Anda di halaman 1dari 7

Isim Marfu’ Ditinjau dari Segi Jenis (Mudzakkar dan Muannats)

Makalah Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Bahasa Arab

Pada Hari Sabtu, 27 April 2024

Oleh :

Kelompok 6

Siti Khalifatullah Vidamaya : 2023520034

Dosen Pengampu :

Dr. Mannan, M.Ed

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN 2024
PEMBAHASAN

A. Pengertian Isim Ditinjau dari Segi Jenis (Mudzakkar dan Muannats)

Isim (‫ )أسم‬adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada


kata benda. Dilihat dari segi jenis, isim dapat dibagi menjadi dua:
mudzakkar (‫)مذكر‬, yang merujuk kepada kata benda maskulin, dan
muannats (‫)مؤنث‬, yang merujuk kepada kata benda feminin.

1. Isim Mudzakkar (‫ )مذكر‬:


- Merujuk kepada kata benda maskulin dalam bahasa Arab.
- Contoh kata benda maskulin: ‫( رجل‬rajul) - pria, ‫( كتاب‬kitab) - buku,
‫( طالب‬tālib) - murid (laki-laki).
2. Isim Muannats (‫ )مؤنث‬:
- Merujuk kepada kata benda feminin dalam bahasa Arab.
- Contoh kata benda feminin: ‫( امرأة‬imra'ah) - wanita, ‫( كتابة‬kitābah) -
penulisan, ‫( طالبة‬tālibah) - murid (perempuan).

Isim Mudzakkar (‫ )مذكر‬:


- Dalam tata bahasa Arab, isim mudzakkar sering kali diidentifikasi
dengan akhiran "un" dalam bentuk tanwin (tanda nun mati), seperti "ٌ‫"كتاب‬
(kitabun) - buku, tetapi terkadang tidak memiliki tanwin, seperti "‫"رجل‬
(rajul) - pria.
- Kata ganti untuk isim mudzakkar adalah "‫( "هو‬huwa) - dia (laki-laki).

Isim Muannats (‫ )مؤنث‬:


- Isim muannats sering kali diidentifikasi dengan akhiran "ah" dalam
bentuk tanwin, seperti "ٌ‫( "كتابة‬kitābatun) - penulisan, tetapi terkadang
juga tanpa tanwin, seperti "‫( "أم‬umm) - ibu.
- Kata ganti untuk isim muannats adalah "‫( "هي‬hiya) - dia (perempuan).
Isim-isim yang Marfu’
1. Fa’il
Fa’il merupakan istilah dalam tata bahasa Arab yang merujuk
kepada pelaku atau subjek dalam kalimat, menandakan bahwa subjek
tersebut dalam bentuk (marfu’), artinya subjek tersebut merupakan
pelaku dari suatu tindakan atau perbuatan.
Contoh :

ٌMurid melihat buku (Ra’a al-ṭālibu al-kitāba) ‫َاب‬


ٌَ ‫بٌ ال ِكت‬ َّ ‫ َرأَىٌ ال‬.‫ٌا‬
ُ ‫طا ِل‬
Murid perempuan (Qara'at al-ṭālibatu al-kitāba)ٌ‫َاب‬ ْ ُ‫طا ِلبَ ٌة‬
َ ‫ٌال ِكت‬ َّ ‫ قَ َرأَتٌِ ال‬.٢

2. Na’ibul Fa’il
Na'ibul Fa'il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul
untuk menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan.
Contoh :

Telah dipukulkan akan si zaid : ‫ضربٌزيد‬.‫ا‬


Telah dipukulkan akan si hindun :ٌ‫ ضربتٌهند‬.٢

3. Mubtada’ dan Khabar

Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal


kalimat (Subjek).

Khabar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna


mubtada’ (Predikat).

