SEJARAH WAHABI
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Tarikh Tasyri’
Muhadir Pengampu: Eko Wahid B, M. Pd. I
Di Susun Oleh:
Juni Ardi Harwansyah
M. Hasan Mu’min
M. Wildan A.D
17 januari 2024
penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan pembahasan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
BAB III 9
PENUTUP 9
Kesimpulan: 9
DAFTAR PUSTAKA 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bisa kita fahami seksama bahwasannya wahabi adalah faham islam garis
keras. Seringkali argumennya tidak sesuai dengan ajaran aswaja. Di dalam
kehidupan kita seringkali masik kebingungan tentang akar tunggal atau asal
muasal keberadaan wahabi ini, para u’lama’ banyak sekali simpang siur atau
perbedaan faham dalam menjelaskan sejarah wahabi, bahkan di dalam kalangan
ulama’ sunni sekalipun.
Oleh karena itu kami disini akan sedikit membuka jalan bagi teman-teman
dalam menelusuri tarikh islam. Khususnya pada kesempatan kali ini kami akan
menjelaskan sejarah dari pada golongan wahhabi.
B. Rumusan masalah
4
1) Agar tidak salah sasaran terhadap pendiri wahabi di karenakan banyak
sekali ke rancauan pada hal ini
2) Melihat para meter pergerakan muhammad bin abdul wahhab
3) Memahami apa saja yang memengaruhi munculnya wahhabi
4) Agar tidak salah faham mengenai kedua istilah itu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muhammad bin abdul wahhab
5
Ketidak cocokan muhammad dengan ayahnya berlanjut hingga ia dewasa
dan mulai menyebarkan ajarannya. Muhammad menganggap ayahnya terlalu
berlebihan atas mengikuti ajaran sufiyah dan berlebihan dalam mencintai para
orang-orang sholih.4 Bukan hanya dari kalangan masyarak yang menentang
muhammad bin abdul wahhab. Bahkan para keluarga seperti kakak kandungnya
sendiri juga menentang ajaran yang di sebarkan oleh muhammad bin abdul
wahhab. kakak kandung muhammad bin abdul wahhab adalah syeikh sulaiman
bin abdul wahhab bahkan ia juga menulis dua kitab untuk bantahan atas adiknya
muhammad bin abdul wahhab. Bantahan pertama di beri nama al shawa’iq al
ilahiyyah fi al radd ‘ala wahabiyah dan kedua di beri nama fashl al khitab fi al
raddd ‘ala muhammad bin abdl wahhab. Karena banyak yang menentang
ajarannya maka muhammd bin abdul wahhab lebih memilih berdakwah dengan
sembunyi-sembunyi. tidak cuman saudaranya, paraa u’ulama’ juga menentang
ajarannya. Diantara para u’lama’ adalah gurunya sendiri yaitu syeikh muhammad
bin sulaiman al-kurdi pengarang hasyiah syarh ibnu hajar a’la bafallah.5
B. Kemunculan wahabi
Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja sa’ud raja adir’iyah, pada
tahun 1217 H. muhammad bin abdul wahhab bersama pengikutnya menguasai
kota dhaif setelah sebelumnya mereka membunuh seluruh penduduknya. Tidak
ada yang selamaat kecuali beberapa orang. Mereka bunuh semua penduduk
yang ada di thoif entah itu laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan bayi
sekalipun mereka bunuh. Mereka keluarkan Orang-orang yang ada di dalam
4 Ahmad ibn hajar ibn Muhammad al abu thami, Muhammad ibn abd al wahhab, hlm. 19-20.
5 Syekh ahmad zaini dahlan, fitnah al-wahabiyah, hlm. 8-9.
6
rumah bahkan orang-orang yang sholat di masjid juga mereka keluarkan dan
mereka bantai, harta mereka di rampas dan mereka musnahkan kitab-kitab yang
ada sehingga berserakan di jalan.6
Serig kali istilah salafi dan wahabi menjadi subjek diskusi di dalam
komunitas muslim di luar sana. Namun, penting untuk diketahui bahwa kedua
istilah ini sering digunakan secara bersamaan di luar sana bahkan memiliki
kesamaan. Meskipun demikian, ada nuansa berbeda yang bisa di identifikasi:
