www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
2
M odul N ahwu S horof
ﷲ
. . ﳏ ﲔﳌ ﳊ ﷲ
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan risalah kecil ini yang berisi ringkasan dari ilmu nahwu dan shorof
yang penulis ambilkan dari beberapa kitab seperti mutammimah al jurumiyah, al imrithi, Alfiyah
ibnu Malik, al amtshilah at tasrifiyah, qowa’idul I’lal, amsilati dan qowa’idus Shorfiyah.
Semoga tulisan ini bermanfaat di dunia dan di akhirat amiin. Kritik dan saran dari para
pembaca kami harapkan demi sempurnanya karya ini.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
3
M odul N ahwu S horof
Ka lim
lim a h
1. Isim ( )
2. Fi’il ( )
3. Huruf ( )
Kalimah dalam bahasa Arab sama dengan kata dalam bahasa Indonesia.
Isim
A. Pengertian kalimat isim
Muhammad
Usman
Gajah
2 Hewan Kambing
Buaya
Mawar
3 Tumbuh-tumbuhan Terung
Anggur
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
4
M odul N ahwu S horof
Kursi
Meja
Semarang
5 Tempat Mesir
Jakarta
Siang
6 Waktu Malam
Pagi
2. Kata-kata sifat
Besar pandai
Kecil bodoh
3. Kata-kata yang tidak berwaktu
1 Tanwin
Orang laki-laki
Kitab
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
5
M odul N ahwu S horof
Pohon
2 Al Kitab itu
Pohon itu
Hai Zaid !
Di rumah
Ke pasar
Apabila ada suatu kata dapat menerima semua tanda-tanda di atas, atau salah satu dari
pada tanda-tanda tersebut maka kalimat itu adalah isim.
Fi’il
H uruf
Huruf adalah setiap kata yang tidak mempunyai arti atau tidak dapat dipahami maksudnya
kecuali bila digabungkan dengan kata lain. Contoh:
Di dari
Ke ﱃ dan
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
7
M odul N ahwu S horof
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
8
M odul N ahwu S horof
Hindun Ibu
Muanats majazi yaitu isim yang menurut kaidahnya dihukumi muanats
/
..... / ....
..... / ....
.... / ....
c) Isim jama’ adalah isim yang menunjukan arti lebih dari dua. Isim jama’ ada tiga macam
yaitu isim jama’ mudzakar salim, isim jama’ muanats salim dan isim jama’ taksir
Isim jama’ mudzakar salim adalah isim yang menunjukan arti banyak untuk
mudzakar. Caranya dengan menambah wawu dan nun ketika rafa’ , ya’ dan nun
ketika nasob dan jar contoh:
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
9
M odul N ahwu S horof
/
ﲔ .... / ....
ﲔﳊ ﳊ .... / .... ﱀ
Isim jama’ muanats salim adalah isim yang menunjukan arti bany ak untuk muanats.
Caranya dengan menambah alif dan ta’ di akhirnya, kalau diakhiri dengan ta’ tanits,
ta tanitsnya dibuang. Contoh
3) Isim dhomir
Isim dhomir adalah isim yang menunjukkan kata ganti orang pertama (mutakallim), orang kedua
(mukhatob), atau orang ketiga (ghaib).
Dia perempuan 2
Dia perempuan banyak
Kamu laki-laki 1
Kamu laki-laki 2
Kamu laki-laki banyak
Kamu perempuan 1
Kamu perempuan 2
Kamu perempuan banyak
Saya
Kita
Macam-macam kalimah fi’il
1. Fi’il madhi
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjuan pekerjaan atau peritiwa yang sudah lampau. Fi’il madhi
mempunyai empat belas bentuk sesuai dengan dhomirnya. Contoh: , , ,
2. Fi’il mudhari’
Fi’il mudhari’ adalah fi’il yang menunjukan pekerjaan atau peristiwa yang sedang atau akan
terjadi. Tanda-tanda fi’il mudhari’ yaitu diawali dengan huruf mudharo’ah ( , , , ). Fi’il
,
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
11
M odul N ahwu S horof
3. Fi’il amar
Fi’il amar adalah fi’il yang menunjuan arti perintah untuk melaksanakan pekerjaan. Fi’il amar
hanya mempunyai enam bentuk untuk mukhotob dan mukhotobah. Contoh: , ,
-
-
-
-
-
-
-
-
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
12
M odul N ahwu S horof
Macam-macam kalimah
Huruf jar
Seperti
Untuk
ﷲ Demi
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
13
M odul N ahwu S horof
ﱴ Demi
Sejak
Sejak
3. Huruf yang bisa masuk pada kalimah isim dan kalimah fi’il
Huruf athof yaitu huruf yang menjadi penyambung (kata sambung) antara dua isim atau dua
fi’il anatara lain , , , , , ,
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
14
M odul N ahwu S horof
Jumlah ismiyah
Jumlah ismiyah adalah susunan kalimat yang diawali dengan kalimat isim y ang terdiri dari
mubtada’ dan khobar.
