Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

PEMANFAATAN LIDAH BUAYA SEBAGAI HAND SANITIZER

Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan


Lingkungan Hidup

Oleh :

Kelompok 5

1. Elfina Daffa Riani


2. Hasna Mutiara Abdiah
3. Nizar Ali Mufti

XII MIPA 5

SMA NEGERI 1 CIAMIS

TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Jl. Gunung Galuh No. 37 Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis,
Jawa Barat 46211

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt,
kami dapat menyelesikan proposal penelitian “Pemanfaatan Lidah Buaya
Sebagai Hand Sanitizer” ini sebagaimana tugas yang telah diberikan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
guru mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, yang senantiasa
membimbing kami. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman dan juga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Penyusun juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan


masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran atas penulisan proposal penelitian ini selanjutnya.

Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Ciamis, 19 Januari 2024


BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dikutip dari jurnal “Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera
Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2021 menyebutkan bahwa :
Tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan menjadi tempat bersarangnya
virus dan bakteri. Saat melakukan berbagai aktivitas, secara sadar maupun tidak sadar
tangan sering kali berinteraksi dengan hal-hal yang dapat menyebarkan kuman
ataupun virus, misalnya membuka pintu, memegang tangga, berjabat tangan, dan lain-
lain. Seperti yang disebutkan diatas bahwa tangan manusia sangat rentan menjadi
tempat bersarangnya virus dan bakteri. Tangan juga merupakan organ yang
interaksinya sangat banyak digunakan untuk diri sendiri, seperti makan, menutup
hidung, mengusap mata dan sebagainya. Menjaga kebersihan tangan adalah hal
mutlak yang harus dilakukan oleh siapapun, yakni dengan cara menerapkan kebiasaan
hidup bersih dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Berbagai macam jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur
menempel pada tangan setiap harinya melalui kontak fisik dengan lingkungan, dan
diantaranya dapat menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini
perlu dimusnahkan atau dicegah penyebarannya, salah satu cara yang paling mudah
dan tepat adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang
mengalir. Jika air bersih tidak tersedia, dapat juga digunakan sediaan pembersih
tangan berbasis alkohol atau mengandung antibakteri yang dikenal dengan hand
sanitizer (Wahyono, 2010).
Mencuci tangan merupakan suatu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari-jemari, menggunakan air dan sabun atau menggunakan cairan antiseptik
seperti hand sanitizer. Menurut Dorson (2000), mencuci tangan dapat menurunkan
angka kematian satu juta pertahun. Selain itu, angka kuman pada telapak tangan dapat
diturunkan hingga 58% (dalam Ramadhan, 2013).

Hand sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel yang sering
digunakan sebagai media pencuci tangan yang praktis. Bagi sebagian masyarakat
mencuci tangan dengan hand sanitizer lebih efektif dan efisien dibanding mencuci
tangan dengan sabun dan air.

Berbagai ahli menyatakan jika rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir adalah cara yang paling efektif untuk membasmi kuman ataupun virus.
Namun jika kita sedang keluar rumah atau tidak ada sabun dan air bersih, maka hand
sanitizer atau cairan bisa menjadi alternatif untuk mencuci tangan yang bisa
diandalkan. Banyak hand sanitizer yang berasal dari bahan alkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel atau busa untuk mempermudah dalam
penggunaannya. Cara penggunaanya cukup sederhana dan cepat yaitu dengan
diteteskan pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan tanpa
membutuhkan air dan sabun.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membuat hand sanitizer dan
melakukan pengujian hand sanitizer agar mengetahui seberapa besar efektivitas
produk antiseptik hand sanitizer yang telah dibuat .

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara pembuatan lidah buaya sebagai Hand Sanitizer?

12.2 Bagaimana efektivitas penggunaan lidah buaya sebagai Hand Sanitizer?

1.2.3 Bagaimana dampak terhadap lingkungan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan hand sanitizer dan
mengetahui efektivitas hand sanitizer yang telah di buat .

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penulis dapat lebih memahami tentang bagaimana cara


memanfaatkan lidah buaya sebagai hand sanitizer yang ramah lingkungan dan
menambah wawasan bagi para pembaca dan mengetahui tentang pemanfaatan lidah
buaya sebagai hand sanitizer yang ramah lingkungan.
BAB Ⅱ

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Lidah Buaya

Nama botani dari Aloe vera adalah Aloe barbadensis miller. Keluarga dari
Asphodelaceae (Liliaceae), dan merupakan tanaman semak, xerophytic, sukulen,
kacang tanaman warna hijau. Aloe vera atau merupakan tanaman asli dari Afrika
Selatan, Madagascar dan Arabia golongan Liliaceae (Moghaddasi dan Verma, 2011).
Aloe vera memiliki sifat fisik berupa daunnya berdaging tebal, panjang, mengecil
kebagian ujungnya, berwarna hijau serta berlendir. Pada bagian massa encer mentah
mengandung sekitar 98,5% air dengan kandungan 1,5%. Kandungan kimia pada aloe
vera berupa anthraquinone, enzim, lipids, non essential and essential amino acids,
sterols, proteins dan vitamin (Raksha, 2014). Dalam jurnal “Pembuatan Hand
Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”,
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
2021
Lidah buaya tersusun oleh 99,5% air dan dengan total padatan terlarut hanya
0,49%. Selebihnya, mengandung lemak, karbohidrat, protein dan vitamin (Kathuria et
al, 2011). Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emoidin, gum,
dan unsur lain seperti minyak atsiri. Aloin merupakan bahan aktif yang bersifat
sebagai antiseptik dan antibiotik. Kandungan aloin pada lidah buaya sebesar 18-25%.
Senyawa tersebut bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti
demam, sakit mata, tumor, penyakit kulit, dan obat pencahar. Beberapa unsur vitamin
dan mineral di dalam lidah buaya dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan
alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan Zinc. Antioksidan ini
berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit
degeneratif. Berikut merupakan komponen yang terkandung dalam lidah buaya
berdasarkan manfaatnya. “Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe
Vera Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2021
Gel adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian
dalam daun setelah eksudat dikeluarkan. Kandungan zat aktif yang berfungsi sebagai
antiseptik ini banyak ditemukan pada gel lidah buaya. Gel adalah bagian yang
berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun. Gel lidah buaya
bersifat sangat sensitif terhadap udara terutama O 2, CO, uap air, dan cahaya radiasi
yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi browning. “Pembuatan Hand Sanitizer
Dengan Penambahan Aloe Vera Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2021
2.2 Kandungan Lidah Buaya

Dalam salah satu artikel Manfaat Lidah Buaya, Dinas Kebudayaan (Kundha
Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan bahwa Lidah buaya memiliki
berbagai kandungan yang mempunyai manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.
Beberapa kandungan yang terdapat dalam lidah buaya meliputi:

 Asam salisilat: Asam salisilat adalah senyawa antiseptik yang dapat mengatasi
jerawat
 Saponin: Saponin adalah zat yang memiliki efek melembapkan dan
antiperadangan, yang dapat menjaga kelembapan dan meredakan gatal
 Flavonoid, polifenol, dan tanin: Kandungan ini memiliki sifat antiseptik dan
pelembab kulit
 Mineral: Lidah buaya mengandung mineral seperti selenium, kalsium,
magnesium, kalium, natrium, mangan, seng, tembaga, dan kromium
 Vitamin A dan C: Lidah buaya memiliki vitamin A dan C, yang memiliki
manfaat untuk kesehatan kulit.
Dengan kandungan ini, lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan alami dalam
pembuatan hand sanitizer yang ramah lingkungan.

2.3 Definisi Hand Sanitizer

Hand sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol
berbentuk gel tanpa dibilas dengan air, yang mengandung alkohol 60 %. Gel
merupakan sediaan setengah padat, bersifat tiksotropi yaitu menjadi cairan ketika
digoyang dan kembali memadat jika dibiarkan tenang (Shu, 2013). Cairan antiseptik
ini biasanya digunakan sebagai pengganti air dan sabun, oleh karena itu memudahkan
dalam proses pencucian tangan. Hand sanitizer juga memiliki kandungan moisturizer
yang akan menjaga tangan tetap halus dan lembut setelah pemakaian, dan sangat
cepat membunuh mikroorganisme yang ada dikulit tangan (Benjamin, 2010).
“Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera Gel Serta Pengujian
Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian,
Universitas Jambi 2021
Menurut Diana (2012) terdapat dua hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel dan
hand sanitizer spray. Hand sanitizer gel merupakan pembersih tangan berbentuk gel
yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan,
mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand sanitizer spray merupakan pembersih
tangan berbentuk spray untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan
yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300 : 0,1% dan alkohol 60%. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa hand sanitizer yang berbentuk cair atau spray lebih
efektif dibandingkan hand sanitizer gel dalam menurunkan angka kuman pada tangan.
“Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera Gel Serta Pengujian
Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian,
Universitas Jambi 2021
2.4 Kandungan Hand Santizer

