Essay Didan Supervisi
Essay Didan Supervisi
Essay Didan Supervisi
Disusun Oleh:
mochdidan2018@gmail.com
Pendahuluan
Alasan esai ini muncul dari kebutuhan untuk memahami sejauh mana chromebook
dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam mengelola dan meningkatkan kualitas
pengajaran di tingkat sekolah dasar. Dengan menyoroti proses supervisi, yang merupakan
fondasi bagi peningkatan kinerja guru dan hasil belajar siswa, penulis ingin memberikan
kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang integrasi teknologi dalam dunia pendidikan.
Pentingnya pembahasan masalah dan solusi terkait penggunaan chromebook dalam supervisi
juga didasarkan pada semakin kompleksnya tuntutan kurikulum dan tantangan dalam
mengelola lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, esai ini berupaya tidak hanya
mengidentifikasi masalah yang muncul tetapi juga menawarkan solusi konkret yang dapat
diterapkan oleh kepala sekolah dan stakeholder pendidikan lainnya.
2
Dengan pemahaman mendalam terhadap masalah dan solusi yang dapat diberikan,
maka esai ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi sekolah-sekolah lain yang
tengah atau berencana mengadopsi chromebook dalam proses supervisi. Selain itu, esai ini
diarahkan untuk memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan kebijakan
pendidikan yang lebih baik, sejalan dengan transformasi teknologi yang tak terelakkan dalam
dunia pendidikan.
Pembahasan
3
Pada intinya, penulis berpandangan bahwa chromebook merupakan jenis laptop yang
menjalankan sistem operasi Chrome OS, produk dari Google. Ada dua perbedaan utama
antara chromebook dan laptop tradisional. Salah satunya adalah menggunakan sistem operasi
berpemilik yang dikembangkan oleh Google (Chrome OS), dan yang lainnya berfokus pada
penggunaan online dengan penyimpanan lokal minimal. Chromebook juga memiliki basis
kode yang sama dengan Chromium OS, namun Chrome OS memiliki banyak fitur tambahan
yang didukung oleh pembaruan otomatis Google.
Supervisi dalam pendidikan tidak hanya terbatas pada “pengawasan pada pengajaran”,
akan tetapi juga mencakup sejumlah kegiatan di seluruh lingkungan pendidikan. Kepala
sekolah, sebagai supervisor utama, memiliki peran krusial dalam membimbing, memberikan
dukungan, dan meningkatkan kinerja guru serta staf.
Kedua pendapat ini berpandangan bahwa pengawasan dan supervisi merupakan dua
istilah yang merupakan terjemahan dari salah satu fungsi manajemen, yaitu fungsi
”controlling”. Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap makna kedua istilah ini. Di
satu sisi ada yang berpandangan bahwa kedua istilah ini sama makna dan pendekatannya.
Sedangkan di sisi lain ada yang mengatakan istilah pengawasan lebih bersifat otoriter,
sedangkan istilah supervisi lebih bersifat demokratis (Nasution, 2021: 6).
4
Adapun istilah-istilah yang biasa digunakan oleh instansi pemerintah, termasuk
Kementerian Pendidikan Nasional, antara lain: inspektorat, pengawas, penilik, dan
supervisor. Di tingkat pusat, fungsi pengawasan dilaksanakan oleh Inspektur Jenderal,
sementara di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota disebut dengan pengawas. Hanya saja
dalam perkembangan terakhir istilah yang banyak digunakan adalah pengawas. Sedangkan
orang-orang yang melakukan pengawasan disebut Pengawas/Supervisor/Penyelia. Sekalipun
berbagai istilah yang digunakan dalam menjalankan fungsi ”Controlling”, namun yang perlu
dipahami adalah fungsi pengawasan (controlling) itu sendiri dan cara pendekatannya serta
keterkaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya (Masaong dalam Nasution, 2021: 6).
Penulis dapat menyimpulkan bahwa supervisi dalam pendidikan memiliki peran yang
penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Pengawas sekolah dan
kepala sekolah dapat saling melengkapi dalam melaksanakan tugas supervisi, walaupun
kepala sekolah sering kali lebih terlibat secara langsung dalam membantu guru mengatasi
kesulitan dan permasalahan dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa kepala sekolah
memiliki peran yang sangat penting sebagai supervisor dalam mendukung keberhasilan
proses pendidikan di sekolah.