● Istilah wahabi di ambil dari nama ayah pendiri wahabi itu sendiri
6 Syekh ahmad zaini dahlan, ummara’ al-balad al-haram, ad darul muttahidah, hlm. 297-298
7 Syekh ahmad zaini dahlan. Fitnah al-wahabiyah.
7
Sebagian kalangan tidak menyukai dengan istilah wahabi dan lebih suka
dengan istilah salafi. Salah satu alasannya adalah, penamaan wahabi sendiri
dinisbatkan kepada nama ayahnya yaitu abdul wahhab. penisbatan ini menurut
mereka keliru dalam segi bahasa karena, ayahnya sendiri tidak pernah
menyebarkan dakwah ini.8
Menurut mereka salafi adalah aswaja itu sendiri. Oleh karena itu mereka
menyamakan istilah aswaja dengan salafi. Seperti sabda nabi SAW bahwasannya
dari beberapa golongan ummatku hanya satu yang selamat yaitu golongan yang
mengikuti ahlussunnah wal jama’ah.Landasan mereka berpijak pada
ittiba’ussunnah [mengikut sunnah] dan mengikuti apa yang dibawakan nabi baik
tentang aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlaq dan selalu menyertai
jama’ah kaum muslimin. Maka definisi ahlussunnah wal jama’ah tidak keluar dari
definisi salaf menurut mereka.9
8 Sa’id ramadhan al-buthi dalam salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhab islami
hlm. 293
9 Abdullah bin abdul hamid al-atsar, al-wajiz fi aqidah al-salaf al-shalih, Saudi arabi, 1422 H, hlm.
135.
10 Salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhabi islami, hlm. 272-273.
8
9
D. Doktrin-doktrin wahabi-salafi
1. Pertama: Tauhid versi mereka; tauhid uluhiyah,
tauhid rububiyah dan tauhid asma was-shifah.
Tauhid uluhiyah adalah senjata andalan untuk
menggempur yang dianggap TBC. Tauhid ala Aswaja
yang berdalil naqli + aqli dipandang sesat.
2. Kembali Al-Qur’an dan Sunnah. Doktrin ini
melahirkan simplifikasi dengan penafsiran skriptual
yang ekstrim dan radikal.
3. Al-Wala’ wal Bara’ (kesetiaan dan penglepasan).
Kesetiaan dengan doktrin dan kelompoknya tanpa
reserve. Permusuhan dengan kelompok yang
berbeda meskipun masih saudaranya.
4. Ibnul Wahhab memandang kelompok Islam lain
sebagai kafir dan mencaci Syeikh Sulaiman bin
Sahim d
5. engan kata-kata kotor seperti ternak (Ar-Rasaa’il as-
Syakhsiyyah li al- Imam as-Syaikh Muhammad Abdul
Wahhab surat ke 34, hlm.
6. pengingkaran sejarah kelahiran sektenya yang
berdarah-darah atas sokongan Barat (Inggeris).
Sejarah yang telah ditulis oleh ulama mainstream
sekelas Syeikh Zaini Dahlan (Fitnah al-Wahhabiyyah)
dan mayoritas sarjana Barat mereka ingkari.
7. ogah disebut Wahabi dan mengalihkan nama Wahabi
kepada Abdul Wahab bin Rustum Al-Wahbi (tanpa
huruf a antara huruf h dan b).
10
لعلماءالتوحید ۔۔۔۔الشیخ االمام محمد بن عبدالوهاب رحمة هللا علیه۔. Syeikh
Utsaimin juga memuji M Ibn Abdul Wahhab (Fatawa
war Rasa’il 3/no. 60).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Dari apa yang kita bahas pada kesempatan kali ini, bisa kita simpulkan
bahwasannya penjelasan-penjelasan di atas bisa kita gunakan sebagai asumsi
11
dasar di karenakan banyaknya versi-versi sejarah dan banyaknya pendapata-
pendapat ulama’ yang berbeda akan sejarah terbentuknya wahabi
DAFTAR PUSTAKA
12
2. [Riyadh: al-mamlakah as-su’udiyyah al-‘arabiyyah, Abdullah bin
Abdurrahman bin shalih alu basyam, ‘ulama’ najd khilad tsamaniyati
qurun 1419 H]
3. as suhubul wabilah ‘ala dharaih al hanabilah, Syekh Muhammad ibn
humaid an najd ,makhtabah al imam ahmad, cet I,
4. Muhammad ibn abd al wahhab, Ahmad ibn hajar ibn Muhammad al abu
thami
5. ummara’ al-balad al-haram, ad darul muttahidah, Syekh ahmad zaini
dahlan
6. Fitnah al-wahabiyah. Syekh ahmad zaini dahlan
7. salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhab islami. Sa’id
ramadhan al-buthi
8. al-wajiz fi aqidah al-salaf al-shalih, Saudi arabi, Abdullah bin abdul hamid
al-atsar
9. Salafiyyah marhalah zamaniyyah mubarakah la madzhabi islami.
13