Essay Didan Supervisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PENGGUNAAN

CHROMEBOOK TERHADAP PROSES SUPERVISI OLEH KEPALA


SEKOLAH DI SDN 2 DEWASARI TAHUN 2023/2024 SEMESTER
GANJIL
Esai ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Mata Kuliah
Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu: Bapak Drs. H. Hasanudin, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Moch Didan Denadi NPM: 2103003909

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEMESTER 5-A
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
TAHUN AKADEMIK 2023
Jln. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1, Cijeungjing, Dewasari, Kec. Ciamis, Kab. Ciamis, Jawa Barat 46271
PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PENGGUNAAN
CHROMEBOOK TERHADAP PROSES SUPERVISI OLEH KEPALA
SEKOLAH DI SDN 2 DEWASARI TAHUN 2023/2024 SEMESTER
GANJIL

Moch Didan Denadi

mochdidan2018@gmail.com

Fakultas Tarbiyah – Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis

Pendahuluan

Dalam menghadapi era digital yang semakin mengintensif, penggunaan teknologi


dalam dunia pendidikan menjadi suatu keharusan. Sebagai penulis yang tertarik pada
dinamika pendidikan di SDN 2 Dewasari, keberlanjutan dan efektivitas proses pendidikan
menjadi fokus utama. Salah satu aspek penting yang mendapat sorotan adalah penggunaan
chromebook dalam proses supervisi oleh kepala sekolah. Kemajuan teknologi, khususnya
keberadaan chromebook, menawarkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas supervisi di sekolah. Namun, seiring dengan kemajuan tersebut, timbul pula
sejumlah permasalahan yang perlu dicermati dan diatasi. Oleh karena itu, pembuatan esai ini
dilakukan untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terkait penggunaan chromebook
dalam konteks supervisi oleh kepala sekolah di SDN 2 Dewasari.

Alasan esai ini muncul dari kebutuhan untuk memahami sejauh mana chromebook
dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam mengelola dan meningkatkan kualitas
pengajaran di tingkat sekolah dasar. Dengan menyoroti proses supervisi, yang merupakan
fondasi bagi peningkatan kinerja guru dan hasil belajar siswa, penulis ingin memberikan
kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang integrasi teknologi dalam dunia pendidikan.
Pentingnya pembahasan masalah dan solusi terkait penggunaan chromebook dalam supervisi
juga didasarkan pada semakin kompleksnya tuntutan kurikulum dan tantangan dalam
mengelola lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, esai ini berupaya tidak hanya
mengidentifikasi masalah yang muncul tetapi juga menawarkan solusi konkret yang dapat
diterapkan oleh kepala sekolah dan stakeholder pendidikan lainnya.

2
Dengan pemahaman mendalam terhadap masalah dan solusi yang dapat diberikan,
maka esai ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi sekolah-sekolah lain yang
tengah atau berencana mengadopsi chromebook dalam proses supervisi. Selain itu, esai ini
diarahkan untuk memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan kebijakan
pendidikan yang lebih baik, sejalan dengan transformasi teknologi yang tak terelakkan dalam
dunia pendidikan.

Pembahasan

Pengertian Chromebook dan Peranannya dalam Supervisi

Sebelum memahami bagaimana chromebook dapat diterapkan dalam supervisi, penting


untuk memahami esensi chromebook. Chromebook adalah jenis laptop yang menjalankan
sistem operasi Chrome OS, dikembangkan oleh Google. Chromebook berbeda dari laptop
tradisional karena menggunakan sistem operasi berbasis web, memungkinkan akses cepat dan
mudah ke aplikasi dan software pendukung supervisi (John dalam Wiranata, 2022: 10). Untuk
membedakan dengan jelas antara chromebook dan laptop tradisional, maka perlu
mempertimbangkan dua fakta. Pertama, chromebook menggunakan sistem operasi milik,
Chrome OS. Chrome OS adalah produk Google yang merupakan modifikasi dari Chromium
OS, sebuah proyek sumber terbuka yang dapat diakses, dimodifikasi, dan dibangun oleh siapa
saja. Kedua, sistem operasi memiliki basis kode yang sama. Namun, Chrome OS memiliki
banyak fitur tambahan lainnya, didukung oleh pembaruan otomatis Google, dan hanya
berjalan pada perangkat keras yang secara khusus dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja
dan keamanan. Google adalah salah satu dari pengembang Chromium OS, sehingga dapat
dipahami bahwa mereka mengembangkan Chrome OS untuk konsumen umum. Ini karena
Chromium OS adalah sistem operasi terbuka dan menyambut siapa saja yang ingin
meningkatkan dan memperluasnya. Situs web resmi Chromium OS menyatakan bahwa
perbedaan paling signifikan antara Chromium OS dan Chrome OS adalah logo Chromium OS
berwarna biru, sedangkan logo Chrome OS memiliki tiga warna (hijau, kuning, dan merah)
dan muncul di sampul setiap chromebook (Chromium dalam Wiranata, 2022: 10-11).

