Anda di halaman 1dari 44

PRAKTEK KERJA DI CV.

JIMAT PERKASA FARM


PADA DEVISI AGRO INDUSTRI

LAPORAN
PRAKTEK KERJA NYATA (PKN)

Oleh :

Dicky Wijaya
NIM. 2017.69.02.0027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan PKN
Oleh:
Dicky Wijaya (201769020027)
Telah disahkan pembimbingan dan disahkan pada tanggal
……………………..untuk digunakan sebagai syarat
mendapatkan nilai mata kuliah PKN.
Penyelia

……………………………….
Dosen Pembimbing

WISMA SOEDARMADJI, MT
NIP.Y.
Mengesahkan
Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi
Teknik Mesin

Misbach Munir, ST,.MT. Mochamad Mas’ud.,ST.,MT


NIP.Y.0690201015 NIP.Y.0690201005

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa


atas karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Nyata (PKN) di CV Jimat Perkasa
Farm dengan baik dan lancar.

Kegiatan Praktek Kerja Nyata ini merupakan salah


satu mata kuliah yang dilaksanakan sebagai salah satu
persyaratan akademis. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan
agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah
diperoleh di bangku perkuliahan

Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek kerja


Nyata ini dengan baik dan lancar juga dikarenakan adanya
bantuan dari beberapa pihak oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Kholid Murtadlo S.E.,M.E. Selaku Rektor


Universitas Yudharta Pasuruan
2. Bapak Mochamad Mas’ud,.ST,.MT., Selaku Kepala
Program Studi Teknik Mesin
3. Segenap Dosen Teknik Mesin Universitas Yudharta
Pasuran

III
4. Bapak Wisma Soedarmadji, MT. Selaku
Pembimbing Praktek Kerja Nyata
5. Reza Sofi Rikhandani, S.P selaku Pembimbing di
CV. Jimat Perkasa Farm
6. Seluruh Karyawan di CV. Jimat Perkasa Farm

Dengan pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ini, diharapkan


dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi penulis, bagi
Universitas Yudharta Pasuruan, maupun bagi tempat Praktek
Kerja Nyata yaitu CV. JIMAT PERKASA FARM.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh mendekati
sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk dijadikan koreksi dan perbaikan di
waktu yang akan datang.
Pasuruan, 31 Januari 2023
Penulis

Dicky Wijaya
201769020027

IV
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN............................................................I
KATA PENGANTAR..................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................IV
BAB I.............................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Manfaat Praktek Kerja Nyata (PKN).............................3
1.3 Tujuan Praktek Kerja Nyata (PKN).....................................5
1.4 Ruang Lingkup PKN.....................................................5
1.4.1 Lokasi dan Waktu..................................................5
BAB II............................................................................................7
KONDISI EXISTING....................................................................7
2.1 Kondisi Perusahaan........................................................7
2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan......................................7
2.1.2 Managemen Perusahaan........................................7
2.2 Mesin Penggiling Padi.................................................10
2.3 Cara kerja Mesin..........................................................12
2.4 Motor Bakar.......................................................................14
2.4 Perawatan Mesin..........................................................15
2.5 Jenis-Jenis Perawatan..................................................16
2.6 Tujuan Perawatan Mesin.............................................17
BAB III........................................................................................20

V
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................20
3.1 Produksi Beras.............................................................20
3.1.1 Pengadaan gabah..................................................20
3.1.2 Pengeringan................................................................21
BAB IV........................................................................................30
PENUTUP...................................................................................30
4.1 Kesimpulan..................................................................30
4.2 Saran............................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..................................................................32
Lampiran-lampiran......................................................................33

VI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Padi merupakan hasil pertanian yang menjadi
konsumsi utama masyarakat indonesia. Padi juga dapat
menjadi bahan baku untuk pembuatan beraneka ragam
makanan. Sehingga untuk mendapatkan hasil makanan yang
berkualitas, maka kita juga harus dapat memilih padi yang
baik pula, beras juga merupakan makanan pokok sebagian
besar masyarakat Indonesia. Kebutuhan beras di Indonesia
semakin meningkat tiap tahunnya, karena jumlah penduduk
semakin bertambah. Butiran beras diperoleh dengan cara
melepaskan kulit dari butiran padi dengan menggunakan
berbagai alat salah satunya seperti “huller” (Faniz Ms, 2019
)
Penggilingan merupakan salah satu tahapan dalam
pasca panen padi yaitu suatu proses pelepasan sekam dari
beras. Karakteristik fisik padi sangat perlu diketahui karena
proses penggilingan padi sebenarnya mengolah bentuk fisik
dari butiran padi menjadi beras putih. Butiran padi yang
memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dimakan, atau tidak
enak dimakan, sehingga perlu dipisahkan. Selama proses
penggilingan, bagian-bagian tersebut dilepaskan satu demi

