Anda di halaman 1dari 4

FILSAFAT PERTEMUAN 7

Martin Heidegger

 Lahir 26 September 1889 di Jerman dan meninggal 26 Mei 1976

 penggagas fenomenologi

 memengaruhi filsuf lainnya, dan murid-muridnya


termasuk Emmanuel Levinas, Hannah Arendt, Maurice Merleau-
Ponty, Jean-Paul Sartre, Jacques Derrida, Michel Foucault

Pokok Pandangan Martin Heidegger

 Fenomenologi Heidegger dan Filsafat Eksistensial

menjawab tentang makna Ada (sein)/ sebagai eksistensi manusia

Filsafat fenonomenologi  analisis eksistensial: dasein

Eksistensi: kemungkinan manusia utk menjadi / tdk menjadi dirinya


sendiri

 Ciri Fenomenologi Heidegger

interpretasi makna tersembunyi dr setiap gejala Ada

Caranya: hermeneutika  utk mengungkapkan makna

perlu destruksi fenomologis utk menghilangkan metafisika tradisional

fenomenologinya bisa disebut dgn fenomenologi Hermeneutik,


metode yg dipakai utk mengungkap makna tersembunyi

 Tema-tema Eksistensi Manusia

1. Eksistensi sebagai milik pribadi & berada dalam waktu

2. Ada-Dalam-Dunia
3. Orang (Das Man)

a) “ada” dalam dunia pertama-tama adalah “Orang” (das Man).

b) manusia pada awalnya berada dalam kondisi “lari” dari


dirinya sendiri dan masuk dalam eksistensi yang tidak otentik

4. Suasana hati dan Faktisitas

a) faktisitas/keterlemparan (Geworfenheit) manusia dari masa


lampau yg tdk dimengerti dr masa depan yg tidak bisa
dipahami arah tujuannya.

b) hubungan antar manusia dan duniaditandai oleh “suasana


hati”. Suasana hati manusia memberi karakter tertentu pada
benda, manusia lain, dan mungkin pada eksistensinya sendiri.

c) Rasionalitas dan objektifitasnya juga sering kali luluh oleh


suasana hati.

5. Kecemasan dan Ketiadaan

a) Kecemasan: kondisi mencekam di mana manusia


berhadapan dengan “ketiadaan” (Nicht atau No-thing, Non-
being).

b) Ketiadaan: ancaman yang nyata dan hebat karna ketiadaan


dapat mengancam status dan posisi manusia dalam dunia.

c) Dalam buku berjudul Was ist metaphysik, ia menjelaskan


ketiadaan: ancaman langsung bagi ada dan dasein

d) ketiadaan selalu hadir di tengah-tengah ada dan manusia/tdk


dpt dilepaskan. manusia hanya menunda ketiadaan, puncak
dari ketiadaan itu adalah “kematian”

6. Kematian dan Hati Nurani

a) “ada menuju kematian”  telah membuka pintu untuk


menuju eksistensi yang otentik
b) manusia terpanggil untuk melepaskan diri dari kontrol orang
lain/membuat eksistensi mejadi tidak otentik. dgn demikian,
eksistensinya akan diisi oleh dirinya sendiri  artinya
manusia bersedia mendengarkan “hati nuraninya”/panggilan
dari “dalam diri sendiri”.

c) Panggilan hati nurani: panggilan sejati. Pada tahap ini


manusia menjalani eksistrensinya yang otentik.

7. Keprihatinan dan Temporalitas

a) akar dari suasana hati asasnya adalah “keprihatinan”

b) Keprihatinan letaknya “dibawah sadar” dan merupakan


struktur Dasein.

c) Ketika manusia berada dalam keprihatinan, maka manusia


lebih mengandalkan suasana hati daripada hati nurani

8. Historisitas

a) Temporalitas dasein adalah dasar bagi historisitas manusia.

b) “Manusia” adalah Ada historisis, Historisitas mengadanya


manusia menunjukkan adanya “takdir” individu, yaitu setiap
individu: ahli waris dari masa lalunya.

Jean Paul Satre

 Lahir di Paris, 21 Juni 1905; meninggal di Paris, 15 April 1980

 dipanggil Paulou saat kecil, memiliki fisik lemah, suka menyendiri


dan melamun, dikenal sebagai murid yang cerdas.

 Saat berumur dua belas tahun ibunya menikah lagi. Beberapa


saat kemudian dia tidak lagi mempercayai keberadaan Tuhan

 studinya di Universitas Sarbone.


 Pada 1928 bertemu simone de Beauvoir, seorang tokoh feminis

 Pada 1964 ia diberi hadiah nobel sastra, namun menolak. Ia


meninggal dunia disebuah rumah sakit di Broussais (Paris).
Upacara pemakamannya dihadiri kurang lebih 50.000 orang

Pandangan Pokok Jean Paul Satre

1. Eksistensi mendahului esensi

 pertama-tama manusia itu eksis, (ada, hadir) menjumpai dirinya


muncul di dunia dan setelah itu mendefinisikan dirinya itu siapa

 Jika memang benar bahwa eksistensi mendahului esensi, maka


manusia itu bertanggung jawab mau menjadi apa dia (what he is).

 ia juga bertanggung jawab atas semua umat manusia.

 Manusia tidak bisa melampaui human subjectivity

 Sifat dasar manusia adalah kreatif, yang terus menerus mencipta


dan menjadi apa yang dia inginkan.

 Tanggung jawab manusia lantas terletak pada kualitas pilihannya.

2. Tema filsafat Satre: kebebasan dan ada.

 kebebasan adalah hukuman manusia.

 Manusia dikutuk untuk bebas. sebab sejak terlempar ke dunia-


manusia bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan

Anda mungkin juga menyukai