Contoh :

Anak laki-laki datang : (Al-waladu jā'a) ‫ٌالول ٌدُ َجا ٌَء‬.‫ا‬


Buku itu indah : (Al- kitābatu jamīlatun)ٌ‫ٌالكتابٌُة ٌ َجميلٌبة‬.٢
4. Isim "‫ "كان‬dan Saudaranya
Isim "‫ "كان‬adalah satu isim yg mengutarakan tentang adanya sifat
pada seseorang. Dan ‫ كان‬beramal merafa'kan isim, menasabkan
Khabar.
Contoh :

ٌَّ ٌٌَ‫ٌكَان‬:ٌٌ‫ هللاٌ َع ِليم‬.‫ا‬


‫ّللاٌُ َع ِلي ًما‬
‫ٌكَانٌٌَ ُم َح َّمدٌٌ ُم ْجت َ ِهدًا‬:ٌٌُ‫ ُم َح َّمدٌٌ ُم ْجت َ ِهد‬.٢

Huruf yang serupa dengan ‫ كان‬:


‫ كان‬.‫ا‬
‫ٌأمسى‬.٢
ٌ‫ٌأصبح‬.٣
‫ٌأضحى‬.٤
ٌ‫ٌظ َل‬.٥
‫ بات‬.٦
ٌٌٌ‫ٌصار‬.٧
‫ ليس‬.٨

Contoh :
Anak itu tidur di malam hari ‫ بات الولد نائما‬.‫ا‬
Muhammad telah menjadi seorang pemuda ‫ ٌدمحمٌصار ٌشا َبا‬.٢

5. Fi’il Muqarabah
Fi'il muqarabah adalah fi'il yang menunjuki hampir mengerjakan.
Contoh:
Telah bersubuhlah si zaid : ‫ اصبحٌزيد‬.‫ا‬
6. Isim dari huruf-huruf yang serupa dengan "‫"ليس‬
Isim ‫ ليس‬adalah mengutarakan tidak adanya sesuatu itu bersifat.
Dia beramal seperti amalan nya ‫ كان‬yaitu merafa'kan isim dan
menasabkan Khabar.
Contoh :
Si zaid tidak berdiri : ‫ ليسٌزيدٌقائما‬.‫ا‬
Si hindun tidak berdiri : ‫ ليستٌهندٌقائمة‬.٢

ٌَّ ِ‫ "ٌإ‬dan Saudaranya


7. Khabar "‫ن‬
Khabar "Inna" adalah huruf taukid (menguatkan / memastikan)
ٌَّ ‫ ِإ‬ialah menasabkan isim dan merafa'kan khabar.
amalan ‫ن‬
Contoh :
ٌَّ ِ‫إ‬.‫ا‬
ٌ Sesungguhnya Allah adalah Maha Bijaksana ‫نٌهللا حكيم‬
َّ ‫ إِ َّنٌٌ َع ِليًّاٌذَ ِك‬.٢
ٌSesungguhnya ali adalah anak yang cerdas ٌ:ٌٌ‫ي‬
Perincian kalimat :
ٌَّ ‫هللاٌحكيمٌ–ٌ ِإ‬
‫نٌهللاٌحكيم‬
َّ ‫نٌ َع ِليًّاٌذَ ِك‬
ٌ‫ي‬ ٌَّ ‫عليٌذكيٌ–ٌ ِإ‬

ٌَّ ِ‫ إ‬:
Huruf yang serupa dengan ‫ن‬
ٌ‫ إِ َّن‬.‫ا‬
‫ٌأن‬.٢
ٌ‫ٌكأ َن‬.٣
‫ لكن‬.٤
ٌٌ‫ٌليت‬.٥
‫ٌلعل‬.٦

Contoh :

Seakan-akan Umar adalah singa : ‫ن عمر أسد‬


ٌَ ‫ كا‬.‫ا‬
ٌSeandainya nilainya baik : ‫ ليت النَتيجة حسنة‬.٢
8. Khabar “‫ ”ال‬Nafi jinsi
“‫ ”ال‬Nafi jinsi ialah menafikan semuanya tanpa ada yg tersisa
(untuk meniadakan jenis). ‫ ال‬Nafi jinsi beramal menasabkan isim dan
merafa’kan Khabar.
Contoh :

