Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KRITERIA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS DI SD


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar IPS di SD

Dosen Pengampu :
Jefri Faizal,S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Ermila Sari (21140064)


2. Ika Ananda Hutagalung (21140006)
3. Dosmaria Simanjuntak (21140053)
4. Manda Isnaini Putri Tanjung (21140111)
5. Yoga Gus Reinaldi (21140016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN IPS DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kriteria Pengembangan Bahan Ajar IPS
di SD” Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengembangan Bahan Ajar IPS SD. Tidak lupa pula penulis ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun .

Padangsidimpuan, 20, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Bahan Ajar.......................................................................3
B. Kriteria Pengembangan Bahan Ajar IPS di SD..............................4-9
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................10
B. Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
IPS adalah mata pelajaran pada jenjang pendidikan di tingkat sekolah,
yang dikembangkan secara terintegrasi dengan mengambil konsep-konsep
esensial dari Ilmu-ilmu Sosial. IPS mengkaji berbagai fenomena kehidupan
dan masalah sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah-
pedagogis dan psikologis, yang telah disederhanakan, diseleksi, dan
diadaptasi untuk kepentingan pencapaian tujuan pendidikan.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata
pelajaran integrasi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu seharusnya
diajarkan secara terpadu.
IPS merupakan Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah khusunya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dilaksanakan bukan sebagai mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang terdiri
dari disiplin ilmu ekonomi, sosiologi, sejarah, dan geografi.
Pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
penggunaan berbagai sumber belajar. Keberagaman sumber belajar yang ada,
tidak menjamin keberagaman sumber belajar yang digunakan. Hal ini
dikarenakan melihat kenyataan yang ada bahwa penggunaan sumber belajar
itu masih minim digunakan oleh guru, dengan asumsi efisiensi waktu dan
materi yang disampaikan.
Padahal apabila sumber belajar dipilih secara benar dan tepat, justru
akan mempermudah dan memperkaya pengetahuan siswa. Jadi tidak hanya
fokus dengan satu sumber belajar saja, tetapi yang berkembang di sekolah
saat ini untuk pembelajaran. IPS sumber belajar yang sering digunakan di
sekolah-sekolah kebanyakan yaitu mengacu pada Buku Sekolah Elektronik,
Lembar Kerja Siswa yang disediakan percetakan dan perpustakaan.

iv
Buku Sekolah Elektronik yang digunakan juga kurang variasi, karena
melihat kenyataan yang ada, banyak buku sekolah elektronik yang bisa
didapat, tapi yang dipakai oleh guru, hanya beberapa saja, tidak lebih dari
tiga. Sebenarnya banyak sumber belajar yang bisa digunakan sebagai
penunjang pembelajaran IPS, serta menambah pengetahuan dan wawasan
siswan semakin luas. Sumber belajar yang lain itu bisa berupa lingkungan,
dan sumber-sumber dari media cetak maupun media elektronik.
Kaitannya dengan pembelajaran IPS yang diharapkan dapat
dilaksanakan secara terpadu masih banyak kebingungan baik guru maupun
siswa mengenai keterpaduan IPS. Buku yang digunakan belum mengacu IPS
terpadu, masih terpisah-pisah dalam bidang studi geografi, ekonomi, sejarah,
dan sosiologi, sehingga aspek ketrepaduan menjadi terabaikan. Padahal jika
materi disampaikan secara terpisah-pisah dalam bidang studi memuat teori
dan konsep yang sangat banyak sehingga menyusahkan siswa dalam
menguasai materi IPS di SMP.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar ?
2. Bagaimana kriteria pengembangan bahan ajar yang baik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar.
2. Untuk mengetahui kriteria pengembangan bahan ajar yang baik.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar


Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah
ketersediaan bahan ajar. Menurut Pujiati (2007: 3) menyatakan bahwa :
bahan ajar merupakan bahan perkuliahan yang disusun secara sistematis
yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Bahan ajar
mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan
instruksional yang akan dicapai, memotivasi mahasiswa untuk belajar,
mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa dalam bentuk penyediaan
bimbingan bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan
latihan yang banyak bagi mahasiswa, menyediakan rangkuman, dan secara
umum berorientasi pada mahasiswa secara individual.
Bahan ajar sangat penting karena merupakan pedoman dalam
mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan, pembuatan bahan ajar
hendaklah berdasarkan teori-teori tertentu seperti teori belajar, teori
komunikasi, teori mengajar dan mempertimbangkan beberapa faktor seperti
perubahan situasi untuk memungkinkan keberhasilan belajar.
Pengembangan bahan ajar dapat digunakan ditingkat SD (Sekolah
Dasar), sekolah lanjutan ataupun perguruan tinggi yang awal dari suatu judul
pokok bahasan dan untuk pengembangan mata pelajaran pada hakikatnya
melibatkan beberapa pengajar. Bahan ajar adalah bahan materi pelajaran
disusun secara sistematis (yang tertulis maupun tidak tertulis) yang
digunakan pengajar dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan sistematis, menjelaskan
struktur instruksional yang akan dicapai, memotivasi siswa, mengantisipasi
kesukaran belajar siswa dalam membentuk penyediaan bimbingan bagi
siswa untuk dipelajari, memberi latihan untuk dipelajari, menyediakan
rangkuman.