5
Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan pendidikan
melalui perbaikan berkelanjutan dalam profesi guru. Dalam peran supervisinya, kepala
sekolah mempunyai peran yang sangat penting, yaitu diantaranya: a). membantu guru lebih
memahami masalah dan kebutuhan siswa serta membantu guru mengatasinya; b). membantu
guru mengatasi kesulitan mengajar; c). memberikan bimbingan bijaksana kepada guru baru;
d). membantu guru memperoleh keterampilan mengajar yang lebih baik melalui penggunaan
metode pengajaran yang berbeda sesuai dengan sifat materi; e). mendukung guru untuk
memastikan bahwa suasana kelas memberi semangat bagi siswa dan memperkaya
pengalaman belajar; f). membantu guru memahami pentingnya alat pelayanan; g).
membangun kelompok yang bermoral dan meningkatkan semangat kerja yang tinggi dalam
melaksanakan tugas sekolah di antara seluruh personel; h). memberikan pelayanan agar guru
dapat menggunakan seluruh potensinya dalam melaksanakan tugasnya; dan i). memberikan
kepemimpinan yang efektif dan demokratis (Soetopo & Soemanto dalam Nurkholis, 2021:
313-314).
Di sisi lain kepala sekolah dapat berperan sebagai motivator, artinya sebagai penggerak
dan pengarah perilaku personel dalam sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara
jelas tugas dan fungsi kepala sekolah dalam supervisi adalah: a). melaksanakan bimbingan,
pembinaan, motivasi, melayani para guru, dan tata usaha dalam pelaksanaan belajar
mengajar; b). mendorong meningkatkan kemampuan guru dan staf melalui penataran
pelatihan dan pendidikan lanjutan; dan c). secara kontinu membina dan mengevaluasi
pelaksanaan serta penerimaan tugas (Anizah & Maretta, 2021: 314).
Kepala sekolah juga melakukan supervisi yang berkaitan dengan penilaian kinerja
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah melakukan penilaian pelaksanaan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan tujuan agar mereka dapat bekerja dengan
baik. Dengan demikian, kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah tersebut dapat
terjamin. Selain itu, supervisi bermaksud untuk mendapatkan data kinerja tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan sebagai pertimbangan untuk pemberian reward and punishment.
Hasil supervisi juga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam pembinaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan agar bekerja lebih baik lagi. Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh
kepala sekolah, kaitannya dengan tugas pokok supervisi, yaitu merencanakan program
supervisi melaksanakan program supervisi dan menindaklanjuti program supervisi
(Suhardiman dalam Nurkholis, 2021: 314).
6
Penulis dapat menyimpulkan bahwa peran kepala sekolah dalam supervisi sangatlah
penting untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah tidak hanya mengelola
administrasi, tetapi juga membimbing, mendukung, dan memotivasi guru dan staf. Kepala
sekolah juga dapat berperan sebagai motivator untuk mendorong peningkatan kinerja melalui
pelatihan. Supervisi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga
mencakup evaluasi terhadap kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini
bertujuan untuk memastikan seluruh pegawai bekerja efektif, dalam mencapai tujuan
pendidikannya, serta dapat memberikan kontribusi maksimal sesuai potensinya. Oleh karena
itu, supervisi oleh kepala sekolah menjadi kunci untuk mencapai mutu pendidikan yang
optimal di sekolah.
Teknologi merupakan salah satu alat yang memudahkan manusia dalam pekerjaannya,
khususnya dalam melaksanakan kegiatan supervisi dalam pendidikan. Menurut Nasution
(1984), teknologi dalam pendidikan adalah pengembangan dan penerapan sistem, teknik, dan
alat penilaian untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan belajar manusia. Teknologi
dalam pendidikan sebenarnya adalah suatu metode pengajaran yang tidak ditujukan khusus
untuk tujuan pendidikan, akan tetapi menggunakan alat-alat modern yang digunakan dalam
pendidikan, seperti radio, komputer, dan lain-lain. Danim (2010) menjelaskan bahwa istilah
teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi pembelajaran (educational
technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi
komunikasi pada pendidikan dan pengajaran (Mahlopi, 2022: 137).