Chromebook biasanya tidak memiliki banyak aplikasi. Karena semuanya dirancang


untuk diakses melalui internet (Saran dalam Wiranata, 2022: 11). Meskipun awalnya tidak
dirancang untuk tujuan rekreasi, Google kemudian mengembangkan Google Apps for
Education (GAFE), serangkaian perangkat lunak berbasis web untuk pengguna chromebook
(Wiranata, 2022: 11).

3
Pada intinya, penulis berpandangan bahwa chromebook merupakan jenis laptop yang
menjalankan sistem operasi Chrome OS, produk dari Google. Ada dua perbedaan utama
antara chromebook dan laptop tradisional. Salah satunya adalah menggunakan sistem operasi
berpemilik yang dikembangkan oleh Google (Chrome OS), dan yang lainnya berfokus pada
penggunaan online dengan penyimpanan lokal minimal. Chromebook juga memiliki basis
kode yang sama dengan Chromium OS, namun Chrome OS memiliki banyak fitur tambahan
yang didukung oleh pembaruan otomatis Google.

Supervisi dalam Konteks Pendidikan

Supervisi dalam pendidikan tidak hanya terbatas pada “pengawasan pada pengajaran”,
akan tetapi juga mencakup sejumlah kegiatan di seluruh lingkungan pendidikan. Kepala
sekolah, sebagai supervisor utama, memiliki peran krusial dalam membimbing, memberikan
dukungan, dan meningkatkan kinerja guru serta staf.

Banyak pandangan yang menyampaikan istilah supervisi. Dalam pendidikan istilah


supervisi sering disebut sebagai “supervision of instruction”, dalam bahasa Indonesia
supervisi pengajaran. Bila disebut istilah supervisi, banyak pembaca atau pendengar yang
memaknainya kepada bidang pengajaran, padahal supervisi itu ada pada tiap kegiatan dalam
pendidikan (Harahap dalam Nasution, 2021: 5). Pendapat Mulyasa mengenai supervisi secara
etimologis berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau
dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap
aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan (Mulyasa dalam Nasution, 2021: 5). Sependapat
dengan Sulistyorini, secara etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision”, yang
masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi, secara etimologis supervisi berarti
penglihatan dari atas. Sedangkan orang yang melakukan supervisi dinamakan supervisor.
Dalam pendidikan dinamakan supervisor pendidikan (Sulistyorini dalam Nasution, 2021: 5-
6).

Kedua pendapat ini berpandangan bahwa pengawasan dan supervisi merupakan dua
istilah yang merupakan terjemahan dari salah satu fungsi manajemen, yaitu fungsi
”controlling”. Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap makna kedua istilah ini. Di
satu sisi ada yang berpandangan bahwa kedua istilah ini sama makna dan pendekatannya.
Sedangkan di sisi lain ada yang mengatakan istilah pengawasan lebih bersifat otoriter,
sedangkan istilah supervisi lebih bersifat demokratis (Nasution, 2021: 6).

4
Adapun istilah-istilah yang biasa digunakan oleh instansi pemerintah, termasuk
Kementerian Pendidikan Nasional, antara lain: inspektorat, pengawas, penilik, dan
supervisor. Di tingkat pusat, fungsi pengawasan dilaksanakan oleh Inspektur Jenderal,
sementara di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota disebut dengan pengawas. Hanya saja
dalam perkembangan terakhir istilah yang banyak digunakan adalah pengawas. Sedangkan
orang-orang yang melakukan pengawasan disebut Pengawas/Supervisor/Penyelia. Sekalipun
berbagai istilah yang digunakan dalam menjalankan fungsi ”Controlling”, namun yang perlu
dipahami adalah fungsi pengawasan (controlling) itu sendiri dan cara pendekatannya serta
keterkaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya (Masaong dalam Nasution, 2021: 6).

