Anda di halaman 1dari 8

02 November 2023

KONTRA MEMORI BANDING

Putusan Pengadilan Negeri Bontang


No. 9/Pdt.G/2023/PN.Bon Tanggal 12 Oktober 2023

Dalam perkara Antara:

PT. TIRTA MENGGALA cq. IR. ADNAN BASIRUDIN MOKODOMPIT, Badan Hukum
yang berkedudukan di Jalan Cikini III, No.3, RT.011, RW.005, dalam hal ini diwakili oleh
IR. ADNAN BASIRUDIN MOKODOMPIT, beralamat di Jalan Tanjung No. 12 RT.007,
RW 001, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Provinsi
DKI Jakarta, dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Utama PT. TIRTA MENGGALA.
Semula Tergugat I;

Sekarang Pembanding;

MELAWAN :

SUKARNO (CS), bertempat tinggal di Jalan Selat Selayar, RT 38, Kelurahan Tanjung
Laut, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi kalimanatan Timur, Semula
Para Penggugat Konvensi;

Sekarang Terbanding I;

WASHARI, bertempat tinggal di jalan Nurul Iman Kampung Dua, RT 008, RW 001, No.
142, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Provinsi jawa
Barat, Semula Tergugat II Konvensi;

Sekarang Terbanding II;

MUNIFAH, bertempat tinggal di jalan Brigjen Katamso, RT 006, Kelurahan Gunung


Telihan, Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Semula
Tergugat III Konvensi;

Sekarang Terbanding III;


Page 1 of 8
Kepada Yang Terhormat:
KETUA PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TIMUR
Di-
SAMARINDA.

Melalui :

Kepada Yang Terhormat:


KETUA PENGADILAN NEGERI BONTANG
Di –
BONTANG.

Dengan Hormat,

Perkenankanlah Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. MUHAMMAD HARI HARIADI, S.H.


2. DENY BOY, S.P., S.H.
3. MOCHAMMAD RIFA’I, S.H.
4. SAPTA GUSPIANI, S.T., S.H. (Advokat Magang)

Para Advokat, Advokat Magang & Konsultan Hukum Lembaga Konsultasi Bantuan
Hukum Komando Anak Putra Asli Kalimantan (LKBH-KAPAK), beralamat di Jl, Wolter
Monginsidi RT. 40 No.12, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, No. HP/WA. 082143999909 – 081244001150,
bertindak secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 28 Januari 2023 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama SUKARNO,
Cs selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I’

Dengan ini mengajukan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding Pembanding
/ Tergugat I konvensi tertanggal 25 Oktober 2023 atas Putusan Pengadilan Negeri
Bontang No. 9/Pdt.G/2023/PN.Bon, maka dengan ini kami mengajukan Kontra Memori
Banding dengan menyampaikan sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini:

Page 2 of 8
1. Bahwa sebelum Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
menyampaikan isi pokok Kontra Memori Banding, maka terlebih dahulu
Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi sampaikan bahwa
Terbanding I/ Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi bertetap pada seluruh
dalil-dalil Gugatan Terbanding I/ Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
perkara a quo di Pengadilan Negeri Bontang Mohon dianggap termuat dan
terulang kembali secara keseluruhan dalam Kontra Memori Banding ini;

2. Bahwa Judex factie telah menghilangkan penerapan hukum yang benar serta
meninggalkan nilai-nilai dalam azas yang berlaku, penerapan hukum mana
menjadi dasar pertimbangan dalam memutus perkara a quo sehinga tidak
memberikan adanya kepastian hukum dan kurang memenuhi rasa keadilan;

3. Bahwa Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi keberatan


terhadap putusan Judex Factie Tingkat Pertama No. 9/Pdt.G/2023/PN.Bon
tertanggal 12 Oktober 2023 karena Judex Factie Tingkat Pertama tidak
memberikan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana fakta-fakta yang
terungkap dipersidangan;

4. Bahwa Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi keberatan


dengan pertimbangan Judex Factie Tingkat Pertama sebagaimana yang termuat
pada paragraph ke- 2 dan ke- 3 pada halaman 83 yang menyatakan:

Paragraph ke-2 hal.83, ……. Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal


1946 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), lampau waktu
adalah alat untuk memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan dari suatu
perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang
ditentukan oleh undang-undang. Atas dasar ketentuan pasal tersebut dapat
diketahui bahwa ada 2 macam waktu lampau waktu, yaitu lampau waktu untuk
memperoleh hak milik atau suatu benda disebut acquistieve verjaring dan

Page 3 of 8
lampau waktu untuk dibebaskan dari suatu perikatan atau dibebaskan dari
tuntutan disebut extinctieve verjaring;

Paragraph ke-3 hal.83,….. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal


1963 Kitab Undang-Undang Perdata (Burgerlijk wetboek), untuk memperoleh
hak milik atas suatu benda berdasar pada lampau waktu (daluarsa) harus
dipenuhi unsur-

unsur adanya iktikad baik, ada alas hak yang sah, menguasai benda itu terus
menerus selama 20 tahun, atau jika tanpa alas hak, menguasai benda itu harus
menerus selama 30 tahun tanpa ada yang menggugat;

Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut salah dan keliru juga tidak
cermat dalam memberikan pertimbangan dan menerapkan hukum sehingga
pertimbangan tersebut bertentangan dengan perundang-undangan;

Bahwa Menurut Boedi Harsono dan Sri Soedewi Maschoen Sofwan, norma
daluwarsa dalam KUHPerdata seharusnya tidak lagi dianggap berlaku karena
Buku II KUHPerdata telah dicabut oleh Undang- Undang No 5 Tahun 1960
tentang Pengaturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Penggunaan 1963
KUHPerdata dalam putusan hakim sebagai dasar hukum memperoleh hak milik
atas tanah tidaklah sesuai dengan hukum agraria nasional. Unsur-unsur 1963
KUHPerdata khususnya berkaitan dengan kedudukan berkuasa (bezit) dan hak
milik (eigendom) sangatlah berbeda dengan konsep penguasaan dan konsep
hak milik atas tanah dalam Hukum Agraria Nasional. Sehingga norma daluwarsa
(verjaring) dalam KUHPerdata pasca disahkannya

Page 4 of 8
undang-undang pokok agraria tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk
memperoleh hak milik atas tanah. Undang-Undang Pokok Agraria secara tegas
menyatakan bahwa ketentuan mengenai tata cara perolehan hak milik serta hak
milik (eigendom) itu sendiri yang tercantum dalam Buku II KUHPerdata telah
dicabut dan harus dinyatakan tidak berlaku;

Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah juga


dengan tegas menyatakan bahwa Hukum Tanah Indonesia yang bersumber dari
hukum adat tidak mengenal adanya acquisitive verjaring, dan sebagai gantinya
menerapkan norma rechtsverwerking yaitu direlakannya hak atas tanah
disebabkan tanah tidak dikerjakan dalam waktu yang lama sehingga tanah
tersebut dikerjakan oleh pihak lain. Putusan pengadilan yang mendasarkan
diperolehnya hak milik atas tanah kepada norma daluwarsa (verjaring) dalam
KUHPerdata merupakan putusan yang salah dalam penerapan hukumnya.;

5. Bahwa berdasarkan Gugatan Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat


Rekonvensi pada Posita Point 10 telah sesuai pada penerapan Hukum dalam
perkara a quo sebagaimana Pasal 24 aya (2)

Peraturan Pemerintah (PP) No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang
menegaskan seseorang yang menguasai fisik tanah selama kurun waktu 20 (dua
puluh) tahun secara terus menerus dapat mendaftarkan diri sebagai pemegang
hak atas tanah tersebut;

6. Bahwa berdasarkan Gugatan Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat


Rekonvensi pada Posita 11 yang menegaskan beberapa Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI, diantaranya adalah:

- Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 295 K/Sip/1973 Tanggal 9 Desember


1975 yang menguraikan: “….. mereka telah membiarkan berlalu sampai tidak

Page 5 of 8
kurang dari 20 (dua puluh) tahun semasa hidupnya Daeng Patappu tersebut,
suatu masa yang cukup lama sehingga mereka dapat dianggap telah
meninggalkan haknya yang mungkin ada atas sawah sengketa, sedangkan
Tergugat Pembanding dapat dianggap telah memperoleh hak milik atas
sawah sengketa”;

- Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 329 K/Sip/1957 Tanggal 24


September 1958 menegaskan:

“ orang yang membiarkan saja tanah menjadi haknya selama 18 (delapan


belas) tahun dikuasai orang lain dianggap telah melepaskan hak atas tanah
tersebut (rechtsverwerking);

- Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 783 K/Sip/1973 Tanggal 29


Januari 1976 menegaskan “seandainya memang Penggugat Terbanding
tidak berhak atas tanah tersebut, kenyataan bahwa Tergugat-Tergugat
sampai sekian lama (27 tahun) menunggu untuk menuntut pengembalian
atas tanah tersebut menimbulkan anggapan hukum bahwa mereka telah
melepaskan hak mereka (rechtsverwerking)” “ Pertimbangan Pengadilan
Tinggi yang dibenarkan Mahkamah Agung Penggugat Terbanding yang telah
menduduki tanah tesebut untuk waktu yang lama, tanpa gangguan dan
bertindak sebagai pemilik yang jujur (rechtshebende te goeder trouw) harus
dilindungi hukum;

7. Bahwa Judex Factie Tingkat Pertama sangat tidak memberikan rasa keadilan
terhadap Terbanding I / Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi, dimana
bukti yang diajukan Terbanding I / Penggugat

Page 6 of 8
Konvensi / Tergugat Rekonvensi sesuai Bukti P-158 tersebut tidak dibahas
dalam putusan tersebut, padahal bukti tersebut adalah SK Gubernur Kalimantan
Timur No. 31 Tahun 1995 pada Pasal 11 ayat (2) “Surat keterangan dimaksud
ayat (1) pasal ini berlaku jangka 3 (tiga) tahun, sehingga jika merujuk kepada SK
Gubernur tersebut baik Pembanding / Tergugat I maupun Terbanding III /
Tergugat III / Penggugat Rekonvesni, bukanlah pemilik sah atas tanah objek a
quo. Karena Pembanding / Tergugat I dalam menguasai tanah objek a quo
tersebut hanya berdasarkan Kwitansi tahun 1980 (bukti P-140) dan tidak
meningkatkan dengan membuat surat kepemilikan yang sah;

Dan begitu juga dengan Terbanding III / Tergugat III / Penggugat rekonvensi
yang didalam Surat Pernyataan Pemilik Perwatasan tanggal 14 Mei 1991 (bukti
P-149) dimana objek tanahnya berbeda dengan objek yang disengketakan
dalam perkara ini yakni letaknya di RT 16, sehingga Terbanding III / Tergugat III
/ Penggugat Rekonvensi tidak mempunyai hak atas tanah yang terletak di Jl.
Selat selayar RT. 38 (dahulu RT. 15) Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan
Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, sehingga sangat
tepat gugatan Terbanding III / Tergugat III / Penggugat Rekonvensi ditolak untuk
seluruhnya;

Berdasarkan dalil dan alasan yang Terbanding I / Penggugat / Tergugat


Rekonvensi uraikan tersebut diatas, mohon kepada Yang Terhormat Ketua
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini dapat mengabulkan yang telah diajukan dan selanjutnya
berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

- Menyatakan Menerima Permohonan Kontra Memori Banding Terbanding I /


Penggugat / Tergugat Rekonvensi;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bontang Nomor:
9/Pdt.G/2023/PN.Bo tanggal 12 Oktober 2023

Page 7 of 8
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Pembanding dahulu Tergugat I dan Terbanding III dahulu
Tergugat III untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA:

- Menerima dan Mengabulkan Gugatan Terbanding I dahulu Para Penggugat


untuk seluruhnya;

DALAM REKONVENSI:
- Menolak gugatan Rekonvensi Terbanding III dahulu Tergugat III untuk
seluruhnya;

Demikian Kontra Memori Banding ini kami sampaikan, atas perkenan Majelis
Hakim yang memeriksa perkara ini agar dapat menerima dan mengabulkannya,
tak lupa kami sampaian terima kasih.

Hormat kami,
Kuasa Hukum Terbanding I / Penggugat
/ Tergugat Rekonvensi

MUHAMMAD HARI HARIADI, S.H.

DENY BOY, S.P., S.H.

SAPTA GUSPIANI, S.T., S.H.


Advokat Magang

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai