D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelas : X-4
Nama Anggota :
1. Satrio
2. Ruth
3. Sharon
4. Vincent
5. Wilcent
6. Yossy
7. Yemima
8. Yohana
9. Zefanya
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tuags P5 kami yang berjudul
“Pendidikan Segregasi”. Makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi kami, namun bisa juga bermanfaat dan
menambah wawasan bagi semua pihak.
Dalam makalah ini, kami akan membahas Pendidikan Segregasi. Kami akan menjelaskan
pengertian, hakikat, kelebihan dan kekurangan, fasilitas, dan bentuk dari Pendidikan Segregasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan, karena itu kami berharap dari pembaca
agar memberikan masukan kepada kami. Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang Pendidikan Segregasi. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung kami dalam Menyusun makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………..2
Bab I…………………………………………………………………………………………………………………..4
Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..………………..4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..………….…....4
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………………………………5
1.4 Manfaat Makalah……………………………………………………………………………………..…5
Bab II…………………………………………………………………………………………….…………………….6
Pembahasan……………………………………………………………………..…………….…………..….….6
2.1 Pengertian Segregasi………………………………………………………………………………….…6
2.2 Hakikat Pendidikan Segregasi……………………………………………………..……………..….6
2.3 Kelebihan Pendidikan Segregasi…………………………………………………….…….……....7
2.4 Kekurangan Pendidikan Segregasi……………………………………………….….………….…7
2.5 Fasilitas Pendidikan Segregasi…………………………………………………….…….……………7
2.6 Bentuk Pendidikan Segregasi………………………………………………….………………….….8
Bab III…………………………………………………………………………………………………………………..9
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..…………..9
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..……………..….9
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………….9
3
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting karena di dalam
Pendidikan terdapat transfer knowledge dari generasi ke generasi dalam bentuk pengajaran
maupun pelatihan.
“ Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.”
Pendidikan untuk semua merupakan keinginan bagi setiap manusia, bukan hanya angan-
angan, tetapi telah menjadi realitas sekarang ini. Tentunya lah setiap individu manusia
menginginkan hal yang terbaik bagi kehidupannya kelak, tidak memandang status sosial, ras,
golongan, atau agama untuk memperoleh pendidikan.
Metamorfose dalam perkembangan program pendidikan, seperti kepompong telah
menjadi kupu-kupu yang indah (Sholeh, 2010: 15), bermanfaat, bernilai, dan memunculkan
penggeseran stigma akan Pendidikan bagi semua (education for all). Sistem Pendidikan luar
biasa yang berkembang telah merumuskan berbagai sistem pendidikan berupa pendidikan
segregasi.
Pendidikan Segregasi merupakan pendidikan yang memisahkan anak berkebutuhan
khusus (ABK) dengan anak yang normal pada umumnya. Perpisahan ini dilakukan karena
adanya anggapan bahwa jika disatukan, maka akan terjadi ketimpangan dalam mendidik anak-
anak tersebut. Selain itu, anak-anak berkebutuhan khusus juga merasa bahwa dirinya lebih
aman dan nyaman jika berada dalam ruang lingkup yang sesuai dengan kondisi yang dia hadapi.
4
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui hakikat pendidikan khusus dengan sistem segregasi .
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendidikan khusus dengan sistem
segregasi.
3. Untuk mengetahui fasilitas pendidikan khusus dengan sistem segregasi.
4. Untuk mengetahui bentuk Pendidikan khusus dengan sistem segregasi.
5
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Pendidikan Segregasi
Segregasi secara etimologis berasal dari kata segregate yang mempunyai arti
(memisahkan, memencilkan) atau segregation (diartikan Pemisahan). Para ilmuwan
mengartikan segregasi sebagai proses pemisahan suatu golongan dari golongan lainnya atau
pengasilan atau juga pengucilan. Sedangkan pendidikan segregasi yang berkaitan dengan
pendidikan luar biasa adalah suatu sistem pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang
terpisah dari sistem layanan pendidikan anak normal (Casmini, 2007).
Secara umum, pendidikan segregasi diselenggarakan untuk pendidikan anak yang
berkebutuhan khusus, seperti pengadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diperuntukkan untuk
peserta didik dengan kebutuhan khusus.
Mengutip dari laman resmi UNESCO, pendidikan segregasi adalah sistem pendidikan
yang di mana anak dengan kebutuhan khusus menempuh pendidikan di lingkungan yang
terpisah dengan anak lainnya.
Sistem pendidikan ini sendiri merupakan salah satu sistem pendidikan yang paling tua.
Pada awalnya, sistem ini diselenggarakan karena adanya kekhawatiran atau keragaman
terhadap kemampuan ABK untuk belajar bersama dengan anak lainnya.
6
segregasi tidak logis karena menyiapkan peserta didik untuk kelak dapat berintegrasi dengan
masyarakat pada umumnya. Akan tetapi, mereka dipisahkan dengan masyarakat pada
umumnya. Kelemahan lain yang tidak kalah penting adalah bahwa model segregatif relatif
mahal.
Dari segi pengelolaan, model segregasi memang menguntungkan, karena mudah bagi
guru dan administrator. Akan tetapi, dan sudut pandang peserta didik, model segregasi bisa jadi
pada kondisi tertentu merugikan peserta didik.
8
Bab III
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya sistem pendidikan Segregasi, integrasi, dan Inklusi, para siswa
yang mempunyai disabilitas dapat menentukan alternatif sistem yang tepat untuk
mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan. Sebagai pendidik, seharusnya
berusaha untuk dapat mendidik para siswanya baik itu dengan disabilitas ataupun yang
tidak. Karena, pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna.
3.2 Saran
Semoga pendidikan segregasi dapat diselenggarakan di Indonesia secara
menyeluruh dan pelaksanaannya dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan
landasan-landasan penyelenggaraan pendidikan yang ditentukan. Dengan adanya
pendidikan ini diharapkan tidak ada lagi dekriminasi dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor
20Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa Negara
memberikan jaminan sepenuhnya kepada Anak Berkebutuhan Khusus untuk
memperoleh layanan pendidikan yang bermutu.