Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukan
penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi yang telah disetujui oleh
Pemerintah. Dan Pemerintah sendiri mengharapkan pada tahun 2024 seluruh rumah sakit di
Indonesia telah terakreditasi sesuai target RPJMN tahun 2020-2024. Pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan telah ditentukan
prioritas pelayanan kesehatan dengan target yang harus dicapai. Salah satu fungsi rumah
sakit adalah melaksanakan program Pemerintah dan mendukung tercapainya target
Pembangunan Nasional. Dan target tersebut diwujudkan dalam standar akreditasi Program
Nasional (Prognas) yang terkait Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
II. TUJUAN
1. Umum
Setelah mengikuti Pelatihan ini, peserta mampu mewujudkan pelaksanaan Program
Nasional ke layanan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Haji Jakarta UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta .
2. Khusus
a. Mampu menurunkan Prevalensi Stunting dan Wasting di lingkungan
RumahSakit Haji Jakarta UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
III. OUTCOME YANG DIHARAPKAN
Peserta Pelatihan dan Workshop mampu melaksanakan :
1. Berpartisipasi dalam peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Bayi
2. Berpartisipasi dalam menurunkan Prevalensi Stunting dan Wasting
V. PENYELENGGARA
Pelatihan dan workshop ini diselenggarakan oleh Bidang Pelayanan Medik, Penunjang dan
Keperawatan bekerja sama dengan Bagian Diklit
VI. MATERI
1. Overview kebijakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting dalam
Starkes 2021
VII. PESERTA
Peserta Pelatihan dan Workshop ini akan diikuti oleh 27 orang yang terdiri dari para tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan pada pasien di semua unit perawatan di lingkungan
Rumah Sakit Haji Jakarta, narasumber, dokter muda FK UIN Jakarta dan panitia
penyelenggara.
VIII. PEMBICARA
Pelatihan dan workshop Prognas Integratif ini akan diberikan oleh para pembicara atau
narasumber yang berpengalaman dan profesional dibidangnya serta di dukung oleh para
instruktur workshop yang handal dan berpengalaman
IX. PELAKSANAAN KEGIATAN
Peserta Pelatihan dan Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 7 November 2023
bertempat di aula ruang Rapat direksi Rumah Sakit Haji Jakarta UIN Syarif Hidayatulah
Jakarta dan secara Online melalui Zoom meeting
Penanggung jawab : Dr. dr. Nurhaidah, MARS., M.H.Kes., AAAK, CFP., QWP
Ketua : Dr. Lukman Amin, Sp.PD
Wakil ketua : Dr. Dwi Rahmawati ,Sp.OG
Sekretaris : Istikhamah, BSN
Bendahara : Ns. Nurlaila, S.Kep
Sie Ilmiah : Dr. Ana Fauziah., Sp.PD
Dr. Atit Puspitasari Dewi,
Sp.PDr. Endang Sp.Gz
Dr. Fatmawati, Sp.A
Sie Acara : Pokja Prognas & Tim Diklit RSHJ
Sie Konsumsi : Ns. Evi Ratnasari, S.Kep dan Pokja Prognas
XIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun dan semoga kegiatan Pelatihan Prognas ini dapat
menjadi acuan dalam mensukseskan pelaksanaan Program Nasional sesuai dengan
Starkes 2022 di lingkungan Rumah Sakit Haji Jakarta UIN Syarif Hidayatulah Jakarta
TTD
No : /RSHJ/........
Lamp : Proposal Pelatihan dan Workshop PROGNAS
Integratif Hal : Permohonan Kegiatan Pelatihan
Kepada Yth :
Direktur Pelayanan
Dr. dr. Nurhaidah MARS., M.H.Kes., AAAK., CFP, QWP
Di tempat
Terkait hal tersebut, kami bermaksud mengadakan Pelatihan Program Nasional secara Integratif
dengan melibatkan para civitas hospitalia dari setiap unit pelayanan yang berkaitan dengan
Standar Prognas.
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan tindak lanjutnya diucapkan terima kasih.
AGENDA
2.
Software Sistem Informasi TB
(SITB) adalah aplikasi
yang digunakan oleh semua
pemangku kepentingan mulai
dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Puskesmas, Rumah
Sakit, Dokter Praktek Mandiri,
Klinik, Laboratorium, Instalasi
Farmasi,dll), Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi dan
Kementrian Kesehatan, untuk
melakukan pencatatan dan
pelaporan kasus TB Sensitif, TB
Resistan Obat, laboratorium dan
logistik dalam satu platform yang
terintegrasi.
Strategy DOTS
(Directly Observed
Treatment Shortcourse)
Pencatatan dan
Ketersediaan obat
Pelaporan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
K
e
w
a
j
i
b
a
n
P
e
l
a
p
o
r
a
n
(
M
a
n
d
a
t
o
r
y
N
o
t
i
f
i
c
a
t
i
o
n
)
Pasal 12 Ayat 4
Setiap Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan yang
menemukan
pasien TBC wajib
melaporkan
kepada dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Pasal 24 Ayat 2
Salah satu tanggung
jawab Pemerintah
Daerah adalah
memastikan semua
orang yang
terdiagnosis TBC
tercatat dan
terlaporkan dalam
sistem informasi
TBC.
KMK NOMOR
HK.02.01/MENKES/660/202
0
KEWAJIBAN FASILITAS
PELAYANANKESEHATAN DALAM
MELAKUKAN PENCATATANDAN
PELAPORANKASUSTUBERKULOSIS
1. Setiap fasilitas
pelayanan
kesehatan
(Puskesmas,
tempat praktik m
kesehatan, dan
rumah
pencatatandan
pelaporan semua
kasus
yangditemukan dan
diobati
2. Pencatatandan
pelaporan
menggunakan SITB
atau
SIMRS-SITB
3. NIK = variabelwajib
4. Hasil pencatatan
dan pelaporan
kasus Tuberkulosis
menjadi bahan pe
pengalokasianDana A
FORMULIR TB
- TB 01 kartu berobat pasien
- TB 01 PPINH kartu berobat untuk pasien
yang diberikan PPINH
- TB 02 kartu kontrol pasien
- TB 03 Faskes register TB Faskes
- TB 03 Kab/Kota register TB Kab/Kota
- TB 04 register lab
- TB 05 permintaan pemeriksaan lab
- TB 06 form terduga TB
- TB 07 Laporan triwulan penemuan dan
pengobatan pasien TB
FORMULIR TB
(Lanjutan..)
TB 08 Laporan hasil pengobatan pasien TB
TB 09 formulir rujukan pindah
TB 10 Hasil akhir pengobatan untuk pasien
pindahan
TB 11 Laporan hasil pemeriksaan dahak
mikroskopis akhir tahap awal
TB 12 Laporan hasil uji silang (kab/kota dan
provinsi)
TB 13 Laporan penerimaan dan pemakaian
OAT Kab/kota dan provinsi
TB 14 SDM
TB 15 Pelacakan kontak anak
TB 16 Registrasi kontak TB
FORM TB DI LAYANAN
Baru
KRITERIA TERDUGA TB
A. Terduga TB Sensitif Obat (Risiko Rendah), yaitu terduga TB baru/tidak ada riwayat peng
B. Terduga TB Resisten Obat (Risiko Tinggi), apabila memenuhi salah satu atau lebih dari k
1. Pasien TB GAGAL pengobatan dengan OAT kategori 2
2. Pasien TB pengobatan OAT kategori 2 yang TIDAK KONVERSI setelah 3 bulan peng
3. Pasien TB yang mempunyai Riwayat pengobatan TB TIDAK STANDAR atau menggu
ma minimal 1 bulan
RS HAJI
T
a
h
u
n
K
o
d
e
F
a
s
y
a
n
k
e
s
(
S
I
T
B
)
Kode Terduga:
1 terduga SO Nomorurut terduga
2 terdugaRO
HASIL PEMERIKSAAN Xpert
(TCM)
CONTOH HASIL
PEMERIKSAAN Xpert (TCM)
TB06
TB05
TB01
TB02
TB 09
INFORMED
CONSENT
ALUR PENGINPUTAN
SITB
T ERDUGA
PA
TB-SO
PEMERIKSANN
LABORAT ORIUM
START T ERDUGA
Microcopy
TB
Culture
LPA
T ERDUGA
TB-RO DST
I
s
i
D
a
t
a
D
i
r
i
T
e
r
d
u
g
a
s
e
c
a
r
a
l
e
n
g
k
a
p
b
a
i
k
d
a