VII
satu sampai akhirnya didapatkan beras yang dapat
dikonsumsi yang disebut dengan beras sosoh atau beras
putih. Beras sosoh merupakan hasil utama proses
penggilingan padi. Beras sosoh adalah gabungan beras
kepala dan beras patah besar. Beras patah kecil atau menir
sering disebut sebagai hasil samping karena tidak
dikonsumsi sebagai nasi seperti halnya beras kepala dan
beras patah besar. Hasil samping proses penggilingan padi
berupa sekam, bekatul dan menir.
Mesin-mesin penggilingan padi berfungsi
melakukan pelepasan dan pemisahan bagian-bagian butir
padi yang tidak dapat dimakan dengan seminimal mungkin,
membuang bagian utama beras dan sesedikit mungkin
merusak butiran beras. Terdapat dua tahap dalam proses
penggilingan yaitu husking dan polishing. Husking adalah
tahap melepaskan beras yang menghasilkan beras pecah
kulit (brown rice). Dari struktur butiran gabah, bagian-
bagian yang akan dilepaskan adalah palea, lemma, dan
glume. Seluruhnya bagian tersebut dinamakan kulit gabah
atau sekam. Sebagian besar gabah yang dimasukkan ke
dalam mesin pemecah kulit (husker) akan terkupas dan
masih ada sebagian kecil yang belum terkupas. Butiran
gabah yang terkupas akan terlepas menjadi dua bagian, yaitu
beras pecah kulit dan sekam. Selanjutnya butiran gabah yang

VIII
belum terkupas harus dipisahkan dari beras pecah kulit dan
sekam untuk dimasukkan kembali kedalam mesin pemecah
kulit.
Berdasarkan latar belakang di atas maka Laporan ini
peneliti mengambil judul:”PRAKTEK KERJA DI CV.
JIMAT PERKASA FARM PADA DEVISI AGRO
INDUSTRI”

1.2 Manfaat Praktek Kerja Nyata (PKN)


Praktek Kerja Nyata (PKN) ini dapat memberikan nilai
positif bagi Mahasiswa, Perguruan Tinggi dan Perusahaan yang
bersangkutan tentunya, yaitu sebagai berikut :
A. Manfaat bagi Mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan
ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.
2. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia
industri.
3. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta
keahlian dibidang praktek.
4. Untuk menjalankan kewajiban Praktik Kerja Nyata
(PKN) yang merupakan mata kuliah prasyarat wajib
bagi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas
Yudharta Pasuruan.
5. Membina hubungan antara perguruan tinggi dengan

IX
berbagai instansi, lembaga pemerintah dan swasta untuk
bersama-sama mengembangkan dan menerapakan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi
yang mandiri, mampu bersikap, memecahkan masalah,
dan mengambil keputusan dalam bekerja.
7. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial
dengan orang lain di dalam dunia kerja.
8. Sebagai pedoman nantinya bagi Praktikan dalam mencari
pekerjaan maupun dalam.

B. Manfaat bagi Universitas


1. Terjalinnya kerjasama antara Universitas dengan
perusahaan.
2. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya
melalui pengalaman kerja Magang
3. Universitas yang akan dikenal di dunia industri.

C. Manfaat bagi Perusahaan


1. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia
industri/ perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal
oleh kalangan akademis.
2. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari
mahasiswa-mahasiswa yang melakukan Praktek Magang

X
3. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari
mahasiswa- mahasiswa yan melakukan praktek.

1.3 Tujuan Praktek Kerja Nyata (PKN)


Berdasarkan latar belakang diatas, maka maksud dan
tujuan diadakan praktek kerja nyata yang dilaksanakan di CV
Jimat Perkasa Tunggulwulung Pandaan ini antara lain :
1. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi di
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas
Yudharta Pasuruan.
2. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat suasana
kerja praktek industri yang harmonis di dunia usaha dan
dunia industri.
3. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat laporan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan Industri.
4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
dilingkungan Jurusan Teknik Mesin Universitas Yudharta
Pasuruan.
5. Kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
yang di dapat di bangku perkuliahan.

