Modul Ajar IPAS
Modul Ajar IPAS
KELAS X
SMK NEGERI 13 MEDAN
INDIKATOR DISIPLIN POSITIF
Disusun oleh :
Lia Junita Sihombing, S.Pd
NIP. 199006282014032002
MODUL AJAR
A. Informasi Umum
IDENTITAS SEKOLAH
Prasarana
1. Buku Metode Penelitian
2. Video Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning ( PBL)
B. Kompetensi Inti
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan
penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan
ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain
percobaan ilmiah.
INDIKATOR PENCAPAIAN
a. Peserta didik mampu menunjukkan jenis interaksi social yang ada di lingkungan sekolah.
b. Peserta didik mampu menganalisis jenis media komunikasi yang paling tepat untuk
berinteraksi sesama murid.
c. Peserta didik mampu menyimpulkan dinamika social yang terjadi di lingkungan tempat
tinggalnya.
d. Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah yang tepat dalam melakukan
penelitian ilmiah
PEMAHAMAN BERMAKNA
Manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi social.
Dua hal yang harus dipenuhi dalam interaksi social adalah kontak social dan komunikasi
social.
Dinamika social dapat mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana cara kamu berkomunikasi dengan orangtua, guru, dan temanmu?
2. Apa yang kamu rasakan saat berinteraksi dengan orangtua, guru, dan temanmu?
PERSIAPAN MENGAJAR
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
a. Memastikan ruang belajar bersih dan nyaman
b. Memeriksa kesiapan belajar murid
c. Menyiapkan alat pembelajaran
d. Materi Pembelajaran :
1. Interaksi Sosial
2. Komunikasi
3. Sosialisasi
4. Lembaga Sosial
5. Dinamika Sosial
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan mengajak 35 menit
Persiapan peserta didik untuk berdoa sebelum memulai
Fokus perilaku Guru belajar.
melakukan refleksi Guru bertanya tentang kondisi siswa
dinamika kelas Guru memeriksa kesiapan belajar siswa
untuk menerapkan Guru melakukan presensi.
kesepakatan kelas Guru mengajak peserta didik melakukan
refleksi dinamika kelas mengacu
kesepakatan kelas.
Guru menunjukkan kesediaan
mendengarkan pandangan peserta didik
tentang dinamika kelas.
Apersepsi Guru bersikap adaptif sehingga bersedia
mengubah kesepakatan kelas bila
diperlukan.
Guru membagi murid kedalam kelompok.
Kegiatan Inti
Peserta didik dimotivasi dan dipandu untuk 65 menit
melihat dan mengamati interaksi social yang
ada di lingkungan sekolah.
Guru menggali pengetahuan awal peserta didik
dengan mengajukan pertanyaan pemantik.
Pertanyaan Mendasar Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik.
Peserta didik melakukan studi literature
mengenai interaksi social dan dinamika social.
Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menentukan berbagai masalah interaksi
social dan dinamika social yang ada
dimasyarakat.
Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara
memecahkan masalah terkait interaksi social
dan dinamika social dimasyarakat.
Peserta didik berdiskusi untuk menentukan
solusi atas masalah interaksi social dan
dinamika social dimasyarakat.
ASESSMEN
Asesmen Formatif
a. Tes Kognitif
b. Penilaian Sikap Refleksi Murid
c. Lembar Observasi Aktivitas Murid
1. Refleksi diri yang dilakukan dengan rutin akan membuat hidup menjadi lebih sembang,
sehat , dan bahagia. Jelaskan 3 cara menerapkan refleksi diri pada kehidupan sehari-hari !
2. Warga negara Indonesia adalah bangsa asli atau bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warganegara. Jelaskan 4 kedudukan warganegara di dalam negara!
3. Kontak sosial dan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung harus terbentuk
supaya terjadi interaksi sosial, Jelaskan 4 ciri-ciri interaksi sosial !
