Anda di halaman 1dari 11

SEJARA H & D O K T R I N

MUTAZILAH & Q O D A R I A H

KELOMPOK 2
ANGGOTA
Kelompok 2
Fajar
1235010033
Fajar Tiffani : 1235010029

Rafii
hanif
1235010210
Az-zahra : 1235010023
Hanif
Rafi
1235010025
Syifa : 1235010013
Sendi
1235010210
RUMUSAN
Masalah

Apa pengertian Mu’tazilah & Siapa saja tokoh-tokoh Mu’tazilah?


Qodariyah?

Bagaimana awal mula munculnya


Doktrin kalam Qodariyah?
sejarah Mu’tazilah & Qodariyah?

Siapa saja tokoh-tokoh Qodariyah?


Doktrin tauhid pemikiran Mu’tazilah ?
APA PENGERTIAN MU’TAZILAH &
QODARIYAH?

Mu’tazilah diterjemahkan secara harfiah berarti Qodariyah adalah aliran teologis yang
"orang-orang yang berpaling" menekankan kebebasan manusia untuk
Mu'tazila menekankan konsep tauhid dan menentukan tindakannya sendiri meskipun
keyakinan terhadap keadilan Allah sebagai prinsip ada pengetahuan dan kehendak Tuhan
utama dalam memahami agama
Bagaimana awal mula munculnya
sejarah Mu’tazilah & Qodariyah?

Aliran Mu’tazilah muncul pada saat terjadi peristiwa di dalam majelis taklim yang dipimpin oleh Hasan Al-Basri di Masjid Bashrah. Ada satu
masalah yaitu masalah mukmin yang berdosa besar dan dipertanyakan oleh seorang peserta kepada Hasan Al-Bashri di majelis tersebut. Di saat
Hasan Al-Bashri masih berpikir untuk menjawab, tiba-tiba seorang peserta majelis yang bernama Washil bin Atha memberikan jawaban.
Menurut pendapat Washil bin Atha, orang mukmin yang berbuat dosa besar maka statusnya tidak lagi mukmin sempurna, tetapi tidak juga
kafir sempurna. Dia berada di antara dua posisi yang disebutnya Al-Maznilah bayn Al-Manzilatain (tempat di antara dua tempat).

Munculnya aliran qodariah berawal dari runtuhnya Dinasti Abbasiyah di Bagdad sebagai pusat kekuasaaan dan lambang persatuan umat Islam
yang telah dihancurkan oleh pasukan Mongol pada tahun 1258,munculnya gerakan kaum sufi sebagai reaksi terhadap krisis politik yang terjadi
dalam lingkup keluarga kerajaan yang memperebutkan posisi kekuasaan dalam khalifah.Komunitas sufi ini pada mulanya hanya diikiuti oleh
para sufi tanpa adanya ikatan. Pada perjalanan selanjutnya mereka membentuk organisasi yang di dalamnya ditentukan corak dan peraturan-
peraturan sendiri yang secara populer dikenal dengan nama tarekat Di antara tarekat-tarekat yang muncul adalah tarekat Qodariyah yang
didirikan oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani.
DOKTRIN ALIRAN
MU’TAZILAH

Aliran Mu’tazilah memiliki 5 pokok doktrin atau ajaran yang disebut dengan Al-
Ushulul Khomsah, yang meliputi:

1. Tauhid (Keesaan Allah SWT)


2. Keadilan
3. Janji dan Ancaman (Al-Wa’ad dan A-Wa’iid)
4. Posisi di Antara Dua Posisi (Al-Manzilatu Bainal Mazilataini)
5. Mengajak kepada Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran (Amar Ma’ruf Nahi
Munkar)
TOKOH-TOKOH
ALIRAN MU’TAZILAH

a. Tokoh di kota Basrah b. Tokoh di kota Baghdad


1. Washil bin Atha’ (80-131 H/699-748 M) 1. Bisyir ibn al-Mu’tamir (wafat 226
2. Abu Huzail Muhammad ibn Huzail ibn H/840 M)
Ubaidillah ibn Makhul al-Allaf (135-235 2. Abu al-Husain al-Khayyat (wafat 300
H). H/912 M)
3. Ibrahim ibn Sayyar ibn Hani al- 3. Al-Qadhi Abdul Jabbar (wafat 1024
Nazham (wafat 231 H/845 M) M)
4. Abu Ali Muhammad ibn Ali al-Jubba’I 4. Az-zamakhsyari (467-538 H/1075-
(135-267 H) 1144 M)
DOKTRIN ALIRAN QODARIYAH

Menurut aliran Qodariyah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menegakkan kebenaran
dan kebaikan serta menghancurkan kezaliman. Manusia diberi daya oleh Allah SWT. dan
kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan sehingga dinamakan aliran free will and free act.
Manusia juga diberikan kebebasan untuk memilih antara melakukan sesuatu kebaikan dan
keburukan dan mereka harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya kelak di hari
kiamat.
TOKOH-TOKOH ALIRAN
QODARIYAH

1. Ma'bad al-Juhani (wafat sekitar tahun 699 M).


2. Ghaylan al-Dimashqi (wafat sekitar abad ke-8
M).
3. Abu Hanifah
4. Jahm bin Safwan
5. Hasan al-Basri (wafat sekitar tahun 728 M)
6. Washil bin Atha’ (80-131 H).
7. Abu 'Isa al-Warraq.
Mu’tazilah diterjemahkan secara harfiah berarti "orang-orang yang
berpaling". Mu'tazilah menekankan konsep tauhid dan keyakinan
terhadap keadilan Allah sebagai prinsip utama dalam memahami
agama. Qodariyah adalah aliran teologis yang menekankan
kebebasan manusia untuk menentukan tindakannya sendiri
meskipun ada pengetahuan dan kehendak Tuhan. Mereka
mengatakan bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk
memilih dan bertanggung jawab atas perbuatannya, meski Tuhan
mengetahui akibatnya

KESIMPULAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai