UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kampus Inderalaya: Jln. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya, Ogan ilir 30662
Telp. 0711-580058, 580085, Fax 0711-580058
Website: www.fkip.unsri.ac.id, Email: support@fkip.unsri.ac.id
Petunjuk
1. Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti.
2. Jawaban ditulis tangan atau diketik dan diunggah di elearning dan WAGroup.
3. Identitas pengirim: NIM Nama (NIM dulu baru nama)!
Soal:
1. Apa saja manfaat sosiolinguistik bagi guru bahasa dan masyarakat umum (awam)?
5. Apa yang dimaksud dengan alih kode dan campur kode dan apa penyebab terjadinya alih
Jawab:
2. Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari ciri serta berbagai variasi bahasa, dan
hubungan diantara penutur didalam masyarakat bahasa (Marni, 2016: 3).
Marni, Wa Ode. 2016. Campur Kode dan Alih Kode dalam Peristiwa Jual Beli di Pasar
Labuan Tobelo Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara. Jurnal Bastra
(Bahasa dan Sastra). Volume 2 Nomor 1.
3. Masyarakat bahasa atau masyarakat tutur adalah sekumpulan orang yang menggunakan
sistem isyarat bahasa yang sama. Dengan demikian kalau ada sekelompok orang yang
menggunakan bahasa yang sama-sama menggunakan bahasa Jawa, maka bisa dikatakan
mereka adalah masyarakat bahasa Jawa.
4. Terjadinya variasi bahasa dalam masyarakat dapat dipengaruhi dari faktor-faktor di luar
bahasa atau faktor nonlinguistik. Secara garis besar, faktor tersebut dibagi menjadi faktor-
faktor sosial dan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor sosial menurut Suminto (dalam
Asman, 2016) dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
Sedangkan, faktor situasional menurut Suwito (dalam Abdurrahman, 2011) berkaitan dengan
siapa penuturnya, siapa lawan tuturnya, di mana, kapan, dan apa yang dibicaran atau masalah
apa yang sedang dibahas. Salah satu alasan adanya variasi bahasa adalah terjadinya kegiatan
sosial baik di keluarga, masyarakat, maupun lembaga. Sekolah sebagai Lembaga pendidikan
merupakan tempat bertemunya peserta didik yang berasal dari tingkat sosial, golongan, dan
status yang berbeda di masyarakat.
5. Alih kode terjadi ketika penutur beralih secara sadar dan terkontrol antara dua bahasa atau
lebih dalam satu wacana atau percakapan. Perpindahan antara bahasa-bahasa tersebut
biasanya terjadi sesuai dengan konteks komunikatif atau situasional tertentu. Alih kode sering
digunakan ketika penutur ingin mengekspresikan makna atau nuansa tertentu yang lebih tepat
atau mudah dinyatakan dalam bahasa yang berbeda.
Campur kode terjadi ketika penutur menggunakan elemen-elemen dari dua atau lebih bahasa
dalam satu kalimat atau frase tunggal, tanpa memperhatikan batasan gramatikal atau sintaksis
masing-masing bahasa. Campur kode cenderung lebih spontan dan tidak terkontrol, dan
seringkali terjadi secara alami dalam percakapan sehari-hari. Penyebabnya bisa berasal dari
kekurangan kosakata dalam bahasa yang sedang digunakan atau karena interaksi antara
penutur yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda.
Perbedaan:
a) Multilingualisme
Penutur yang mahir dalam dua atau lebih bahasa lebih cenderung untuk
melakukan alih kode dan campur kode karena mereka memiliki pengetahuan yang
luas tentang berbagai bahasa.
b) Konteks Sosial
Faktor-faktor seperti lingkungan sosial, situasi komunikatif, dan kebutuhan akan
menyampaikan pesan dengan jelas dapat mempengaruhi terjadinya alih kode dan
campur kode.
c) Identitas dan Kelompok Sosial
Identitas etnis, budaya, atau kelompok sosial tertentu juga dapat memengaruhi
cara seseorang menggunakan bahasa. Alih kode dan campur kode sering
digunakan untuk memperkuat identitas atau afiliasi dengan kelompok tertentu.