Orang islam
sholat di masjid
ﱡ Kebun itu bagus
Khotib khotbah di
atas mimbar
Burung di atas pohon
ﱠ
Apel itu manis
Ali menaiki keledai
Jumlah Fi’liyah
Jumlah fi’liyah adalah susunan kalimat yang diawali dengan kalimat fi’il yang terdiri dari fi’il dan
fa’il.
Maful bih adalah isim yang dii’robi nashob yang jatuh setelah fi’il dan fa’il
Murid menulis
pelajaran
Umar menunggang
kuda
Sapi jantan itu
membaja tanah
ﱠ Anak itu makan nasi
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
15
M odul N ahwu S horof
Laila mendapat
hadiah
Ayah minum kopi
Masdar muawal
( + , , )
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
16
M odul N ahwu S horof
ﳊ
ﲑ ﳕ
......
...... ﲑ
...... ﲑ ﲑ ﲨ
...... ﱂ ﲨ
......
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
17
M odul N ahwu S horof
......
......
ﳊ
ﲑ ﳕ
......
......
...... ﱂ ﲨ
......
...... / ﲰ ﲬ
......
...... ﲬ
......
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
18
M odul N ahwu S horof
Fi’il Mudhori’
Masdar Mim
Masdar
Isim Fa’il
shighot
Isim Maf’ul
Fi’il Amar
Isim Alat
Isim Dzorof
Isim Dzorof Makan
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
19
M odul N ahwu S horof
Shohih
Mitsal
Naqis
Bina’
Mu’tal
Fa’ Mudhoa’f
Ain
Mahmuz
Lam
Maqrun Lafif
Mafruq
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
20
M odul N ahwu S horof
Definisi shorof
Menurut istilah :ilmu yang membahas tentang perubahan keadaan kalimat, dari suatu bentuk
kepada bentuk yang lain dengan memandang makna yang dikehendaki.
Definisi tasrif
Tasrif menurut istilah ulama’ shorof adalah perubahan atau perpindahan kalimat dari
bentuk satu atau asal satu (masdar/ fi’il madli) kebentuk lain yang berbeda-beda karena
menghendaki ma’na yang diinginkan/ di tuju.
Telah
Sedang/ akan memukul
memukul
Pukullah
Yang memukul
Adapun bentuk satu atau asal satu menurut ulama Basroh adalah masdar contoh
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
21
M odul N ahwu S horof
Sighot adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari ma’na sedangkan bina’ adalah bentuk
kalimat yang ditinjau dari segi huruf dan tata letaknya.
Isim Masdar Masdar ghoiru Fi’il
Isim fai’ Fi’il madli
dhomir mim mim mudhori’
Orang
Dia laki- Sedang Sudah
yang Perbuatan Perbuatan
laki berbuat berbuat
berbuat Bina’
Dhorof
Isim Isim
Isim alat makan/ Fi’il nahi Fi’il amar
maf’ul isyaroh
zaman
Alat Waktu / Yang
Jangan Itu laki-
untuk tempat Berbuatlah ! dikenai
berbuat ! laki
berbuat berbuat perbuatan
Macam-macam shighot
1. Shighot fi’il madhi
Fi’il madly adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan dalam waktu lampau contoh
Telah duduk
Telah menolong
Telah membuka
Telah memukul
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
22
M odul N ahwu S horof
Fi’il mudlori’ adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan dalam waktu sekarang
(sedang) atau akan datang (akan)
Sedang/ akan
Sedang/ akan
duduk menolong
Sedang/ akan
Sedang/ akan
membuka memukul
3. Shighot masdar
Masdar adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa tanpa zaman atau
waktu.
