Anda di halaman 1dari 33

OTITIS MEDIA

AKUT
Andi Sari Yulisa (41221396100069)
Pembimbing : dr. Fatia Permata Sari, Sp.THT-KL
01 Anatomi
Tuba Eustachius
Saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah
dengan Nasofaring.

Memiliki beberapa fungsi:


• Ventilasi (Menjaga agar tekanan udara dalam
telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara
luar)
• Drainase sekret
• Menghalangi masuknya sekret dari nasofaring
ke telinga tengah.
Perbedaan Tuba Eustachius Anak dan Dewasa
02 Otitis Media Akut
Definisi
Otitis Media : Inflamasi sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid, dan sel
mastoid

Otitis Media Akut : Inflamasi akut pada


telinga bagian tengah yang diakibatkan
oleh organisme piogenik.
Epidemiologi
• Otitis media lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
• Jumlah spesifik kasus per tahun sulit ditentukan karena kurangnya
pelaporan dan kejadian yang berbeda-beda di berbagai wilayah geografis.
• Otitis media lebih jarang terjadi pada orang dewasa dibandingkan pada
anak-anak, meskipun lebih sering terjadi pada sub-populasi tertentu seperti
mereka yang memiliki riwayat otitis media berulang pada masa kanak-kanak,
langit-langit mulut sumbing, status imunodefisiensi atau imunokompromais,
dan lain-lain.
Etiologi
Kuman penyebab utama pada OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus
hemolitikus, Staphylococcus aureus, Pneumococcus. Penyebab lain: Haemophilus
influenza, Escherichia coli, Streptococcus anhemolitikus, Proteus vulgaris dan
Pseudomonas aeruginosa.
Faktor Resiko
• Usia 6-18 bulan  berkaitan dengan faktor anatomis (tuba pendek, lebar, dan lebih
mendatar) dan imunologis yang imatur
• Riwayat OMA di keluarga
• Tidak mendapat ASI ekslusif
• Paparan asap rokok dan plutan
• Riwayat alergi
• Labiopalatoskisis
Stadium OMA
01 Oklusi Tuba

Hiperemis
02 (Pre Supurasi)
03 Supurasi
04 Perforasi
05 Resolusi
Patofisiologi
Stadium Oklusi Tuba
● Tanda adanya oklusi tuba Eustachius
ialah gambaran retraksi membran timpani
akibat terjadinya tekanan negatif di
dalam telinga tengah, akibat absorpsi
udara.
● Kadang-kadang membran timpani
tampak normal (tidak ada kelainan) atau
berwarna keruh pucat. Efusi mungkin
telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi.
● Terdapat gangguan pendengaran berupa
tuli konduktif
Stadium Hiperemis
● Pada stadium hiperemis, tampak
pembuluh darah yang melebar di
membran timpani atau seluruh
membran timpani tampak hiperemis
serta edem
● Sekret yang telah terbentuk mungkin
masih bersifat eksudat yang serosa
sehingga sukar terlihat.
● Gejala : nyeri pada telinga, gangguan
pendengaran, tinnitus, demam
Stadium Supurasi
● Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan
hancurnya sel epitel superfisial
● Terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani,
menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke
arah liang telinga luar
● Gejala : pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu
meningkat, serta rasa nyeri ditelinga bertambah hebat.
● Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang
iskemia  Nekrosis mukosa dan submukosa (terlihat
sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna
kekuningan) mudah ruptur.
Stadium Perforasi
● Terjadi rupture membran timpani dan
nanah keluar mengalir dari telinga
tengah ke liang telinga luar.
● Keluhan gelisah menjadi tenang, suhu
badan turun
Stadium Resolusi
● Daya tahan tubuh baik  resolusi terjadi
secara spontan
● Bila membrane timpani utuh  keadaan
membrane timpani akan menjadi normal
kembali
● Bila terjadi perforasi menetap dan secret
keluar terus menerus atau hilang timbul 
berlanjut menjadi OMSK
● OMA dapat menimbulkan gejala sisa (sequele)
berupa otitis media serosa bila sekret menetap
di kavum timpani tanpa terjadinya perforasi.
Pemeriksaan Fisik
• Otoskopi
• Tes Penala

Pemeriksaan Penunjang
• Timpanometri
• Kultur Sekret
Pemeriksaan Fisik
• Otoskopi
• Tes Penala

Pemeriksaan Penunjang
• Timpanometri
• Kultur Sekret
Kompliasi
Tata Laksana
Stadium Oklusi

• Tujuan untuk membuka kembali tuba Eustachius, sehingga tekanan negatif


di telinga tengah hilang.
• Dekongestan : HCI efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik (anak < 12 tahun)
atau HCI efedrin 1 %dalam larutan fisiologik untuk yang berumur >12 tahun
dan pada orang dewasa.
• Obati sumber infeksi (Antibiotika sesuai penyebab bakteri)
Stadium Hiperemis

• Antibiotika yang dianjurkan golongan penisilin / ampisilin.


• Terapi awal diberikan penisilin IM agar didapatkan konsentrasi yang adekuat
di dalam darah, sehingga tidak terjadi mastoiditis yang terselubung,
gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kekambuhan
• Antibiotik minimal selama 7 hari
• Pada anak diberikan:
o Ampisilin 50-100 mg/kgBB per hari dibagi dalam 4 dosis
o Amoksisilin 40 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis
o Eritromisin 40 mg/kgBB/hari (apabila pasien alergi penisilin)
Stadium Supurasi

• Antibiotika
• Miringotomi Miringotomi dilakukan apabila membrane timpani masih
utuh. Dengan miringotomi, gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur
dapat dihindari
• Analgetik
• Antipiretik
Stadium Perforasi

• Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang
terlihat secret keluar secara berdenyut (pulsasi).
• Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5
hari serta antibiotika yang adekuat.
• Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam
waktu 7-10 hari.
Stadium Resolusi

• Pada stadium resolusi, maka MT berangsur normal Kembali, secret tidak ada
lagi dan perforasi MT menutup.
• Bila tidak terjadi resolusi biasanya akan tampak secret  Lanjutkan
Antibiotik sampai 3 minggu
• Bila 3 minggu sekret tetap banyak, kemungkinan telah terjadi mastoiditis
Komplikasi
Diagnosis Banding

OMSK
Otitis Media Efusi
Prognosis
Sebagian OMA sembuh spontan dalam 1 minggu (50-75%
kasus), dengan risiko OMA berulang pada 30% kasus
Daftar Pustaka
• Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J. et al. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.
Jakarta: FKUI; 2007.
• Standring, Susan, and Henry Gray. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis of Clinical Practice. Edinburgh: Churchill
Livingstone/Elsevier, 2008.
• Dhingra PL and Dhingra S. Disease of Ear, Nose, and Throat & Head and Neck Surgery 7th Edition. New Delhi:
Elsevier. 2018.
• Netter, Frank H. Atlas of Human Anatomy. Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier, 2019
• Rettig EM, Tunkel DE. Acute otitis media in children. In: Infections of the Ears, Nose, Throat, and Sinuses, Durand ML,
Deschler DG (Eds), Springer International Publishing AG, Cham, Switzerland 2018. p.45.
• Önerci T.Metin, Altunay ZO. Diagnosis in Otorhinolaryngology An Illustrated Guide 2nd edition. Switzerland : The Springer.
2021
• Injected Tympanic Membrane: University of Wisconsin School of Medicine and Public Health. Acute Otitis Media – Patient
Evaluation.https://www.pediatrics.wisc.edu/education/acute-otitis-media/patient-evaluation/
• The Royal Childerns Hospital Melbourne Clinical Practice Guidelines Acute otitis media
https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/acute_otitis_media/
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai