Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

1. Dalam situasi seperti yang dialami oleh Bank of America pada tahun 2011,
kedua pendekatan, yaitu pendekatan linear dan pendekatan sistem, dapat
memberikan wawasan yang berharga untuk menghindari atau meminimalisir
kegagalan dalam pengambilan keputusan di masa depan. Namun, dalam
konteks ini, pendekatan sistem mungkin lebih bermanfaat. Berikut adalah
penjelasannya:
a. Pendekatan Linear
 Pendekatan ini fokus pada hubungan sebab akibat yang linear antara
variabel-variabel tertentu. Misalnya, Bank of America bisa
menggunakan analisis biaya-manfaat untuk memperkirakan dampak
kebijakan biaya transaksi kartu debit terhadap keuntungan.
 Keuntungan dari pendekatan ini adalah sederhana dan mudah
dipahami. Namun, dalam kasus seperti kebijakan biaya transaksi kartu
debit, faktor-faktor non-linear seperti persepsi pelanggan dan dinamika
pasar mungkin sulit diukur atau diprediksi dengan pendekatan ini.
b. Pendekatan Sistem
 Pendekatan ini mempertimbangkan semua variabel dan faktor yang
saling terkait dalam suatu sistem. Misalnya, Bank of America bisa
menerapkan analisis sistem untuk memahami bagaimana kebijakan
biaya transaksi kartu debit mempengaruhi perilaku pelanggan, persepsi
merek, dan posisi kompetitif di pasar.
 Keuntungan dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk
menangkap kompleksitas dan interaksi antara berbagai faktor yang
memengaruhi keputusan. Dengan memahami sistem secara holistik,
Bank of America dapat mengantisipasi lebih baik bagaimana kebijakan
tertentu dapat memicu reaksi dari berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kasus Bank of America, penggunaan ystemtan ystem mungkin
lebih tepat karena kebijakan biaya transaksi debit memiliki dampak yang lebih
luas daripada yang dapat diprediksi oleh ystemtan linear sederhana. Persepsi
pelanggan, respons pasar, dan implikasi jangka ystem dari ystemta tersebut
semua merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan secara komprehensif,
dan ystemtan ystem dapat membantu Bank of America menggali wawasan
yang lebih dalam tentang kompleksitas situasi tersebut.

2. Peta Kognisi untuk Lolos Seleksi dan Bekerja di Perusahaan Multinasional:


1) Tujuan Utama
Bekerja di Perusahaan Multinasional.
2) Strategi
 Psikotes: Mempersiapkan diri dengan mempelajari jenis-jenis psikotes
yang mungkin dihadapi. Berlatih soal-soal psikotes secara rutin untuk
meningkatkan kemampuan.
 Bahasa Inggris: Intensifkan pembelajaran Bahasa Inggris melalui
kursus atau bahan belajar online. Latihan mendengarkan, membaca,
menulis, dan berbicara dalam Bahasa Inggris setiap hari.
 Wawancara: Mempersiapkan diri dengan membaca profil perusahaan
dan posisi yang dilamar. Berlatih menjawab pertanyaan wawancara
umum dan spesifik terkait posisi yang dilamar.
 Tes Kesehatan: Memastikan kondisi fisik dan kesehatan yang baik
dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.
Mempersiapkan dokumen medis dan hasil tes kesehatan yang
diperlukan.
 Aksi: Melakukan latihan soal psikotes setiap hari. Mengikuti kursus
Bahasa Inggris dan berlatih keterampilan bahasa setiap hari. Membaca
materi terkait profil perusahaan dan posisi yang dilamar. Berlatih
wawancara dengan teman atau mentor. Rutin berolahraga dan menjaga
pola makan yang sehat untuk mempersiapkan tes kesehatan.
3) Titik Kritis
Titik kritis dalam peta kognisi ini adalah psikotes dan wawancara.
Kedua tahapan ini sering menjadi penentu utama dalam seleksi karyawan
di banyak perusahaan. Psikotes menilai kemampuan kognitif dan
kepribadian, sementara wawancara mengevaluasi kemampuan
berkomunikasi, pengetahuan tentang perusahaan, dan kesiapan karyawan
potensial. Kedua tahapan ini memerlukan persiapan yang intensif dan
pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan perusahaan. Jika Putri
gagal melewati salah satu dari tahapan ini, kemungkinan besar dia akan
gagal lolos seleksi dan mencapai tujuannya untuk bekerja di perusahaan
multinasional. Oleh karena itu, fokus dan persiapan ekstra pada kedua
tahapan ini sangat penting untuk mencapai kesuksesan.

3. Untuk menghitung jumlah botol susu sapi yang sebaiknya diproduksi untuk
dijual dan perkiraan keuntungan yang akan diperoleh, kita dapat menggunakan
pendekatan teori probabilitas untuk memaksimalkan keuntungan. Pertama-
tama, kita akan menghitung keuntungan yang diharapkan dari setiap jumlah
botol yang diproduksi, dan kemudian kita akan mencari jumlah botol yang
memberikan keuntungan maksimal.

Diberikan data sebagai berikut:

 Biaya produksi per botol: Rp 13,000


 Harga jual per botol: Rp 20,000
 Probabilitas penjualan untuk setiap jumlah botol:

Penjualan 90 botol 95 botol 100 botol 110 botol 120 botol


probabilitas 0.20 0.35 0.20 0.15 0.10

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


1) Hitung keuntungan yang diharapkan untuk setiap jumlah botol yang
diproduksi:
Keuntungan = (Harga jual per botol - Biaya produksi per botol) * Jumlah
botol * Probabilitas penjualan
2) Cari jumlah botol yang memberikan keuntungan maksimal,
Keuntungan untuk setiap jumlah botol:

 Untuk 90 botol: (20,000 - 13,000) * 90 * 0.20 = Rp 126,000


 Untuk 95 botol: (20,000 - 13,000) * 95 * 0.35 = Rp 245,000
 Untuk 100 botol: (20,000 - 13,000) * 100 * 0.20 = Rp 140,000
 Untuk 110 botol: (20,000 - 13,000) * 110 * 0.15 = Rp 115,500
 Untuk 120 botol: (20,000 - 13,000) * 120 * 0.10 = Rp 84,000

Jumlah keuntungan yang diharapkan:

 Untuk 90 botol: Rp 126,000


 Untuk 95 botol: Rp 245,000
 Untuk 100 botol: Rp 140,000
 Untuk 110 botol: Rp 115,500
 Untuk 120 botol: Rp 84,000

Dari hasil perhitungan, kita dapat melihat bahwa keuntungan


maksimal diperoleh saat menjual 95 botol susu sapi, dengan keuntungan
sebesar Rp 245,000. Oleh karena itu, Keni sebaiknya memproduksi 95
botol susu sapi untuk dijual.

Anda mungkin juga menyukai