Masdar ghoiru mim adalah masdar yang tidak dimulai dengan mim zaidah contoh
Kedudukan
Pertolongan
Pembukaan
Pukulan
Masdar mim adalah masdar yang dimulai dengan mim zaidah (selain dalam wazan )
4. Isim dlomir
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
23
M odul N ahwu S horof
Kita
Dia laki-laki 1
Kamu perempuan 1
Kamu laki-laki 1
5. Isim fa’il
Isim fa’il adalah kalimat yang menunjukkan arti orang yang melakukan pekerjaan
6. Isim isyaroh
7. Isim maf’ul
Isim maf’ul adalah isim yang menunjukkan arti yang dikenai pekerjaan (objek)
Yang diduduki
Yang ditolong
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
24
M odul N ahwu S horof
Yang dibuka
Yang dipukul
8. Fi’il amar
Fi’il amar adalah kalimat yang menunjukkan arti perintah melakukan pekerjaan contoh
Duduklah
Tolonglah
Bukalah
Pukulah
9. Fi’il nahi
Fi’il nahi adalah kalimat yang menunjukkan arti mencegah atau melarang melakukan
pekerjaan. Contoh
Isim zaman adalah kalimat yang menunjukkan arti waktu terjadinya pekerjaan contoh
Waktu duduk
Waktu menolong
Waktu membuka
Waktu memukul
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
25
M odul N ahwu S horof
Isim zaman adalah kalimat yang menunjukkan arti tempat terjadinya pekerjaan contoh
Tempat duduk
Tempat menolong
Tempat membuka
Tempat memukul
Isim alat adalah kalimat yang menunjukkan arti alatnya melakukan pekerjaan. Contoh
Wazan adalah kalimat yang dijadikan dari huruf fa’, ain dan lam dalam fi’il tsulatsi
dan dalam fi’il ruba’i yang berfungsi untuk menimbang kalimat lain (mauzun) agar bisa
Mauzun
Mauzun adalah kalimat yang ditimbang untuk diketahui huruf asal dan ziadahnya serta
harokat dan sukunnya.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
26
M odul N ahwu S horof
Muthobaqoh
Muthobaqoh adalah kalimat yang terdapat pada kitab tasrif (selain wazannya) yang
berfungsi sebagai tempat untuk mencocokkan kalimat lain yang tidak terdapa dalam kitab
tasrif yang sama dalam shighot, bina’ dan wazan serta waqi’nya agar bisa diketahui tasrifnya.
Bina’
Bina’ adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari segi huruf dan tata letaknya.
1. Bina’ shohih
Bina’ shohih adalah kalimat yang fa’, ain dan lam fi’ilnya (huruf asli) tidak berupa huruf
ilat, tadl’if (dobel huruf / tasydid) dan hamzah. Yang termasuk huruf ilat adalah alif, wawu dan
ya’. Contohnya , ,
2. Bina’ mu’tal
Bina’ mu’tal adalah kalimat yang salah satu dari fa’, ain’ dan lam fi’ilnya berupa huruf ilat,
tadlif atau hamzah.
Bina’ mitsal adalah kalimat yang fa’ fi’ilnya berupa huruf ilat. Bina’ mitsal dibagi menjadi
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
27
M odul N ahwu S horof
Bina’ ajwaf adalah kalimat yang ain fi’ilnya berupa huruf ilat. Bina’ ajwaf dibagi menjadi
Bina’ naqis adalah kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf ilat. Bina’ naqis dibagi menjadi
Bina’ mudloaf tsulatsi mujarod dan mazid adalah kalimat yang ain fi’il dan lam fi’ilnya
serta ain dan lam fi’ilnya yang kedua juga sejenis contoh = =
e) Bina’ mahmuz
Bina’ mahmuz adalah kalimat yang salah satu dari fa’ fi’il, ain fi’il dan lam fi’ilnya berupa
hamzah. Bina’ mahmuz dibagi menjadi tiga yaitu sesuai dengan tempat hamzahnya kalau
bertempat di fa’ fi’il maka dinamakan mahmuz fa, jika bertempat di ain fi’il maka dinamakan
mahmuf ain dan jika bertempat di lam fi’il maka dinamakan mahmuz lam. Contoh
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
28
M odul N ahwu S horof
, ,
f) Bina’ lafif
Bina’ lafif adalah kalimat yang dua huruf asalnya berupa huruf ilat, apabila huruf ilat
tersebut kumpul dan tidak dipisah( huruf lat sebagai ain fi’il dan lam fi’il atau fa’ fi’ il dan ain
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
29
M odul N ahwu S horof
ﷲ
FASAL BINA’
Secara singkat bina’ itu ada 7, perinciannya secara urut di bawah ini dengan menyanyikan lagu
“ ” yaitu :
Bina’ Shokheh
Bina’ shokheh tsulatsi : Kalimah yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya bukan hamzah dan bukan
huruf ‘ilat ( ) serta huruf ‘ain fi’ilnya tidak sejenis dengan huruf lam fi’il. Seperti lafadz :
Bina’ shokheh ruba’i : Kalimah yang huruf fa’ fi’ilnya tidak sejenis dengan huruf lam fi’ilnya yang
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
30
M odul N ahwu S horof
Bina’ Mitsal
Bina’ mitsal itu ada 2 yaitu mitsal wawi dan mitsal ya’i.