1.4 Ruang Lingkup PKN


1.4.1 Lokasi dan Waktu
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Nyata (PKN)

XI
pada sebuah CV. Berikut ini merupakan data informasi
perusahaan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Nyata (PKN):
Nama Perusahaan : CV Jimat Perkasa Farm
Tahun Berdiri : 21 November 2001
Komisaris Utama : Hj. Solikha
Direktur : Reza Sofi Rikhandani, S.P
Manager : Afif
Produksi : Kholil
Logistik : Adi Saputra
Penyediaan : Kosim
Alamat : Tunggul Wulung, Pandaan,
Pandaan, Jawa Timur.

1.5Bidang/Materi Yang Dipraktekkan


Pada materi yang di praktekkan dalam kegiatan
PKN ini penulis hanya menyajikan proses kegiatan yang
berhubungan dengan ”PRAKTEK KERJA DI CV.JIMAT
PERKASA FARM PADA DEVISI AGRO INDUSTRI”

XII
BAB II
KONDISI EXISTING

2.1 Kondisi Perusahaan


2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi CV. Jimat Perkasa Farm adalah Meningkatkan peran
petani dalam mewujudkan industry pertanian yang kreatif dan
menjajikan untuk mendukung terbentunya ketahanan pangan
merata sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan dan
keadilan Ekonomi serta Kemandirian Usaha bagi para petani.
Misi PT. Jimat Perkasa Farm adalah Menciptakan
kemakmuran, kesejahteraan petani, berperan aktif dalam
membangun ketahanan pangan menjadi produktif dan bagian
tak terpisahkan dari dari tatanan perekonomian yang
demokratis dan keadilan.
2.1.2 Managemen Perusahaan
1. Struktur Organisasi
Perusahaan PT. Jimat Perkasa Farm tidak dapat
melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa adanya
struktur organisasi karena struktur organisasi adalah alat
untuk menentukan dan menunjukkan jabatan, fungsi,

XIII
tugas, serta wewenang masing-masing bagian. Selain itu
struktur organisasi akan mempermudah koordinasi dan
pengawasan struktur organisasi.

Gambar 1. Struktur Organisasi


Sumber: Data Primer PT Jimat Perkasa Farm

Berikut adalah penjelasan pembagian jobdisk, tugas dan


tanggungjawab sesuai struktur organisasi diatas :
1. Direktur Perusahaan
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan
kebijakan-kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari
karyawan dan kepala bagian (manajer)
c. Menyampaikan laporan kepada pengawas

XIV
2. Manajer
a. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
perusahaan
b. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada
perusahaan
c. Memberikan koreksi dan membuat laporan
tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas
pengawasan kepada rapat anggota
3. Kepala Bagian Persediaan
a. Membuat perencanaan pengadaan barang dan
distribusinya.
b. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang.
c. Melakukan order barang sesuai kebutuhan.
d. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang
masuk dan keluar sesuai dengan SOP.
e. Melakukan pengecekan pada barang yang
diterima sesuai SOP.
4. Kepala Bagian Produksi
a. Bertanggung jawab dan mengawasi pelaksanaan
proses produksi, mulai dari bahan baku awal
sampai menjadi barang jadi.
b. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku

XV
dalam proses dan mutu barang jadi sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan perusahaan.
5. Kepala Bagian Logistik
a. Mengelola Kegiatan Pengadaan, Logistik, dan
Manajemen Aset
b. Melaksanakan pemeliharaan gedung dan fasilitas
Pendidikan serta pengamanan
c. Merencanakan dan memimpin pelaksanaan
program kerja pengadaan
d. pengelolaan logistik dan pengelolaan manajemen
asset
e. Menentukan target dan evaluasi pelaksana
kegiatan logistik

2.2 Mesin Penggiling Padi


Mesin Giling Padi atau rice milling merupakan alat
yang dibutuhkan dalam membangun usaha pengolahan
gabah menjadi beras. Seperti yang kita ketahui bahwa padi
menjadi tanaman penghasil beras yang merupakan bahan
pangan utama hampir seluruh masyarakat Indonesia. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan
pokok ini, setidaknya persediaan beras harus mencapai lebih
dari 100 kg untuk setiap tahunnya untuk menjamin
ketahanan pangan.

