Anda di halaman 1dari 16

LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 7

How to Form a Business and


Entrepreneurship Starting a Small
Business

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:

1. Bentuk Dasar Kepemilikan Usaha


2. Kepemilikan Tunggal
3. Kemitraan
4. Korporasi
5. Ekspansi korporasi
6. Waralaba
7. Koperasi
8. Entrepreneur
9. Memulai Bisnis Kecil
10. Belajar tentang Operasi Usaha Kecil

OUTLINE MATERI:

• Basic Forms of Business Ownership


• Sole Proprietorships
• Partnerships
• Corporations
• Corporate Expansion
• Franchises
• Cooperatives
• The Age of The Entrepreneur
• Getting Started in Small Business
• Learning about Small-Business Operations

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

7.1. How to Form a Business


7.1.1. Basic Forms of Business Ownership
Salah satu hal yang harus dipikirkan dalam memulai sebuah bisnis baru adalah
memahami bagaimana mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Untuk itu perlu dianalisis
apakah akan mencari rekanan baru atau menemukan cara lain untuk mendapatkan uang. Ada
tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis yaitu:
(1) perusahaan kepemilikan tunggal,
(2) perusahaan kemitraan,
(3) korporasi.

Gambar 7.1 : Form of Business Ownerships


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.1.2. Sole Proprietorships (Kepemilikan tunggal)


Perusahaan kepemilikan tunggal adalah sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya
dikelola oleh satu orang. Bentuk ini adalah jenis bisnis yang termudah untuk dilakukan.

7.1.2.1. Keuntungan kepemilikan tunggal meliputi :


(1) Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut.
Memulai bisnis kepemilikan tunggal dengan membeli atau menyewa
perlengkapan yang dibutuhkan. Harus ada izin atau lisensi dari pemerintah
setempat
(2) Menjadi atasan bagi diri sendiri
Introduction to Management and Business-R6 | 3
Bekerja untuk orang lain memang tidak menimbulkan kegembiraan seperti
bekerja untuk diri sendiri.
(3) Merasa bangga atas kepemilikan
Orang yang memiliki dan mengelola bisnis mereka sendiri berhak untuk
merasa bangga atas kerja mereka. Mereka berhak atas semua pujian untuk
mengambil risiko dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan.
(4) Meninggalkan warisan
Pemilik bisnis mempunyai sesuatu untuk diwariskan bagi generasi
mendatang.
(5) Kepemilikan atas laba perusahaan
Selain kesenangan dalam menjadi atasan bagi diri sendiri, laba yang
dihasilkan dari bisnis juga dapat dimiliki secara pribadi.
(6) Tidak ada pajak khusus
Semua laba dari perusahaan kepemilikan tunggal dikenakan pajak sebagai
penghasilan pribadi dari pemilik membayar pajak penghasilan normal atas
uang tersebut.

7.1.2.2. Kerugian perusahaan kepemilikan tunggal

(1) Kewajiban tidak terbatas-adanya risiko kerugian pribadi.


Ketika anda memiliki bisnis sendiri, maka semua utang atau kerugian yang
disebabkan oleh bisnis tersebut adalah kewajiban yang tidak terbatas yang
harus dilunasi sendiri.
(2) Sumber daya finansial yang terbatas
Dana yang tersedia untuk bisnis kepemilikan tunggal terbatas pada dana
yang dikumpulkan oleh pemilik.
(3) Kesulitan manajemen
Semua bisnis membutuhkan manajemen, yaitu seseorang harus membuat
catatan dan analisis keuangan, orang yang lain ahli dalam menjual barang
dan memproduksi. Perusahaan kepemilikan tunggal seringkali sulit untuk
menarik karyawan yang profesional di semua bidang.
(4) Komitmen waktu yang besar
Pemilik bisnis tunggal seringkali harus bekerja lebih dari 12 jam sehari,
Introduction to Management and Business-R6 | 4
sedikitnya enam hari dalam seminggu dan hampir dua kali lipat jam kerja
karyawan dalam perusahaan besar.
(5) Tunjangan sampingan.
Jika Anda menjadi atasan bagi diri sendiri, maka seringkali kehilangan
tunjangan sampingan yang didapat jika bekerja untuk orang lain. Anda
harus memiliki asuransi kesehatan yang dibayarkan sendiri.
(6) Pertumbuhan yang terbatas
Perusahaan kepemilikan tunggal yang hanya mengandalkan dana sendiri,
bisa jadi mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih lambat dibandingkan
perusahaan bentuk kemitraan atau korporasi.