Supervisi juga merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menasehati, mendidik,


membantu, dan bermusyarawah dengan guru agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan oleh guru. Hal ini dapat dilakukan pengawas sekolah/madrasah yang di
mana pengawas sedang melaksanakan tugas sesuai dengan wilayah kerjanya dan jadwal kerja
yang telah direncanakan. Namun kepala sekolah sebagai supervisor, dapat melakukan hal
yang sama dalam membantu berbagai kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh guru
dalam pelaksanaan pembelajaran (Nasution, 2021: 3-4). Sebagaimana Prasojo dan Sudiyono
mengemukan bahwa supervisi pendidikan dilakukan kepala sekolah, antara lain membimbing
dan membantu guru dalam pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
(Prasojo dan Sudiyono dalam Nasution, 2021: 4).

Penulis dapat menyimpulkan bahwa supervisi dalam pendidikan memiliki peran yang
penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Pengawas sekolah dan
kepala sekolah dapat saling melengkapi dalam melaksanakan tugas supervisi, walaupun
kepala sekolah sering kali lebih terlibat secara langsung dalam membantu guru mengatasi
kesulitan dan permasalahan dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa kepala sekolah
memiliki peran yang sangat penting sebagai supervisor dalam mendukung keberhasilan
proses pendidikan di sekolah.

Peran Kepala Sekolah dalam Supervisi

Adapun peran kepala sekolah dalam supervisi mencakup bimbingan, pembinaan,


motivasi, dan pengembangan keterampilan guru. Dalam pengawasan, kepala sekolah dapat
memberikan arahan yang bijaksana, membantu mengatasi kesulitan mengajar, dan
memastikan suasana kelas yang mendukung pembelajaran yang efektif.

5
Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan pendidikan
melalui perbaikan berkelanjutan dalam profesi guru. Dalam peran supervisinya, kepala
sekolah mempunyai peran yang sangat penting, yaitu diantaranya: a). membantu guru lebih
memahami masalah dan kebutuhan siswa serta membantu guru mengatasinya; b). membantu
guru mengatasi kesulitan mengajar; c). memberikan bimbingan bijaksana kepada guru baru;
d). membantu guru memperoleh keterampilan mengajar yang lebih baik melalui penggunaan
metode pengajaran yang berbeda sesuai dengan sifat materi; e). mendukung guru untuk
memastikan bahwa suasana kelas memberi semangat bagi siswa dan memperkaya
pengalaman belajar; f). membantu guru memahami pentingnya alat pelayanan; g).
membangun kelompok yang bermoral dan meningkatkan semangat kerja yang tinggi dalam
melaksanakan tugas sekolah di antara seluruh personel; h). memberikan pelayanan agar guru
dapat menggunakan seluruh potensinya dalam melaksanakan tugasnya; dan i). memberikan
kepemimpinan yang efektif dan demokratis (Soetopo & Soemanto dalam Nurkholis, 2021:
313-314).

Di sisi lain kepala sekolah dapat berperan sebagai motivator, artinya sebagai penggerak
dan pengarah perilaku personel dalam sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara
jelas tugas dan fungsi kepala sekolah dalam supervisi adalah: a). melaksanakan bimbingan,
pembinaan, motivasi, melayani para guru, dan tata usaha dalam pelaksanaan belajar
mengajar; b). mendorong meningkatkan kemampuan guru dan staf melalui penataran
pelatihan dan pendidikan lanjutan; dan c). secara kontinu membina dan mengevaluasi
pelaksanaan serta penerimaan tugas (Anizah & Maretta, 2021: 314).

Kepala sekolah juga melakukan supervisi yang berkaitan dengan penilaian kinerja
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah melakukan penilaian pelaksanaan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan tujuan agar mereka dapat bekerja dengan
baik. Dengan demikian, kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah tersebut dapat
terjamin. Selain itu, supervisi bermaksud untuk mendapatkan data kinerja tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan sebagai pertimbangan untuk pemberian reward and punishment.
Hasil supervisi juga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam pembinaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan agar bekerja lebih baik lagi. Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh
kepala sekolah, kaitannya dengan tugas pokok supervisi, yaitu merencanakan program
supervisi melaksanakan program supervisi dan menindaklanjuti program supervisi
(Suhardiman dalam Nurkholis, 2021: 314).

6
Penulis dapat menyimpulkan bahwa peran kepala sekolah dalam supervisi sangatlah
penting untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah tidak hanya mengelola
administrasi, tetapi juga membimbing, mendukung, dan memotivasi guru dan staf. Kepala
sekolah juga dapat berperan sebagai motivator untuk mendorong peningkatan kinerja melalui
pelatihan. Supervisi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga
mencakup evaluasi terhadap kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini
bertujuan untuk memastikan seluruh pegawai bekerja efektif, dalam mencapai tujuan
pendidikannya, serta dapat memberikan kontribusi maksimal sesuai potensinya. Oleh karena
itu, supervisi oleh kepala sekolah menjadi kunci untuk mencapai mutu pendidikan yang
optimal di sekolah.

