Anda di halaman 1dari 3

Suratun Magfirah

2230111721590

KONEKSI ANTAR MATERI


TOPIK 1

Setelah memahami konsep Design Thinking, coba temukan keterkaitan antara Design
Thinking, Social-Emotional Learning (SEL) serta Pemahaman Murid dan Pembelajarannya.

Design Thinking dalam proses pembelajaran merupakan pola pikir dan pendekatan
untuk pembelajaran, kolaborasi, dan pemecahan masalah.Dalam praktiknya, proses desain adalah
kerangka kerja terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan, mengumpulkan informasi,
menghasilkan solusi potensial, menyempurnakan ide, dan menguji solusi. Design Thinking
dapatditerapkan secara fleksibel kepada peserta didik dan semua mata pelajaran melalui
pembuatan sebuah proyek pembelajaran yang dapat didesain oleh guru sehinggaakan melahirkan
proses pembelajaran yang inovatif. Pendidik memiliki tantanganunik untuk mengajar dan
membimbing generasi pengganti dimasa yang akandatang, dimana mereka akan menjalani
profesi-profesi baru yang saat ini belumada, namun proses design thinking akan membantu
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan profesi dimasa
mereka.
Social-Emotional Learning (SEL) merupakan proses pembelajaran yang
didalamnya terdapat proses pembentukan diri yang berkaitan dengan mengenali diri
sendiri (self awareness), mengontrol diri (selfmanagement), memiliki kesadaran sosial
(sosial awareness), kemampuan dalam menjalin hubungan dengan orang lain (relation skill) dan
membuat keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision making). Desain
thinking membantu pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi
tantangan dimasa depan. Pada akhirnya tujuan utama dari pembelajaran berdasarkan design
thinking dan Social-Emotional Learning yaitu pebentukan karakter pada anak atau peserta
didik. Design Thinking dan Social-Emotional Learning (SEL) ini memiliki keterkaitan satu
sama lain. Proses desain thinking tidak akan tercapai dengan baik apabila proses Social-
Emotional Learning tidak baik pula begitupun sebaliknya, apabila anak atau peserta didik
belum memahami dirinya sendiri, belum mampu mengontrol dirinya sendiri, belum mampu
menjalin hubungan yang baik dengan orang lain maka bagaimana mungkin anak
tersebut dapat mengidentifikasi masalah, berempati dan menemukan solusi dari maslahnya
dengan baik oleh karena itu keduan yaharus seimbang dan saling bersinergi agar tujuan dari
design thinking dan Social-Emotional Learning dapat tercapai dengan baik. Ketika anak atau
peserta didik mampu mengelola emosinya dan perilaku dengan baik makan anak dapat berfikir
dengan kreatif untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Design thinking
dan Social-Emotional Learning juga dapat berintegrasi dalam merancang suatu modul
ajar yang berorientasi pada peserta didik sesuai kebutuhan dan karakteristik agar proses
pemahaman dan pembelajaran dapat dapat berjalan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Pemahaman peserta didik dan pembelajarannya merupakan pembelajaranyang
menunjukkan teori perkembangan belajar (kognitif, psikosisial, emosional, sosial-konteks),
kesiapan belajar, tingkat capaian belajar, minat, dan profil belajar peserta didik melalui pola pikir
bertumbuh sehingga mampu merancang modul, RPP, asesmen, evaluasi, dan refleksi
pembelajaran yang dapat mengakomodasikebutuhan belajar peserta didik. Pendidik perlu
memahami karakteristik peserta didik baik dari segi kebutuhan belajar, tingkat capaian, dan
tahap perkembangan peserta didik, sehingga proses pembelajaran dapat menghantarkan peserta
didik belajar sepanjang hayat dan mengembangkan potensi dirinya serta mewujudkan cita-
citanya di masa depan. Pemahaman peserta didik dan pembelajarannya membantu pendidik
dalam membentuk karakteristik dan pola pikir bertumbuh pada peserta didik sehingga mereka
memiliki kecakapan sosial emosional yang baik.
Jadi keterkaitan ketiganya yaitu dapat digunakan untuk merancang rancangan
pembelajaran yang ebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. Design Thinking dan pemhaman
peserta didik mambantu guru untuk merancang pembelajaran yang relevan dan menyenagkan
bagi peserta didik. Sedangkan Sosial Emosional membantu peserta didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial emosional baik kepada guru maupun teman sejawat dan lingkunganya.

Anda mungkin juga menyukai