(7) Rentang hidup yang terbatas


Jika pemilik tunggal meninggal dunia, menjadi pailit atau pensiun, bisnis
tersebut bisa jadi tidak eksis lagi, kecuali jika ahli waris telah memiliki
kemampuan dan keahlian yang sama.

7.1.3. Partnerships
Perusahaan rekanan (kemitraan) adalah suatu bentuk legal dengan dua pemilik
atau lebih. Ada tiga jenis perusahaan kemitraan:
(1) Perusahaan kemitraan umum, adalah perusahaan kemitraan yang semua pemilik
berbagi tugas dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk melunasi
utang bisnis tersebut.
(2) Perusahaan kemitraan terbatas, adalah perusahaan kemitraan dengan satu atau lebih
mitra umum dan satu atau lebih mitra terbatas. Seorang mitra umum adalah seorang
pemilik yang mempunyai kewajiban tidak terbatas dan aktif dalam mengelola perusahaan.
Seorang mitra terbatas adalah pemilik yang menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi
tidak mempunyai tanggung jawab manajemen atau kewajiban untuk kerugian di luar
investasi tersebut.
(3) Perusahaan kemitraan terbatas master, merupakan bentuk bisnis yang mirip dengan
korporasi, yang bertindak seperti korporasi dan diperdagangkan dalam pasar saham
seperti korporasi, namun kena pajak seperti perusahaan kemitraan.

Introduction to Management and Business-R6 | 5


7.1.3.1. Keuntungan perusahaan kemitraan :
(a) Lebih banyak sumber finansial
Ketika dua orang atau lebih menggabungkan uangnya, lebih mudah
untuk membiayai kegiatan operasional bisnis.
(b) Manajemen Bersama serta gabungan ketrampilan dan pengetahuan
Lebih mudah mengelola bisnis, jika mitra bisnis memiliki keahlian yang
berbeda, sehingga akan memiliki keterampilan yang saling melengkapi
dalam menjalankan bisnis.
(c) Kemampuan bertahan hidup lebih lama
Perusahaan kemitraan dapat lebih mudah dikelola dan bisnisnya dapat
bertahan lebih lama.
(d) Tidak ada pajak khusus
Perusahaan kemitraan akan dikenakan pajak seperti perusahaan kepemilikan
tunggal, yaitu hanya pajak penghasilan pribadi si pemilik.

7.1.3.2. Kerugian perusahaan kemitraan :

(1) Kewajiban tidak terbatas


Seorang mitra umum berkewajiban terhadap utang dari perusahaan.
(2) Pembagian laba
Tidak terdapat sistem hukum yang baku dalam hal berbagi laba bagi para
mitra bisnis, sehingga perjanjian yang matang harus dipikirkan untuk
menghindari konflik.
(3) Perselisihan antara mitra bisnis
(4) Kesulitan untuk menghentikan bisnis

7.1.4. Corporations
Bentuk kepemilikan bisnis yang ke tiga adalah Korporasi. Korporasi adalah sebuah
entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari
pemiliknya.

Introduction to Management and Business-R6 | 6


7.1.4.1. Keuntungan Korporasi:
1. Kewajiban yang terbatas, salah satu keuntungan besar dari korporasi
adalah kewajiban yang terbatas dari para pemiliknya. Kewajiban yang
terbatas artinya bahwa pemilik dari sebuah bisnis bertanggung
jawab terhadap kerugian hanya hingga sejumlah yang mereka investasikan.
2. Lebih banyak dana untuk investasi, untuk mengumpulkan dana, sebuah
korporasi dapat menjual kepemilikan (saham) kepada siapa saja yang
tertarik untuk membeli sahamnya. Hal ini berarti ada jutaan orang
yang dapat memiliki bagian dari perusahaan besar, seperti Garuda Foods,
Gudang Garam. Selain itu korporasi juga dapat meminjam dana dari
investor individual melalui penerbitan obligasi. Korporasi juga dapat lebih
mudah mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan karena pemberi
pinjaman akan lebih mudah menilai perusahaan tersebut, jika mereka dapat
meninjau bagaimana saham perusahaan tersebut diperdagangkan.
3. Ukuran, korporasi dapat berkembang menjadi perusahaan besar, dapat
membangun pabrik dan fasilitas bisnis. Korporasi dapat mempekerjakan
karyawan yang ahli dalam area operasional.
4. Daya hidup yang lama, karena korporasi terpisah dari kekayaan
pemiliknya, maka ketidakhadiran salah satu pemilik, dapat digantikan oleh
orang lain

