BAHASA INDONESIA
“TEKS BERITA”
KELAS 7
2. Kompetensi Awal
Fase Capaian
Fase D
Pembelajaran (CP)
Elemen/Domain CP Berita
Pengetahuan dan/atau 1. Menuliskan dan melaporkan berita
keterampilan atau 2. Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
kompetensi prasyarat 3. Kalimat efektif
Materi 1. Teks Berita
2. Fakta
3. Opini
4. Kalimat tunggal
5. Kalimat Konjungsi
6. Adiksimba
KOMPONEN INTI
8. Tujuan Pembelajaran 1. Memahamidanmenganalisis informasi isi dalam
teksBeritamelaluikegiatanmenyimak
2. Mengidentifikasistruktur dankaidah bahasa teks Berita
dengantepat
3. MenyajikanteksBeritaberkaitan dengan lingkungn sekitar
4. Menulis gagasandalambentuk teks Berita
9. Pemahaman Bermakna 1. Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis
mengidentifikasi struktur teks Berita
2. Peserta didik secara mandiri berkreasi menulis sebuah
teks Beritadan mennyajikan teks Berita secara tertulis
dan/atau lisan
Kegiatan Penutup
9. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan &
merefleksi materi yang telah diajarkan
10. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
11. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
Kegiatan Kedua (5 JP @40 Menit)
13. Persiapan Pembelajaran 1. Menyiapkan laptop dan LCD projector
2. Menyiapkan video penyajian teks Berita dan/atau
contoh teks Berita
14. Kegiatan Pembelajaran Apersepsi
1. Guru menyapa peserta didik, memberikan salam,
menanyakan kabar mereka
Assalamualaikum, selamat pagi anak- anak
Bagaimana kabar kalian hari ini?
2. Guru mengajak Peserta didik untuk mengingat
kembali materi teks Beritapertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti
3. Guru mengajak peserta didik untuk melanjutkan
diskusi pada perteuan sebelumnya.
4. Peserta didik melakukan presentasi sesuai dengan
kelompoknya
5. Peserta didik menanggapi hasil presentasi kelompok
lain.
Kegiatan Penutup
6. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan &
merefleksi materi informasi isi pada “teks Berita”
7. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
8. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
Kegiatan Ketiga (3 JP @40 Menit)
15. Persiapan Pembelajaran 1. Menyiapkan laptop dan LCD projector
2. Menyiapkan teks Berita dan/atau contoh teks Berita
16. Kegiatan Pembelajaran Apersepsi
1. Guru menyapa peserta didik, memberikan salam,
menanyakan kabar mereka
Assalamualaikum, selamat pagi anak- anak
Bagaimana kabar kalian hari ini?
2. Guru mengajak Peserta didik untuk mengingat
kembali materi teks Beritapertemuan sebelumnya.
3. Peserta didik diminta membaca teks Berita yang
disediakan (LKPD A2) dengan identifikasi struktur
dan kaidah kebahasaan yang benar
Kegiatan Inti
4. Peserta didik menyimak bersama-sama dengan
mengidentifikasi informasi yang ada pada teks
5. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi
struktur dan kaidah kebahasaan dari teks Berita yang
disediakan
6. Peserta didik menuliskan hasil diskus
mengidentifikasi struktur dan kebahasaan dari teks
berita menggunakan LKPD A2
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan di
depan kelas.
Kegiatan Penutup
8. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan &
merefleksi materi yang telah diajarkan
9. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
10. Menutup pelajaran dengan mengucap salam
23. Asesmen
Target Penilaian Individu
Jenis Asesmen Tertulis
LAMPIRAN
26. Lembar Kerja Peserta Terlampir
didik
29. Daftar Pustaka Subarna, Rakhma, dkk. 2021. Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbudristek.
Dewayani, Sofie, dkk. 2021. Buku Pnduan Guru Bahasa
Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbudristek.
Kompetensi Dasar:
Menelaah informasi isi dari teks Beritatentang lingkungan di sekitar
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Mengidentifikasi bagian informasi pada teks Berita yang disajikan.