4. Interaksi sosial adalah interaksi yang bersifat positf ke arah kebaikan, kerjasama , dan
menciptakan suatu produk. Jelaskan 5 jenis interaksi sosial asosiatif !
5. Pembangunan sosial yang dilaksanakan di Indonesia merupakan suatu usaha yang bertujuan
untuk mensejahterakan bangsa. Jelaskan 4 faktor- faktor yang mempengaruhi implementasi
pembangunan sosial !
b. Penilaian Sikap Refleksi Murid
Rubrik Penilaian
Poin Indikator Sikap Aktif Indikator Sikap Aktif Indikator Sikap Proses
(Angka) dalam Pembelajaran dalam Kegiatan pemecahan masalah yang
Kelompok berbeda dan kreatif
1 Kurang baik jika Kurang baik jika Kurang baik jika tidak
menunjukkan sikap tidak menunjukkan sikap sama memberikan ide dalam
mengambil bagian dalam sekali tidak mau bekerja proses pemecahan masalah.
kegiatan pembelajaran sama dalam kelompok.
Nama :
Kelas :
Materi :
Kegiatan 1
2. Analisislah dampak positif serta negative interaksi social dan dinamika social
pada perilaku remaja tersebut!
2. Materi Ajar
b. Dinamika Sosial
Dinamika sosial merujuk pada perubahan dan interaksi yang terjadi dalam kelompok sosial,
masyarakat, atau komunitas. Konsep ini mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi
bagaimana manusia berinteraksi, bertindak, dan merespons satu sama lain dalam konteks sosial.
Dinamika sosial mencakup berbagai fenomena, seperti perubahan sosial, norma sosial, struktur
sosial, dan proses sosial yang mempengaruhi perilaku individu dan kelompok. Beberapa aspek
utama dari dinamika sosial meliputi:
1. Perubahan Sosial: Merupakan perubahan dalam struktur sosial, nilai, norma, dan
institusi dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial bisa bersifat lambat, seperti evolusi
budaya dari generasi ke generasi, atau cepat, seperti perubahan sosial yang dipicu oleh
inovasi teknologi.
2. Norma Sosial: Norma-norma sosial adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku dan
interaksi sosial yang diharapkan dari anggota masyarakat. Mereka membantu dalam
mempertahankan keteraturan sosial dan memastikan keselarasan dalam kelompok.
3. Peran Sosial: Setiap individu dalam masyarakat memiliki peran sosial tertentu yang
mencakup ekspektasi dan tugas-tugas tertentu. Peran sosial dapat berbeda-beda
tergantung pada status, pekerjaan, atau hubungan sosial seseorang dalam masyarakat.
4. Kelompok dan Struktur Sosial: Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling
berinteraksi dan berbagi tujuan atau identitas tertentu. Struktur sosial mencakup pola
hubungan dan hierarki di antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
5. Konflik Sosial: Konflik terjadi ketika ada ketegangan atau perbedaan di antara kelompok
atau individu yang bersaing untuk sumber daya atau kepentingan yang berbeda. Konflik
sosial bisa bersifat terbuka atau terselubung.
6. Kooperasi Sosial: Kooperasi melibatkan kerjasama antara individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama ini bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang,
tergantung pada situasi dan kepentingan yang terlibat.
7. Stereotip dan Prasangka: Stereotip adalah pandangan umum yang melekat pada suatu
kelompok berdasarkan atribut tertentu. Prasangka adalah sikap negatif atau positif yang
ditujukan kepada kelompok tertentu berdasarkan stereotip.
Dinamika sosial adalah bidang studi yang kompleks dan melibatkan berbagai teori dan perspektif
dari sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu sosial lainnya. Memahami dinamika sosial
membantu kita mengerti bagaimana masyarakat berfungsi, berinteraksi, dan berevolusi dari
waktu ke waktu.
