Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGEMBANGANKELOMPOK BERMAIN
“Kriteria Guru/Pamong/Helper Bagi Kelompok
Bermain”

Dosen Pengampu
MARHAMAH. S.Pd.I.

Disusun oleh:
ERNITA

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
MUARA BUNGO
2021
KATA PENGANTAR

‫ﺍﻠﺣﻤﺩ ﻟﻟﻪ ﺭﺏ ﺍﻠﻌﺎ ﻟﻤﻳﻦ ﻭﺍﻠﺼﻼﺓ ﻭﺍﻠﺳﻼﻡ ﻋﻠﻰﺍﺷﺭﻑﺍﻻﻧﺑﻳﺄﻭﺍﻠﻣﺭﺳﻠﻳﻥ‬


‫ﻭﻋﻠﻰﺍﻠﻪ ﻭﺻﺣﺑﻪ ﺍﺟﻣﻌﻳﻥ‬
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
sehingga kami penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Beriring salam tidak
lupa kita ucapkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari yang tidak tahu menjadi tahu sehingga kita bisa membedakan antara baik dan
buruk.

Kami penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini. Secara khusus, kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Marhamah. S.Pd.I. selaku dosen pengampu, Karena dengan
arahan beliau lah kami dapat menyelesai kan makalah ini menjadi lebih lengkap.

Makalah yang berjudul “Pengintegrasian Sains dengan Bahasa,


Matematika, Keterampilan Sosial dan Motorik” ini semoga dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan yang tentunya memiliki nila-nilai kebaikan yang
sangat tinggi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, kritik dan saran yang
membangun sangatlah kami butuhkan agar makalah ini lebih sempurna.

Muara Bungo, Oktober 2021


Penyusun

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ii


Daftar Isi ...................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 3

BAB II. PEMBAHASAN


A. Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini ....................................... 4
B. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD ,,........................ 5

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12

Daftar Pustaka ............................................................................................. iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini didefinisikan oleh the National Association for the Education
of Young Children (NAEYC) adalah anak yang berusia 0 sampai 8 tahun.1
Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa anak usia dini
adalah anak yang berusia 0 sampai dengan 6 tahun.
Berdasarkan pada UU tersebut pula anak usia dini dibina dalam jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal. Jalur formal berbentuk Taman
Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.
Sedangkan jalur pendidikan non formal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA)
dan bentuk lain yang sederajat; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang
sederajat; Satuan PAUD Sejenis (SPS). Jalur informal adalah pendidikan yang
diberikan orang tua dan masyarakat baik secara langsung atau tidak langsung
kepada anak. Dari dua pengertian di atas terdapat perbedaan rentang usia yang
disebut sebagai anak usia dini.2
Otak manusia berkembang 50 persen pada tahun pertama kehidupan.
Kemudian berkembang 30 persen sampai usia 8 tahun. Perkembangan otak
tersebut terjadi sangat pesat pada usia dini sebanyak 80 persen otak manusia.3 Di
Indonesia potensi tersebut diakui sebagai masa keemasan pula namun dari segi
pengelompokkan usia secara birokrasi usia tersebut masuk dalam Sekolah Dasar
(SD) kelas awal. Pada usia tersebut peluang untuk mengembangkan kemampuan
dasar untuk hidup dimasa yang akan datang masih potensial untuk
dimaksimalkan.
Oleh karena itu, pendidikan awal di sekolah dasar sama pentingnya dengan
pendidikan anak usia dini. Pada usia dini, anak memiliki kemampuan yang luar

1
Brewer, Jo Ann, Introduction to Early Childhood Education: Preschool through primary grades
(USA: Pearson Education, Inc, 2007).
2
Direktorat PAUD. TT. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Kemendiknas
3
H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)
biasa untuk menyerap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pendidikan anak usia
dini merupakan bentuk respon dari penelitian tentang masa keemasan pada usia
tersebut.
Hal itu sesuai dengan definisi pendidikan anak usia dini berdasarkan UU No
20 Tahun 2003 yang mengatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.4
Selain itu pendidikan anak usia dini menjadi sangat penting pula karena
pendidikan awal dapat mengembangkan pemikiran anak terhadap sekolah. Anak
menyukai atau tidak tergantung pada awal pendidikannya. “school is exciting-
/challenging/fun, and i am a good learner or school is boring/difficult/paintful,
and i can’t learn” 5Jadi ketika anak memperoleh pengalaman yang menyenangkan
pada pendidi-kan usia dini maka anak akan memiliki presepsi yang positif pula
terhadap sekolah.
Pengalaman menyenangkan tersebut harus dibangun dan diusahakan oleh
guru. Hal ini menjadi sebuah bentuk tanggung jawab sebagai pendidik PAUD.
Untuk menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, pendidik harus
mengetahui minat dan kebutuhan anak, mengetahui tahapan perkembangan anak
dan bagaimana anak belajar. Kostelnik menjabarkan bagaimana perkembangan
anak dan bagaimana anak belajar yaitu anak berkembang secara holistik, anak
berkembang mengikuti waktu yang sama, proses perkembangan anak berbeda-
beda pada setiap anak, anak adalah pebelajar aktif, belajar anak dipengaruhi
kematangan, belajar anak dipengaruhi lingkungan, gaya belajar setiap anak
berbeda, anak belajar melalui kombinasi pengalaman fisik, interaksi sosial dan
refleksi, dan anak belajar melalui bermain.6