Memiliki berbagai macam zat yang terkandung. Secara umum hand sanitizer
mengandung: alkohol 60-95%, benzalkonium chloride, benzethonium chloride,
chlorhexidine, gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang,hexachloropheneh,
hexylresocarcinol, iodine. (Benjamin, 2010). Menurut CDC (Center for Disease
Control) hand sanitizer terbagi menjadi dua yaitu mengandung alkohol dan tidak
mengandung alkohol. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol antara 60- 95 %
memiliki efek anti mikroba yang baik dibandingkan dengan tanpa kandungan alkohol
(Purwaningsih S, 2015) “Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera
Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2021

2.5 Cara Pemakaian Hand Sanitizer

Dalam jurnal “Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan Aloe Vera Gel
Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian, Universitas Jambi 2021 menyebutkan, WHO (2009) membuat panduan
cara memakai hand sanitizer yang memenuhi standar kesehatan dengan
memaksimalkan area tangan yang dibersihkan. Langkah-langkahnya dapat dilihat
dalam gambar 2 berikut:

 Ratakan hand sanitizer dengan kedua telapak tangan.


 Gosokan punggung dan sela-sela jari tangan dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
 Gosokan kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
 Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
 Kemudian gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan
 sebaliknya.
 Gosok dengan memutar ujung jari ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.

2.6 Hubungan antara Lidah Buaya dengan Hand Sanitizer

Lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan alami dalam pembuatan hand
sanitizer yang ramah lingkungan. Hand sanitizer adalah zat antiseptik yang
mengandung alkohol dengan persentase 60-95% dan bahan antibakterial seperti
triklosan atau agen antimikroba lain. Namun, hand sanitizer yang mengandung
alkohol dapat menyebabkan keringanan kulit dan tidak ramah lingkungan

Lidah buaya memiliki kandungan yang mempunyai manfaat untuk kesehatan dan
kecantikan, seperti asam salisilat, saponin, flavonoid, polifenol, tanin, mineral, dan
vitamin A dan C. Dengan kandungan ini, lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan
alami dalam pembuatan hand sanitizer yang ramah lingkungan.

2.7 Cara Pembuatan Hand Sanitizer dari Lidah Buaya

Proses pembuatan Hand Sanitizer dengan lidah buaya berdasarkan video Tia
Amalia05 “Cara Membuat Hand Sanitizer Alami Dari Lidah Buaya Dan Daun Sirih”
yang diupload dikanal youtube, adalah sebagai berikut :

Bahan yang perlu dipersiapkan:

1. 10 Lembar daun sirih.


2. 3 Batang lidah buaya.
3. Air

Alat yang digunakan :

1. Panci
2. Wadah/tempat/mangkuk
3. Talenan
4. Pisau
5. Saringan
6. Botol

Cara pembuatannya :

1. Potong kasar daun sirih, lalu tambahkan air sekitar 200 ml kedalam panic yang
telah disimpan daun sirih.
2. Rebus daun sirih tadi sampai mendidih. Setelah mendidih matikan api, lalu
tunggu hingga dingin.
3. Kupas lidah buaya dan ambil bagian dagingnya
4. Potong kecil kecil daging lidah buaya tadi.
5. Selanjutnya, masukan dalam blender dan tambahkan sedikit air. lalu blender
hingga halus.
6. Saring hasil blender lidah buaya tadi, agar hanya air nya saja yang akan
diambil.
7. Masukan air lidah buaya dan daun siri yang sudah dingin kedalam botol.
8. Hand Sanitizer telah siap digunakan.

2.8 Efektivitas Penggunaan Hand Sanitizer dari Lidah Buaya

Penggunaan alkohol pada hand sanitizer harus berkisaran 60%-95%, jika kadar
alkohol kurang dari 60% maka tidak akan efektif dalam membunuh bakteri.
(Srikartika, Suharti dan Anas, 2016), sedangkan jika penggunaan konsentrasi alkohol
yang terlalu tinggi yaitu melebihi 95% juga tidak baik karena tangan akan menjadi
kering dan mengurangi kemampuan hand sanitizer dalam mendenaturasi protein
karena, dalam proses denaturasi protein membutuhkan air. Sehingga menyebabkan
hand sanitizer dengan tambahan alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteri
(Situmeang dan Sembiring, 2019). “Pembuatan Hand Sanitizer Dengan Penambahan
Aloe Vera Gel Serta Pengujian Efektivitasnya”, Program Studi Teknologi Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2021

Mengatasi hal tersebut, dalam pembuatan hand sanitizer dapat menggunakan


lidah buaya dengan campuran daun sirih sebagai pengganti alcohol, karena daun sirih
bisa dimanfaatkan sebagai antiseptik karena daun sirih mengandung senyawa
flavonoid, polifenol, tannin dan minyak atsiri. Daun sirih mengandung minyak atsiri
yang memiliki sifat pembasmi kuman serta merupakan komponen yang diperlukan
untuk menghambat perkembangan bakteri patogen.
Menurut pendapat Sheikh et al., (2012) ekstrak tumbuhan memiliki aktivitas
antimikroba yang sangat membantu dalam penyembuhan. Tumbuhan sirih merupakan
salah satu tumbuhan yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri. “Pemanfaatan
Daun Sirih dan Jeruk Nipis untuk Hand Sanitizer”, Nada Zulfa Noer Afifah
2.9 Dampak Penggunan Hand Sanitizer dari Lidah Buaya terhadap Lingkungan

Lidah buaya mengandung komponen aktif seperti saponin yang mempunyai


kemampuan untuk membunuh mikroorganisme. Saponin larut dalam air dan etanol,
tetapi tidak larut dalam eter. Saponin dalam lidah buaya akan menghasilkan busa
apabila bercampur dengan air . Zat ini berfungsi sebagai antiseptik.
Kutipan dari, “Pembuatan Handsanitizer Bahan Alam dari Ekstrak Lidah Buaya dan
Daun Sirih” D Saputri1, A A Pratama1, L Iza1, dan L Rohmawati1,
Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan
cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit seperti diare,
kolera, ISPA, cacingan, flu, hepatitis A, dan bahkan flu burung. Mencuci tangan
dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah
mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada
kedua tangan. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun
dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang menempel pada
permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan. Seiring dengan bertambahnya
kesibukan masyarakat terutama di perkotaan, dan banyaknya produk-produk instan
yang serba cepat dan praktis, maka muncul produk inovasi pembersih tangan tanpa air
dan sabun yang dikenal dengan pembersih tangan antiseptik atau hand sanitizer.
Hand sanitizer dapat digunakan kapan saja dimana saja, misalnya setelah
memegang uang, sebelum makan, setelah dari toilet dan setelah membuang sampah.
Hand sanitizer pada umumnya cenderung menggunakan bahan-bahan kimia
khususnya alkohol “Adriani Suwito et al | Dampak Pemberian Hand Sanitizer Alami
Daun Sirih Dan Lidah Buaya Terhadap Jumlah Kuman Pada Tangan Pedagang Kaki
Lima Dimasa Covid-19 (54-64)”
Pada umumnya kandungan hand sanitizer yang dijual di pasaran mengandung
bahan kimia dan alkohol dengan konsentrasi yang tinggi agar lebih efektif dalam
menghambat pertumbuhan virus, tetapi apabila haltersebut dilakukan terus menerus
akan menimbulkan iritasi pada kulit (Asngad & Subiakto, 2020). Buletin KKN
Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Juni 2022

Maka dari itu, dibutuhkan hand sanitizer yang terbuat dari bahan alami mudah,
dan harganya terjangkau seperti hand sanitizer yang terbuat dari Lidah buaya. Adanya
inovasi dari bahan alami akan mengurangi bahan kimia dalam hand sanitizer yang
tanpa mengurangi keefektifan dalam menghambat pertumbuhan virus yang ada
(Fatimah & Ardiani, 2018). Buletin KKN Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Juni 2022

Tanaman ini juga memiliki khasiat dapat menjaga kesehatan kulit.


Keistimewaan dari tanaman Lidah buaya terdapat pada gelnya yang mampu
menembus ke dalam kulit dan mengurangi dehidrasi dari dalam kulit (Saputri et al.,
n.d.). Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan bahwa Lidah buaya (Aloe vera)
memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, dan tannin yang mempunyai
kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik (Dewi et al., 2013). Lidah
buaya banyak ditanam oleh masyarakat karena mudah dibudidayakan. Selain itu,
potensi pengembangan lidah buaya sangat tinggi karena pemanfaatannya yang
beraneka ragam dan pasar yang masih terbuka (Setiawan et al., 2021). Buletin KKN
Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Juni 2022

Tetapi hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa tanaman ini dapat
digunakan sebagai bahan hand sanitizer. Selain menggunakan Lidah buaya bahan
campuran lain pada hand sanitizer ini yaitu alkohol dan essensial oil. Alkohol
merupakan antiseptik yang konsentrasinya tinggi sehingga menyebabkan kulit kering.
Alkohol tetap digunakan sebagai antiseptik dalam pembuatan hand sanitizer dari
bahan Lidah buaya, tetapi kadarnya lebih kecil (Putra & Saputra, 2020). Buletin KKN
Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Juni 2022
BAB Ⅲ

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Pembuatan hand sanitizer dengan penambahan aloe vera gel dilaksanakan pada
hari Kamis, 01 Februari 2024.

3.1.2 Tempat Penelitian

Pembuatan hand sanitizer dengan penambahan aloe vera gel dilakukan di rumah
salah satu anggota kelompak di Gunung Galuh.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Baskom/wadah

2. Saringan

3. Sendok

4. Tempat Parfume

5. Blender

3.2.2 Bahan

1. Alkohol

2. Lidah Buaya

3. Daun Sirih

3.3 Prosedur Kerja


1. Siapkan lidah buaya yang sudah dicuci menggunakan air mengalir

2. Pisahkan antara cangkang dan bagian dalam lidah buaya nya

3. Bagian dalam lidah buaya di haluskan menggunakan blender


4. Lalu peras hingga terpisah antara air dan sari patinya
5. Campurkan alkohol dengan konsentrasi 70%

6. Lalu aduk hingga tercampur rata

7. Tambahkan sedikit papermint oil

8. Aduk hingga tekstur cair seperti hand sanitizer pada umumnya

9. Masukkan hand sanitizer ke dalam botol

10. Hand Sanitizer dapat digunakan


BAB Ⅳ

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penggunaan Lidah buaya/Aloe vera sebagai handsanitizer dinilai lebih efektif, dan
lebih ramah lingkungan. Lidah buaya mengandung komponen aktif seperti saponin
yang mempunyai kemampuan untuk membunuh mikroorganisme. Saponin larut
dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Saponin dalam lidah buaya akan
menghasilkan busa apabila bercampur dengan air. Zat ini berfungsi sebagai antiseptik.

4.2 Saran

Untuk penggunaan lidah buaya sendiri disarankan untuk langsung diambil dari
tumbuhannya agar terasa masih segar dan belom tercampur dengan bahan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Alhabsyi. N.. Mantiri. F.R., Kandou. F. E. F. 2016. Perhitungan Angka Kuman


dan Identifikasi Bakteri Dari Alat Pada Restoran, Warung Makan Permanen
Sederhana, Dan Pedagang Makanan Kaki Lima Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah
Farmasi. Vol. 5 (2), 322-330.

Adeyani et al.. 2020. Potensi Bioetanol Limbah Nasi Putih, Metode Efektif
Dalam Produksi Bioetanol, Potensi Aloe Vera Sebagai Antiseptik Dan Efektivitas
Hand Sanitizer. Jurnal Penelitian Terapan Kimia. Vol. 01 (1), 6-14.

Ariyani, Apita, 2017. Perbandingan Jumlah Angka Bakteri Antara Mencuci


Tangan Menggunakan Sabun Dengan Hand Sanitizer Pada Mahasiswa Jurusan
Analisis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kediri. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik
Kesehatan Kediri.

Nasution, Arin Pratiwi. 2021. Efektivitas Penggunaan Hand Sanitizer Gel Ekstrak
Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn) Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Pada Telapak
Tangan Mahasiswa

Kepaniteraan Klinik FKG USU. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas


Sumatera Utara. Medan.

Purwatiningsih Sri, 2015, Pengaruh Penggunaan Hand Sanitizer Terhadap


Kepatuhan Cuci Tangan Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSU Assalam
Gemolong, Skripsi, Stikes Kusuma Husada.

Ramadhan, 1. 2013. Efek Antiseptik Berbagai Merk Hand Sanitizer Terhadap


Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Shu, M. 2013. Formukasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif
Triklosan 0,5 % dan 1%. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Universitas Surabaya. Surabaya.
Situmeang, S. M. F. dan Sembiring, T. J. 2019. Efektivitas hand sanitizer dalam
membunuh kuman di tangan. 1(1):6-11.

Srikartika, P., Suharti, N. dan Anas, E. 2016. Kemampuan daya hambat hahan
aktif beberapa merek dagang hand sanitizer terhadap pertumbuhan staphylococcus
aureus. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(3).

Suryani M. F. S., dan Teranguli J. S. 2019. Efektivitas Hand Sanitizer Dalam


Membunuh Kuman Di Tangan. Jurnal AnlLabMed, Vol 1 (1): 6-11.

Anda mungkin juga menyukai