Teori masalah sosial mengacu pada berbagai pendekatan dan penjelasan tentang bagaimana
masalah sosial muncul, berkembang, dan dihadapi oleh masyarakat. Teori-teori ini mencoba
untuk memahami asal-usul, konsekuensi, dan solusi dari masalah-masalah sosial yang kompleks
yang mempengaruhi berbagai kelompok dan individu dalam masyarakat.
1. Teori Konflik Sosial: Teori ini menekankan konflik dan persaingan sebagai elemen
kunci dalam masyarakat. Masalah sosial dipandang sebagai hasil dari ketidakadilan dan
ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, seperti kekayaan, kekuasaan, dan status.
Karl Marx adalah salah satu teoretisi terkenal dari perspektif ini, dengan fokus pada
konflik antara kelas sosial.
2. Teori Struktural-Fungsional: Pendekatan ini melihat masyarakat sebagai sistem yang
terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan berkontribusi pada kelangsungan
hidupnya. Masalah sosial dilihat sebagai gangguan dalam fungsi-fungsi masyarakat yang
dapat diselesaikan melalui perbaikan atau penyesuaian struktur sosial. Emile Durkheim
adalah salah satu tokoh utama dalam teori ini.
3. Teori Interaksionisme Simbolik: Fokus utama dari perspektif ini adalah pada makna
sosial yang diberikan individu terhadap tindakan dan interaksi mereka dalam masyarakat.
Masalah sosial dipahami sebagai hasil dari interaksi manusia, dan bagaimana masalah-
masalah ini dinilai dan diberi makna oleh individu dan kelompok. George Herbert Mead
dan Herbert Blumer adalah beberapa tokoh terkemuka dari teori interaksionisme
simbolik.
4. Teori Sistem Ekologi: Pendekatan ini menyoroti hubungan kompleks antara individu
dan lingkungannya, baik fisik maupun sosial. Masalah sosial dilihat sebagai hasil dari
ketidakseimbangan dalam sistem ekologi, seperti perubahan lingkungan, kelebihan
populasi, atau ketidaksesuaian antara individu dan lingkungan. Teori ini sering terkait
dengan kajian masalah sosial dalam konteks lingkungan alam atau komunitas.
5. Teori Kritik Sosial: Teori ini mengeksplorasi dan mengkritisi struktur kekuasaan dan
norma-norma sosial yang ada, serta bagaimana struktur-struktur ini mempengaruhi
terciptanya masalah sosial. Teori kritik sosial mencoba untuk mengidentifikasi asal-usul
ketidakadilan sosial dan mencari alternatif yang lebih adil dan berkelanjutan.
Perlu dicatat bahwa ada banyak teori dan perspektif lainnya dalam memahami masalah sosial,
dan seringkali teori-teori ini saling berhubungan dan saling melengkapi. Memahami teori-teori
ini membantu menganalisis, mengidentifikasi, dan menangani masalah sosial dengan cara yang
lebih efektif dan berkelanjutan.
Objek masalah sosial mengacu pada isu-isu yang terkait dengan masyarakat atau kelompok
masyarakat tertentu, yang mempengaruhi kesejahteraan, kebahagiaan, dan interaksi antaranggota
masyarakat. Masalah sosial sering kali melibatkan ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan konflik di
antara anggota masyarakat. Berbagai masalah sosial dapat bervariasi dari satu wilayah atau
kelompok sosial ke wilayah atau kelompok sosial lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh objek masalah sosial yang sering menjadi perhatian:
Masalah sosial seringkali kompleks dan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor
swasta, dan masyarakat umum, untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang kompleks dan signifikan di banyak negara di
seluruh dunia. Ini mencerminkan ketidakmampuan individu atau kelompok masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, air bersih, perumahan layak, pendidikan,
perawatan kesehatan, dan akses ke pekerjaan yang layak. Masalah kemiskinan melampaui aspek
ekonomi semata, melibatkan dimensi sosial, politik, dan budaya yang beragam.