4
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1, Pasal 1
5
Kostelnik, Marjorie J, et all, Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early
Childhood Education (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2007), h. 2.
6
Ibid
Untuk itu, perlu pendidik PAUD yang memahami peluang pemaksimalan
tersebut sejak usia dini. Perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan untuk anak usia dini dengan cara meningkatkan kualitas para pendidik
anak usia dini.7 Permasalahan ini kemudian menjadi tantangan bagi kita semua
bahwa penting untuk meningkatkan tenaga pendidik yang berkualitas sehingga
memiliki kompetensi untuk menjadi pendidik PAUD.
Pemahaman terhadap pengetahuan ini diharapkan dapat menciptakan Guru
PAUD yang Profesional. Dalam makalah ini akan dibahasan tentang “Kriteria
Guru/Pamong/Helper bagi Kelompok Bermain”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Profesionalisme seorang pendidik anak usia dini ?
2. Apa saja Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik anak usia
dini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana profesionalisme seorang pendidik anak usia
dini
2. Untuk mengetahui apa saja Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik anak usia dini
D. Manfaat
1. Mahasiswa mampu untuk mengetahui bagaimana profesionalisme seorang
pendidik anak usia dini ?
2. Mahasiswa mampu untuk mengetahui apa saja Kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik anak usia dini ?

7
Ahmad Rizali, dkk, Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional (Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan
bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di dalam Undang-
undang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya pada pasal 4,
dikemukakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 2, berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru,
sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.8
Pentingnya PAUD menuntut pendidik PAUD untuk menjadi profesional.
Slamet Suyanto mengatakan bahwa profesional berarti bekerja sesuai prosedur,
mengikuti etika profesi dan ilmu PAUD, serta tidak melakukan kesalahan.
Pendapat ini diperjelas oleh Driscoll, Amy dan Nagel, Nancy G bahwa “a
profesional is someone who is educated, knowledgeable, dedicated to her
profession, committed to completion of a specialized course of study, and in
possesion of a knowladge base essential to her specialty area .
Keharusan pendidik PAUD untuk masuk dalam golongan pekerjaan yang
profesional telah dicanangkan dalam UU no. 20 Tahun 2003. Dalam UU tersebut
disebutkan bahwa pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan
kepada anak didik.

8
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 2
Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru
pendamping, sedangkan pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri
atas guru, guru pendamping dan pengasuh. Pendidik anak usia dini selayaknya
masuk dalam standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Kualifikasi
akademik guru yaitu memiliki ijazah D-II PGTK dari perguruan tinggi yang
terakreditasi atau ijazah minimal sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat dan
memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi.
Kompetensi pendidik PAUD dikembangkan dalam konteks kebijakan sesuai
dengan standar pendidik anak usia dini berdasarkan peraturan menteri pendidikan
nasional RI no. 58 Tahun 2009. Berdasarkan acuan tersebut pendidik harus
memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial.
B. Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Paud
Menjadi guru PAUD yang sesuai dengan kompetensi maka guru PAUD harus
mengikuti isi Peraturan Pemerintah RI yang baru Nomor 16 tahun 2007 tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi guru PAUD jalur formal dan non formal.9
1. Kualifikasi akademik
a. Memiliki ijazah S-1/D-IV dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
b. Pendidikan minimal lulusan D-II (diploma) atau sederajat dan memiliki
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi.
c. Memiliki ijazah S-1/D-IV PGPAUD, atau ijazah psikologi dan telah
berpengalaman sebagai pendidik PAUD minimal 4 tahun.10
2. Kompetensi guru PAUD (secara umum)
Kompetensi untuk guru PAUD jalur formal dan non formal dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

9
Luluk Asmawati, Perencanan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014),
hal. 23-27.
10
Mengenai kualifikasi akademik ini isinya sama dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 29 ayat 1.
Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Indikator
No.
Kemampuan a. Mampu memahami filosofi dan tujuan PAUD
1.
memahami filosofi serta mengaplikasikannya dalam pembelajaran
dan prinsip PAUD PAUD.
b. Mampu memahami serta mengaplikasikan
pendekatan dan model PAUD.
c. Memahami dan mengaplikasikan prinsip
pembelajaran dalam PAUD.
Kemampuan a. Mampu memahami karakteristik perkembangan
2.
memahami bayi, anak-anak (0-3 tahun) baik fisik, emosi,
perkembangan dan sosial, dan kognitif.
karakteristik anak usia b. Mampu memahami karakteristik perkembangan
dini. anak prasekolah (3-6 tahun) baik fisik, emosi,
sosial, dan kognitif.
c. Mampu memahami karakteristik perkembangan
anak yang berkebutuhan khusus (retardasi
mental, gangguan emosi, autis, ADD/ADHD,
anak berbakat).
d. Memahami karakteristik anak-anak yang
dianiaya dan diabaikan.
Kemampuan a. Memahami proses transisi antara pembelajaran
3.
memahami program PAUD menuju ke kelas awal pendidikan dasar.
transisi PAUD b. Memahami keterampilan dan sikap yang perlu
kependidikan dasar. dimiliki oleh anak dalam proses transisi
tersebut.
Kemampuan a. Memahami prinsip bermain sambil belajar
4.
memahami peran b. Memahami pentingnya bermain bagi anak
bermain. c. Memahami jenis mainan yang sesuai dengan usia
dan tahap perkembangan anak
d. Mampu memilih alat main yang sesuai dengan
usia dan tahap perkembangan anak
e. Mampu memelihara alat dan perlengkapan main
f. Mampu menggunakan APE sebagai alat bantu
belajar anak.
Kemampuan a. Memahami konsep dan prinsip kurikulum PAUD
5.
memahami b. Memahami komponen kurikulum PAUD
perkembangan c. Mampu merancang kurikulum PAUD sesuai
kurikulum terpadu. dengan tahap perkembangan anak (DAP)
d. Mampu menyusun rencana pembelajaran (lesson
plan) dengan webbing dan tematik.
Kemampuan a. Mampu memahami prinsip dan peran lingkungan
6.
memahami bagi pembelajaran PAUD
lingkungan belajar b. Mampu menata lingkungan main yang aman dan
yang kondusif nyaman di luar (outdoor) dan di dalam ruangan
(indoor)
c. Mampu melakukan rotasi kegiatan
Kemampuan a. Mampu mengorganisasi kegiatan kelompok kecil
7.
memahami dan besar
pengelolaan kelas b. Mampu memahami pengaturan dan tata tertib
kelas, serta mengaplikasikannya dalam proses
pembelajaran
Kemampuan a. Memahami konsep dan prinsip penilaian
8.
memahami evaluasi b. Memahami aspek penilaian peningkatan
pembelajaran perkembangan PAUD
c. Memahami proses perencanan, pelaksanaan dan
tindak lanjut penilaian
Kompetensi Profesional

Kompetensi Indikator
No.
Kemampuan a. Mampu menggunakan berbagai peralatan
1.
memanfaatkan teknologi pembelajaran untuk kepentingan anak
teknologi informasi didik.
untuk komunikasi
Kemampuan a. Memahami konsep pembelajaran melalui
2.
memahami bermain sesuai yang sesuai dengan tingkat
pembelajaran yang perkembangan dan pertumbuhan anak
sesuai engan tahap b. Memahami pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak kekuatan, kebutuhan, dan minat anak
(DAP) c. Memahami pembelajaran yang sesuai dengan
konteks sosial budaya setiap anak
d. Mampu membuat dan mengembangkan APE
e. Mampu memahami perlunya dongeng dalam
pembelajaran PAUD
f. Mampu mempersiapkan lingkungan
pembelajaran bagi AUD
Kemampuan a. Menguasai substansi dan metodologi
3.
memahami substansi pembelajaran agama dan nilai moral melalui
kurikulum PAUD bermain
b. Memahami substansi dan metodologi
pembelajaran bahasa dan keaksaraan melalui
bermain
c. Memahami substansi dan metodologi
pembelajaran Matematika melalui bermain
d. Memahami substansi dan metodologi
pembelajaran ilmu sosial dan ilmu alam melalui
bermain
e. Memahami substansi dan metodologi
pembelajaran seni dan kerajinan tangan
f. Memahami substansi dan metodologi
pembelajaran music dan gerak
g. Memahami cara pengajaran anak usia dini yang
berpusat pada anak
h. Memahami jenis nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak serta mampu
merekomendasikannya pada orangtua dan pihak
terkait.
i. Menguasai dasar P3K.
Kemampuan a. Mampu melaksanakan penelitian sederhana
4.
memahami penelitian untuk meningkatkan layanan PAUD
sederhana dan kajian b. Mampu melakukan kajian kritis untuk
kritis untuk meningkatkan layanan PAUD
meningkatkan layanan c. Mampu menjelaskan pentingnya PAUD bagi
PAUD orang dan calon orangtua.

