Anda di halaman 1dari 1

Sukmanadi, S.Pd.I.

SD Islam Terpadu Al Khair


CGP Angkatan 10
Kesimpulan Elaborasi Pemahaman Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru
Penggerak

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Masyarakat, bangsa dan negara.
Tahap tumbuh kembang dan psikososial seseorang, Wiraga yaitu raga, Indera, imajinasi, bermain seperti belajar,
eksplorasi pengalaman (rasa-pikir), dan Wirama yaitu tanggung jawab, pembiasaan, irama, keseharian, jadwal
rutin, selaras dengan sesame dan semesta. Usia 0-1.5 tahun memiliki HARAPAN berupa bentuk Kepercayaan dan
Ketidakpercayaan, usia 1.5 – 3 tahun memiliki TEKAD berupa bentuk Otonomi dan Rendah Diri, usia 3 – 5
tahun memiliki TUJUAN berupa bentuk Inisiatif dan Rasa Bersalah, usia 5 – 12 tahun memiliki KOMPETEN
berupa bentuk Produktivitas dan Inferioritas, usia 12 – 18 tahun memiliki LOYALITAS berupa bentuk Identitas
dan Kebingungan Peran, dan usia 18 – 40 tahun memiliki CINTA berupa bentuk Keintiman dan Isolasi.
Kebutuhan dasar manusia (genetis) seperti bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love &
belonging), kekuasaan/penguasaan (power), kebebasan (freedom), dan kesenangan (fun).
Sebagai seorang guru harus Merdeka lahir dan batin dengan kekuatan sendiri yang hidupnya tidak tergantung
kepada orang lain.
Yang dimaksud dengan diri kita yang Merdeka, berikut 10 pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran
tanpa pembuktian:
1. Satu-satunya orang yang perilakunya dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri.
2. Yang bis akita berikan kepada orang lain hanyalah informasi.
3. Semua masalah psikologi yang bertahan lama adalah masalah relasi (hubungan)
4. Masalah relasi selalu menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini.
5. Apa yang terjadi di masa lalu berkaitan dengan keadaan kita sekarang ini, tetapi kita hanya dapat memenuhi
kebutuhan dasar kita saat ini dan berencana untuk terus mengajar pemenuhannya di masa depan.
6. Kita hanya dapat memenuhi kebutuhan kita dengan cara memuaskan gambaran yang kita anggap sebagai
realitas di benak kita sendiri (Dunia Berkualitas)
7. Yang kita lakukan hanyalah berperilaku
8. Setiap perilaku terdiri dari empat komponen: Tindakan, Pemikiran, Perasaan, Fisiologis.
9. Setiap perilaku adalah buah dari pilihan.
10. Karena setiap perilaku ada dalam kendali kita sendiri, maka kita perlu fokus pada apa yang da[at dilakukan.
Beratlah kemerdekaan itu! Bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya
dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. Dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan
dengan kemerdekaan orang lain.
Teori Pilihan mengajak kita untuk terus berlatih 5 hal:
1. Fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu.
2. Menghindari 7 kebiasaan buruk yang secara eksternal “mengganggu” relasi dengan orang lain: mengkritik,
menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam, menghukum, menyuap (memberi reward) untuk
mengendalikan orang lain;
3. Menjalankan 7 kebiasaan mempedulikan orang lain: mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima,
mempercayai, menghormati, dan menegosiasikan perbedaan.
4. Menghindari membuat dalih dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi
5. Bersabar.

Anda mungkin juga menyukai