapa kota


seperti makkah, madinah, jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga pada akhirnya
pada tahun 1226 H sultan muhammad khan II turun tangan dengan memerintah
raja mesir muhammad ali basya untuk membendung gerakan wahabi ini. Dengan
kekuatan pasukannya dan kegigihan raja muhammad ali basyam, mereka dapat
mengambil kekuasaan kota thaif, makkah, madinah, jeddah dari kekuasaan
golongan wahabi ini.7

C. Asal-usul istilah wahabi dan salafi

Serig kali istilah salafi dan wahabi menjadi subjek diskusi di dalam
komunitas muslim di luar sana. Namun, penting untuk diketahui bahwa kedua
istilah ini sering digunakan secara bersamaan di luar sana bahkan memiliki
kesamaan. Meskipun demikian, ada nuansa berbeda yang bisa di identifikasi:

● Salafi berasal dari bahasa arab yang berarti “ pendahulu” atau

“generasi terdahulu”. Salafi menekankan pengembalian faham


islam sesuai generasi islam awal, salaf as-sholih.

● Istilah wahabi di ambil dari nama ayah pendiri wahabi itu sendiri

yaitu syaikh abdul wahhab.

● Salafi menekankan pengambilan kepada sumber-sumber otoritatif

dalam islam, yaitu quran dan hadits dengan mengikuti


pemahaman salaf as-sholih.

6 Syekh ahmad zaini dahlan, ummara’ al-balad al-haram, ad darul muttahidah, hlm. 297-298
7 Syekh ahmad zaini dahlan. Fitnah al-wahabiyah.

7
Sebagian kalangan tidak menyukai dengan istilah wahabi dan lebih suka
dengan istilah salafi. Salah satu alasannya adalah, penamaan wahabi sendiri
dinisbatkan kepada nama ayahnya yaitu abdul wahhab. penisbatan ini menurut
mereka keliru dalam segi bahasa karena, ayahnya sendiri tidak pernah
menyebarkan dakwah ini.8

Menurut mereka salafi adalah aswaja itu sendiri. Oleh karena itu mereka
menyamakan istilah aswaja dengan salafi. Seperti sabda nabi SAW bahwasannya
dari beberapa golongan ummatku hanya satu yang selamat yaitu golongan yang
mengikuti ahlussunnah wal jama’ah.Landasan mereka berpijak pada
ittiba’ussunnah [mengikut sunnah] dan mengikuti apa yang dibawakan nabi baik
tentang aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlaq dan selalu menyertai
jama’ah kaum muslimin. Maka definisi ahlussunnah wal jama’ah tidak keluar dari
definisi salaf menurut mereka.9

Namun mengeklaim bahwasannya salafi adalah madzhab juga kurang


tepat karena, dari kurun waktu yang di berkahi dalam agama islam tidak ada
madzhab yang diberi nama “salafi”. ini merupakan bentuk fanatisme dan juga
tidak masuk dalam kategori ittiba’ seperti yang diharapkan.10

8 Sa’id ramadhan al-buthi dalam salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhab islami
hlm. 293
9 Abdullah bin abdul hamid al-atsar, al-wajiz fi aqidah al-salaf al-shalih, Saudi arabi, 1422 H, hlm.
135.
10 Salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhabi islami, hlm. 272-273.

8
9
D. Doktrin-doktrin wahabi-salafi
1. Pertama: Tauhid versi mereka; tauhid uluhiyah,
tauhid rububiyah dan tauhid asma was-shifah.
Tauhid uluhiyah adalah senjata andalan untuk
menggempur yang dianggap TBC. Tauhid ala Aswaja
yang berdalil naqli + aqli dipandang sesat.
2. Kembali Al-Qur’an dan Sunnah. Doktrin ini
melahirkan simplifikasi dengan penafsiran skriptual
yang ekstrim dan radikal.
3. Al-Wala’ wal Bara’ (kesetiaan dan penglepasan).
Kesetiaan dengan doktrin dan kelompoknya tanpa
reserve. Permusuhan dengan kelompok yang
berbeda meskipun masih saudaranya.
4. Ibnul Wahhab memandang kelompok Islam lain
sebagai kafir dan mencaci Syeikh Sulaiman bin
Sahim d
5. engan kata-kata kotor seperti ternak (Ar-Rasaa’il as-
Syakhsiyyah li al- Imam as-Syaikh Muhammad Abdul
Wahhab surat ke 34, hlm.
6. pengingkaran sejarah kelahiran sektenya yang
berdarah-darah atas sokongan Barat (Inggeris).
Sejarah yang telah ditulis oleh ulama mainstream
sekelas Syeikh Zaini Dahlan (Fitnah al-Wahhabiyyah)
dan mayoritas sarjana Barat mereka ingkari.
7. ogah disebut Wahabi dan mengalihkan nama Wahabi
kepada Abdul Wahab bin Rustum Al-Wahbi (tanpa
huruf a antara huruf h dan b).

Meskipun ada yang enjoy dengan nama Wahabi


seperti pentholan mereka, Syeikh Abdul Aziz ibnu
Baz, dalam kitab Fatawa ‘Ala ad-Darb, ‫هذا لقب مشهور‬

10
‫ لعلماءالتوحید ۔۔۔۔الشیخ االمام محمد بن عبدالوهاب رحمة هللا علیه۔‬. Syeikh
Utsaimin juga memuji M Ibn Abdul Wahhab (Fatawa
war Rasa’il 3/no. 60).

8.mengesahkan kultus individu dan estafet


klan Saud jadi raja nama kerajaan monarchi
yang tanpa dewan syura berbeda dengan yang
dicontohkan oleh khulafa’rasyidin

9. Orang mati tidak bisa menerima amal orang


hidup dengan dalil (An-Najm 39). Tetapi
mereka jalani salat jenazah untuk membantu
orang mati atau membayarkan hutang si
mayat dengan ta’wil itu semua hasil dari
amalnya sendiri.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Dari apa yang kita bahas pada kesempatan kali ini, bisa kita simpulkan
bahwasannya penjelasan-penjelasan di atas bisa kita gunakan sebagai asumsi

11
dasar di karenakan banyaknya versi-versi sejarah dan banyaknya pendapata-
pendapat ulama’ yang berbeda akan sejarah terbentuknya wahabi

DAFTAR PUSTAKA

1. Islamiyyah laa wahabiyya [tanpa kota: tanpa nama penerbiat, tanpa


tahun].

12
2. [Riyadh: al-mamlakah as-su’udiyyah al-‘arabiyyah, Abdullah bin
Abdurrahman bin shalih alu basyam, ‘ulama’ najd khilad tsamaniyati
qurun 1419 H]
3. as suhubul wabilah ‘ala dharaih al hanabilah, Syekh Muhammad ibn
humaid an najd ,makhtabah al imam ahmad, cet I,
4. Muhammad ibn abd al wahhab, Ahmad ibn hajar ibn Muhammad al abu
thami
5. ummara’ al-balad al-haram, ad darul muttahidah, Syekh ahmad zaini
dahlan
6. Fitnah al-wahabiyah. Syekh ahmad zaini dahlan
7. salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhab islami. Sa’id
ramadhan al-buthi
8. al-wajiz fi aqidah al-salaf al-shalih, Saudi arabi, Abdullah bin abdul hamid
al-atsar
9. Salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhabi islami.

13

Anda mungkin juga menyukai