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Indikator
No.
Memiliki kemampuan a. Menguasai lingkungan kerja sesuai dengan
1.
untuk bekerja mandiri profesi PAUD
b.Menguasai kemampuan untuk menyelesaikan
tugas secara mandiri
c. Menguasai cara mengadaptasikan diri terhadap
lingkungan pekerjaan.
Memiliki sikap a. Menguasai dan memiliki sikap positif terhadap
2.
terhadap profesi sumber-sumber belajar untuk mempertahankan
kemampuan profesinya
b. Memiliki sikap positif terhadap perannya
sebagai pendidik PAUD
c. Memiliki sikap positif terhadap kegiatan
pendidikan sehari-hari
d. Memiliki sikap positif atas lingkungan kerjanya
e. Mampu menerima kritik dan saran.
Memiliki komitmen a. Memiliki etika kerja sebagai pendidik
3.
terhadap profesi dan b. Menguasai karakteristik pekerjaan sesuai
tugas profesional dengan profesi PAUD
c. Bertanggung jawab/komitmen terhadap tugas.
Motivasi a. Memiliki kemauan meningkatkan diri dalam
4.
kinerja profesinya
b. Memiliki kemauan untuk selalu berusaha
meningkatkan kemauan profesinya
c. Memiliki kemauan untuk mempelajari hal-hal
yang baru yang berkaitan dengan PAUD
d. Memiliki kemauan untuk melakukan inovasi
e. Memiliki kemauan untuk memprakarsai suatu
kegiatan.

Kompetensi Sosial
Kompetensi Indikator
No.
Kemampuan menjalin a. Mampu menjalin hubungan kerjasama dengan
1.
kemitraan sejawat
b. Mampu berkoordinasi dengan orangtua AUD,
masyarakat, dan lembaga Pembina AUD.
Kemampuan a. Mampu berkomunikasi secara verbal maupun
2.
berkomunikasi non verbal dengan anak didik
b. Mampu merangsang anak untuk berkomunikasi
c. Mampu menciptakan suasana yang nyaman
untuk berkomunikasi
d. Mampu berkomunikasi dengan orangtua dan
teman sejawat.
Kemampuan a. Mampu berperan aktif dalam kegiatan
3.
partisipasi pengembangan PAUD di masyarakat.
Kemampuan a. Mampu memahami nilai, adat istiadat, dan
4.
memahami budaya budaya yang berlaku di masyarakat dalam
masyarakat di sekitar mendidik anak usia dini
tempat tugas b. Mampu memahami bahasa yang dignakan
dalam masyarakat.

Dalam UU nomor 14 tahun 2005, disebutkan pada pasal 1 ayat 10 tentang


kompetensi seorang guru yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.11

11
UU nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 10 tentang kompetensi seorang guru
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kualifikasi akademik
a. Memiliki ijazah S-1/D-IV dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
b. Pendidikan minimal lulusan D-II (diploma) atau sederajat dan memiliki
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi.
c. Memiliki ijazah S-1/D-IV PGPAUD, atau ijazah psikologi dan telah
berpengalaman sebagai pendidik PAUD minimal 4 tahunJenis PAUD pada
jalur formal
2. Kompetensi pendidik PAUD dikembangkan dalam konteks kebijakan sesuai
dengan standar pendidik anak usia dini berdasarkan peraturan menteri
pendidikan nasional RI no. 58 Tahun 2009. Berdasarkan acuan tersebut
pendidik harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial.
3. Dalam UU nomor 14 tahun 2005, pada pasal 1 ayat 10 tentang kompetensi
seorang guru yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini ditemukan kesalahan atau kekeliruan,
kritik dan saran yang membangun sangatlah dibutuhkan. kami hanya manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan khilafan.
Dan harapan kami penulis, semoga tulisan ini bisa bermanfaat serta
menambah wawasan bagi pembaca. Dan bisa dijadikan sebagai rujukan untuk
penulisan-penulisan karya ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rizali, dkk, Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional (Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009).

Brewer, Jo Ann, Introduction to Early Childhood Education: Preschool through


primary grades (USA: Pearson Education, Inc, 2007).

Direktorat PAUD. TT. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar


Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kemendiknas

H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)

Kostelnik, Marjorie J, et all, Developmentally Appropriate Curriculum Best


Practices in Early Childhood Education (New Jersey: Pearson Education,
Inc, 2007), h. 2.

Luluk Asmawati, Perencanan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2014), hal. 23-27.

Mengenai kualifikasi akademik ini isinya sama dengan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 29 ayat
1.

UU nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 10 tentang kompetensi seorang guru

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 2 tentang Guru dan Dosen,

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1,


Pasal 1

Anda mungkin juga menyukai