Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA PELAYANAN PUBLIK

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK


DENGAN WEBSITE (KARPET)
KECAMATAN JELAI KABUPATEN SUKAMARA
TAHUN 2023

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ILHAM, A.Md

Coach:

Dra. IDA SUHARTI NINGSIH, M.Si

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PELATIHAN
KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN III
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK


DENGAN WEBSITE KECAMATAN JELAI
KABUPATEN SUKAMARA

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ILHAM, A.Md

Palangka Raya, Oktober 2023

Tim Pengarah Aksi Perubahan


1. Coach

Dra. IDA SUHARTI NINGSIH, M.Si


NIP. 19670717 199303 2 010

2. Mentor

H. MOHAMMAD IMRON, S.I.Kom


NIP. 19681004 198812 1 002

3. Penguji

Dr. Drs. LIES FAHIMAH, M.Si


NIP. 19631207 199102 2 001

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dan laporan Aksi Perubahan ini.

Laporan Aksi Perubahan dengan judul “Keterbukaan Informasi Publik


Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai Kabupaten
Sukamara” disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas (PKP) Berbasis Blended Learning Angkatan I, II dan III
Provinsi Kalimantan Tengah.
Laporan ini sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit
terlaksana tanpa bantuan banyak pihak yang tak mungkin saya sebutkan satu
persatu. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
hingga akhir penyelesaian laporan aksi perubahan, akan sangat sulit bagi saya
untuk dapat menyelesaikan aksi perubahan ini. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan selama proses
penyusunan laporan ini kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan ini;
2. Bapak H . Mohammad Imron, S.I.Kom, Camat Jelai, selaku Mentor Aksi
Perubahan yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk terus
membimbing dalam aksi perubahan ini;
3. Dr, Drs Lies Fahimah, M.Si, selaku Penguji yang telah banyak memberikan
masukan, arahan, koreksi selama proses seminar berlangsung;
4. Ibu Dra. Ida Suharti Ningsih, M.Si, selaku Coach atau Pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan, arahan, koreksi dan bimbingan selama
pelatihan dan penyusunan laporan;
5. Bapak/Ibu Widyaiswara BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah khususnya yang
mengajar pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) d i Angkatan III,
yang telah membagikan ilmunya dalam aksi perubahan ini;
6. Bapak dan Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
Angkatan III Tahun 2023 yang dengan setia mempersiapkan hingga kegiatan
berjalan dengan lancar;
7. Tim Efektif Rencana Aksi Perubahan, yang terus menerus mendukung
pelaksanaan aksi perubahan hingga tersusunnya laporan aksi perubahan ini.

ii
8. Bapak dan Ibu teman-teman satu angkatan PKP Tahun 2023, terlebih dan
terkhusus yang tergabung dalam kelompok III Angkatan III.
9. Istri Saya yang tercinta Nur Afni, S.KM dan Anak-anak saya yang telah
memberikan dukungan dan penyemangat buat saya dalam mengikuti Diklat
PKP Angkatan III Tahun 2023.

Akhir kata, saya menyadari bahwa laporan aksi perubahan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan laporan aksi perubahan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya terutama bagi saya pribadi, dalam melaksanakan tugas sebagai Kasi
Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan di Kantor Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamar.

Kuala Jelai, ............ Oktober 2023


Penulis,

MUHAMMAD ILHAM, A.Md


NIP. 19780918 200604 1 006

ii
i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................... i


Kata Pengantar ...................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................ iv
Daftar Tabel............................................................................. v

A. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN ............................ 1


1. Membangun Integritas dan Akuntabilitas
kinerja Organisasi ............................................................... 1
2. Pengelolaan Budaya Kerja ................................................... 3
3. Mebangun Jejaring dan Kolaborasi ..................................... 5
B. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN ............................... 8
1. Capaian Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi ...................... 8
2. Manfaat Aksi Perubahan ..................................................... 10
C. BERKELANJUTAN AKSI PERUBAHAN ............................ 11
D. KESIMPULAN ................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 14
Lampiran 1 ............................................................................... 15
Lampiran 2 ............................................................................... 38
Lampiran 3 ............................................................................... 43

iv
DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Target dan Capaian Aksi Perubahan ................... 8


Tabel. 2 Target Jangka Menengah .................................... 11
Tabel. 3 Target dan Capaian Aksi Perubahan ................... 11
Tabel. 4 Laporan kegiatan aksi perubahan ......................... 13

v
BAB V

A. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

Proses kepemimpinan adalah sebuah proses untuk menjalankan


organisasi dengan berbagai sumber dayanya untuk mencapai tujuan
tertentu. Berdasarkan pengertian ini maka proses kepemimpinan
membutuhkan sebuah kondisi yang dibangun dalam diri pemimpin
tersebut, dalam organisasi, kinerja organisasi dan adanya jejaring atau
kolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat bermanfaat dalam
mewujudkan capaian organisasi. Selain itu proses kepemimpinan adalah
cara untuk memobilisasi sumber daya yang didasarkan pada motivasi
dan nilai yang dibangun (kejujuran, kerja keras, integritas, tanggung
jawab) dalam konteks untuk memaksimalkan hasil dan mengelola
kondisi yang ada sehingga dapat dicapai kesuksesan Bersama. Dalam
konteks ini maka proses kepemimpinan tidak hanya berdiri sendiri tapi
dipengaruhi oleh kondisi luar yang ada yang juga harus dikelola
agar tujuan organisasi tercapai. Terdapat beberapa kondisi utama dalam
membangun proses kepemimpinan yang dapat dijelaskan dalam
proyek aksi perubahan ini yang menjadi landasan bagi pencapaian dan
kesuksesan dalam menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan, yaitu
membangun integritas dan akuntabilitas kinerja organisasi, mengelola
budaya kerja dengan mengadopsi teknologi informasi, serta membangun
jejaring dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
a. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Integritas berasal dari kata Latin integer yang berarti utuh atau
lengkap. Dalam konteks ini, integritas adalah hal yang terkait dengan
rasa batin keutuhan yang dari kualitas diri manusia untuk kebaikan
seperti kejujuran dan konsistensi karakter. Maka integritas personal
terkait dengan karakter- karakter baik yang melekat pada individu.
Untuk konteks organisasi, integritas secara institusional adalah
integritas personal ditambah dengan nilai-nilai yang ianut organisasi
sehingga menciptakan karakter personel yang diinginkan dalam

1
rangka mencapai terpenuhinya tugas pokok dan fungsi organisasi
(Girindra wardhana: 2012).
Pengertian Integritas Menurut Kamus Besar, pengertian
integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan
kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan
memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Dapat dikatakan
integritas adalah kejujuran yang lengkap dan tidak kenal menyerah
dalam segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan. Seorang
pemimpin yang berintegritas tidak merasa malu untuk mengakui
kelemahan an kegagalannya dalam berkinerja. Hal itu berarti
juga bahwa dia senantiasa mengembangkan kekuatan - kekuatan
yang dimilikinya agar dapat mengkompensasi berbagai
kekurangan/kelemahan dirinya. Dalam berbagai urusan yang
dihadapinya, seorang pemimpin yang berintegritas juga bersikap
straight forward terhadap orang-orang dan situasi-situasi yang
dihadapi, dan dia juga tidak berkompromi dalam hal-hal yang
dipercayainya sebagai benar. Adapun nilai-nilai integritas dalam
kepemimpinan yaitu kejujuran, keadilan, kepedulian, disiplin,
tanggung jawab, kemandirian, keberanian, kerja keras,
kesederhanaan,
Pada Rancangan Aksi Perubahan perlu dengan segera
memanfaatkan kemajuan teknologi yang saat ini sedang berkembang
dengan pesatnya. Salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi yaitu dengan menggunakan sistem Keterbukaan
Informasi Publlik Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai
Dengan rencana aksi perubahan ini juga untuk mempermudah
Masyarakat untuk mengakses informasi serta dapat meningkatkan
efisiensi kerja demi kemudahan dalam mengimplementasikan
rancangan rencana aksi ini maka perlu diatur tahapan waktu
kegiatan yaitu tujuan jangka pendek, menengah, dan Panjang.
tujuan aksi perubahan ini. Adapun terkait aspek akuntabilitas
kinerja, karena memang Rancangan Aksi Perubahan ini berorientasi
pada hasil yang harus dipertanggungjawabkan dan menjadi
kewajiban bersama, maka Tim Kerja bertugas dengan semaksimal
2
mungkin guna tercapainya
b. Pengelolaan Budaya Kerja
Budaya kerja adalah sebuah konsep yang mengatur
kepercayaan, proses berpikir, serta perilaku pegawai yang
didasarkan pada ideologi dan prinsip suatu organisasi. Konsep
inilah yang mengatur bagaimana setiap pegawai berinteraksi satu
sama lain serta bagaimana suatu organisasi atau perusahaan
berfungsi.
Budaya kerja organisasi dapat dibangun dengan adanya
kepemimpinan yang juga menerapkan budaya kerja tersebut. Budaya
kerja berasal dari budaya pemimpinnya. Untuk itu, dalam
membangun budaya kerja maka pemimpin perlu memastikan dan
memposisikan dirinya sebagai acuan dalam mentransformasi budaya
kerja bagi pegawainya. Pemimpin menjadi contoh dalam penerapan
budaya kerja, dan juga dapat menjadi contoh dalam merubah budaya
kerja yang kurang baik menjadi lebih baik.
Perubahan budaya kerja tidak terjadi dalam sekejap, namun
perlu terus diupayakan oleh pimpinan. Kecepatan perubahan budaya
kerja ditentukan oleh kesiapan dari setiap personal dalam organisasi
dan pemahamannya tentang perlunya berubah untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik. Pegawai perlu dimotivasi bahwa dengan
perubahan budaya kerja akan dihasilkan hal-hal baik dan utama baik
bagi individu maupun bagi organisasi.
Aspek awal yang perlu diperhatikan dalam membentuk budaya
kerja adalah kondisi budaya kerja yang ada saat ini, daya dorong
dalam budaya kerja lama dan mengapa budaya kerja itu tetap
dijalankan. Setelah itu dianalisa untuk menemukan dan
memasukan unsur budaya kerja baru yang lebih baik. Setiap tahapan
perubahan budaya kerja akan menimbulkan kondisi keterkejutan
dalam pelaksanaannya karena belum terbiasanya dalam budaya
kerja yang baru. Namun dalam prosesnya akan ada penyesuaian dan
keikutsertaan dalam menjalankan budaya kerja tersebut.

3
Budaya kerja yang saat ini menjadi trend adalah dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Dari sebelumnya tatap muka,
penugasan dengan berbasis instruksi tertulis dalam kertas, menjadi
menggunakan teknologi informasi. Pada satu sisi ada aspek yang
hilang dari hadirnya teknologi informasi ini, namun pada satu sisi
yang lain banyak hal yang muncul karena digunakannya teknologi
informasi dalam organisasi.
Budaya kerja dengan memanfaatkan teknologi informasi
memang sudah seharusnya dibangun karena pada saat ini teknologi
informasi menawarkan kecepatan, murah, relative mudah, dan
dijangkau secara luas hingga ke lokasi yang jauh sekalipun.
Pengelolaan budaya kerja berbasis teknologi informasi perlu di
kelola dengan pendekatan yang agak berbeda dengan budaya kerja
sebelumnya. Hal ini karena adanya perubahan yang cepat dalam
sistem komputerisasi, penyediaan data, dan interkoneksi antar
program yang dibangun. Sistem yang disiapkan oleh suatu unit kerja
dalam kerangka teknologi informasi akan terhubung pada sebuah
sistem besar yang berjalan. Jika tidak diikuti dengan pengkinian
(update) sistem maka sistem yang dibangun oleh organisasi menjadi
tidak lagi memiliki banyak manfaat karena tidak terkoneksi pada
jaringan utama.
Untuk itu pengelolaan budaya kerja pada sistem teknologi
informasi perlu menerapkan prinsip: keterhubungan, fleksibel, aman,
mendukung kinerja secara optimal, dan dapat dikontrol.
Keterhubungan menjadi penting dalam dunia teknologi informasi
dan digital. Sistem yang tidak terhubung menjadi seakan-akan
terkucilkan dan tidak memiliki manfaat yang berarti dalam
pengembangan organisasi dan kegiatan yang dilaksanakan.
Fleksibilitas diperlukan karena adanya perubahan yang sangat
cepat dari program-program teknologi informasi berbasis komputer
(desktop) maupun mobile. Fleksibilitas memungkinkan suatu program
yang dibangun berintergrasi dan menyesuaikan dengan platform yang
baru dengan adanya update sistem. Jika tidak dibangun dalam
kerangka fleksibilitas maka setiap ada perubahan maka perlu dibuat
4
program yang baru.
Aspek keamanan dalam pengelolaan pekerjaan berbasis
teknologi informasi sangat diperlukan. Terkumpulnya arsip yang
besar dalam sistem komputer memungkinkan adanya kerusakan
sistem maupun pengrusakan sistem oleh pihak lain. Keamanan data
menjadi penting jikalau akan menggunakan sistem ini secara penuh.
Selain itu, sistem digital memerlukan pemeliharaan yang juga perlu
dijadwalkan agar sistem ini dapat berjalan lancar.
Pengelolaan budaya kerja berbasis teknologi informasi harus
menerapkan setting untuk mendukung kinerja secara optimal, dan
dapat dikontrol. Hal ini karena pada perkembangannya kegiatan
tatap muka, dan kegiatan secara fisik lainnya akan tergantikan
oleh teknologi informasi. Untuk itu bagaimana teknologi informasi
tetap akuntabel, dapat dipercaya dan dapat dikontrol sehingga
fungsi pemimpin sebagai pengelola organisasi tetap menjadi yang
utama dan tidak tergantikan oleh sistem yang dibangun secara
elektronik.

c. Membangun Jejaring dan Kolaborasi


Dalam era globalisasi satu sama lain saling terhubung dalam
sebuah jaringan sosial maupun bisnis. Dengan demikian kebutuhan
akan Jejaring Kerja (networking) adalah sebuah keharusan yang
menjadi prioritas dalam organisasi. Dengan kata lain, menjalin
hubungan sosial dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam
segala aktivitas kehidupan setiap organisasi. jejaring kerja adalah
salah satu kegiatan penting dalam berorganisasi yang pada dasarnya
agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antar bagian dari satu
organisasi atau dengan organisasi lain, akan memudahkan setiap
individu mengatasi masalah untuk tujuan bersama.
Membangun jejaring kerja dan kolaborasi pada hakekatnya
adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan,

5
berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya
(trust) dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang
bermitra. Berdasarkan pengertian tersebut membangun jejaring
kerja dapat dilakukan jika pihak pihak yang bermitra mengikuti
aturan atau ketentuan sebagai berikut:
i. Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga
ii. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga.
iii. Ada kesepakatan/kesepahaman
iv. Saling percaya dan membutuhkan
v. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam membangun
jejaring kerja dan kolaborasi yaitu:
1. Meningkatkan partisipasi para pihak; Salah satu tujuan
membangun jejaring kerja adalah membangun kesadaran para
pihak terhadap eksistensi organiasi tersebut, menumbuhkan
minat dan meningkatkan partisipasi para pihak dalam
pengembangan oranisasi.
2. Peningkatan mutu dan relevansi atas dinamika
perubahan/perkembangan yang cepat. Organisasi dituntut
untuk terus melakukan inovasi, peningkatan mutu dan relevansi
program yang dibuatnya sesuai tujuan dasar organisasi atau
program/kegiatan.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam membangun
jejaring dan kolaborasi adalah:
1. adanya kesamaan visi, misi, dan tujuan organisasi,
2. adanya saling percaya,
3. saling menguntungkan,
4. meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja,
5. adanya komunikasi timbal balik,
6. adanya komitmen yang kuat antar pihak.
Dalam kaitannya dengan aksi perubahan maka
membangun jaringan dan kolaborasi harus dilakukan.
Kolaborasi internal dilakukan untuk menjalankan fungsi
sinergitas dalam menghimpun
6
data arsip. Dalam proses membangun jejaring dan
kolaborasi maka diperlukan pola pikir kolaboratif (a
collaborative mindset) sebagai penuntun bahwa membangun
jaringan dan kolaborasi adalah sebuah pikiran maju dan cerdas
serta akan menguntungkan organisasi. Selain itu diperlukan
pula saling menghargai dan tidak mementingkan diri sendiri
(selflessness) agar antar bidang dan sekretariat mendapatkan
posisi yang sama dalam menunjang sukses bersama.
Diperlukan pula apa yang disebut sebagai pengutamaan tujuan
yang lebih tinggi (higher purpose) sehingga antar mitra
memikirkan dan melakukan tindakan untuk capaian yang lebih
tinggi jika dibandingkan melakukan hal tersebut secara
sendiri-sendiri.

7
B. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai capaian dalam
perbaikan organisasi berkat adanya aksi perubahan yang dilakukan, dan
manfaat dari aksi perubahan itu sendiri.
a. Capaian Dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
Capaian dalam perbaikan kinerja organisasi dalam proyek perubahan
ini dituangkan dalam dua penjelasan yaitu :
a. Capaian dari pelaksanaan tahapan Keterbukaan Informasi Publlik
Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai Tahun 2023.
Tabel. 1 Target dan Capaian Aksi Perubahan
No. Kegiatan Target Capaian
Konsultasi dengan mentor
berkaitan dengan akan
1. dilaksanakannya Rencana Aksi 100 % 100 %
Perubahan
Pembentukan Tim Efektif
2. 100 % 100 %
Rencana Aksi Perubahan
Koordinasi Dengan Stakeholder
3. 100 % 100 %
Internal dan eksternal
Koordinasi dengan tim yang
4. telahdibentuk untuk Menyusun 100 % 100 %
Desain Website
Invetarisasi Data dan Infut Informasi
5. 100 % 100 %
Publik Kecamatan
Terdokumentasinya Desain
6. 100 % 100 %
Website Kecamatan
7 Dokumen Website Kecamatan 100 % 100 %