Nama Kelompok
Anggota Kelompok 1
2
3
4
5
Kelas
Bacalah dengan teliti teks berikut sebelum kalian mengisi tabel yang telah disediakan!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A.2
Kompetensi Dasar:
Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks Berita
Nama Kelompok
Anggota 1.
2.
3.
4.
Kelas
PERHATIKAN 3 JENIS PENYAJIAN TEKS BERITA BERIKUT!
1. Teks Berita Online
2. Teks Beita Cetak
3. Berita Audiovisual
Unsur Teks Teks pada Majalah Teks pada Harian Teks Skrip pada
No
Berita Digital Nuansa Kompas Cetak Berita TVRI
1 Judul Berita
2 Teras Berita
3 Isi Berita
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A.3
Sekolah : SMP NEGERI 1 JAKENAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas /Semester : VII / II
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur kebahasaan pada teks berita yang disediakan.
B. Tugas Mandiri
Isilah identitas kamu pada kolom berikut!
Nama
No Urut
Kelas
Bacalah teks berikut!
Isilah Tabel berikut berdasarkan teks berita di atas!
2 Kalimat Majemuk
3 Konjungsi Kronoligis
4 Konjungsi Kausalitas
5 Kaata Ganti
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A.4
B. Tugas Mandiri
TEMA :
…………………………………………………………………………………………………….
JUDUL BERITA :
……………………………………………………………………………………….
…………………………………..…………………………………..
…………………………………..…………………………………..
…………………………………..…………………………………..…….
Teks berita pada dasarnya merupakan salah satu teks dalam materi bahasa Indonesia yang ada di
sekolah. Yang mana teks berita dapat dipahami sebagai teks laporan yang menyampaikan suatu
peristiwa, kejadian, atau informasi yang sudah atau sedang terjadi. Meskipun begitu, teks berita
tidak selalu disampaikan dalam wujud teks saja. Teks berita bisa juga disuguhkan melalui media
lisan kepada para pendengarnya, salah satu contoh bentuk teks berita berupa media lisan adalah
program-program berita di televisi dan internet.
Berdasarkan Explore Bahasa Indonesia (2019) yang ditulis oleh Erwan Rachmat, bahwa tidak
semua peristiwa bisa menjadi sebuah berita. Seiring berkembangnya dunia, ada beberapa kriteria
yang diyakini untuk sebuah peristiwa layak disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
Beberapa kriteria peristiwa yang bisa dibuat berita, yaitu aktual (terjadi baru-baru ini), faktual
(berdasarkan fakta), penting, menarik, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Misalnya saja, Kita pasti pernah mendengar berita tentang bencana tsunami di Aceh yang terjadi
pada tahun 2004. Berita tersebut secara kriteria sudah tidak memiliki nilai aktual, hal itu
dikarenakan peristiwa tsunami yang melanda Aceh sudah lama berlalu. Sementara itu, kriteria
yang kedua bahwa berita harus faktual. Sebuah fiksi seperti film atau fiksi tidak bisa dijadikan
berita, hal itu dikarenakan tidak berangkat dari kejadian yang benar-benar terjadi.
Kemudian, sebuah teks berita seharusnya disusun dengan menggunakan rumus 5W + 1H. 5W +
1H sendiri merupakan beberapa pertanyaan dasar yang meliputi what, who, where, when, why,
dan how. Dalam bahasa Indonesia, rumus 5W + 1H biasa disebut dengan istilah ADIKSIMBA.
ADIKSIMBA memiliki arti yang sama dengan 5W + 1H, yaitu apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana..
Dengan menaati tiga kriteria berita menurut Erwan Rachmat dan memahami unsur teks berita
(ADIKSIMBA atau 5W + 1H), maka Kamu sudah dapat membentuk struktur teks berita.
Struktur teks berita menjadi penting dikarenakan sebagai salah satu pola pengembangan teks
berita menjadi kesatuan yang utuh.
Nah, berikut ini adalah tiga struktur teks berita yang penting untuk diperhatikan sebelum
menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian menjadi sebuah berita, diantaranya yaitu:
1. Orientasi Berita
Bagian atau struktur pertama teks berita adalah orientasi berita. Orientasi berita biasanya dan
selalu berada di bagian awal paragraf teks berita, yang mana memiliki fungsi sebagai bagian
pembuka. Orientasi berita sendiri dapat diartikan sebagai bagian dari teks berita yang berisi
pengenalan terkait masalah atau peristiwa yang akan dibahas dalam sebuah berita.
Pada bagian ini, seorang penulis yang ingin membuat teks berita dapat menjelaskan informasi
awal mengenai peristiwa. Tujuan dari orientasi berita adalah membuat pembaca dapat
mengetahui informasi atau peristiwa apa yang akan dibaca pada bagian teks selanjutnya. Oleh
karena itu, orientasi berita harus disusun dengan menarik dan mampu memberikan gambaran
tentang informasi yang ditulis. Hal ini menjadi penentu pembaca untuk melanjutkan membaca
teks berita atau tidak.
2. Peristiwa
Bagian atau struktur kedua dari teks berita yang perlu Kamu perhatikan adalah peristiwa. Pada
bagian ini, penulis bisa menceritakan dan mendeskripsikan tentang peristiwa atau kejadian
kepada pembaca. Cerita dan penjelasan dapat disajikan secara detail dan lengkap serta sesuai
dengan urutan waktu atau kronologis.
Selain itu, informasi yang dijelaskan dan diceritakan oleh penulis telah melalui proses verifikasi
sehingga dapat dipastikan kebenaran dan validitasnya. Apabila sebuah berita tidak benar-benar
memiliki nilai validitas, maka bisa jadi sebuah berita dapat menimbulkan miskomunikasi dan
disinformasi, bahkan juga dapat membuat kerugian untuk beberapa pihak.
Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan terkait pertanyaan dari unsur mengapa dan
bagaimana. Oleh karena itu, selain menyampaikan informasi terkait peristiwa secara detail, urut,
dan valid, penulis juga harus memiliki kemampuan menulis cerita yang baik, supaya pembaca
dapat menikmati berita yang disajikan.
3. Sumber Berita
Bagian atau struktur dari teks berita yang ketiga yaitu mencantumkan atau menyebutkan sumber
berita. Secara umum, sumber berita biasanya berasal dari proses wawancara dan aktivitas
reportase yang dilakukan oleh reporter atau penulis berita. Reporter dapat menempatkan bagian
sumber berita di awal berita atau bisa juga di akhir berita.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan sumber berita adalah dengan meliput
siaran pers. Selain itu, reporter juga bisa melakukan tanya jawab secara langsung kepada para
narasumber atau para ahli. Apabila masih dibutuhkan sumber pendukung, reporter bisa mengutip
dari laporan, data statistik, surat, hingga berbagai dokumen resmi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Contoh penulisan sumber berita di beberapa media daring nasional yaitu, “Yogyakarta,
Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah.”
Nah, berikut ini adalah penjelasan dari empat bagian struktur teks berita kompleks, diantaranya
yaitu:
1. Judul (Headline)
Dalam struktur teks berita kompleks, bagian awal teks berisi judul berita. Adanya judul dalam
sebuah teks berita memiliki peran sangat penting karena dapat digunakan untuk memikat
pembaca agar tertarik membaca isi dari teks berita. Hal itu dikarenakan, judul merupakan salah
satu bagian dari teks berita yang dilihat pertama kali oleh pembaca.
Bagi Kamu yang ingin menulis sebuah teks berita, ada baiknya untuk membuat judul yang
menarik sehingga dapat memunculkan rasa penasaran dari para pembaca. Sebuah judul dapat
dikatakan baik apabila mampu mendeskripsikan isi dari keseluruhan teks berita.
Selain judul teks berita, kepala berita atau teras berita juga bisa jadi penentu seorang pembaca
hendak melanjutkan atau tidak aktivitas membaca beritanya. Oleh karena itu, setelah berhasil
membuat judul yang menarik, Kamu dapat melanjutkan dengan membuat kepala atau teras
dengan menarik juga.
Beberapa orang yang sudah lama terjun di dunia reportase atau jurnalistik menganggap bahwa
kepala berita atau teras berita sebagai “pelatuk berita”.