n
b
e
n
a
r
Isi sesuai dg jenis
dan tanggal
permohonan dibuat
Isi Dat
Pilih Pemeriksaan
yangakandilakukan
Permohonan yg dibuat akan diteruskan ke petugas Lab, u
sample yg dikirimkan
Tampilan utk Petugas Lab
Pilih hasil yan
diinputka
Input sesuai dg
Klik Simpan
Permohonan Lab yg sudah diisi petugas
lab akan berubah statusnya
STATUS
PERMOHONAN LAB
C
a
r
i
N
a
m
a
t
e
r
d
u
g
a
y
a
n
g
s
u
d
a
h
t
e
r
d
a
p
a
t
h
a
s
i
l
l
a
b
o
r
a
t
o
r
i
u
m
Otomatisgenerate
Pilih Tin
akan
Jika pasien dan pe
berobat, pilih temp
I
n
p
u
t
F
a
s
k
e
s
S
a
t
e
l
i
t
t
e
m
p
a
t
P
a
s
i
e
n
D
e
s
e
n
t
r
a
l
i
s
a
s
i
I
n
p
u
t
h
a
s
i
l
U
j
i
K
e
p
e
k
a
a
n
y
g
s
u
d
a
h
d
i
l
a
k
u
k
a
n
I
l
p
a
g
a
s
i
d
s
i
Eps1:
TambahdataIn
vestigasiKontak
danTPT sumber
Internal
73
74
Setelah Klik Simpan pada saat edit data kontak maka tampilannyaseb
Isi data dengan lengkap, data dengan tanda bintang merah
Isi hasil investigasi kontak yang terdiri dari gejala dan faktor
risiko serta tanggal mulai TPT
Apabila terduga maka daftarkansebagai terduga di SITB dengan
megklik “+” pada kolom terduga TBC
Jika kontak serumah mendapatkan TPT maka klik
icon “+” untuk menginputdata TPT
SIMPAN
PencatatanESO secara lengkap itu diperlukan
sebagai bentuk terlaksananya DOTS dan utk
Jika Se
memastikanpasien bisa rutin berobat dan
dihitu
menghindari adanya kecacatan pasien dalam
J
i
k
a
t
i
d
a
k
d
i
u
p
d
a
t
e
,
m
a
k
a
t
i
d
a
k
m
u
n
c
u
l
M
e
n
u
n
j
u
k
k
a
n
b
a
h
w
a
t
i
d
a
k
m
e
n
g
a
l
a
m
i
/
m
e
r
a
s
a
k
a
n
E
S
O
T
a
m
b
a
h
k
a
n
j
i
k
a
a
d
a
a
l
e
r
g
i
o
b
a
t
T
B
y
g
d
i
g
u
n
a
k
a
n
U
t
k
I
n
p
u
t
D
a
t
a
P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n
B
a
s
e
l
i
n
e
(
P
E
N
T
I
N
G
)
K
A
S
I
H
PENERAPAN RSSIB
DALAM
PENURUNAN
PREVALENSI
STUNTING
DAN
WASTING,
DAN
PENGUATAN
JEJARING
RUJUKANRS
KEPADA FKTP
DI
WILAYAHNYA
FATMAWATY
DR, SpA
RS HAJI JAKARTA
OUT LINE
• Rs Haji RS type B, level 4
• Anamnesis dan PF red flag
•P
e
n
u
n
j
a
n
g
d
i
a
g
n
o
s
t
i
c
u
j
i
t
a
p
i
s
a
n
e
m
i
a
u
j
i
t
a
p
i
s
T
B
C
f
o
t
o
t
h
o
r
a
x
b
o
n
e
a
g
e
F
T
4
T
S
H
s
Outline
• Pemeriksaan sesuai redflags
•O
b
a
t
a
t
a
u
t
a
t
a
l
a
k
s
a
n
a
R
e
h
a
b
i
l
i
t
a
t
i
f
K
o
n
s
t
r
u
k
t
i
f
• SDM
• Kriteria dirujuk
• Kriteria rujuk balik
PENA
NGANAN
DINI
PERDARAH
AN POST
PARTUM
dr.
Budi M
Lumuno
n,
Sp.OG
(K)
Obgins
os
RS
HAJI
-
JAKAR
TA
PERDARAHAN POST PARTUM:
PERDARAHAN SETELAH ANAK LAHIR YANG
JUMLAHNYA LEBIH DARI 500 CC
Manual Plasenta
Stop Oksitosin
Jangan ragu, lahirkan lengkap
Ragu: jangan kerjakan sama
sekali
Perdar
ahan
Banyak
:
lakuka
n,
keluar
kan
sebany
ak –
banyak
nya
beri
uteroto
nika:
Metil
Ergome
trin/
Oksitos
in drip
INVERSIO UTERI