XVI
Mengingat tanaman ini memiliki peranan yang
sangat penting, Padi harus diolah terlebih dahulu dengan
menggunakan mesin giling padi agar dapat menjadi beras
agar dapat dikonsumsi. Penggunaan mesin penggilingan padi
ini membuat proses pengupasan kulit gabah menjadi lebih
cepat dengan hasil yang memuaskan sehingga keuntungan
yang diperoleh pun menjadi lebih besar.
Mesin penggiling padi ini merupakan salah satu jenis
alat tepat guna. Mesin tersebut berfungsi sebagai alat
penggiling sekaligus penepung dari proses penggilingan padi
sehingga menjadi beras yang bersih, alat ini juga bisa
digunakan untuk penggiling biji-bijian seperti jagung kedelai
dan kopi. Jadi mesin ini di desain multifungsi untuk bisa
digunakan tidak hanya 1 jenis saja akan tetapi bisa
digunakan lainya. Dilihat dari desain mesin ini sangat
portable karena mengunakan 1 corong sehingga bisa
langsung untuk digunakan dan tidak ribet dalam
pengunaannya, seperti halnya menginginkan giling tepung
saja maka diputar tuas pengatunrnya.

XVII
Gambar 2.1 Mesin Type KD-550 HM
(Dokumentasi, 2020)
Tabel 2.1 Spesifikasi Mesin Type KD-550 HM
Model : KD-550 HM
Type Mesin : Mesin 4 Tak, OHV, Silinder Tunggal,
Pendingin Udara.

Kapasitas Produksi : 250-350 kg /jam


Daya Maksimum : 2.2 – 3 kw / 5-7.5 hp
Kecepatan : 1500 rpm
Voltase : 220 v / 50Hz
Bahan Bakar : Bensin
Hasil Produksi : 85%
Hasil Dedak : 15%
Dimensi (cm) : 80x40x130

2.3 Cara kerja Mesin


Mesin penggiling padi ini bekerja dengan cara
menekan padi ke dalam mesin penggiling yang akan digiling
dengan poros silinder dan hasil penggilingan akan keluar
dari output penggiling. Setelah padi digiling, hasil

XVIII
penggilingan akan langsung masuk ke dalam corong
masuk, kemudian katup pengatur pemasukan gabah
sehingga penggiling padi akan digiling dengan poros screw
dan akan menghasilkan beras dari tabung silinder filter
screw dan keluar dari corong output yang terpisah dari
kulitnya. Jika hanya ingin penggilingan saja, maka corong
masuk dan v-belt penggiling tinggal dilepaskan.
Mesin penggiling padi dipasang langsung dengan
motor bensin yang dimanfaatkan sebagai penggiling dengan
mata poros penyosoh dapat berbentuk penggilingan yang
dilakukan dengan proses tenaga manusia seperti mesin yang
telah ada sebelumnya, namun pada mesin ini pengilingan
padi yang sudah digiling secara otomatis akan masuk
kedalam corong masuk penggilingan melalui saluran masuk
katup pengatur pemasukan gabah dengan menggunakan besi
plat tipis guna menghasilkan beras dari proses penggilingan
padi. Sedangkan untuk prinsip kerja penggilingan padi yang
sudah digiling untuk menghasilkan beras dan dedek
menggunakan motor bensin 6.5 HP sebagai sumber tenaga
yang mana putaran ditransmisikan melalui pulley dan sabuk
v-belt. Sehingga Sabuk v-belt berputar meneruskan putaran
sehingga poros ulir tekan berputar melalui roda karet
penggiling permukaan yang berputar untuk dapat melakukan
pergerakan naik turun melakukan proses penggilingan padi

XIX
yang akan menghasilkan beras dan dedek.

2.4 Motor Bakar


Motor bakar adalah salah satu pesawat kalor yang
mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar
dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada
poros engkol. Bahan bakar yang di-isap ke dalam selinder
kemudian di kompres sehingga tekanan dan tempraturnya
meningkat yang selanjutnya terjadi proses pembakaran baik
oleh percikan bunga api busi pada motor bensin. Tekanan
hasil pembakaran ini mendorong piston bergerak lurus.
Gerak lurus piston diubah menjadi gerak putar oleh batang
piston dan diteruskan ke poros engkol yang menimbulkan
energi mekanik / putar.
1. Motor Penggerak GX 200
Motor penggerak digunakan untuk penggerak mesin
penggiling padi dan penepung.

XX
Gambar 2.3 Motor Bensisn GX 200
(Documentasi, 2022)
Tabel 2.3 Spesifikasi Mesin Motor GX200
Model : GX200
Type Mesin : Mesin 4 Tak, OHV, Silinder Tunggal,
Pendingin Udara.

Kapasitas : 208 CC
Daya Maksimum : 7.5 HP
Kecepatan : 3600 rpm
Kapasitas Tangki BBM : 3.6 Liter
Kapasitas Tangki Oli : 0.6 Liter
Bahan Bakar : Bensin
Sistem Penyalaan : Recoil
Dimensi (mm) : 340 x 400x 340

2.4 Perawatan Mesin


Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu
system kegiatan untuk menjaga, memelihara,
mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan
daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu
bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam
dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara
ekonomis.

XXI
Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari
besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu
lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi
oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah
menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan
perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non
produksi yang ada dalam lembaga, intitusi, perusahaan
tersebut.
Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan
pemeliharaan, perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan
perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan
proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana
prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:
a. Perawatan peralatan dan perlengkapan
b. Penggantian dan distribusi dari utilitas
c. Inspeksi dan pelumasan.

2.5 Jenis-Jenis Perawatan


Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah:
a. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi
Kerusakan)

XXII
Merupakan perawatan yang dilakukan ketika
sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara
normal atau terhentinya operasional secara total dalam
kondisi mendadak Contoh: Breakdown Maintenance
adalah ketika proses penggilingan padi atau
penepung,tidak sengaja terdapat baut atau logam kecil
yang ikut masuk kedalam mesin penggiling, sehingga
menebabkan kerusakan pada saringan.
b. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance atau kadang disebut
juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan
pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh :
Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan
untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan
(cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan
berkala.
c. Corrective Maintenance
Merupakan Perawatan yang dilakukan dengan
cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi
dapat beroperasi normal kembali. Contoh: Corrective
Maintenance adalah ketika terjadi kerusakan pada

XXIII
saringan kita bisa menggantinya dengan yang baru.
2.6 Tujuan Perawatan Mesin
Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat,
kelancaran pemakaian alat- alat produksi/mesin perkakas
dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari
beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin
– gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan kondisi kerja
sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana
dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan
agar pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya,
perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya dapat
dijamin lancar dan baik.
Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:
1. Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang
harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus
dan sistematis.
2. Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan
pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan
sistematis pula.
3. Perawatan berencan
Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang
dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga

XXIV
segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
4. Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang
dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi
tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah
direncanakan sebelumnya.
5. Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah
mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di
pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka
kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan.
6. Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka
mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang
tingkat kerusakannya telah total.

XXV
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Produksi Beras
3.1.1 Pengadaan gabah
Gabah yang diterima oleh penggilingan padi bina
karya berasal dari dua sumber yaitu: petani perorangan dan
petani mitra. Gabah yang berasal dari petani perorangan dan
petani mitra diperoleh oleh penggilingan padi bina karya
dengan cara mencari gabah ke petani dan petani mitra.
Dalam kegiatan pencarian gabah, tim pengadaan
mendapatkan gabah dari Kecamatan Sukadiri, Kecamatan
Paku haji, Kecamatan Mauk, Kecamatan Kronjo, hingga ke
Kabupaten Serang. Penggilingan Padi Bina Karya menerima
dua macam gabah yaitu gabah kering panen (GKP) dan
gabah kering giling (GKG). Gabah kering panen (GKP)
adalah gabah kering hasil langsung dari panen tanpa proses
pengeringan lebih lanjut. Sedangkan gabah kering giling
(GKG) adalah gabah yang siap untuk langsung digiling.
Penentuan harga pada saat pembelian gabah antara pihak

XXVI
Penggilingan Bina Karya dan pihak petani adalah dengan
cara kesepakatan atas dasar kualitas gabah. Kualitas gabah
yang diterima oleh Penggilingan Bina Karya memiliki
klasifikasi standar yang jelas.

Gambar 3.1 Pengadaan Gabah

3.1.2 Pengeringan
Sebelum gabah dikeringkan ada beberapa tahapan
yang dilalui oleh gabah. Gabah datang apangan langsung
ditimbang dan dilakukan pengambilan sampel untuk
kebutuhan analisis mutu. Kemudian gabah dikeringan
dengan cara penjemuran yang menggunakan sinar matahari.
Energi untuk penguapan diperoleh dari sinar matahari.
Lamporan harus bersih agar gabah padi yang dikeringkan
tidak kotor, tidak menimbulkan panas yang terlalu tinggi,
mudah dibersihkan dan dikeringkan, tidak basah sewaktu