Tidak ada jenis manusia yg berdiri : ‫ الٌانساناٌقائم‬.‫ا‬


Pelajar perempuan tidak pergi ke sekolahٌ: ‫س ٌِة‬ ْ َ‫طا ِلبَةٌٌُإِل‬
ٌَ ‫ىٌال َمد َْر‬ َّ ‫بٌٌال‬
ِ ‫ٌال يَذْ َه‬.٢

9. Tabi’ sebagai Marfu’(Attawabi lil marfu’)


Tabi’ adalah kata yang mengikuti hukum kata sebelumnya
ditinjau dari sisi I’rab.
Isim-isim yang rafa’, nashab dan jirnya diikutkan (tabi’) ada
empat, yaitu ‫( ﻧﻌﺖ‬na’at), ‫‘( ﻋﻄﻒ‬athaf), ‫( ﺗﻮﻛﻴﺪ‬taukid), ‫( ﺑﺪﻝ‬badal).
Contoh :

Telah berdirilah si zaid yang berakal ٌ:ٌ‫ قام زيدٌالعاقل‬.‫ا‬


Pelajar perempuan baru di kelas : ‫ل‬ ْ َ‫طا ِلبَ ٌةُ َجدِيدَةٌ في ْالف‬
ٌِ ‫ص‬ َّ ‫ ال‬.٢

1. Pengertian Na’at

Na’at adalah tabi’ yang menyifati isim sebelumnya. Na’at bisa


disebut sifat.

Contoh :

Laki-laki yang sholeh : ُ‫ اَلرَّجُلٌُالصَّالِح‬.‫ا‬

Wanita yang sholehah : ُ‫ اَلْمَرْأَةٌُالصَّالِحَة‬.٢

2. Pengertian ‘Athaf

‘Athaf adalah tabi’ yang terletak setelah huruf-huruf ‘athaf


(huruf-huruf penghubung/penyambung)
Contoh :

Seorang imam yang adil telah datang : ٌ‫ َجا ٌَء ِإ َمامٌ ٌ َعادِل‬.‫ا‬

َ ٌ‫ص ِلّي ُم ْس ِل َمة‬


Seorang muslimah yang shalihah sedang shalat : ٌ‫صا ِل َحة‬ َ ُ ‫ ت‬.٢

3. Pengertian Taukid (Penguat)

Taukid adalah isim yang menguatkan kata sebelumnya. Kata


yang dikuatkan namanya Mu’akkad.

Contoh :

(No) ٌ Pelajar membaca buku : ‫يقرأٌلطالبا الكتاب‬. .‫ا‬

ْ َ‫َبٌٌ ِإل‬
Pelajar perempuan pergi kesekolah : ٌ‫ىٌال َمد َْر َس ِة‬ ُ ‫طا ِل َبةٌٌُتَذْه‬
َّ ‫ ال‬.٢

4. Pengertian Badal (Pengganti)

Badal adalah penggantian kata benda (isim) dengan kata lain yang
memiliki makna yang sama atau mirip untuk menghindari repetisi yang
berlebihan dalam kalimat.

Contoh : ً‫( كَانَ ٌالحَلِيْفَةُ ٌعُمَرُ ٌعَاِدﻷ‬Ada seorang khalifah yaitu Umar
adalah adil. Maka kata ُ‫ عُمَر‬pada contoh diatas adalah badal karena
mengganti kata ُ‫ الﺨَلِيْفَة‬. Lafadh ُ‫ الﺨَلِيْفَة‬menjadi mubdal minhu karena yang
diganti. Badal berfungsi mengganti tanpa merubah maksud atau
pembicaraan. Maka sekalipun salah satu kata dibuang tidak akan
menghilangkan arti.

Anda mungkin juga menyukai