b. Capaian secara substansial dari sistem yang dibangun ketika


melakukan Optimalisasi Mempublilkasikan Informasi melalui
Desain Website Kecamatan Jelai Tahun 2023.
Bila diuraikan, maka didapatkan capaian dalam perbaikan kinerja
organisasi sesuai dengan tujuan dari delapan area perubahan
reformasi birokrasi sebagai berikut:

a. Mental aparatur dalam membangun Keterbukaan Informasi Publik


Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai Tahun 2023, mampu
untuk meningkatnya tanggung jawab personal di dalam organisasi
untuk peningkatan tanggung jawab terhadap pencapaian kinerja
kegiatan.

8
Hal ini didasarkan pada kondisi pengambangan sistem yang dirancang
untuk dipantau secara berkala dan ditelaah jika terjadi adanya
ketidaksesuaian.
b. Organisasi Pengembangan sistem ini menghasilkan peningkatan
komunikasi yang lebih efektif dari anggota organisasi, penguasaan
materi dalam aspek teknis yang terkait dengan kegiatan.
Komunikasi yang efektif ini juga berdampak bagian yang lain.
Organisasi harus dapat menjalankan fungsi komunikasi yang baik
dan efektif berdasarkan penilaian terhadap Keterbukaan
Informasi Publik Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai Tahun
2023.
c. Tata laksana Sistem yang dikembangkan membentuk sebuah tata
laksana baru yang terus diperbaiki. Selain itu dihasilkan pula
perbaikan peran stakeholders.
d. Peraturan perundang-undangan Sistem yang dikembangkan sesuai
dengan prinsip reformasi birokrasi yang taat azas, taat aturan dan
taat akan kesesuaian pelaksanaannya. Sistem yang dikembangkan
didasari pada upaya untuk menjaga kegiatan yang dilaksanakan
agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sistem ini menghendaki
adanya kelengkapan administrasi kegiatan sebelum kegiatan
dilaksanakan. Dengan demikian kegiatan yang akan dilaksanakan
perlu menyiapkan seperangkat syarat agar sesuai dengan ketentuan
teknis, administrastif.
e. Sumber daya manusia aparatur sistem yang dikembangkan sejalan
dengan prinsip reformasi birokrasi pada aspek sumber daya
manusia yaitu peningkatan kompetensi, pola pikir dan pola tindak
yang efektif. Secara rinci perubahan yang terjadi meliputi:
terbentuknya pola berfikir yang cermat dan cekatan dalam
penyelesaian target, terbentuknya cara berfikir analitis dan maju,
peningkatan kemampuan berfikir kritis dan membangun serta
bekerja efektif, dan terbentuknya pola pikir dan kerja yang
menganut pola digital, terstruktur dan integrative.

9
f. Pengawasan sistem yang dikembangkan sejalan dengan prinsip
reformasi birokrasi pada aspek pengawasan yang efektif dan
berkelanjutan. Sistem ini mampu menghasilkan data yang dapat
dianalisa untuk dibandingkan dengan ketentuan yang ada baik dari
aspek teknis maupun administrative. Dengan demikian maka
pengawasan berjalan secara periodik.
g. Akuntabilitas sistem ini sejalan dengan tujuan reformasi birokrasi
karena manajemen data yang dihasilkan dari lapangan
membuktikan kinerja yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan, dan
dilakukan secara berkala harian sehingga dapat dilihat kesesuaian
dan akuntabilitasnya dalam kerangka kerja yang efektif dan efisien.
h. Pelayanan publik sistem yang dikembangkan ini sejalan dengan
tujuan reformasi yaitu memberikan pelayanan publik yang prima
sehingga memberi manfaat yang seluas-luasnya bagi pemerintah.

b. Manfaat Aksi Perubahan


Manfaat yang didapatkan dari adanya aksi perubahan yang dilakukan
adalah :
i. Terciptanya koordinasi dan kolaborasi antara mentor, reformer
dan stakeholders internal.
ii. Terbentuknya tim efektif yang solid dalam mendukung
Keterbukaan Informasi Publik Dengan Website (KARPET)
Kecamatan Jelai Tahun 2023.
iii. Terlaksananya koordinasi dengan tim yang telah dibentuk
untuk meningkatan sistem Keterbukaan Informasi Publik
Dengan Website Kecamatan Jelai
iv. Tersusunnya Desain Website Kecamatan Jelai.
v. Terinvetarisirnya Data Informasi Publik Kecamatan Jelai
vi. Terdokumentasinya Desain Website Kecamatan Jelai

10
C. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
Tindak lanjut kegiatan jangka pendek dengan menetapkan
target capaian jangka menengah dan jangka panjang. Dalam bagian ini
akan dijelaskan mengenai kerberlanjutan aksi perubahan dari
Keterbukaan Informasi Publik Dengan Website (KARPET) Kecamatan
Jelai dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Tabel. 2 Target Jangka Menengah
No. Kegiatan Target
1. Jangka Menengah 100 %
a. Pemantauan petugas Operator dalam
mempublikasikan Informasi publik
Melalui Website Kecamatan Jelai.
b. Ketepatan dalam memberikan informasi
Publik yang Positif melalui Keterbukaan
Informasi Publik Dengan Website (KARPET)
Kecamatan Jelai.

Dalam jangka menengah Keterbukaan Informasi Publik Dengan


Website (KARPET) Kecamatan Jelai.

Tabel. 3 Target Jangka Panjang


No. Kegiatan Target
1. Jangka Panjang 100 %
a. Melakukan pengembangan layanan
Keterbukaan Informasi Publik Dengan
Website (KARPET) Kecamatan Jelai

Dalam jangka panjang Keterbukaan Informasi Publik Dengan Website


Kecamatan Jelai akan terus berlanjut dengan terus berkoordinasi
dengan petugas Operator Informasi Publik dalam menggunakan Desain
Website Kecamatan Jelai dengan konsisten.

11
D. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi/perkantoran akan
mengahasilkan pencatatan dan pelaporan yang digunakan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan pekerjaan. Dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi yang saat ini sedang berkembang dengan pesatnya. salah
satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, yaitu
dengan menggunakan sistem Keterbukaan Informasi Publik secara
Digital. Dalam rancangan aksi perubahan Keterbukaan Informasi Publik
Dengan Website (KARPET) Kecamatan Jelai dengan dukungan mentor,
coach dan pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pada tahap
jangka pendek dengan baik walaupun adanya beberapa kendala dari
system Jaringan Terganggu, tetapi bisa diperbaiki sehingga bisa
terlaksana dengan baik.

12
LAPORAN KEGIATAN AKSI PERUBAHAN
Tabel. 4 Laporan kegiatan aksi perubahan

WAKTU NO. KEGIATAN DOKUMENTASI


10 – 14
Agustus 1 Konsultasi dengan mentor 100%
2023
15 – 17 Pembentukan Tim Efektif aksi
Agustus 2 Perubahan / Surat keputusan 100%
2023 Camat
18 – 25
Koordinasi dengan Stakeholder
Agustus 3 100%
2023 Internal dan eksternal
26 Agust -
Tersusunnya Desain Website
26 Sept 4 100%
Kecamatan Jelai
2023
26 Agust – Terinventarisir Data dan
26 Sept 5 Infromasi Publik Kecamatan 100%
2023 Jelai
27- 31
September Terdokumentasinya Desain Website
6 100%
2023 Kecamatan Jelai

13
DAFTAR PUSTAKA

Menurut Girindra wardhana : 2012, dalam teori integritas.

14
LAMPIRAN
1

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
LAMPIRAN
2

39
KONSULTASI DENGAN MENTOR

40
PEMBENTUKAN TIM

41
SOSIALISASI UJI COBA APLIKASI SIM FARMASI

42
EVALUASI PENCATATAN DAN PELAPORAN
MENGGUNAKAN SIM FARMASI DENGAN TIM IT

43
LAMPIRAN
3

44
D. KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN

Aksi Perubahan “Info Bang Surya” Informasi Pembangunan di Suryatmajan


sebagai Alat Bantu Pengambilan Kebijakan dan Dasar Perencanaan serta
Pengendalian Pembangunan di Kelurahan Suryatmajan Kemantren Danurejan Kota
Yogyakarta memiliki hubungan dengan materi-materi pelatihan yang diajarkan oleh
para Widyaiswara Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Selain itu kami para peserta Pendidikan Kepemimpinan Pengawas
Angkatan IV juga diberi tugas belajar mandiri dengan berbagai mata pelatihan.
Dalam mata pelatihan pilihan, peserta PKP diberi pilihan untuk mempelajari materi
terkait dengan Aksi Perubahan yang dilaksanakan. Ada empat Mata Pelatihan Pilihan
yaitu:
1. Pembangunan Ekonomi Hijau
2. Hak Asasi Manusia
3. Pengadaan Barang dan Jasa
4. Manajemen Keuangan Negara
5. Manajemen Pemerintahan
Terkait dengan Aksi Perubahan yang dilaksanakan, PAP memilih mata pelatihan
pilihan yang terakhir yaitu Manajemen Pemerintahan. Manajemen berasal dari kata
to manage yang berarti

45
mengatur. Dalam hal mengatur, akan timbul masalah, problem, proses dan
pertanyaan tentang apa yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan
apa tujuan pengaturan tersebut.
Pemerintah menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai system
menjalankan wewenang dan kekuasaan, atau sistem menjalankan perintah, yang
memerintah. Selanjutnya Ndraha (2003) mengartikan pemerintah sebagai badan
yang memproses pemenuhan kebutuhan manusia sebagai konsumen produk produk
pemerintahan akan pelayanan publik dan sipil. Adapun Pemerintahan menurut (C.F
Strong, 2014: 10) mendefinisikan pemerintahan dalam arti luas sebagai segala
aktivitas badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan pemerintahan dalam arti
sempit adalah segala kegiatan badanbadan publik yang hanya meliputi kekuasaan
eksekutif.
Diakses dari https://www.teorieno.com/2016/10/pengertian-manajemen-
pemerintahannegara.html, Taliziduhu Ndraha menyebutkan ruang lingkup manajemen
pemerintahan terlihat melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu:
1. Perencanaan Pemerintahan
2. Pengorganisasian sumber-sumber pemerintahan
3. Penggunaan sumber-sumber pemerintahan
4. Kontrol Pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemerintahan
memiliki fungsi dasar terhadap kegiatan pemerintah atau kegiatan negara, dan
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kegiatan warga negara khususnya
dalam bidang administrasi, ekonomi/keuangan, sosial dan tata kelola pemerintahan.
Partisipasi dan peran serta masyarakat juga menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dalam rangka
mencapai tujuan nasional. maka dalam pelaksanaanya diperlukan sinkronisasi dalam
penganggaran.
Oleh sebab itu pemimpin aksi perubahan memilih mata pelatihan pilihan
Manajemen Pemerintahan terkait dengan Aksi Perubahan yang dilaksanakan karena
dalam mata pelatihan tersebut dijelaskan mengenai Perencanaan Pemerintahan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan secara
rutin setiap tahunnya. Mata pelatihan Manajemen Pemerintahan tersebut memberi
pengetahuan kepada peserta dengan mengimplementasikan fungsi manajemen
46
dalam kaitanya dengan manajemen pemerintahan, hal hal yang dibahas mulai konsep
Dasar Manajemen Pemerintahan, Manajemen Dalam Organisasi Pemerintahan,
hingga Manajemen Pemerintahan Era Revolusi Industri 4.0, sehingga peserta
diharapkan mampu mengimplementasikan Manajemen Pemerintahan di unit
kerjanya masing masing dengan baik dan benar.

E. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI PERUBAHAN

Pelaksanaan pengembangan kompetensi diri berdasarkan assesment individu dan atasan.


Dari hasil komunikasi dengan atasan diperoleh beberapa penilaian yang berbeda. Analisa
yang dilakukan yaitu sebagai berikut: Dari hasil assement pengembangan potensi diri dan
atasan dapat di peroleh beberapa kesimpulan.
I. Integritas berasal dari bahasa latin yaitu, “integer” yang artinya utuh dan lengkap. Dalam
pengertian singkat, integritas artinya konsep konsistensi tindakan, nilai, metode, ukuran,
prinsip, harapan dan hasil. Integritas dianggap sebuah nilai kejujuran dan kebenaran atau
ketepatan tindakan pada diri seseorang dalam meningkatkan komitmen dan tanggung
jawab terhadap penyelesaian tugas yang diembannya.
Langkah-langkah yang dilakukan pemimpin aksi perubahan dalam meningkatkan
integritas selama pelaksanaan Aksi Perubahan adalah:
a. Penulis berusaha meningkatkan komitmen terhadap Aksi Perubahan yang sudah
dirancang dalam Rancangan Aksi Perubahan;
b. Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan Aksi Perubahan;
II. Kerjasama adalah keinginan untuk bekerja secara bersama-sama dengan individu lain
secara keseluruhan dan menjadi bagian dari kelompok dalam mencapai kepentingan
bersama. Unsur yang terkandung dalam kerja sama yaitu: Orang yang melakukan kerja
sama, adanya interaksi, adanya tujuan yang sama. Masih ada perbedaan antara penulis
dengan pimpinan, dimana penulis merasa masih kurang dalam hal kerja sama dalam tim
karena penulis belum lama ditugaskan di wilayah yang notebene cukup berbeda pola
kerja antara di OPD lama dengan tempat kerja saat ini. Penulis masih perlu belajar
menjalin kerja sama dengan rekan kerja, atasan maupun staf, dan kerja sama dengan
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan dan ketugasan.
Langkah-langkah yang dilakukan pemimpin aksi perubahan dalam meningkatkan
kerjasama selama pelaksanaan Aksi Perubahan adalah:
a. Aktif menjalin komunikasi dengan Tim Aksi Perubahan;
b. Melakukan koordinasi yang efektif dengan Tim Aksi Perubahan untuk kelancaran
pelaksanaan Aksi Perubahan;
47
c. Lebih responsif terhadap dinamika perkembangan Tim.
III. Mengelola perubahan merupakan manajemen perubahan sebagai suatu upaya, usaha,
atau pendekatan yang dilakukan dengan sistematis dan terstruktur dan diaplikasikan
untuk membantu individu maupun tim. Manajemen perubahan juga sebagai kerangka
kerja dan seperangkat alat yang digunakan untuk mengelola sisi perubahan manusia
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Termasuk di antaranya mempersiapkan,
mendukung, dan melengkapi individu untuk mendorong keberhasilan perubahan.
Terdapat perbedaan penilaian antara penulis dan pimpinan dimana pimpinan menilai
lebih tinggi dari penilaian penulis. Hal tersebut menuntut penulis untuk lebih berperan
aktif dalam kegiatan mengelola perubahan dalam organisasi.

48
Langkah-langkah yang dilakukan PAP dalam meningkatkan kerjasama selama
pelaksanaan Aksi Perubahan adalah:
a. Aktif mendorong kerja Tim Aksi Perubahan;
b. Aktif mendukung Tim Aksi Perubahan untuk penguasaan Teknologi Informasi di Aksi
Perubahan;
c. Selalu berusaha meningkatkan inovasi dalam pelayanan publik berbasis TIK.
Sedangkan berdasarkan feedback dari mentor terkait pengembangan potensi diri
untuk lebih banyak melakukan latihan bicara di forum, telah dilakukan oleh
pemimpin aksi perubahan dengan membaca buku tentang panduan berbicara di
depan umum yang efektif sekaligus praktik langsung dengan memimpin rapat-
rapat yang dihadiri oleh warga.

49
50
TAMPILAN AWAL SIMFARMASI RSUD SUKAMARA

51
MEMBUAT PERMOHONAN MUTASI DARI APOTEK RAWAT INAP KE GUDANG FARMASI

1. Membuat permohonan mutasi dari Ruangan Apotek ke Gudang Farmasi

52
2. Membuat daftar permohonan mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi

53
3. Mencari daftar nama obat/ BMHP yang akan di buat permohonan mutasi kepada Gudang Farmasi

54
3. Daftar item obat dan BMHP pada permohonan mutasi Apotek kepada Gudang Farmasi

Jumlah permintaan
item

55
4. Daftar permohonan mutasi yang telah dilakukan di Apotek Rawat Inap

56
6. Melihat permohonan masuk mutasi dari Ruangan Apotek kepada Gudang Farmasi

57
7. Daftar permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi

58
8. Permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi yang belum di proses

59
9. Permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi yang sudah di proses

60
10. Permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi yang belum di proses dan akan di proses

61
11. Daftar permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi yang belum di proses dan akan di proses

62
12. Daftar permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi akan di proses

Klik Proses

63
13. Daftar permohonan masuk mutasi dari Apotek ke Gudang Farmasi yang sedang di proses

Jumlah
item yang
diminta
Apotek
kepada
Gudang
Farmasi

64
Cetak nota
mutasi

Jumlah
item yang
di setujui
Gudang
Farmasi
dan akan
diberikan
ke Apotek

65
14. Daftar Nota Permohonan Mutasi yang telah di proses

66

Anda mungkin juga menyukai