Teknologi pendidikan secara umum diartikan sebagai media yang muncul dari revolusi
teknologi komunikasi dan dapat digunakan untuk tujuan pendidikan. Menurut Danim (2010),
teknologi pendidikan berkaitan dengan pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan
belajar mengajar pada khususnya. Teknologi dalam pendidikan dapat berperan sebagai
berikut, yaitu: a). teknologi pendidikan memungkinkan terjadinya perubahan kurikulum, baik
strategi pengembangan maupun penerapannya; b). teknologi pendidikan berperan utuh dalam
terselenggaranya proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya tidak dapat sepenuhnya
7
menggantikan posisi guru; c). teknologi pendidikan memperluas makna kegiatan
pembelajaran dan melampaui sekedar interaksi antara guru dan siswa dalam ruang dan waktu
yang terbatas; dan d). pemanfaatan teknologi pendidikan dapat mengurangi peran guru,
namun teknologi pendidikan pun tidak dapat sepenuhnya menggantikan guru (Mahlopi, 2022:
137).
Menurut Danim (2010), terdapat hubungan yang erat antara gaya hidup manusia
dengan kemajuan teknologi, dan pendidikan merupakan media yang paling penting. Adapun
beberapa contoh media teknologi pendidikan, yaitu diantaranya: a). papan tulis; b). bulletin
board dan display; c). gambar dan ilustrasi fotografi; d). slide dan filmstrip; e). film; f).
rekaman pendidikan; g). radio pendidikan; h). televisi pendidikan; i). peta dan globe; j). buku
pelajaran; k). over head projector; l). tape recorder dan LCD proyektor; dan m). alat
teknologi pendidikan lainnya (Mahlopi, 2022: 137-138).
Penggunaan chromebook membuka pintu untuk akses mudah dan cepat ke berbagai
aplikasi dan software pendukung supervisi. Ini tidak hanya memungkinkan kepala sekolah
untuk melakukan analisis data yang lebih mendalam terkait dengan kinerja guru, tetapi juga
memfasilitasi proses pelacakan perkembangan yang terkait dengan target dan sasaran
pembelajaran.
Ketika chromebook digunakan sebagai alat pendukung supervisi, kepala sekolah dapat
dengan lebih efektif melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pembelajaran. Hal
ini tidak hanya memberikan evaluasi secara real-time terhadap metode pengajaran, tetapi juga
memastikan implementasi kurikulum yang sesuai dengan standar pendidikan. Sebagai
contoh, dengan menggunakan chromebook, kepala sekolah dapat dengan mudah mengakses
dan menganalisis hasil ujian dan tugas siswa, memastikan bahwa proses pembelajaran
diarahkan ke pemahaman yang mendalam.
8
Masalah yang Muncul dalam Penggunaan Chromebook Terhadap Proses Supervisi di
SDN 2 Dewasari Tahun Ajaran 2023/2024 Semester Ganjil
Meskipun potensi positifnya, terdapat beberapa masalah yang muncul seiring dengan
penggunaan chromebook dalam proses supervisi. Salah satu masalah utama adalah kendala
aksesibilitas internet. Beberapa guru menghadapi kesulitan mengakses aplikasi dan software
pendukung supervisi karena koneksi internet yang tidak stabil. Ini bukan hanya menjadi
kendala teknis, tetapi juga hambatan nyata terhadap kemungkinan optimalisasi penggunaan
chromebook dalam proses supervisi.
Solusi Terhadap Masalah Penggunaan Chromebook dalam Proses Supervisi oleh Kepala
Sekolah di SDN 2 Dewasari Tahun Ajaran 2023/2024 Semester Ganjil
9
mana penggunaan chromebook dan teknologi pendukung lainnya dianggap sebagai alat yang
memperkaya, bukan beban. Dengan demikian, solusi yang diimplementasikan dapat
meningkatkan efektivitas penggunaan chromebook dalam proses supervisi oleh kepala
sekolah di SDN 2 Dewasari.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Mahlopi. 2022. SUPERVISI PENDIDIKAN ERA TEKNOLOGI 5.0 dalam ADIBA:
JOURNAL OF EDUCATION Vol. 2 No. 1 Januari 2022, page 133-141. e-ISSN:
2808-4721.
Nasution, Inom. 2021. Supervisi Pendidikan. Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya.
Nurkholis. 2021. Role of the Principal in Education Supervision atau Peran Kepala Sekolah
dalam Supervisi Pendidikan dalam INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan Vol. 26 No. 2, Desember 2021, 306-321. E-ISSN: 2598-3091; P-ISSN:
1410-0053 DOI: https://doi.org/10.24090/insania.v26i2.5612.
Wiranata, Willy. 2022. Skripsi. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CHROMEBOOK DALAM
PENERAPAN PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM BERBASIS E-LEARNING
GOOGLE CLASSROOM PADA KONSEP UNSUR DAN SENYAWA.
10
11