Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI PERBANKAN LANJUTAN

Dana Pihak Ketiga


PERTEMUAN KE-4

DOSEN: TRIS SUDARTO


MATERI PEMBAHASAN

 Definisi

 Dasar Pengaturan

 Penjelasan

 Perlakuan Akuntansi

 Pengungkapan

 Studi Kasus
DEFINISI

Dana Pihak Ketiga atau Simpanan adalah


dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana dalam bentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan dan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
DASAR PENGATURAN (1)

 Pos moneter/non moneter pada akhir setiap periode


pelaporan (PSAK 10 Paragraf 23)
 Liabilitas keuangan (PSAK 50 Paragraf 11)
 Penerbit instrumen keuangan (PSAK 50 Paragraf 15, 16, 17)
 Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat (PSAK 50 Paragraf 19)
 Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisit menetapkan
kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain (PSAK 50 Paragraf 20)
 Klasifikasi dan pengukuran liabilitas keuangan serta metode
suku bunga efektif sesuai dengan Bab 2: Penjelasan Umum.
DASAR PENGATURAN (2)

 Biaya transaksi (PSAK 71 Lampiran A - Definisi Istilah)


 Persyaratan memisahkan derivatif melekat dari kontrak
utamanya (PSAK 71 Paragraf 4.3.6)
 Pengukuran nilai wajar derivatif melekat tidak andal (PSAK 71
Paragraf 4.3.7)
 Pengakuan aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan (PSAK 71 Paragraf 3.1.1)
 Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (PSAK 71
Paragraf 3.3.X)
DASAR PENGATURAN (3)

 Pengklasifikasian seluruh liabilitas keuangan (PSAK 71 Paragraf


4.2.1)
 Penetapan yang takterbatalkan untuk mengukur liabilitas
keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (PSAK 71
Paragraf 4.2.2)
 Entitas tidak mereklasifikasi liabilitas keuangan (PSAK 71
Paragraf 4.4.2)
 Perubahan keadaan bukan merupakan reklasifikasi (PSAK 71
Paragraf 4.4.3)
 Pengecualian untuk piutang dagang (PSAK 71 Paragraf 5.1.1)
DASAR PENGATURAN (4)

 Nilai wajar asset/liabilitas keuangan saat pengakuan awal


berbeda dari harga transaksinya, (PSAK 71 Paragraf 5.1.1A)
 Entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk
aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi (PSAK 71 Paragraf 5.1.2)
 Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan (PSAK 71 Paragraf
5.3.1)
 Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (PSAK 71
Paragraf PP3.3.X)
 Liabilitas Ditetapkan untuk Diukur pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi (PSAK 71 Paragraf PP5.7.5-20)
PENJELASAN (1)

Bentuk-bentuk Dana Pihak Ketiga atau Simpanan


 Giro
 Tabungan
 Deposito
 Sertifikat Deposito
 Bentuk lain yang dipersamakan dengan itu

Dalam pengertian Simpanan tidak termasuk Simpanan dari bank lain yang
disajikan dalam pos tersendiri.
PENJELASAN (2)

Dana Pihak Ketiga merupakan liabilitas keuangan yang dapat dibukukan


dalam 2 (dua) kategori liabilitas keuangan, yaitu:

No. Kategori dan Pengukuran Keterangan


Liabilitas Keuangan
1. Diukur pada nilai wajar Dana Pihak Ketiga atau Simpanan yang
melalui laporan laba rugi ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (fair value
option) meskipun tidak dimaksudkan
untuk diperjualbelikan. Untuk dapat
diukur pada nilai wajar tersebut, bank
harus memenuhi persyaratan dalam PSAK
71 dan ketentuan yang berlaku lainnya
mengenai penggunaan fair value option.

2. Biaya perolehan amortisasi Dana Pihak Ketiga atau Simpanan yang


tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
PERLAKUAN AKUNTANSI -
Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan dan pengukuran Dana Pihak Ketiga atau Simpanan:
 Setoran giro yang diterima tunai
 Setoran tabungan yang diterima tunai
 Setoran deposito yang diterima tunai
 Setoran sertifikat deposito yang diterima tunai
 Pada saat pengakuan awal liabilitas diakui sebesar nilai wajar:
No. Kategori dan Pengukuran Pencatatan pada saat pengakuan awal
Liabilitas Keuangan
1. Diukur pada nilai wajar - Sebesar pokok (nominal) Simpanan.
melalui laporan laba rugi - Untuk sertifikat deposito dan Simpanan
lain sejenis ini, dicatat sebesar harga jual
(nominal dikurangi diskonto).

2. Biaya perolehan Sebesar pokok (nominal) dikurangi diskonto


diamortisasi dan dikurangi/ ditambah pendapatan/
beban yang dapat, diatribusikan secara
langsung.
PERLAKUAN AKUNTANSI -
Pengakuan dan Pengukuran (2)
Pengakuan dan pengukuran produk Dana Pihak Ketiga atau Simpanan:
 Pada saat pengakuan awal liabilitas tidak perlu melakukan kapitalisasi
atas beban
 Setelah pengakuan awal, bank mencatat liabilitas tersebut:

No. Kategori dan Pengukuran Pencatatan pada saat pengakuan awal


Liabilitas Keuangan
1. Diukur pada nilai wajar - Sebesar nilai wajar.
melalui laporan laba rugi - Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari perubahan nilai wajar diakui pada
laporan laba rugi.
2. Biaya perolehan Sebesar biaya perolehan diamortisasi
diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar liabilitas
yang diukur pada saat pengakuan awal
ditambah atau dikurangi amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif
PERLAKUAN AKUNTANSI -
Pengakuan dan Pengukuran (3)
Pengakuan dan pengukuran produk Dana Pihak Ketiga atau Simpanan:
 Untuk liabilitas yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
 Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode
suku bunga efektif
 Bank dapat menggunakan metode garis lurus dalam melakukan
amortisasi
 Bank dapat tidak melakukan amortisasi, jika besarnya biaya transaksi
tersebut tidak material.
 Bank harus menetapkan tingkat materialitas dan mendokumentasikan
dalam kebijakan akuntansi sesuai dengan Bab 3: Kredit
PERLAKUAN AKUNTANSI -
PENYAJIAN
Simpanan Dana Pihak Ketiga disajikan di laporan posisi keuangan sesuai kategori liabilitas keuangan:

No. Kategori dan Pengukuran Keterangan


Liabilitas Keuangan
1. Diukur pada nilai wajar Sebesar nilai wajar.
melalui laporan laba rugi
2. Biaya perolehan Sebesar biaya perolehan diamortisasi
diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar liabilitas
yang diukur pada saat pengakuan awal
ditambah atau dikurangi amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif.

Saldo debet rekening giro (overdraft) disajikan sebagai bagian dari pos kredit.
STUDI KASUS 298-299

Transaksi Giro/Tabungan, nasabah setor dengan bilyet giro bank lain.


Pada tanggal 13 Februari 2021 seorang nasabah giro (giran) Bank “XYZ”
menyetorkan selembar bilyet giro Bank “PQR” senilai Rp20.000.000 untuk
dikreditkan ke rekeningnya di Bank “XYZ”. Setoran efektif (tidak terjadi
penolakan) pada tanggal 15 Februari 2021. Jasa giro yang diberikan kepada
giran adalah 1% per tahun dan sampai akhir bulan tidak terjadi mutasi (dalam
contoh ini tidak ada biaya transaksi yang dapat diatribusikan). Kebijakan bank
membukukan giro/tabungan sebagai kategori liabilitas lainnya (harga perolehan
yang diamortisasi).
Atas transaksi tersebut buatlah jurnal pembukuannya.

Anda mungkin juga menyukai