Beberapa aspek yang terkait dengan kemiskinan sebagai masalah sosial antara lain:
1. Kesehatan dan Gizi: Kemiskinan dapat menyebabkan masalah kesehatan dan gizi yang
serius karena kurangnya akses terhadap makanan bergizi, air bersih, dan perawatan
kesehatan yang memadai.
2. Pendidikan: Kemiskinan dapat menghambat akses pendidikan yang berkualitas,
menyebabkan tingkat putus sekolah lebih tinggi, dan membatasi peluang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kondisi hidup.
3. Perumahan: Banyak orang miskin tinggal dalam kondisi perumahan yang tidak layak,
seperti tempat tinggal yang tidak sehat dan padat.
4. Kesempatan Kerja: Orang yang hidup dalam kemiskinan mungkin menghadapi
kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak dengan gaji yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar.
5. Peran Gender: Wanita sering kali lebih rentan terhadap kemiskinan karena diskriminasi
gender dan akses terbatas terhadap sumber daya ekonomi dan sosial.
6. Ketimpangan Sosial: Kemiskinan sering kali terkait dengan ketimpangan sosial yang
luas dan ketidakadilan struktural dalam masyarakat.
7. Lingkungan: Lingkungan yang buruk dan terpolusi juga dapat mempengaruhi kelompok
masyarakat miskin dengan cara yang lebih berat.
8. Kekerasan dan Kriminalitas: Lingkungan yang terkena kemiskinan sering kali lebih
rentan terhadap tingkat kekerasan dan kriminalitas yang lebih tinggi.
Mengatasi masalah kemiskinan melibatkan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan. Langkah-langkah yang mungkin
diambil termasuk pemberdayaan ekonomi, pendidikan yang lebih baik, akses yang lebih baik
terhadap layanan kesehatan, program pengentasan kemiskinan, serta penghapusan ketimpangan
sosial dan diskriminasi. Penciptaan kebijakan yang berfokus pada pengurangan kemiskinan juga
menjadi kunci dalam upaya membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Permasalahan sosial dapat memiliki beragam dampak yang signifikan pada individu, masyarakat,
dan lingkungan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak umum dari permasalahan
sosial:
Pemecahan masalah sosial adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi
untuk masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat. Masalah sosial dapat melibatkan
berbagai aspek, termasuk masalah ekonomi, pendidikan, lingkungan, kesehatan, kemiskinan,
ketidakadilan, diskriminasi, dan banyak lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
membantu dalam pemecahan masalah sosial:
Kesenjangan sosial-ekonomi adalah salah satu masalah sosial yang sering dihadapi oleh
masyarakat di berbagai negara. Masalah ini terkait dengan ketidakseimbangan distribusi sumber
daya, kesempatan, dan keuntungan ekonomi di antara anggota masyarakat. Kesenjangan sosial-
ekonomi dapat terlihat dari perbedaan tingkat pendapatan, kekayaan, pendidikan, akses
kesehatan, dan status sosial antara kelompok-kelompok yang berbeda.
Berikut adalah beberapa aspek penting yang menjelaskan mengapa kesenjangan sosial-ekonomi
dianggap sebagai masalah sosial:
Mengatasi masalah kesenjangan sosial-ekonomi adalah tugas yang kompleks dan memerlukan
campur tangan dari pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan seluruh
masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kesenjangan sosial-
ekonomi termasuk program pemerintah yang berfokus pada distribusi yang lebih adil dari
sumber daya, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang merata, upaya untuk
menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi yang inklusif, serta langkah-langkah untuk
mengurangi korupsi dan ketidakadilan dalam sistem.
3. Daftar Pustaka
https://projekipas.com/dinamika-sosial/
https://online.fliphtml5.com/xnhit/pegr/#p=34
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sosiologi/Per%20Pembelajaran/
PEMBELAJARAN%202.%20INTERAKSI%20SOSIAL.pdf
https://static.perangkat-ajar.belajar.id/USR.qbJAE4alJl.1688984840-
GXZ2KMyW1p.pdf