Penggunaan Teknologi dalam Supervisi

Teknologi pendidikan merupakan alat yang dapat memperbaiki dan meningkatkan


kemampuan belajar manusia. Penggunaan teknologi, seperti chromebook dalam pendidikan
dapat memfasilitasi proses belajar mengajar, memberikan perubahan pada kurikulum, dan
memperluas makna kegiatan pembelajaran.

Teknologi merupakan salah satu alat yang memudahkan manusia dalam pekerjaannya,
khususnya dalam melaksanakan kegiatan supervisi dalam pendidikan. Menurut Nasution
(1984), teknologi dalam pendidikan adalah pengembangan dan penerapan sistem, teknik, dan
alat penilaian untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan belajar manusia. Teknologi
dalam pendidikan sebenarnya adalah suatu metode pengajaran yang tidak ditujukan khusus
untuk tujuan pendidikan, akan tetapi menggunakan alat-alat modern yang digunakan dalam
pendidikan, seperti radio, komputer, dan lain-lain. Danim (2010) menjelaskan bahwa istilah
teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi pembelajaran (educational
technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi
komunikasi pada pendidikan dan pengajaran (Mahlopi, 2022: 137).

Teknologi pendidikan secara umum diartikan sebagai media yang muncul dari revolusi
teknologi komunikasi dan dapat digunakan untuk tujuan pendidikan. Menurut Danim (2010),
teknologi pendidikan berkaitan dengan pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan
belajar mengajar pada khususnya. Teknologi dalam pendidikan dapat berperan sebagai
berikut, yaitu: a). teknologi pendidikan memungkinkan terjadinya perubahan kurikulum, baik
strategi pengembangan maupun penerapannya; b). teknologi pendidikan berperan utuh dalam
terselenggaranya proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya tidak dapat sepenuhnya

7
menggantikan posisi guru; c). teknologi pendidikan memperluas makna kegiatan
pembelajaran dan melampaui sekedar interaksi antara guru dan siswa dalam ruang dan waktu
yang terbatas; dan d). pemanfaatan teknologi pendidikan dapat mengurangi peran guru,
namun teknologi pendidikan pun tidak dapat sepenuhnya menggantikan guru (Mahlopi, 2022:
137).

Menurut Danim (2010), terdapat hubungan yang erat antara gaya hidup manusia
dengan kemajuan teknologi, dan pendidikan merupakan media yang paling penting. Adapun
beberapa contoh media teknologi pendidikan, yaitu diantaranya: a). papan tulis; b). bulletin
board dan display; c). gambar dan ilustrasi fotografi; d). slide dan filmstrip; e). film; f).
rekaman pendidikan; g). radio pendidikan; h). televisi pendidikan; i). peta dan globe; j). buku
pelajaran; k). over head projector; l). tape recorder dan LCD proyektor; dan m). alat
teknologi pendidikan lainnya (Mahlopi, 2022: 137-138).

Penggunaan Chromebook dalam Proses Supervisi oleh Kepala Sekolah di SDN 2


Dewasari Tahun Ajaran 2023/2024 Semester Ganjil

Dalam konteks pendidikan di SDN 2 Dewasari, penerapan chromebook sebagai


perangkat komputer berbasis web menawarkan potensi besar dalam mengoptimalkan proses
supervisi oleh kepala sekolah. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi ini, kepala
sekolah dapat merancang metode pengawasan yang lebih canggih dan terstruktur,
meningkatkan kualitas pengamatan serta memperkuat interaksi dengan para guru.

Penggunaan chromebook membuka pintu untuk akses mudah dan cepat ke berbagai
aplikasi dan software pendukung supervisi. Ini tidak hanya memungkinkan kepala sekolah
untuk melakukan analisis data yang lebih mendalam terkait dengan kinerja guru, tetapi juga
memfasilitasi proses pelacakan perkembangan yang terkait dengan target dan sasaran
pembelajaran.

Ketika chromebook digunakan sebagai alat pendukung supervisi, kepala sekolah dapat
dengan lebih efektif melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pembelajaran. Hal
ini tidak hanya memberikan evaluasi secara real-time terhadap metode pengajaran, tetapi juga
memastikan implementasi kurikulum yang sesuai dengan standar pendidikan. Sebagai
contoh, dengan menggunakan chromebook, kepala sekolah dapat dengan mudah mengakses
dan menganalisis hasil ujian dan tugas siswa, memastikan bahwa proses pembelajaran
diarahkan ke pemahaman yang mendalam.