XXVII
digunakan, dan tidak berlubang-lubang. Penjemuran gabah
pada lantai jemur (lamporan) adalah cara pengeringan gabah
secara alami yang praktis, murah, sederhana dan umum
digunakan oleh para petani. Lamporan pada umumnya dibuat
dari semen, permukaannya rata dan bergelombang dengan
maksud agar air tidak 39 menggenang, mudah dikeringkan
dan permukaannya menjadi lebih luas. Cara Penjemuran
Cara penjemuran gabah dihamparkan di lamporan setipis
mungkin, namun untuk efisiensi dan mengurangi pengaruh
lantai semen yang terlalu panas maka tebal lapisan sekitar 5 -
7 cm. Padi harus sering dibolak-balik secara merata minimal
2 jam sekali. Pengeringan padi dapat dilakukan selama + 1 -
2 hari tergantung dengan cuaca (mendung atau terik
matahari). Penjemuran sebaiknya dilakukan di tempat yang
bebas menerima sinar matahari, bebas banjir dan bebas dari
gangguan unggas dan binatang pengganggu lainnya.
Penjemuran sebaiknya dilakukan pada saat pukul 07.00 -
16.00 atau tergantung pada intensitas panas sinar matahari.
Apabila penjemuran selesai dan gabah tidak akan segera
dikemas serta disimpan dalam gudang, sebaiknya tumpukan
gabah ditutup dengan plastik atau seng agar terhindar dari
embun maupun hujan. Kelebihan/kelemahan pengeringan
alami adalah biaya energi murah, memerlukan banyak tenaga
kerja untuk menebarkan, membalik dan mengumpulkan

XXVIII
kembali, sangat bergantung pada cuaca, memerlukan lahan
yang luas, sulit mengatur suhu dan laju pengeringan serta
mudah terkontaminasi.

3.1.3 Penggilingan
Penggilingan merupakan tahapan paling penting dari
proses ini. Penggilingan padi bina karya menggunakan mesin
penggiling padi manual. Mesin yang digunakan bisa
menghasilkan hingga 1 ton/hari. Kegiatan pemeliharaan
mesin merupakan salah satu fungsi perusahaan dalam
kelancaran operasional perusahaan. Suatu kegiatan
operasional akan berhasil dengan baik jika salah satunya
melalui kegiatan pemeliharaan alat-alat milik perusahaan.
Dari kegiatan diharapkan tingkat kerusakan dan tingkat
realibilitas pengoperasian proses produksi yang dapat
diterima dengan meminimumkan biaya.
Perusahaan tentu menginginkan pekerjaan
pemeliharaan lebih efisien sehingga kerusahakan kecil atau
pun besar dapat diatas dengan baik. Metode analisis data
dalam proses perawatan dan perbaikan pada mesin
penggiling padi TYPE KD-550 HM.

XXIX
Tabel 3.1 Perencanaan Perawatan
DAFTAR PERENCANAAN PERAWATAN
Spesifikasi Waktu
Pekerjaan Bentuk Untuk
No. Pelaksanaan Catatan
Service Perawatan Tiap
Harian Bagian
1. Cek Bahan
Bakar
2. Cek Batas
Oli Pelumas
3. Bersihkan
Corong
Mauk
4. Bersihkan
Saringan
pada
Corong
Pengeluaran
5. Bersihkan
Disk Mill
6. Bersihkan
Kain
Penepung
Spesifikasi Pekerjaan Service Bulanan
7. Ganti Oli
Sesuai
Tanggal
8. Cuci Kain

XXX
Penepung
Secara
Berkala
9. Cek Rice
Mill
10. Cek V-Belt
11. Cek Pulley
12. Bersihkan
Saringan
Udara
Mesin 5hp
13. Cek Mata
Pisau
14. Cek Plat
Penyosoh
15. Cek Busi

1. Proses Perawatan Mesin Penggiling Padi


Pemeliharaan atau perawatan (maintenance)
adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan
peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan
standar (fungsional dan kualitas)
Mesin penggilingan padi adalah sejenis peralatan
pengolah biji-bijian. Kami harus sering memeliharanya
untuk memperpanjang umur mesin penggilingan padi.
Berikut ini adalah Tabel hasil dari perawatan mesin
penggiling padi dengan pemakaian 25 jam kerja:

XXXI
Tabel 3.1.2 Hasil Perencanaan Perawatan Mesin
Penggiling Padi Dalam 25 Jam
HASIL PERENCANAAN PERAWATAN DALAM 25 JAM
Spesifik Kondisi pemakaian
No Catatan
Pekerjaan Baik Tidak
1. Bersihkan √ Bersihkan
Corong Masuk corong setiap
sesudah
penggunaan
2. Bersihkan katup √ Bersihkan
tuas penggiling setiap 100 jam
dan penepung pemakaian
3. Bersihkan dan √ Bersihkan
periksa poros setiap 100 jam
mata pisau pemakaian
dang anti jika
sudah tumpul
4. Bersihkan tempat √ Bersihkan
saringan beras setiap 100 jam
pemakaian
5. Periksa Pulley √ Periksa setiap
penyosoh 500 jam dang
anti jika sudah
aus
6. Bersihkan √ Bersihkan
saringan beras setiap 25 jam
pemakaian
dang anti jika
sudah rusak

XXXII
Pabrik terigu tidak lagi memproduksi tepung dalam
jumlah puluhan kilogram saja. Namun target produksinya
jauh lebih banyak bahkan hingga ton untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Untuk dapat mencapai target produksi ini,
disk mill dan hammer mill harus bekerja maksimal. Hal ini
menyebabkan mesin penepung rawan mengalami kerusakan.
Untuk menghindari kerusakan saat produksi, berikut
beberapa tips merawat mesin penggilingan tepung terigu
supaya lebih awet dan tahan lama. Berikut ini adalah Tabel
hasil dari perawatan mesin penepung dengan pemakaian 25
jam kerja :

Tabel 3.1.3 Hasil Perencanaan Perawatan Mesin Penepung Dalam


25 Jam
HASIL PERENCANAAN PERAWATAN DALAM 25 JAM
Spesifik Kondisi pemakaian
No Catatan
Pekerjaan Baik Tidak
1. Bersihkan pipa √ Bersihkan
L corong setiap
100 jam kerja
2. Bersihkan Disk √ Bersihkan
Mill setiap 100 jam
kerja atau
menyesuaikan
dengan
pergantian
saringan
3. Bersihkan √ Bersihkan
saringan Disk setiap 100 jam

XXXIII
Mill atau ganti jika
ingin
menggiling
bahan yang
lain
4. Bersihkan kain √ Bersihkan
penepung setiap
selesai
pemakaian
dan cuci
kain setiap
25 jam, jika
sudah
kotor maka
ganti dengan
yang baru
5. Bersihkan √ Bersihkan
Corong setiap sesudah
Pengeluaran pemakaian
6. Periksa pulley √ Periksa setiap
Disk Mill 500 jam kerja
dan ganti jika
sudah Aus
7. Periksa Vbelt √ Periksa setiap
Disk Mill 500 jam kerja
dan ganti jika
vbelt sudah
retak/selep

3. Proses Perawatan Mesin Penggerak


Ada beberapa bagian yang perlu diperiksa
atau dibersihkan secara rutin. Diantaranya yaitu filter

XXXIV
udara, karburator, busi, dan kondisi oli mesin.

Tabel 4.4 Hasil Perencanaan Perawatan Mesin Penggerak


Dalam 25 Jam
HASIL PERENCANAAN PERAWATAN DALAM 25 JAM
Spesifik Kondisi pemakaian
No Catatan
Pekerjaan Baik Tidak
1. Oli Mesin √ Periksa setiap
penggunaan
dan ganti oli
setiap 100
jam
pemakaian
2. Busi √ Periksa busi
setiap 100
jam
pemakaian
dan ganti
busi setiap
300 jam
Pemakaian
3. Filter Udara √ Bersihkan
setiap 100
jam
pemakaian
4. Bagian Luar √ Bersihkan
Mesin setiap
Dibersihkan penggunaan
5. Tangki √ Dibersihkan
dan setiap 100
Penyarin jam
g bahan pemakaian
bakar

XXXV
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
perawatan dan perbaikan pada komponen mesin penggiling
padi dan penepung KD 550 HM sebagai berikut:
1. Proses perawatan mesin penggiling padi diawali dengan
bersikan corong masuk, bersihkan katup penggiling dan
penepung, bersihkan as mata pisau, bersihkan tempat
saringan beras dan bersikan saringan beras.
2. Proses perawatan mesin penepung yang pertama
gunakan mesin sesuai standar kerja di buku panduan
manual, bersihkan setelah pemakaian, bersihkan mesin
penepung, bersihkan saringan penepung, bersihkan
corong pengeluaran dan perawatan secara berkala.
3. Langkah-langkah perbaikan pada mesin penggiling padi
dan penepung, siapkan alat seperti: kuas, kunci inggris,
tang, obeng plus & minus, kunci ring pas, kunci busi,
dan bahan seperti: mesin penggiling padi dan penepung,
minyak pelumas/oli, lap pembersih, dan mulailah

XXXVI
perbaikan pada komponen yang rusak.