vi
Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik, artinya bahan ajar
tersebut hanya, dapat digunakan untuk audiens tertentu dalam suatu proses
pembelajaran. Sedangkan spesifik artinya isi bahan ajar tersebut dirancang
sedemikian rupa, hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari audiens tertentu.
Sistematika cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran dan karakteristik siswa, yang menggunakannya.

B. Kriteria Pengembangan Bahan Ajar IPS di SD


Ada beberapa kriteria dalam mengembangkan bahan ajar IPS di SD,
adapun Menurut pendapat Akhlan Husen, dkk (1997: 188-190) merumuskan
kriteria bahan ajar yang baik itu yakni sebagai berikut :
1. Bahan ajar harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang
tertentu yang menjiwai atau melandasi bahan ajar secara keseluruhan.
Sudut pandang ini dapat berupa teori dari ilmu psikologi, bahasa, dan
sebagainya.
2. Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu bahan ajar harus jelas dan
tegas. Ketidakjelasan dan kesamaran perlu dihindari agar peserta didik
atau pembaca juga memperoleh kejelasan, pemahaman, dan pengertian.
3. Bahan ajar dibuat atau ditulis untuk digunakan di sekolah-sekolah. Oleh
karena itu, tidak ada pilihan lain bahwa bahan ajar harus relevan dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah.
4. Bahan ajar ditulis untuk peserta didik, karena itu penulis bahan ajar
harus mempertimbangkan minat-minat peserta didik pemakai bahan ajar
tersebut. Semakin sesuai bahan ajar dengan minat peserta didik maka
semakin tinggi daya penarik bahan ajar tersebut.
5. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti ‘daya pendorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu’. Dengan motivasi diartikan sebagai
penciptaan kondisi yang ideal sehingga seseorang ingin, mau, dan
senang mengerjakan sesuatu. Bahan ajar yang baik ialah bahan ajar yang
dapat membuat peserta didik ingin, mau, dan senang mengerjakan apa
yang diinstruksikan di dalam buku teks tersebut.

vii
6. Bahan ajar yang baik ialah bahan ajar yang merangsang, menantang, dan
menggiatkan aktivitas peserta didik. Hal ini sesuai dengan konsep Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA). Di samping tujuan dan bahan, faktor
metode sangat menentukan dalam hal ini.
7. Bahan ajar harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik.
Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya tarik tersendiri serta
memperjelas hal yang dibicarakan.
8. Bahan ajar haruslah mudah dimengerti oleh para pemakainya, yakni
peserta didik, pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat.

9. Bahan ajar mengenai bahasa Indonesia, misalnya di samping menunjang


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, juga menunjang mata pelajaran lain.
Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pengetahuan peserta didik dapat
bertambah dengan masalah-masalah sejarah, ekonomi, geografi,
kesenian, olah raga, dan lain-lain. Hal itu dapat diwujudkan melalui
wacana/pelajaran bacaan yang membicarakan pengetahuan-pengetahuan
tersebut di atas.

10. Bahan ajar yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu


tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial,
dam budaya setiap individu tidak dipermasalahkan, tetapi diterima
sebagaimana adanya.

11. Bahan ajar yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada
penggoyahan nilai-nilai yang berlaku pantas dihindarkan.