Pada bagian ini, Kamu dapat menjelaskan unsur 5W + 1H atau ADiKSiMBa dari sebuah teks
berita yang meliputi pertanyaan pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Selain itu,
tubuh berita biasanya juga memuat latar belakang atau alasan suatu peristiwa secara menyeluruh.
4. Ekor Berita
Bagian atau struktur teks berita yang terakhir adalah ekor berita. Ekor berita sendiri memiliki
fungsi untuk memberikan informasi tambahan atau pendukung kepada pembaca. Namun, bagian
ini opsional, boleh ada dan boleh tidak ada. Jika ekor berita tidak dicantumkan dalam sebuah teks
berita, maka tidak akan memberikan pengaruh terhadap isi atau pokok dari teks berita.
Contoh penggunaan bahasa standar dan baku: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby
wisma atlet.
Contoh penggunaan kalimat langsung: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini
kami terus mengembangkan kasusnya,” tutur Sadino.
Contoh: Merasa terpedaya, para korban investasi bodong melapor ke pihak kepolisian.
Contoh penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: … kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo saat dihubungi Minggu (8/10/2021)
Jakarta, CNN Indonesia — Penelitian data awal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menunjukkan Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular ketimbang Delta dan dapat
melemahkan vaksin yang ada saat ini.
“Berdasarkan data yang ada saat ini, Omicron kemungkinan bakal mengalahkan varian Delta di
tempat di mana terjadi penularan antar-masyarakat,” demikian pernyataan WHO yang dikutip
AFP, Minggu (12/12).
Merujuk pada data yang dihimpun WHO, saat ini Omicron sudah menyebar di 63 negara.
Mereka melihat Omicron cepat menyebar di Afrika Selatan, di mana varian Delta tak
mendominasi.
Namun, mereka juga mencatat penyebaran cepat Covid-19 varian Omicron di Inggris, yang
kasusnya secara keseluruhan sebenarnya masih didominasi Delta.
Meski demikian, WHO menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih kurang. Mereka pun
belum dapat memastikan tingkat penularan Omicron tinggi karena lebih mudah menembus
respons imun atau memang lebih cepat menular.
Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa data awal menunjukkan Omicron menyebabkan
“pengurangan efikasi vaksin terjadi infeksi dan penularan [Covid-19].”
Terlepas dari temuan tersebut, WHO menekankan bahwa infeksi virus corona varian Omicron
sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan. Mereka masih mengumpulkan data untuk
menentukan tingkat keparahan klinis Omicron.
Penelitian ini masih terus dilakukan setelah Afrika Selatan melaporkan temuan varian baru
tersebut ke WHO pada 24 November lalu.
Sejak saat itu, banyak pakar memang menyebut Omicron lebih cepat menular dan kemungkinan
dapat melemahkan vaksin yang sudah ada saat ini.
Kendati demikian, sejumlah produsen vaksin menyatakan bahwa suntikan mereka masih efektif
melawan Omicron. Pfizer/BioNTech bahkan menyebut tiga dosis vaksin mereka efektif
menangkal varian baru itu.
(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211213002956-134-733121/who-
omicron-lebih-cepat-menular-daripada-delta-lemahkan-vaksin)
Lampiran Assesmen
LEMBAR PENILAIAN GURU
IDENTIFIKASI TEKS BERITA
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Kelas :
INDIKATOR SKOR
Kelengkapan elemen
Ketepatan Jawaban
Ketepatan Penulisan Kalimat
Kriteria Skor
1 = Rendah
2 = Cukup
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Baik Sekali
LEMBAR PENILAIAN DIRI SENDIRI/TEMAN SEJAWAT
IDENTIFIKASI TEKS BERITA
Nama:
Kelas:
LEMBAR PENILAIAN
MENULIS TEKS BERITA
Nama Siswa :
Kelas :
INDIKATOR SKOR
Kelengkapan Struktur
Pemilihan kata/Diksi
Kesinambungan Kalimat dan/atau Paragraf
Orisinalitias
Kriteria Skor
1 = Rendah 3 = Sedang 5 = Baik Sekali
2 = Cukup 4 = Baik
CATATAN ANEKDOT GURU
Nama Siswa :
Kelas :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………