7.1.4.2. Kerugian Korporasi.


a. Pekerjaan administrasi yang ekstensif, hukum perpajakan menuntut
bahwa sebuah korporasi membuktikan semua biaya dan potongannya
adalah sah. Korporasi dengan demikian harus memproses banyak formulir.
b. Pajak Ganda, laba korporasi dikenakan pajak sebanyak dua kali. Pertama
korporasi membayar pajak pada laba sebelum laba tersebut didistribusikan
kepada pemegang saham. Kemudian, pemegang saham membayar pajak
pada penghasilan (deviden) yang mereka terima dari korporasi..
c. Ukuran, ukuran dapat menjadi keuntungan korporasi, tetapi juga

Introduction to Management and Business-R6 | 7


dapat menjadi kerugian. Korporasi besar kadang-kadang menjadi tidak
fleksibel dan terlalu terikat pada birokrasi untuk merespon perubahan pasar
dengan cepat.
d. Kesulitan untuk mengakhiri, korporasi relatif sulit untuk
diakhiri, karena melibatkan banyak orang dalam strukturnya.
e. Kemungkinan konflik antara pemegang saham dan dewan direksi,
sejumlah konflik dapat muncul, jika pemegang saham memiliki dewan
direktur yang tidak sependapat dengan manajemen yang ada.
f. Biaya awal, pembentukan badan hukum korporasi memerlukan biaya yang
besar dan melibatkan notaris/akuntan bahkan pengacara bila diperlukan.

7.1.4.3. S-Corporation
Korporasi S adalah suatu bentuk korporasi dengan struktur bisnis yang sangat
mirip dengan perusahaan tradisional, tetapi dengan ciri-ciri seperti kemitraan
tertentu yang dapat menguntungkan jenis organisasi bisnis tertentu serta
dikenakan pajak sepertihalnya perusahaan tunggal atau kemitraan.
Syarat Korporasi S adalah :
1. Tidak Memiliki lebih dari 100 pemegang saham. (Semua anggota keluarga
dihitung sebagai satu pemegang saham.)
2. Memiliki pemegang saham yang merupakan orang perseorangan dan warga
negara atau penduduk lokal.
3. Hanya memiliki satu kelas saham
4. Memiliki tidak lebih dari 25 persen pendapatan dari sumber pasif (sewa,
royalti, bunga)

7.1.4.4. Perseroan Terbatas (Limited Liabilities Companies)


Perseroan terbatas merupakan Perusahaan yang mirip dengan S korporasi tetapi
tanpa persyaratan kelayakan khusus.
a. Keuntungan perseroan terbatas
1. Tanggung jawab terbatas.
Aset pribadi dilindungi. Tanggung jawab terbatas tersedia untuk mitra
terbatas dan pemegang saham perusahaan.
Introduction to Management and Business-R6 | 8
2. Pilihan perpajakan.
LLC dapat memilih untuk dikenakan pajak sebagai kemitraan atau sebagai
perusahaan. Perpajakan tingkat kemitraan sebelumnya merupakan manfaat
yang biasanya dikenakan untuk mitra atau pemilik S korporasi.
3. Aturan kepemilikan yang fleksibel.
LLC tidak harus mematuhi batasan kepemilikan seperti halnya S-
Corporation. Pemilik dapat berupa orang, persekutuan, atau korporasi.
4. Distribusi keuntungan dan kerugian yang fleksibel.
Untung dan rugi tidak harus didistribusikan secara proporsional dengan uang
yang diinvestasikan setiap orang seperti halnya korporasi. LLC anggota
menyepakati persentase yang akan dibagikan kepada setiap anggota.
5. Fleksibilitas pengoperasian.
LLC harus menyerahkan artikel resmi organisasi, yaitu: mirip dengan
anggaran dasar, tetapi mereka tidak diharuskan untuk membuat risalah
(disebarkan), mengajukan resolusi tertulis, atau mengadakan pertemuan
tahunan. Sebuah LLC juga mengirimkan surat perjanjian operasional, mirip
dengan perjanjian kemitraan, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan
dioperasikan.
b. Kerugian Perseroan terbatas
1. Tidak ada kepemilikan saham, Kepemilikan LLC tidak dapat dialihkan.
Anggota LLC memerlukan persetujuan dari anggota lain untuk menjual
saham mereka di perusahaan
2. Daur hidup perusahaan yang terbatas, LLC diharuskan untuk
menentukan tanggal pembubaran perusahaan dalam artikel perusahaan
(dibeberapa negara tidak boleh lebih dari 30 tahun). Berakhirnya masa
keanggotaan, maka akan secara otomatios membuat LLC bubar,
walaupun setelah itu anggota bisa membentuk LLC kembali.
3. Insentif lebih sedikit,
4. Beban Pajak, anggota LLC harus membayar pajak dari keuntungan yang
didapatkan selain pajak pribadi.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


5. Dokumen. Dokumen yang dibutuhkan LLC tidak sebanyak yang
dibutuhkan korporasi, lebih seperti yang dibutuhkan untuk kepemilikan
tunggal.