Ketika fa’ fi’ilnya wawu maka disebut mitsal wawi seperti lafadz , tetapi jika fa’ fi’ilnya ya’
maka disebut mitsal ya’i seperti lafadz
Bina’ Mudho’af
Mudho’af tsulatsi : Kalimah yang huruf ‘ain fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya seperti
lafadz asalnya .
Mudho’af ruba’I : Kalimah yang huruf fa’ fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya yang awal
seperti tho’ dengan tho’, begitu juga jika ‘ain fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya yang
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
31
M odul N ahwu S horof
ﱠ
Bina’ Lafif
Bina’ lafif juga ada 2 yaitu lafif mafruq dan lafif maqrun.
Lafif mafruq : Kalimah yang fa’ fi’il dan lam fi’ilnya huruf ‘ilat seperti lafadz .
Lafif maqrun : Kalimah yang ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya juga h uruf ‘ilat, seperti lafadz
Bina’ Naqis
Ketika lam fi’ilnya wawu maka disebut naqis wawi seperti lafadz asalnya , ketika lam
Bina’ mahmuz yaitu kalimah yang fa’ fi’il atau ‘ain fi’ilnya atau lam f i’ilnya berupa hamzah.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
32
M odul N ahwu S horof
Jika hamzah tadi bertempat pada fa’ fi’il maka disebut mahmuz fa’ seperti lafadz
Jika hamzah tadi bertempat pada ‘ain fi’il maka disebut mahmuz ‘ain seperti lafadz
Jika hamzah tadi bertempat pada lam fi’il maka disebut mahmuz lam seperti lafadz
Bina’ Ajwaf
Kalimah yang ‘ain fi’ilnya wawu maka disebut ajwaf wawi, seperti lafadz asalnya
Kalimah yang ‘ain fi’ilnya ya’i maka disebut ajwaf ya’i, seperti lafadz asalnya
7 jenis bina’ tadi jika dihitung secara terperinci menjadi 15 macam, perhitungannya seperti di
bawah ini :
1 Tsulatsi
1. Shokheh
2 Ruba’i
2. Mitsal 1 Wawi
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
33
M odul N ahwu S horof
2 Ya’i
1 Tsulatsi
3. Mudho’af
2 Ruba’i
1 Mafruq
4. Lafif
2 Maqrun
1 Wawi
5. Naqis
2 Ya’i
1 Fa’ fi’il
6. Mahmuz 2 ‘Ain fi’il
3 Lam Fi’il
1 Wawi
7. Ajwaf
2 Ya’i
Setiap kalimah belum tentu hanya mempunyai satu bina’. Kadang-kadang ada yang mempunyai
dua bina’ , seperti lafadz :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
34
M odul N ahwu S horof
Catatan tambahan :
Jika pada kitab-kitab shorof terdapat istilah mu’tal, maka yang dimaksud mu’tal yaitu kalimah
yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya huruf ‘ilat. Jadi kalimah bina mitsal, lafif, naqis, ajwaf
semuanya bisa disebut kalimah mu’talah. Hitungan mitsal disebut mu’tal fa’, ajwaf disebut
mu’tal ‘ain, naqis disebut mu’tal lam, lafif disebut mu’tal fa’,dan lam atau disebut mu’tal fai wal
lam.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
35
M odul N ahwu S horof
Kedua / ( + )
/
No. No. Fi’il Bina’ Huruf Contoh
/
bukan huruf
( ) dan
1 1 Shokheh
bukan hamzah
dan tidak
+
sejenis
6 Ya’i
7 Wawi
5 Naqis
8 Ya’i
9 Mafruq +
6 Lafif Huruf ‘ilat
10 Maqrun +
11 Fa’
7 12 Mahmuz ‘ain Hamzah
13 Lam
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
37
M odul N ahwu S horof
ﷲ
ﷲ . ﲔ ﳏ . ﳊ ﷲﳓ
.
, ﶈ
. ﲪ ﷲ ﳌ ﲟ
ﷲ . ﷲ . ﳌ
. ﱮ
: ﱃ
" " :" " " "
." "
Terjemah :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
38
M odul N ahwu S horof
Ketika ada huruf wawau atau ya’ yang hidup (berharokat) jatuh setelah fathah dan berkukumpul
dalam satu kalimat, maka wawu atau ya’ harus diganti dengan alif seperti lafadz dan
yang aslinya dan
:
." , " " " .
Terjemah :
Ketika wawu atau ya’ berharokat jatuh pada tempatnya lam fi’ilnya bina ajwaf dan huruf
sebelumnya berupa huruf shokheh yang sukun, maka harokat wawu atau ya’ dipindah ke huruf
,
. , , , . .
Terjemah :
Apabila ada wawu atau ya’ jatuh setelah alif tambahan, maka itu harus diganti hamzah. Dengan
syarat : Apabila wawu atau ya’ tadi bertempat pada isim fa’il, maka wawu atau ya’ tadi ada pada
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
39
M odul N ahwu S horof
‘ain fi’ilnya. Dan jika pada isim masdar maka wawu atau ya’ tadi berada pada akhir kata, seperti
lafadz :
aslinya , , ,
:
. : . . ﱠ
Terjemah :
Ketika ada wawu dan ya’ berkumpul dalam satu kalimat, dan salah satu dari wawu dan ya’ tadi
yang pertama mati, maka wawunya harus diganti ya’, lalu ya’ yang pertama diidhomkan pada ya’
Terjemah :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
40
M odul N ahwu S horof
Ketika ada wawu atau ya’ yang berharokat dhommah berada pada akhir kalimat, maka wawu atau
ya’ tadi wajib disukun. Seperti lafadz dan aslinya dan
ﳓ ﱠ
Apabila ada wawu jatuh pada urutan yang ke-4, dan seterusnya diakhir (lam fi’il) maka wawu
Ketika ada wawu jatuh diantara harokat fathah dan kasroh almukhaqqoqoh, dan sebelumnya
berupa huruf mudhoro’ah , maka wawu tadi wajib dibuang. Seperti lafadz aslinya
Terjemah :
Apabila ada wawu yang jatuh sesudah kasroh, baik yang berada di kalimah isim ataupun kalimah
fi’il, maka wawunya harus diganti dengan ya’. Seperti lafadz dan yang berasal dari
lafadz dan
ﳓ
Terjemah :
Kapan ada wawu yang berharokat sukun yang bertemu dengan huruf yang berharokat sukun,
maka wawu tersebut harus dibuang. Seperti lafadz dan aslinya dan
ﰱ ﱠ
ﱠ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
42
M odul N ahwu S horof
Terjemah :
Ketika ada dua huruf yang sejenis atau berdekatan dalam makhrojnya yang berkumpul dalam
satu kalimat, baik kedua huruf itu yang awal mati atau hidup, maka huruf yang awal tadi harus
diidhomkan kepada huruf yang kedua, jika dua huruf tadi mutaqoribaen, maka huruf yang awal
harus dijadikan seperti huruf yang kedua karena kalau tidak demikian diperkirakan berat.
ﳊ
ﱠ
Terjemah :
Apabila ada dua hamzah yang berkumpul dalam satu kalimat dan hamzah yang kedua mati, maka
hamzah yang kedua tadi harus diganti dengan huruf yang pantas terhadap harokat hamzah yang
pertama. aslinya
Terjemah :
Sesungguhnya wawu dan ya’ sukun itu tidak perlu diganti dengan alif kecuali jika sukun ked uanya
ﱢ
Terjemah :
Ketika ada wawu yang berada pada akhir kalimat serta jatuh estela huruf yang berharokat
dhummah yang bertempat pada isim (yang aslinya menerima tanwin) maka harus diganti dengan
ya’ kemudian harokat dhummah tersebut diganti dengan kasroh. Seperti lafadz
aslinya
Terjemah :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
44
M odul N ahwu S horof
Apabila ada ya’ mati yang jatuh sesudah dhummah, maka ya’ yang mati tersebut harus diganti
ﳋ
ﱢ ﱠ
Terjemah :
Apabila ada isim maf’ul bina mu’tal ‘ain/ bina ajwaf, baik ajwaf wawi atau ajwaf ya’i menurut
madzhab Syibawaeh wawu maf’ulnya harus dibuang sebab bertemu dua sukun. Seperti lafadz
yang aslinya
ﳓ
ﱂ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
45
M odul N ahwu S horof
Terjemah :
Apabila ada wawu atau ya’ berharokat jatuh sesudah harokat fathah maka wawu atau ya’ harus
diganti alif seperti lafadz , hal itu jika harokat wawu atau ya’ asli. Namun jika
harokat keduanya bukan harokat asli, maka tidak harus diganti alif seperti lafadz
Namun jika wawu atau ya’ tidak berada pada lam fi’il, maka huuruf yang jatuh sesudah wawu
atau ya’ harus berharokat selain sukun. Jika sebaliknya yaitu huruf yang jatuh sesudah wawu
atau ya’ tersebut berharokat sukun maka wawu atau ya’ dianggap shokheh (bebas dari i’lal),
seperti lafadz , ,
Apabila wawu atau ya’ berada pada lam fi’il dan huruf yang berharokat sukun yang jatuh
sesudahnya bukan berupa alif atau ya’ musyaddadah (bertasydid), seperti lafadz
maka wawu atau ya’ tersebut wajib dii’lal sesuai dengan qoidah yang dibutuhkan.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
46
M odul N ahwu S horof
, , , , ,
, ﱠ , , : . ﱠ .
. : . ﱠ
Terjemah :
Jika ada kalimat yang ikut wazan yang mana fa’ fi ’ilnya berupa huruf shod, dhod, tho’, dzo, maka
ta’nya harus diganti dengan tho’. Karena mengucapkan ta’ yang jatuh setelah huruf ithbaq itu
dianggap sulit dan ta’ dengan tho’ itu berdekatan dalam makhrojnya. Contoh ﱠ ,
ﱠ , yang asalnya
, , , ,
, , , ﱠ , .
. ,
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
47
M odul N ahwu S horof
Terjemah :
Apabila ada wazan yang fa’ fi’ilnya berupa huruf dal, dzal atau za’, maka ta’nya harus diganti
dengan huruf dal, karena sulit untuk mengucapkan ta’ setelah mengucapkan huruf-huruf ini
(dal, dhal, za’). Hal ini disebabkan karena dekatnya makhroj antara huruf ta’ dengan dal. Contoh
ﱠ
, , . ﱠ ﱠ
. , , . ﱠ
Terjemah :
Kapan ada kalimat yang berwazan dan pada fa’ fiilnya berupa huruf wawu, ya’ atau tsa, maka
huruf fa’ fi’il tersebut harus diganti dengan huruf ta’. Karena sulitnya mengucapkan huruf
layyinah (wawu atau ya’ yang mati) yang bertemu ta’. Hal itu dikarenakan huruf-huruf tersebut
berdekatan dalam makhrojnya. Dan berbeda dalam sifatnya yaitu huruf (wawu atau ya) adalah
huruf majhuroh (mempunyai sifat jahr) dan tsa adalah huruf mahmusah (mempunyai sifat hams)
contoh ﱠ , :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
48
M odul N ahwu S horof
Ketika ada kalimat yang mengikuti wazan , yang mana fa’ fi’ilnya berupa huruf , , ,
mendekati dalam makhrojnya, yaitu setelah menjadikan huruf pertama yang berdekatan tadi
seperti huruf yang kedua agar sejenis dengan mengidghomkannya kepada huruf yang kedua,
serta mendatangkan hamzah wasol untuk mengawali huruf mati. Seperti contoh :
KAIDAH I’LAL
No Pengertian Contoh
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
50
M odul N ahwu S horof
9
Untuk menyelamatkan wawu, maka
kasroh sebelumnya diganti dhumah
Untuk menyelamatkan ya’ (supaya ya’
10 tidak diganti wawu) maka dhumah
sebelumnya digani kasroh
12
Hamzah washolnya fi’il amar dibuang
jika huruf setelahnya hidup
13
Dua huruf yang sama diidghomkan
Bertemunya dua sukun dihindari
14 dengan membuang salah satunya atau
memberinya harokat
Alif setelah dhumah diganti wawu
. majhul dari
15
Dua hamzah bertemu, yang kedua
,
16 mati, diganti dengan huruf ilat yang
sesuai dengan harokat sebelumnya
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
51
M odul N ahwu S horof
: Asalnya
: : Maka
ﷲ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com