viii
Ada beberapa kriteria yang baik khususnya pada pembelajaran IPS di
SD, adapun kriteria bahan ajar yang baik itu yakni sebagai berikut :
1. Relevansi Materi: Materi harus relevan dengan kehidupan sehari-hari dan
pengalaman siswa. Ini membantu siswa mengaitkan pelajaran dengan
konteks nyata.
2. Keterlibatan Aktif: Pembelajaran harus mengaktifkan siswa melalui
diskusi, proyek, atau aktivitas yang mendorong partisipasi aktif.
3. Multidisipliner: IPS mencakup berbagai disiplin ilmu seperti sejarah,
geografi, ekonomi, dan sosiologi. Kriteria baik mencakup integrasi
elemen dari disiplin ini.
4. Pengembangan Keterampilan Analisis: Pembelajaran harus membangun
kemampuan siswa dalam menganalisis informasi, membuat kesimpulan,
dan memecahkan masalah.
5. Mendorong Keterlibatan Sosial dan Kritis: Siswa harus didorong untuk
berpikir kritis tentang isu-isu sosial, budaya, dan politik, serta
mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
6. Kaitan dengan Nilai dan Sikap: Pembelajaran harus membantu siswa
memahami nilai-nilai sosial, etika, dan norma-norma masyarakat.
7. Metode Pembelajaran yang Bervariasi: Guru harus menggunakan
berbagai metode seperti diskusi kelompok, studi kasus, kunjungan
lapangan, dan teknologi untuk menyesuaikan pembelajaran dengan
kebutuhan siswa.
8. Evaluasi yang Terukur dan Beragam: Penilaian harus mencakup berbagai
bentuk seperti tes, proyek, presentasi, dan portofolio, serta memberikan
umpan balik yang konstruktif.
9. Fleksibilitas Kurikulum: Kurikulum IPS harus fleksibel untuk
memungkinkan penyesuaian sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, dan
tingkat pemahaman siswa.
10.Stimulasi Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam
pembelajaran IPS dapat memperkuat pemahaman dan nilai-nilai yang
dipelajari di sekolah.

ix
11.Penggunaan Sumber Daya Lokal: Memanfaatkan sumber daya lokal
seperti tempat-tempat bersejarah atau tokoh-tokoh penting di daerah
dapat memperkaya pembelajaran.
12. Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Siswa harus didorong untuk
mengembangkan proyek-proyek kreatif yang terkait dengan materi IPS.
13. Koneksi dengan Dunia Global: Pembelajaran harus membantu siswa
memahami hubungan mereka dengan dunia global, termasuk isu-isu
global yang memengaruhi masyarakat.
14. Sesuaikan dengan Kemampuan dan Kepentingan Individu: Guru harus
mempertimbangkan keberagaman kemampuan dan minat siswa dalam
merancang pengalaman pembelajaran.
15. Fasilitasi Diskusi dan Refleksi: Mendorong siswa untuk berdiskusi dan
merenungkan konsep-konsep IPS dapat membantu memperdalam
pemahaman

Ada beberapa kriteria bahan ajar yang sesuai dengan peserta didik,
adapun kriteria bahan ajar nya yakni sebagai berikut :
1. Relevansi : Bahan ajar harus relevan dengan kebutuhan, minat, dan
tingkat pengetahuan peserta didik.
2. Tingkat Kesulitan : Bahan ajar harus sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik. Ini berarti bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat
usia, perkembangan kognitif, dan pengalaman peserta didik.
3. Bahasa : Bahan ajar harus menggunakan bahasa yang dapat dipahami
oleh peserta didik. Ini berarti menghindari penggunaan istilah yang
terlalu teknis atau sulit jika peserta didik tidak memahaminya.
4. Konteks Budaya : Bahan ajar sebaiknya mempertimbangkan konteks
budaya peserta didik agar lebih relevan dan mudah diterima oleh mereka.
5. Metode Pengajaran : Bahan ajar harus mendukung metode pengajaran
yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Ini dapat melibatkan
penggunaan beragam media dan teknik pembelajaran.
6. Tujuan Pembelajaran : Bahan ajar harus jelas dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.

x
7. Keterlibatan Peserta Didik : Bahan ajar sebaiknya dirancang agar peserta
didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
8. Kemajuan Berkelanjutan : Bahan ajar dapat disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik, memungkinkan mereka untuk belajar secara
bertahap.

Ada beberapa ciri kalimat yang efektif dalam bahan ajar, yakni berikut
beberapa ciri nya adalah :
1. Jelas dan Tepat : Kalimat harus mudah dipahami dan tidak ambigu,
sehingga peserta didik dapat dengan cepat memahami maksudnya.
2. Relevan dengan Materi : Kalimat harus berhubungan langsung dengan
materi pelajaran atau konsep yang diajarkan, sehingga tidak mengalihkan
perhatian peserta didik.
3. Menginspirasi Minat Belajar : Kalimat dapat merangsang minat peserta
didik untuk belajar lebih lanjut. Ini bisa melalui penggunaan contoh yang
menarik, pertanyaan memikirkan, atau pernyataan yang memicu rasa
ingin tahu.
4. Menggunakan Bahasa yang Sesuai : Kalimat harus menggunakan bahasa
yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Hindari istilah
yang terlalu teknis jika peserta didik belum memahaminya.
5. Variasi : Bahan ajar sebaiknya memiliki variasi dalam jenis kalimat yang
digunakan, termasuk kalimat pendek, panjang, pernyataan, pertanyaan,
dan sebagainya untuk menjaga minat dan fokus peserta didik.
6. Penggunaan Ilustrasi : Kalimat dapat didukung dengan ilustrasi, gambar,
atau contoh konkret untuk membantu pemahaman peserta didik.
7. Perkembangan Bertahap : Kalimat dalam bahan ajar sebaiknya mengikuti
perkembangan bertahap, memungkinkan peserta didik untuk memahami
konsep secara sistematis.
8. Mengikuti Tujuan Pembelajaran : Kalimat harus selaras dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