7.1.5. Corporate Expansion: Mergers and Acquisitions


Korporasi dapat melakukan merger atau akuisisi untuk dapat menghemat biaya,
memasuki pasar baru, memosisikan diri dalam persaingan internasional atau beradaptasi
terhadap perubahan teknologi atau regulasi.
Merger adalah hasil dari penggabungan dua perusahaan atau lebih yang membentuk
satu perusahaan.

Terdapat tiga jenis merger korporat, yakni:


(1) Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda
dalam bisnis yang terkait.
Contoh: merger sebuah perusahaan minuman ringan dan sebuah perusahaan yang
memproduksi pemanis buatan.
(2) Merger horisontal adalah penggabungan dua perusahaan dalam industri yang sama dan
memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi pengembangan produk.
Contoh: merger sebuah perusahaan minuman ringan dan sebuah perusahaan air mineral.
(3) Merger konglomerat adalah menyatukan perusahaan dalam industri yang sama sekali tidak
berkaitan. Contoh: merger sebuah perusahaan air mineral dengan sebuah bank.

Akuisisi adalah satu perusahaan melakukan pembelian properti dan obligasi dari
perusahaan lain.

Introduction to Management and Business-R6 | 10


Gambar 7.2: Type of Mergers
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.1.6. Franchises
Franchises (waralaba) adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan
menjual produk atau jasanya dalam sebuah teritorial tertentu. Pada dasarnya, perjanjian
waralaba adalah sebuah perjanjian di mana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis
(pewaralaba) menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk
atau jasa kepada orang lain (terwaralaba) dalam sebuah teritorial tertentu.

A. Keuntungan waralaba:
1. Bantuan manajemen dan pemasaran, dibandingkan dengan seseorang yang memulai
bisnis dari awal, terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar
untuk berhasil, karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam
memilih lokasi dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya.
2. Kepemilikan pribadi, sebuah operasi waralaba adalah tetap bisnis Anda, dan Anda
menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya.
3. Nama yang sudah dikenal secara nasional dan bahkan internasional, dengan waralaba
yang telah mapan, Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah
kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.
Introduction to Management and Business-R6 | 11
4. Nasihat dan bantuan finansial, terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta
nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
5. Tingkat kegagalan yang rendah, menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba
adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya.

B. Kerugian Waralaba:

1. Biaya awal yang besar, biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.

2. Laba yang dibagi, pewaralaba akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya
awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian
yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
3. Regulasi manajemen, “Bimbingan” manajemen dapat menjadi perintah manajerial, dan
pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh aturan dan regulasi perusahaan
dapat kehilangan semangat dan insentif untuk menjadi atasan mereka sendiri dengan
bisnis mereka sendiri.
4. Pelarangan untuk menjual kepemilikan, tidak seperti pemilik bisnis pribadi yang
dapat menjual perusahaan mereka kepada siapapun yang mereka pilih dengan syarat-
syarat mereka sendiri; banyak terwaralaba menghadapi pelarangan untuk menjual
kembali waralaba mereka.
5. Pewaralaba yang curang, tidak semua waralaba dimiliki oleh pewaralaba yang besar,
sehingga terwaralaba pada waralaba kecil hanya memiliki sedikit informasi tentang
perusahaan yang dibelinya.

7.1.7. Cooperatives
Koperasi merupakan organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang
yang menggunakannya, yang mempunyai kebutuhan yang sama, yang menggabungkan sumber
daya mereka untuk keuntungan bersama.

Introduction to Management and Business-R6 | 12


7.2. Entrepreneur

7.2.1. The Age of The Entrepreneur


Wirausaha/entrepreneur adalah orang yang mau menerima risiko untuk memulai dan
menjalankan sebuah bisnis. Perkembangan entrepreneuship di Indonesia sangat pesat,
pendidikan dari tingkat SMU sampai Perguruan Tinggi mengajarkan siswanya untuk berjiwa
entrepreneur, sehingga setelah selesai sekolah/kuliah, mereka dapat hidup mandiri. Begitu
pula dengan jumlah usaha kecil (UKM) yang semakin banyak jumlahnya, namun tidak heran
juga kalau kita melihat bahwa juga UKM yang gulung tikar.

