Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN ANAK LUAR BIASA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kapita Selekta Pendidikan

Dosen pengampu : Dwi Pulsha Apriliande,M.pd

Disusun oleh :

Kelas : A PIAUD

Kelompok 2 :

1. Hellen Deventasari (222711020084)


2. Sri Suparmi (222711020016)

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG


TAHUN 2023/2024

Desa sidoharjo kec.Jati Agung Kab.Lampung Selatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami haturkan kehadirat allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami bisa bisa menyelesaikan makalah dengan
judul “ pendidikan anak luar biasa “ . shalawat beserta salam tak lupa kita haturkan kepada
junjungan kita, suri tauladan kita nabi agung Muhammad saw.semoga kita mendapatkan
syafaatnya di akhirat kelak.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua belah pihak yang turut
membantu dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Khususnya kepada ibu
dwi phulsa apriliande,M,Pd selaku dosen pengampu mata kuliah kapita selekta pendidikan.
Adapun maksud dan tujuan kami disini menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari “
Tugas kapita selekta pendidikan “ dengan singkat dan mudah di fahami oleh pembaca.

Sebagai penyusun , kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan , baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami agar lebih
baik dan dapat bermanfaat untuk kami dan para pembaca.

Jati Agung,29 juli 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... .iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2

1. Pengertian Pendidikan Luar Biasa ...................................................................................... 2


2. Macam-Macam Pendidikan System Pendidikan Anak Luar Biasa.............................. 2
3. Sejarah Perkembangan Anak Luar Biasa............................................................................ 4
4. Pasal-Pasal Yang Melandasi Pendidikan Luar Biasa ......................................................... 5
5. Visi Dan Misi Perkembangan Sekolah Luar Biasa ............................................................. 6
6. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada Dalam Pendidikan Anak Yang
Berkebutuhan Khusus........................................................................................................ . 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... ..9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang anak
dalam berolah yste maupun cara bergaul dengan orang lain.Selain itu,lembaga
pendidikan tidak hanya sebagai wahana untuk system bekal ilmu pengetahuan, namun
juga sebagai lembaga yang dapat member skill atau bekal untuk hidup yang nanti di
harapkan dapat bermanfaat didalam
masyarakat.

Sementara itu lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang
memiliki kelengkapan fisik,tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan
mental.mereka di anggap sosok yang tidak berdaya, sehingga perlu dibantu dan
dikasihani untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu disediakan berbagai bentuk
layanan pendidikan atau sekolah bagi mereka. Pada dasarnya pendidikan untuk
berkebutuhan khusus sama dengan pendidikan anak-anak pada umumnya.

Disamping itu pendidikan luar biasa,tidak hanya bagi anak-anak yang


berkebutuhan khusus,tetapi juga ditujukan kepada anak-anak normal pada
umumnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendidikan luar biasa?
2. Jelaskan bagaimana sejarah lahirnya pendidikan anak luar biasa?
3. Sebutkan pasal-pasal yang melandasi tentang pendidikan anak luar biasa!
4. Sebutkan visi dan misi dalam perkembangan sekolah luar biasa!
5. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam pendidikan anak
yang berkebutuhan khusus?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari system pendidikan luar biasa
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang ada dalam
pendidikan anak luar biasa
3.Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang pendidikan anak luar
biasa

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian pendidikan luar biasa

Pendidikan Luar Biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik


yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses penbelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental social, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti pembebelajaran Yang di


rancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.
pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat di akomodasikan
dalam program pendidikan umum.secara singkat pendidikan luar biasa adalah program
pembelajaran yang di siapkan untuk memenh kebutuhan unik dari individu siswa.
contohnya adalah seorang anak yang kurang dalam pengelihatan memerlikan buku yang
hurufnya diperbesar.

Pedidikan lua biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu
system pemberian layanan yang kompleks dalam memebantu individu untuk mencapai
potensinya secara maksimal.pendidikan luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah
kendaraan dimana siswa penyandang cacat,meskipun berada di sekolah umum, diberi
garansi untuk mendapatkan pendidikan yang secara khusus di rancang untuk membantu
mereka mencapai potensi yang maksimal. pendidikan luar biasa tidak di batasi oleh
tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan
dilngkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan anak. individu-
individu penyandang cacat hendaknya dipandang sebagai individu yang sama bukannya
berbeda dari teman –teman sebaya lainnya dan yang harus di ingat bahwa pandanglah
mereka sebagai pribadi bukan kecacatannya.

