Anda di halaman 1dari 1

Nama : Moch Didan Denadi

Kelas & Prodi : 1A PAI


Ontologi menurut bahasa berarti wujud (being) dan logi yang artinya ilmu jadi ontologi
berarti ilmu tentang wujud atau tentang hakekat kenyataan. Sedangkan, Ontologi Ilmu adalah
Ilmu yang mengkaji wujud (being) dalam perspektif ilmu -- ontologi ilmu dapat dimaknai
sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil ke-Ilmuan, konsep-konsep
penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu. Tiap-tiap
pengetahuan memiliki tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan
yang disusunnya. Komponen tersebut adalah: ontologi, epistemologi dan aksiologi (Jujun,
1986: 2). Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa, epistemologi menjelaskan
pertanyaan bagaimana dan aksiologi menjelaskan pertanyaan untuk apa.
Ruang lingkup ontologi menurut (Van Cleve Morris), yaitu:
 Sifat tertinggi dari segala sesuatu
 Apa sebenarnya artinya sesuatu itu ada?
 Bagaimana hal-hal yang berbeda berfungsi dan bagaimana mereka berhubungan satu
sama lain?
 Apa sifat dari semua keberadaan?
Louis O. Kattsoff (1987: 192) membagi ontologi dalam tiga bagian: ontologi bersahaja,
ontologi kuantitatif dan kualitatif, serta ontologi monistik. Pada ontologi monistik melahirkan
monisme atau idealisme dan materialisme (lihat, Hery, 17-18).
Ada beberapa pertanyaan ontologis yang melahirkan aliran-aliran dalam filsafat. Misalnya
pertanyaan:
 Apakah yang ada itu? (What is being?)
Dalam memberikan jawaban masalah ini lahir empat aliran filsafat, yaitu: monisme,
dualisme, idealisme dan agnotisme.
 Bagaimanakah yang ada itu (How is being?) Apakah yang ada itu sebagai sesuatu
yang tetap, abadi atau berubah-ubah?
Dalam hal ini Zeno (490-430 SM) menyatakan, bahwa sesuatu itu sebenarnya khayalan
belaka (Kattsoff, 1987:246). Pendapat ini dibantah oleh Bergson dan Russel. Seperti yang
dikatakan oleh Whitehead, bahwa alam ini dinamis, terus bergerak dan merupakan struktur
peristiwa yang mengalir terus secara kreatif (Iqbal, 1981:35).
 Di manakah yang ada itu? (Where is being?)
Aliran ini berpendapat, bahwa yang ada itu berada dalam alam ide, adi kudrati, universal,
tetap abadi dan abstrak. Secara ontologis, ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya
hanya pada daerah-daerah yang berbeda dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek
penalaahan yang berada dalam batas pra-pengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pasca-
pengalaman (seperti penciptaan surga dan neraka) diserahkan ilmu kepada pengetahuan lain
(agama).

Anda mungkin juga menyukai