Gambar 7.3: Sharon Anderson she expanded Half Price Books into a national company earning $240
million in annual revenue.
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.2.1.1. Why People Take the Entrepreneurial Challenge


Mengambil risiko untuk memulai sebuah bisnis dapat menakutkan dan
memberi semangat pada saat yang bersamaan. Berikut ini adalah beberapa alasan
mengapa orang bersedia mengambil risiko untuk memulai sebuah bisnis.
1. Kesempatan, banyak orang memiliki inisiatif dan dorongan untuk bekerja dalam
jam kerja panjang yang dituntut oleh kewirausahaan.
2. Laba, wirausaha memiliki penghasilan yang jauh lebih besar
dibandingkan jika seseorang bekerja di perusahaan orang lain. dengan input
keahlian dan pengalaman yang sama, maka output penghasilan yang diperoleh
Introduction to Management and Business-R6 | 13
jauh lebih besar jika memiliki usaha sendiri.
3. Kemerdekaan/ kebebasan, beberapa dari mereka telah menemukan
kenikmatan dan kepuasan diri dalam memulai bisnis mereka sendiri. Karena
keberhasilan dan kegagalan bisnis tergantung dari keputusan yang kereka buat
sendiri. Selain itu mereka memiliki kebebasan untuk melakukan penetrasi pasar,
membuat sesuatu yang baru ataupun kebebasan dalam bekerja dan
mendelegasikan pekerjaan.
4. Tantangan, banyak wirausaha mau mengambil risiko terhadap bisnis yang
dimiliki.

7.2.2. Getting Started in Small Business

Semua organisasi menuntut modal, ide bagus, perencanaan, manajemen


informasi, anggaran (dan manajemen finansial secara umum), akuntansi, pemasaran, relasi
karyawan yang baik dan pengetahuan manajerial secara keseluruhan yang baik.

7.2.3. Learning about Small-Business Operations

Memulai bisnis kecil memerlukan beberapa petunjuk, baik belajar dari orang lain
yang telah melakukannya, maupun dari pengalaman ketika bekerja dengan orang lain. Memulai
bisnis sendiri setelah mempelajari apa yang dibutuhkan akan lebih kecil risikonya
dibandingkan hanya mendengarkan pengalaman dari orang lain.

Dalam mengelola sebuah bisnis kecil, diperlukan fungsi bisnis sebagai berikut:
i. Merencanakan bisnis Anda, rencana bisnis merupakan pernyataan bisnis tertulis yang
mendeskripsikan sifat bisnis, pasar sasaran, keuntungan yang akan dimiliki bisnis
tersebut dalam hal kompetisi dan sumber daya dan persyaratan dari pemilik.
ii. Mendanai bisnis, selain tabungan pribadi, investor individual adalah sumber modal
utama bagi sebagian besar wirausahawan..

Introduction to Management and Business-R6 | 14


SIMPULAN

Memulai sebuah bisnis, pertama kita perlu memutuskan bentuk kepemilikan yang

akan kita gunakan untuk menjalankan bisnis tersebut. Ada 3 pilihan bisnis yaitu (1)

kepemilikan tunggal, (2) kepemilikan kemitraan, dan (3) pepemilikan korporasi, yang

masing - masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada beberapa alasan mengapa orang bersedia mengambil risiko menjalankan

wirausaha, alasannya meliputi laba, kemerdekaan, kesempatan dan tantangan.

Wirausahawan yang berhasil dapat memerintah diri, memelihara diri, berorientasi

tindakan, penuh semangat, dan toleran terhadap ketidakpastian.

Menjadi wirausaha bisnis kecil, pertama, belajarlah dari orang lain. Ikutlah kursus

dan berbicaralah dengan beberapa pemilik bisnis kecil. Kedua, dapatkanlah pengalaman

dengan bekerja untuk orang lain. Ketiga, ambil alih sebuah perusahaan yang berhasil.

Seseorang dapat berpartisipasi dalam era kewirausahaan dengan membeli hak

untuk memasarkan sebuah inovasi produk baru di areanya.

Introduction to Management and Business-R6 | 15


DAFTAR PUSTAKA

8. William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding


Business. 12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4.

Introduction to Management and Business-R6 | 16

Anda mungkin juga menyukai