2. Macam-Macam pendidikan system pendidikan anak luar biasa.

a. System pendidikan segregasi

Sistem pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari system


pendidikan anak normal. penyelenggaraan system pendidikan segregasi dilaksanakan
secara khusus dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal.
Keuntungan system pendidikan segregasi:

2
1) Rasa ketenangan pada anak luar biasa

2) Komunikasi yang mudah dan lancar

3) Metode pembelajaran yang khusus sesuai dengan kondisi dan

4) kemampuan anak.

5) Guru dengan latar belakang pendidikan luar biasa

6) Mudahnya kerjasama dengan multidisipliner.

7) Sarana dan prasarana yang sesuai.

Kelemahan system pendidikan segregasi:

1) Sosialisasi terbatas

2) Penyelenggaraan pendidikan yang relative mahal

Bentuk-bentuk system pendidikan segregasi:

1) Sekolah Luar Biasa

2) Sekolah Dasar Luar Biasa

3) Kelas Jauh/Kelas Kunjung

4) Sekolah Berasrama

5) Hospital School

b. Sistem pendidikan integrasi

Sistem pendidikan bagi siswa luar biasa yang bertujuan memberikan pendidikan yang
memungkinkan anak luar biasa memperoleh kesempatan mengikuti proses pendidikan
bersama dengan siswa normal agar dapat mengembangkan diri secara optimal.

Keuntungan system pendidikan integrasi

1) Merasa diakui kesamaan haknya dengan anak normal terutama

dalam memperoleh pendidikan

2) Dapat mengembangakan bakat, minta dan kemampuan secara

3
optimal

3) Lebih banyak mengenal kehidupan orang normal

4) Mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang

yang lebih tinggi

5) Harga diri anak luar biasa meningkat

6) Dapat menumbuhkan motipasi dalam belajar

3. Sejarah perkembangan anak luar biasa

Para ahli sejarah pendidikan biasanya menggambarkan mulainya


pendidikan luar biasa pada akhir abad kedelapan belas atau awal abad kesembilan belas.
Di Indonesia sejarah perkembangan luar biasa dimulai ketika belanda masuk
keindonesia,(1596-1942) mereka memperkenalkan system persekolahan dengan
orientasi barat. Untuk pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat di buka lembaga –
lembaga khusus. lembaga pertama untuk pendidikan anak tuna netra grahita tahun1927
dan untuk tuna runggu tahun 1930. ketiganya terletak dikota bandung.

Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan ,pemerintah RI mengundang-


undangkan yang pertama mengenai pendidikan. Mengenai anak- anak yang mempunyai
kelainan fisik atau mental ,undang-undang itu menyebutkan pendidikan dan pengajaran
luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan (pasl 6 ayat 2)
dan untuk itu anak-anak tersebut pasal 8 yang mengatakan:semua anak-anak yang sudah
berumur 6 tahun berhak dan sudah berumur 8 tahun di wajibkan belajar di sekolah
sedikitnya 6 tahun. dengan di berlakukannya undang-undang tersebut maka sekolah-
sekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat.termasuk untuk anak tuna
daksa dan tuna laras, sekolah ini disebut sekolah luar biasa(SLB).

Sebagian berdasarkan urutan sejarah berdirinya SLB pertama untuk

masing-masing kategori kecacatan SLB itu di kelompokkan menjadi :

1)SLB bagian A untuk anak tuna netra

2) SLB bagian B untuk anak tuna rungu

3) SLB bagian C untuk anak tuna Grahita

4
4) SLB bagian D untuk anak tuna daksa

5) SLB bagian E untuk anak tuna laras

6) dan SLB bagian F untuk anak cacat ganda

Konsep pendidikan terpadu di perkenalkan di Indonesia pada tahun

1978 yang bertujuan khusus untuk anak tuna netra.

4. Pasal-pasal yang melandasi pendidikan luar biasa

Seluruh warga Negara tanpa terkecuali apakah dia mempunyai kelainan


atau tidak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini di jamin
oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan ,bahwa ; tiap –tiap warga Negara
berhak mendapat pengajaran.

Pada tahun 2003 pemerintah mengeluarkan undang-undang NO 20 tahun


2003 tentang system pendidikan Nasional (UUSPN). Dalam undang- undang tersebut di
kemukakan hal-hal yang erat hubungan dengan pendidikan bagi anak-anak dengan
kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut:

1. Bab 1 pasal 1 (18)wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus di
ikuti oleh warga Negara Indonesia atas tanggung jawab

pemerintah dan pemerintah daerah .

2. Bab II pasal 4 (1) pendidikan dislenggarakan secara demokratis berdasarkan HAM.


agama ,cultural dan kemajmukan bangsa.

3. Bab IV pasal 5(1) setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual atau social berhak memperoleh pendidikan khusus

4. Bab V pasal 12 (1) huruf b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya.

5. Bab VI .bagaian kesebelas. Pendidikan khusus dan pendidikan khusus, pasal 32


(1)pendidikan khusus bagi peserta yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan fisik emosional, mental, social, atau memiliki
potensi kecerdasan.

5
5. Visi dan Misi perkembangan sekolah luar biasa

Selain dari beberapa perundangan dan persatuan yang dikemukakan diatas,


masih ada kebijakan-kebijakan lainya yang berhubungan dengan layanan pendidikan
bagi anak dengan kebutuhan pendidikan khusus ,salah satunya adalah kebijakan yang
dikeluarkan oleh direktorat pembinaan sekolah luar biasa yang di tuangkan dalam visi
dan misi sebagai berikut:

1.Visi:

Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi anak kebutuhan khusus sehingga dapat
mandiri dan berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

2.Misi:

- Memperluas kesempatan bagi semua anak berkebutuhan khusus melalui program


segregasi ,terpadu dan inklusi.

- Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan luar biasa dalam hal pengetahuan
,pengalaman, atau keterampilan yang memadai.

Berbagai kebijakan yang berhubungan dengan layanan pendidikan bagi


anak berkebutuhan pendidikan khusus tidak hanya yang bersifat regional dan nasional,
tetapi juga yang bersifat internasional yaitu:

1. 1993 peraturan standar tentang kesamaan kesempatan untuk orang-orang

penyandang cacat (PBB ,dipublikasikan tahun 1994)

2. 1994 salaman tentang pndidikan inklusif (UNESCO, dipublikasikan tahun

1994, laporan terakhir tahun 1995).

3. 2000 kesempatan Dakar tentang pendidikan tentang semua (UNED).

4. Kecendrungan dalam pendidikan luar biasa

6.Cara mengatasi permasalahan yang ada dalam pendidikan anak yang

berkebutuhan khusus.

Untuk mengatasi permasalahan pendidikan bagi anak-anak yang


berkebutuhan khusus, maka telah disediakan berbagai bentuk layanan pendidikann

6
(sekolah)bagi mereka.pada dasarnya sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus
sama dengan sekolah anak-anak pada umumnya. Namun kondisi dan karekteristik
kelainan anak yang disandang anak yang berkebutuhan khusus, maka sekolah bagi
mereka di rancang secara khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik kelainannya.

Sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus dibagi menjadi 2 macam,


yaitu:

1. Sekolah Luar Biasa (SLB)

Yaitu sekolah yang di rancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari satu
jenis kelainan.

Di Indonesia kita mengenal bermacam-macam SLB,antara lain:

a. SLB bagian A (Khusus untuk anak Tuna netra)

b. SLB bagian B (Khusus untuk anak Tuna rungu)

c. SLB bagian C (Khusus untuk anak Tuna grahita)

Dalam satu unit SLB biasanya terdapat berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD,
SMP, Hingga lanjutan.

2.Pendidikan inklusif

Pendidikan inklusif adalah termasuk hal baru di Indonesia umumnya. Ada


beberapa pengertian mengenai pendidikan inklusif, diantaranya adalah pendidikan
inklusif merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi system
pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap
siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang ada terkait dengan
masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan, dan lain lain.

Dengan kata lain pendidikan inklusif adalah pelayanan pendidikan anak


berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk
menoptimalkan potensi yang dimilikinya.

7
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendidikan luiar biasa adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental social, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Dengan tujuan, agar individu yang memiliki kekurangan atau penyandang cacat
merasa di perlakukan sama seperti siswa normal lainnya, karena mereka juga
mempunyai potensi dan kemampuan yang bisa di kembangkan secara optimal.

System pendidikannya pun juga ada yang segregasi atau terpisah da nada juga
yang integrasi atau satu tempat dengan siswa normal lainnya.

Kebijakan yang berhubungan dengan layanan pendidikan bagi anak


berkebutuhan khusus tidak hanya bersifat regional,nasional tetapi juga bersifat
internasional.

B.Saran

Saran dari makalah ini adalah agar pembaca dan masayarakat luas memahami
dan menyadari bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkkan pendidikan dan
individu penyandang cacat hendaknya di pandang sebagai individu yang sama tidak
berbeda dengan teman sebaya lainnya dan harus diingat, bahwa pandanglah mereka
sebagai pribadi bukan kecacatan nya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://larasi.com/pendidikan/tunagrahita-tidak-selalu-idiot.lala

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal

Pendidikan Luar Sekolah dan Pemda, Acuan Menu

Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini,

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2002

http://larasi.com/pendidikan/tunagrahita-tidak-selalu-

idiot.lala

http://www.ditplb.or.id/2006/index.php?menu=profile&

pro=181

Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jenderal


Pendidikan Luar Sekolah, Konsep Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini, Direktorat Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta, 2004

Anda mungkin juga menyukai