xi
9. Menggugah Pikiran : Kalimat dapat merangsang peserta didik untuk
berpikir kritis, merumuskan pertanyaan, atau berpartisipasi dalam diskusi
10. Menggugah Emosi : Beberapa kalimat dalam bahan ajar dapat
merangsang emosi peserta didik, seperti kekaguman, keingintahuan, atau
semangat untuk belajar.

Kalimat yang efektif dalam bahan ajar membantu menciptakan


pengalaman pembelajaran yang menarik dan produktif bagi peserta didik.
Terhindar dari makna ganda dalam kriteria bahan ajar berarti
menghindari penggunaan kata-kata atau kalimat yang dapat diartikan
dengan lebih dari satu cara. Hal ini penting dalam bahan ajar karena
ketidakjelasan dalam makna dapat membingungkan peserta didik dan
mengganggu pemahaman mereka tentang konsep atau materi yang diajarkan
Misalnya, jika dalam bahan ajar terdapat kalimat yang dapat diartikan
dengan dua makna berbeda, peserta didik mungkin akan kesulitan
memahami inti dari pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, bahan
ajar sebaiknya menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu, dan
terstruktur dengan baik agar peserta didik dapat memahami materi dengan
benar.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membangun guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
Profesi guru membutuhkan kapasitas kemampuan pengetahuan dan
pemahaman, keterampilan disertai nilai/sikap yang positif dalam mengerjakan
pekerjaan yang menjadi tugasnya. Pekerjaan mendidik yang dilakukan
seorang guru tidaklah hanya sekedar praktek melainkan suatu praktek yang
berlandasankan dan bertujuan. Implikasi perlunya guru memiliki
keterampilan dalam menganalisis bahan ajar ialah agar guru tidak keliru
dalam mengidentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis materi pembelajaran
serta memiliki kecakupan, kecukupan dan kedalaman materi pembelajaran.
Jika hal ini tidak dikuasai akan berdampak terhadap rendahnya
tingkat penguasaan dan pencapaian kompetensi peserta didik yang termuat
dalam SK dan KD serta tidak relevannya pemilihan komponen-kompenen
lainnya dalam implementasi kurikulum dan pembelajaran khususnya pada
mata pelajaran dan bahan kajian IPS yang meliputi komponen isi/materi
pokok, metode pembelajaran, sumber dan media belajar, serta alat penilaian
yang digunakan.
Ada beberapa kriteria yang baik khususnya pada pembelajaran IPS di
SD, yakni :
1. Relevansi Materi
2. Keterlibatan Aktif
3. Multidisipliner
4. Pengembangan Keterampilan Analisis
5. Mendorong Keterlibatan Sosial dan Kritis
6. Kaitan dengan Nilai dan Sikap
7. Metode Pembelajaran yang Bervariasi

xiii
8. Evaluasi yang Terukur dan Beragam
9. Fleksibilitas Kurikulum
10.Stimulus Keterlibatan Orang Tua
11.Penggunaan Sumber Daya Lokal
12.Mendorong Kreativitas dan Inovasi
13.Koneksi dengan Dunia Global
14.Sesuaikan dengan Kemampuan dan Kepentingan Individu
15. Fasilitasi Diskusi dan Refleksi

B. Saran
Dalam proses belajar pembelajaran sering kali siswa merasa bosan
dengan tingkah laku seorang guru yang kebiasaan menerapkan metode
ceramah tanpa ada bantuan metoda lain seperti alat peraga atau diskusi.
Seorang guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Siswa
harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola
kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak.
Dan seorang guru sebaiknya lebih peka terhadap siswa agar proses kegiatan
belajar mengajar berjalan dengan baik. Sehingga siswa lebih minat dalam
mengikuti pelajaran dan siswa pun menyenangi guru tersebut.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dirjen Dikti Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI Lulusan
S1 PGSD. Jakarta: Dit. Ketenagaan. Ditjen Dikti.
Gunansyah,Ganes.2010. Analisis Bahan Ajar IPS di Sekolah Dasar.
Abdul Majid. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Anas Sudijono. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Chomsin S Widodo, dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komutindo.
Depdiknas. (2005). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

xv

Anda mungkin juga menyukai