Week 7
Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:
OUTLINE MATERI:
7.1.3. Partnerships
Perusahaan rekanan (kemitraan) adalah suatu bentuk legal dengan dua pemilik
atau lebih. Ada tiga jenis perusahaan kemitraan:
(1) Perusahaan kemitraan umum, adalah perusahaan kemitraan yang semua pemilik
berbagi tugas dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk melunasi
utang bisnis tersebut.
(2) Perusahaan kemitraan terbatas, adalah perusahaan kemitraan dengan satu atau lebih
mitra umum dan satu atau lebih mitra terbatas. Seorang mitra umum adalah seorang
pemilik yang mempunyai kewajiban tidak terbatas dan aktif dalam mengelola perusahaan.
Seorang mitra terbatas adalah pemilik yang menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi
tidak mempunyai tanggung jawab manajemen atau kewajiban untuk kerugian di luar
investasi tersebut.
(3) Perusahaan kemitraan terbatas master, merupakan bentuk bisnis yang mirip dengan
korporasi, yang bertindak seperti korporasi dan diperdagangkan dalam pasar saham
seperti korporasi, namun kena pajak seperti perusahaan kemitraan.
7.1.4. Corporations
Bentuk kepemilikan bisnis yang ke tiga adalah Korporasi. Korporasi adalah sebuah
entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari
pemiliknya.
7.1.4.3. S-Corporation
Korporasi S adalah suatu bentuk korporasi dengan struktur bisnis yang sangat
mirip dengan perusahaan tradisional, tetapi dengan ciri-ciri seperti kemitraan
tertentu yang dapat menguntungkan jenis organisasi bisnis tertentu serta
dikenakan pajak sepertihalnya perusahaan tunggal atau kemitraan.
Syarat Korporasi S adalah :
1. Tidak Memiliki lebih dari 100 pemegang saham. (Semua anggota keluarga
dihitung sebagai satu pemegang saham.)
2. Memiliki pemegang saham yang merupakan orang perseorangan dan warga
negara atau penduduk lokal.
3. Hanya memiliki satu kelas saham
4. Memiliki tidak lebih dari 25 persen pendapatan dari sumber pasif (sewa,
royalti, bunga)
Akuisisi adalah satu perusahaan melakukan pembelian properti dan obligasi dari
perusahaan lain.
7.1.6. Franchises
Franchises (waralaba) adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan
menjual produk atau jasanya dalam sebuah teritorial tertentu. Pada dasarnya, perjanjian
waralaba adalah sebuah perjanjian di mana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis
(pewaralaba) menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk
atau jasa kepada orang lain (terwaralaba) dalam sebuah teritorial tertentu.
A. Keuntungan waralaba:
1. Bantuan manajemen dan pemasaran, dibandingkan dengan seseorang yang memulai
bisnis dari awal, terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar
untuk berhasil, karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam
memilih lokasi dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya.
2. Kepemilikan pribadi, sebuah operasi waralaba adalah tetap bisnis Anda, dan Anda
menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya.
3. Nama yang sudah dikenal secara nasional dan bahkan internasional, dengan waralaba
yang telah mapan, Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah
kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.
Introduction to Management and Business-R6 | 11
4. Nasihat dan bantuan finansial, terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta
nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
5. Tingkat kegagalan yang rendah, menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba
adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya.
B. Kerugian Waralaba:
1. Biaya awal yang besar, biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
2. Laba yang dibagi, pewaralaba akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya
awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian
yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
3. Regulasi manajemen, “Bimbingan” manajemen dapat menjadi perintah manajerial, dan
pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh aturan dan regulasi perusahaan
dapat kehilangan semangat dan insentif untuk menjadi atasan mereka sendiri dengan
bisnis mereka sendiri.
4. Pelarangan untuk menjual kepemilikan, tidak seperti pemilik bisnis pribadi yang
dapat menjual perusahaan mereka kepada siapapun yang mereka pilih dengan syarat-
syarat mereka sendiri; banyak terwaralaba menghadapi pelarangan untuk menjual
kembali waralaba mereka.
5. Pewaralaba yang curang, tidak semua waralaba dimiliki oleh pewaralaba yang besar,
sehingga terwaralaba pada waralaba kecil hanya memiliki sedikit informasi tentang
perusahaan yang dibelinya.
7.1.7. Cooperatives
Koperasi merupakan organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang
yang menggunakannya, yang mempunyai kebutuhan yang sama, yang menggabungkan sumber
daya mereka untuk keuntungan bersama.
Gambar 7.3: Sharon Anderson she expanded Half Price Books into a national company earning $240
million in annual revenue.
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019
Memulai bisnis kecil memerlukan beberapa petunjuk, baik belajar dari orang lain
yang telah melakukannya, maupun dari pengalaman ketika bekerja dengan orang lain. Memulai
bisnis sendiri setelah mempelajari apa yang dibutuhkan akan lebih kecil risikonya
dibandingkan hanya mendengarkan pengalaman dari orang lain.
Dalam mengelola sebuah bisnis kecil, diperlukan fungsi bisnis sebagai berikut:
i. Merencanakan bisnis Anda, rencana bisnis merupakan pernyataan bisnis tertulis yang
mendeskripsikan sifat bisnis, pasar sasaran, keuntungan yang akan dimiliki bisnis
tersebut dalam hal kompetisi dan sumber daya dan persyaratan dari pemilik.
ii. Mendanai bisnis, selain tabungan pribadi, investor individual adalah sumber modal
utama bagi sebagian besar wirausahawan..
Memulai sebuah bisnis, pertama kita perlu memutuskan bentuk kepemilikan yang
akan kita gunakan untuk menjalankan bisnis tersebut. Ada 3 pilihan bisnis yaitu (1)
kepemilikan tunggal, (2) kepemilikan kemitraan, dan (3) pepemilikan korporasi, yang
Menjadi wirausaha bisnis kecil, pertama, belajarlah dari orang lain. Ikutlah kursus
dan berbicaralah dengan beberapa pemilik bisnis kecil. Kedua, dapatkanlah pengalaman
dengan bekerja untuk orang lain. Ketiga, ambil alih sebuah perusahaan yang berhasil.