Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahaya Pergaulan Bebas di
Kalangan Remaja” ini dengan sebaik – baiknya. Semua ini tak lepas dari
bimbingan, motivasi, serta semangat dan dorongan Guru pembimbing mata
pelajaran Sosiologi kepada kami. Makalah ini kami buat secara detail namun
singkat, agar kita semua bisa lebih mudah mengerti dan memahami maksud
dari Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja.
Kritik dan saran yang membangun kami harapkan terutama dari
Bapak/Ibu Guru serta pembaca, agar dalam penyusunan makalah kami yang
akan datang lebih baik serta memajukan dunia pendidikan dengan
mengedepankan logika. Amin
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua
serta dapat mengetahui dan bagaimana cara untuk mencegah Pergaulan Bebas
di kalangan remaja ini.

Tasikmalaya, April 2024

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................2
D. Metodologi Penelitian.............................................................................2
E. Manfaat Penelitian Secara Umum...........................................................2
F. Manfaat Penelitian Secara Khusus..........................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pergaulan Bebas....................................................................3
B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia.......................3
C. Faktor yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas.................4
D. Akibat Dari Pergaulan Bebas..................................................................5
E. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi di Kalangan Remaja..............6
F. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan
Bebas atau Seks Bebas............................................................................6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda
dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini
disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap
batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh
arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa
sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma
agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang
menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita
mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran
sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih
calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin
mengetahui bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang
modern ini. Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut. Dari
uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja.
Dengan pertanyaan-pertanyan yang begitu banyaknya tentang pergaulan
bebas, maka kami memutuskan untuk membuat laporan penelitian dan
menganbil tema ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan remaja
pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan tema
yang kami pakai yaitu : BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN
REMAJA

3
B. Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang moralitas pada
remaja pada saat ini yang menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex.
Maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pergaulan bebas?
2. Apa penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia?
3. faktor apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas?
4. Apa akibat dari pergaulan bebas?
5. Bagaimanakah pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja?
6. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas atau seks
bebas?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
2. Untuk mengetahui penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia
3. Unrtuk mengetahui apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas
4. Untuk mengetahui akibat dari pergaulan bebas
5. Untuk mengetahui pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja
6. Untuk mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas
atau seks bebas

D. Metodologi penelitian
Teknik/metode pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati,
mencatat, browsing di internet atau membuat Fotocopy dari dokumen-
dokumen yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti.

E. Manfaat Penelitian Secara Umum

4
Masyarakat bisa tahu dan paham tentang apa itu bahaya dari pergaulan
bebas dan apa pula dampak-dampaknya bagi seseorang yang terkena penyakit
seks bebas ke lingkungsn sekitarnya.
F. Manfaat Penelitian Secara Khusus
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan tindakan lebih lanjut dalam
mengatasi masalah yang dihadapi serta bermanfaat untuk melakukan
perbaikan, selain itu dapat memberikan gambaran sejauh mana perkembangan
anak dari segi pendidikan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pergaulan Bebas


Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering
kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.Remaja adalah
individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri
yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.B.Dampak-dampak
dari pergaulan bebasPergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya
“dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di
dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya
seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah
terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala
segi.

B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia


Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya,
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan
untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang
tidak diinginkan. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja
bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi
bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan
sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari
percobaan melakukan seks bebasAda banyak sebab remaja melakukan
pergaulan bebas. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di
Indonesia:

6
1. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga
terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman
yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan
penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan
kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak
nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal
tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya
pergaulan bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari
segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan
peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja
sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal
negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak
nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh
modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.Jadi Remaja harus
pintar pintar memfilter budaya luar.

7
C. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan seks
bebas :
1. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan guru pertama dalam kehidupan anak dan
keberfungsian sosial keluarga, diantaranya adalah kemampuan berfungsi
sosial secara positif dan adaptasi bagi keluarga yaitu jika berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya serta mampu
memenuhi kebutuhannya. Apabila orang tua tidak mengerti akan hal ini
maka yang akan terjadi dan tentu saja memiliki dampak sangat besar bagi
anak antara lain:
 kurangnya kasih sayang orang tua.
 kurangnya pengawasan dari orang tua
 dasar-dasar agama yang kurang
 kebebasan yang berlebihan
 kurangnya komunikasi antar keluarga
2. Faktor Lingkungan
Manusia adalah makhluk sosial artinya, tidak dapat hidup sendiri dan
pasti membutuhkan orang lain. Untuk itu ada yang disebut lingkungan
sosial. Ketika seorang memulai berinteraksi dengan lingkungan sosial
maka akan sedikit banyak mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya.
Generasi muda saat ini lebih banyak masuk dalam lingkungan sosial yang
berpengaruh dengan kebudayaan asing salah satunya seks bebas. Penyebab
dari faktor limgkungan antara lain :
 pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
 cara berpakaian yang mengikuti fashion.
 salah pergaulan

8
 tuntutan pergaulan yang mengikuti tren budaya
3. Faktor Perkembangan Teknologi
fase globalisasi yaitu satu sisi manusia yang memang dituntut untuk
berkembang menuju kearah lebih modern. Salah satunya dalam hal
teknologi yang saat ini sangat mudah digunakan oleh kalangan
masyarakat, contohnya, televisi, majalah, internet dll.
Kemudahan ini justru banyak disalahgunakan oleh generasi muda
saat ini. Misalnya anak SD yang dengan mudah mengakses video porno
lewat internet dan fenomena-fenomena lain yang banyak terjadi.
Berdasarkan pembahasan analisis data diperoleh simpulan bahwa 39,
13% dari 46 siswa yang setuju dengan pergaulan bebas beralasan dengan
pergaulan bebas mereka merasa lebih gaul, 25,09% menganggap pergaulan
bebas sebagai tuntutan kemajuan zaman, 21,74% menyatakan pergaulan
bebas tidak selalu buruk dan 13,04% tidak memberikan komentar. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan remaja cenderung
bergaul bebas adalah keinginan mereka untuk dianggap lebih gaul oleh
teman-teman mereka. Sementara itu alasan mereka menonton VCD porno
adalah karena rasa ingin tahu sebanyak 51,8% dari 108 siswa, 31,48%
karena diajak teman, 12,96% menonton VCD porno secara kebetulan
(tidak sengaja), 3,7% tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor terbesar yang menyebabkan remaja menonton VCD porno
adalah perasaan ingin tahu yang besar terhadap VCD porno.
Dikalangan mahasiswa 22,22% dari 94 mahasiswa menyatakan
pergaulan bebas sebagai pengalaman, 22,22% menyatakan pergaulanbebas
sebagai tuntutan kemajuan zaman, 11,11% menganggap pergaulan bebas
tidak selalu buruk dan 44,44% tidak memberikan komentar. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan seorang
mahasiswa bergaul bebas adalah sebagai pengalaman dan tuntutan
kemajuan zaman. Sementara itu alasan mereka menonton VCD porno
adalah 25% dari 48 mahasiswa merasa penasaran, 16,67% menganggap
VCD porno sebagai pengalaman, 12,50% karena ajakan seorang teman

9
dan 45,83% tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa
faktor terbesar yang menyebabkan remaja senang menonton VCD porno
adalah karena penasaran.
Kondisi pergaulan yang bebas memperbesar kemungkinan seorang
remaja menonton VCD porno. Sedangkan VCD porno dapat menyebabkan
remaja ketagihan (ingin menonton lagi) dan kecenderungan untuk
memperaktikkan apa yang dilihat.

D. Akibat Dari Pergaulan Bebas


Akibat buruk yang ditimbulkan dari pergaulan bebas atau free sex
antara lain :
1. Pergaulan bebas dapat menyebabkan KTD {kehamilan tak diinginkan}.
2. Dari KTD dapat menimbulkan aib di masyarakat,sehingga muncullah rasa
malu yang dapat memacu remaja melakukan aborsi.
3. Remaja yang mengalami KTD terpaksa putus sekolah sehingga membuat
masa depannya suram.
4. Perilaku seks pranikah berpeluang terjangkit PMS{penyakit menular
seks},seperti HIV/AIDS yang pada akhirnya menyebabkan kematian.

E. Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja.


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional
Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku
seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja
dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui
secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-
nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi
perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan
hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa
direncanakan.

10
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki
pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang
seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah
(19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi
dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman
sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga
mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama
berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang
melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan
pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal)
jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada
kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh
sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan.

F. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas Atau Seks Bebas


Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal
yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup
nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja
masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan. Selain solusi di atas ada beberapa solusi lainnya. Solusi-solusi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup
dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya
sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu
menanggapinya dengan positif.

11
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin
dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan
bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta
mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu
ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas
tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi
dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina
hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi
yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan
masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan
“Apa yang akan terjadi pada diri kami nanti jika kami lalai dalam
menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal
itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para
remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV & AIDS nantinya
6. Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat
dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan
aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Yang terpenting sebenarnya
adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang
baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di
dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan
agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

B. Saran
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak.Hal ini
sangatlah penting,namun mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap
anak dan harus menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik,

13
diantaranya memberikan kasih kaming, pendidikan budi pekerti, serta
mengajarkan cinta kasih terhadap sesama.Sehingga terjadi keselarasan antara
anak dengan orang tua.

DAFTAR PUSAKA

Bambang Nianto Mulyo, MEd, Sri Handayani, MSi, Kurikulum 2004,Geografi


3.Solo:Tiga Serangkai.
Tim Geografi SMU DKI,Kurikulum 1994 Suplemen GBPP1999,Geografi SMU
Jilid
1,Jakarta:Erlangga
www.google.com\\seks_bebas

14
MAKALAH
BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Disusun oleh:

MARSYA NADIFFA

KELAS : 11 MIPA B

SMA ISLAM TERPADU QOSHRUL MUHAJIRIN

15
Jl. Badak Paeh,Arjasari, Kec. Lewisari, Kabupaten Tasikmalaya,

Jawa Barat 46464

2024

16

Anda mungkin juga menyukai