8
Masalah yang Muncul dalam Penggunaan Chromebook Terhadap Proses Supervisi di
SDN 2 Dewasari Tahun Ajaran 2023/2024 Semester Ganjil

Meskipun potensi positifnya, terdapat beberapa masalah yang muncul seiring dengan
penggunaan chromebook dalam proses supervisi. Salah satu masalah utama adalah kendala
aksesibilitas internet. Beberapa guru menghadapi kesulitan mengakses aplikasi dan software
pendukung supervisi karena koneksi internet yang tidak stabil. Ini bukan hanya menjadi
kendala teknis, tetapi juga hambatan nyata terhadap kemungkinan optimalisasi penggunaan
chromebook dalam proses supervisi.

Rendahnya pemahaman guru terhadap potensi penuh chromebook menjadi hambatan


serius. Beberapa guru melaporkan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami cara
menggunakan aplikasi dan software supervisi yang disediakan oleh chromebook. Kurangnya
pemahaman ini menghambat pemanfaatan teknologi secara optimal, sehingga mengurangi
dampak positif dari supervisi yang dilakukan melalui perangkat ini.

Solusi Terhadap Masalah Penggunaan Chromebook dalam Proses Supervisi oleh Kepala
Sekolah di SDN 2 Dewasari Tahun Ajaran 2023/2024 Semester Ganjil

Untuk mengatasi kendala aksesibilitas internet, perlu dilakukan peningkatan


infrastruktur internet di lingkungan sekolah. Investasi dalam koneksi internet yang lebih
stabil dapat meningkatkan keberhasilan implementasi aplikasi dan software supervisi melalui
chromebook. Peningkatan ini tidak hanya memperbaiki aspek teknis tetapi juga menciptakan
dasar yang lebih kuat untuk penggunaan teknologi sebagai alat utama dalam proses
pendidikan.

Selain itu, perlu diselenggarakan pelatihan khusus untuk meningkatkan pemahaman


guru terhadap penggunaan aplikasi dan software yang digunakan untuk membantu proses
supervisi. Program pelatihan ini dapat mencakup panduan praktis, studi kasus, dan
pendekatan terbaik dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pembelajaran
sehari-hari. Pendekatan ini memastikan bahwa guru tidak hanya memiliki akses ke teknologi,
tetapi juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakannya
secara efektif.

Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana guru merasa


didukung dan termotivasi untuk mengembangkan literasi digital mereka. Dukungan
berkelanjutan dari kepala sekolah dan staf pengelola sekolah dapat menciptakan budaya di

9
mana penggunaan chromebook dan teknologi pendukung lainnya dianggap sebagai alat yang
memperkaya, bukan beban. Dengan demikian, solusi yang diimplementasikan dapat
meningkatkan efektivitas penggunaan chromebook dalam proses supervisi oleh kepala
sekolah di SDN 2 Dewasari.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan chromebook dalam proses supervisi oleh kepala


sekolah di SDN 2 Dewasari menjanjikan kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Meskipun demikian, permasalahan muncul terkait akses internet yang
kurang stabil dan pemahaman guru terhadap teknologi. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya
peningkatan infrastruktur internet di sekolah, pelatihan intensif bagi guru dalam
menggunakan aplikasi dan software pendukung supervisi, serta pembentukan lingkungan
yang mendukung penggunaan teknologi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan
chromebook dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung kepala sekolah dalam
meningkatkan pengajaran dan pembelajaran di SDN 2 Dewasari.

DAFTAR PUSTAKA
Mahlopi. 2022. SUPERVISI PENDIDIKAN ERA TEKNOLOGI 5.0 dalam ADIBA:
JOURNAL OF EDUCATION Vol. 2 No. 1 Januari 2022, page 133-141. e-ISSN:
2808-4721.
Nasution, Inom. 2021. Supervisi Pendidikan. Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya.
Nurkholis. 2021. Role of the Principal in Education Supervision atau Peran Kepala Sekolah
dalam Supervisi Pendidikan dalam INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan Vol. 26 No. 2, Desember 2021, 306-321. E-ISSN: 2598-3091; P-ISSN:
1410-0053 DOI: https://doi.org/10.24090/insania.v26i2.5612.
Wiranata, Willy. 2022. Skripsi. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CHROMEBOOK DALAM
PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM BERBASIS E-LEARNING
GOOGLE CLASSROOM PADA KONSEP UNSUR DAN SENYAWA.

10
11

Anda mungkin juga menyukai