4.2 Saran
1. Sebaiknya kegiatan perawatan dan perbaikan tidak hanya
dilakukan oleh pihak maintenance saja melainkan oleh
bagian produksi terutama operator karena mereka adalah
pihak yang secara langsung berinteraksi dengan fasilitas
produksi sehingga mereka akan lebih mengenal keadaan
dan perilaku mesin. Sedangkan pihak maintenance
bertugas saat terjadi kerusakan yang serius yang tidak
dapat ditangani oleh operator.
2. Seluruh pihak yang terlibat dalam lantai produksi perlu
menjaga kebersihan peralatan produksi dan daerah di
sekitar tempat mesin berada, karena performansi mesin
akan terlihat lebih baik apabila kondisinya bersih dan baik
sehingga akan menumbuhkan semangat kerja operator
untuk mengoperasikan dan menjaga kondisi mesin, yang
secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas.
3. Sebaiknya disusun suatu prosedur kerja sistem preventive
maintenance yang meliputi cara / proses perawatan yang
harus dilakukan dan hal – hal yang harus dihindari dalam
melakukan pekerjaan tersebut.
4. Perlunya perlengkapan shefty praktek.

XXXVII
DAFTAR PUSTAKA

Aan Ardian M.pd, 2018. Perawatan Dan Pemeliharaan Mesin


Industri
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304811/pendidikan/2c-
handout perawatan-dan-perbaikan-mesin.pdf, diakses pada
02 Januari 2023 pukul 08:22
Ir.Najamudin MT, 2017. Penyuluhan Perawatan Mesin
Penggiling Padi Di Desa Wirabangun Kecamatan
Simpang Pematang Kabupaten Dati II Mesuji
http://artikel.ubl.ac.id/index.php/PKM/article/view/575/1155,
diakses pada 20 Januari 2023 pukul 10:27.
Ismail Arsyadi, 2020. Mesin Serbaguna Honda GX 160 T2 (Thai)
5.5 HP Mesin Penggerak Bensin
https://shopee.co.id/Mesin-Serbaguna-Honda-GX-160- T2-
(Thai)-5.5-HP-Mesin-Penggerak Bensin.
107004971.1701385929,diakses pada 25 Januari 2023
pukul 08:13.
Jeemy, 2018. Perawatan harian mesin penggilingan padi.
http://id.ygm-meatcutter.com/info/daily-maintenance-of-
rice-milling-machine- 28743531.html, diakses pada 24
Januari 2023 pukul 10:12.

XXXVIII
Lampiran-lampiran

Lampiran 1. Mesin Penggiling dan Poles

XXXIX
Lampiran 2. Pengecekan V-Belt dan Bearingpada poros
penghubung

XL
Lampiran 3. Pengecekan V-Belt sebelum proses penggilingan
dimulai

XLI
Lampiran 4. Nama komponennya apa

XLII
Lampiran 5. Logbook PKN

Hari Tanggal Jam Kegiat Acti


an on
Senin 05 Des 08.00 – Pengenalan kondisi sekitar Mengetahui struktur organisasi
2022 17.00
Selasa 06 Des 08.00 – Repair bucketdrater-A Mengganti bearing baru
2022 17.00
Rabu 07 Des 08.00 – Pengenalan lubrikasi Pengertian oil dan grease
2022 17.00
Kamis 08 Des 08.00 – Prosedur dan alur kerja Mengetahui lingkup kerja (reapir
2022 17.00 dan PM)
Jum’at 09 Des 08.00 – Pengenalan equipment pompa Mengetahui komponen pompa
2022 17.00
Selasa 13 Des 08.00 – Mengikuti pengecekan pompa Mengikuti proses pengecekan
2022 17.00 pompa sentrifugal
Rabu 14 Des 08.00 – Mini repair pompa Mengganti rubber coupling baru
2002 17.00
Kamis 15 Des 08.00 – Pengumpulan data Pengumpulan data
2022 17.00
Jum’at 16 Des 08.00 – Mencari sumber data tentang Mengetahui cara kerja pompa
2022 17.00 pompa
Senin 19 Des 08.00 – Membuat presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Rabu 21 Des 08.00 – Membuat presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Kamis 22 Des 08.00 – Membuat presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Jum’at 23 Des 08.00 – Membuat presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Senin 26 Des 08.00 – Latihan presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Rabu 28 Des 08.00 – Revisi presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Kamis 29 Des 08.00 – Revisi presentasi pompa Persiapan presentasi pkl
2022 17.00
Jum’at 30 Des 08.00 – Final presentasi pompa Presentasi pompa
2022 17.00
Senin 02 Jan 2023 08.00 – Mencari data yang kurang Pengumpulan data yang kurang
17.00

Anda mungkin juga menyukai