SINOPSIS Ogoh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

SEKA TERUNA-TERUNI DHARMA YUKTI

BANJAR ADAT MEKAR NADI

SINOPSIS
HYANG BAKA BUMI

Hyang Baka Bumi merupakan prabhawa atau manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, dimana beliau dipuja dan di stanakan di Pura Ulun Swi. Ulun Swi berasal dari dua
kata yaitu Ulu (n) dan Swi ; Ulu berarti kepala atau awal sedangkan swi mempunyai arti
sawah. Ulu dan Swi kemudian di proses dan diadaptasikan menjadi Ulun Swi yang memiliki
arti ulu atau awal dari semua sawah yang ada di Bali. Dimana Swi atau sawah dalam lontar
Kutara Kanda Purana Bangsul merupakan 1 dari 6 tempat suci yang harus dijaga
kesucianya yang disebut Sad Kertih.

Hyang Baka Bumi di Pura Ulun Swi distanakan pada pelinggih berupa meru, yang
aci-acinya dilaksanakan pada Rahina Sukra Paing, Wuku Dungulan atau Paing Galungan.
Aci-aci ini merupakan simbolisasi atas keberhasilan panen yang diperoleh oleh para petani.
Bila aci-aci ini tidak terlaksanakan, maka Hyang Baka Bumi akan murka dengan
menyebarkan hama yang merusak tanaman para petani. Sayangnya aci-aci ini sekarang mulai
terlupakan oleh para petani dikarenakan menyusutnya lahan pertanian yang ada di Bali serta
kurangnya pemahaman masyarakat tentang fungsi meru di pura Ulun Swi.

Fenomena itulah yang diperjuangkan Oleh Seka Teruna-Teruni Dharma Yukti untuk
meningkatkan kembali eksistensi dan menjaga tradisi yang ada di masyarakat. Rasa jengah
dan wiring untuk melestarikan aci-aci di Pura Ulun swi, Kemudian digarap kedalam suatu
karya seni dengan penonjolan sebuah pola yang menggambarkan karakter serta gambaran
sosok dewa yang menjadi ulunya atau awal dari seluruh subak di Bali, dipadukan dengan
ornamen meru tempat beliau berstana yang akhirnya tercipta sebuah mahakarya, yang diberi
nama “Hyang Baka Bumi”.

Langsung saja mari kita saksikan penampilan dari Seka Teruna-Teruni Dharma Yukti,
Perwakilan Banjar Adat Mekar Nadi.

Anda mungkin juga menyukai